Gay Erotic Stories

Setelah beberapa tahun hidup mereguk kenikmatan dunia tiada putusnya,terkadang terbersit juga di benakku untuk kembali sadar.Tetapi seperti semua perbuatan buruk,selalu saja jalan untuk berhenti berliku-liku. Seperti yang telah aku ceritakan dalam situs MOTNES,selalu ada saja lelaki jantan dan tampan yang bisa aku cicipi dan nikmati.Maka rencana untuk mengakhiri hidup cabul yang tidak terkendali seakan selalu harus tertunda-tunda.

Di apartemen, di tempat kerja, di hotel, di mall, di restoran, selalu saja muncul pemuda - remaja tampan,jantan, dan menawan yang seakan menantang aku untuk aku tundukkan dengan kharisma,aura, dan keindahan wajah dan tubuhku!

Sebelum aku menulis cerita cabul ini akupun ingin sekali menghentikan perbuatan bejatku.Tetapi apa daya,aku jumpa Diaz pemuda tampan yang luar biasa indah,jantan,dan menawannya,sehingga rasanya tak mungkin dan tidak patut kalau aku menyia-nyiakan keindahan dunia seperti itu.

Aku jumpa Diaz di suatu pekan raya. Ketika itu aku tertarik pada stand yang membuat lukisan dan foto-diri serta silhouette. Saat itu silhouette yang dipesan Diaz baru selesai dan sudah dipasang dalam sebuah pigura indah. Silhouette yang sudah jadi itu sungguh indah dan benar-benar memancar-kan keindahan dan ketampanan Diaz.Aku tidak dapat menahan diri untuk tidak berkomentar. Kataku :

"Bagus ya Mas?", begitu saja terlontar spontan dari mulutku. Diaz yang tampan itu memandangku sambil tersenyum dan dia menjawab :

"Lumayan".

Karena Diaz bersikap ramah,maka aku pun melanjut-kan pembicaraan tentang sihoette itu, tentang piguranya dan hal-hal lain yang terkait dan lalu kami berdua saling berkenalan.Bahkan aku berhasil mengajaknya untuk duduk minum di sebuah cafe yang ada di dekat situ.

Tentu saja aku baru tahu nama pemuda tampan itu "Diaz" setelah aku berkenalan dengannya.

Nama lengkap Diaz adalah Bartholemeus Diaz. Kata Diaz,ayahnya seorang penggemar sejarah, meskipun bukan sejarahwan.Nama itu diambil dari nama tokoh sejarah dunia.

Aku ingat beberapa nama tokoh dalam sejarah dunia antara lain:Vasco da Gama, Marcopolo,Magellhaens, dan Bartholemeus Diaz.

Tapi aku tidak ingat Bartholemeus Diaz itu tokoh apa.Bisa jadi nama asli Bartholemeus Diaz adalah Bartholomeo Diaz.Karena orang Italia,Spanyol dan Portugis tidak mengenal nama-nama dengan bunyi "us" atau "eus". Nama Bartholemeus adalah nama yang disebutkan dalam buku-buku sejarah berbahasa Belanda dari era penjajahan dulu! Demikianlah, aku dan Diaz ngobrol di cafe [cafe kagetan] selama hampir satu jam. Kami bertukar alamat,nomor hand phone,dan nomor telepon rumah.

Ada yang cocok, ada yang nyambung,antara aku dan Diaz, karena itu kami jadi cepat akrab.Diam-diam aku sangat menikmati ketampanan dan kejantanan Diaz. Diaz adalah pemuda yang indah. Dia tampan dan atletis, berkulit bersih, amat menawan.

Tak aneh jika aku jadi terpukau dan terus menerus teringat akan Diaz.Oleh sebab itu,keesokan hari-nya aku mencoba sms Diaz,sekedar "to say hello". Ternyata aku "tidak bertepuk sebelah tangan",Diaz segera merespons sms-ku. Beberapa hari kemudian aku mengirim sms lagi.

Setelah beberapa sms dan saling respons,aku mulai mengajak Diaz untuk ketemu lagi.Alasanku, sekedar untuk ngobrol-ngobrol saja. Diaz setuju dan kami janjian untuk ketemu di suatu cafe yang terkenal di Jakarta. Meskipun hanya sekedar ngobrol, aku memberanikan diri untuk memberikan tali-asih pada Diaz dan aku bersyukur bahwa Diaz menerima pemberianku dengan baik.Aku berani memberikan tali-asih setelah aku mengetahui bahwa Diaz adalah seorang eksekutif muda yang bekerja di suatu perusahaan keluarga. Di kalangan bisnis,memberikan souvenir atau tali-asih adalah hal yang biasa, wajar dan lazim!

Sejak pertemuan kedua itu, hubunganku dengan Diaz makin dekat dan erat. Disusul dengan kami main tenis bareng, main golf bareng, dan main futsal bareng.

Meskipun aku bukan eksekutif, tapi aku mengenal baik olah-raga yang ditekuni para pebisnis.Yang aku kagumi adalah, waktu Diaz aku ajak latihan karate di dojo perkumpulanku dia tidak ragu untuk ikut. Kebetulan Diaz juga seorang karateka. Walaupun pada awalnya aku berkenalan dengan Diaz bukan untuk maksud hubungan-sex sejenis, tetapi pada gilirannya aku mengamati bahwa Diaz tidak pernah bercerita atau membahas tentang cewek.Aku juga mulai berpikir,jangan-jangan Diaz punya "gay dar" [gay radar,yaitu indera keenam seorang laki-laki homosex yang dapat mengidentifikasi bahwa lelaki lain yang dihadapinya adalah sesama homo-sex].Barangkali itulah pula sebabnya mengapa Diaz selalu tanggap dan respons pada "pendekatanku" dan kiriman sms-ku.

Tapi, seandainya Diaz seorang homosex pun tidak apa bagiku.Karena Diaz berwajah tampan, bertubuh atletis, bersih dan sehat. Aku siap untuk main cabul dengan Diaz,demikianlah otak jorokku mulai berpikir!

Setelah dua bulan aku kenal Diaz,seakan-akan kami berdua punya acara rutin atau acara wajib.Seperti ngobrol di cafe,main tennis, jogging bareng atau fitness bareng,dan beberapa acara wajib lainnya.

Sejak kenal Diaz aku jadi agak alim, jarang main sex serampangan, dan aku betah berteman dengan seorang cowok saja:Diaz.Hubunganku dengan cowok-cowok lain tetap berlanjut meskipun aku tidak pernah ngentot lagi dengan mereka seperti sebelum -nya!Kalau aku merasa sangat terangsang maka aku ngeloco saja sambil membayangkan tubuh ketat dan berotot,wajah tampan,dan kontol besar dari abang-abang militerku. Tak lupa aku berfantasi tentang lecutan-lecutan cemeti yang diayunkan keras oleh abang-abang militer-ku ke tubuhku, seperti yang sebelumnya biasa aku "nikmati" dan rasakan!

PENGAKUAN DIAZ

Ketika hubunganku dengan Diaz makin dekat, maka kami pun mulai sering saling menginap di rumah kami masing-masing.

Aku menilai bahwa Diaz adalah seorang pemuda yang disiplin, serius, dan correct. Meskipun demikian Diaz juga punya "sense of humor" yang segar.

Akibat aku sering jumpa dan berdekatan dengan Diaz, maka mau tidak mau aku jadi makin tertarik padanya. Tentu saja aku juga makin hafal bagian-bagian tubuh Diaz.

Berkat olah raga dan latihan fisik serta latihan beban yang sitematis yang dilakuakn Diaz sejak sebelum dia kenal aku maka tubuh Diaz pun sudah "jadi".Otot dadanya amat menonjol kedepan dihiasi puting dua susu yang jantan,ketat,dan melenting. Perutnya rata,tetapi dihiasi tonjolan otot yang membentuk six-packs.Lengannya kekar dan berotot, amat indah dan menawan.

Aku juga sempat mandi bareng dengan Diaz. Karena itu aku juga tahu bahwa kontol Diaz berukuran besar dan disunat ketat. Di bawah kontolnya ber-gantung sepasang biji-peler yang proporsional ukurannya dengan ukuran kontolnya yang besar.

Jembutnya lebat,tebal,hitam,seakan tersusun rapi di sekitar pangkal kontolnya. Sedangkan sebaris bulu-ketek tampak di dataran ketiaknya - tumbuh sekedarnya. Seakan jadi bukti kelaki-lakiannya dan kedewasaannya yang sempurna.Pendeknya, dalam keadaan telanjang bulat pun Diaz tetap indah dan enak untuk dilihat.

Seperti aku juga, Diaz pun menyukai kancut yang minim,rendah,dan "maximum exposure".Tetapi yang cukup kuat untuk berperan sebagai penahan biji-peler dan pencegah burut [kondor,hernia]. Waktu aku menulis cerita cabul ini, kancut atau thong[jockstrap atau supporter]yang seperti itu belum dipasarkan di Indonesia. Harus dipesan dari luar negeri,khususnya Jepang, Eropa atau Amerika.Tiap kali aku ke luar negeri, sudah pasti aku membeli kancut yang minim [tapi sehat dan kuat] seperti itu.Sejak aku kenal Diaz, jika aku keluar negeri aku selalu membelikan kancut minim untuk Diaz.

Kalau Diaz berada di apartemenku,aku sudah sering melihat Diaz hanya mengenakan kancut minim yang rendah,sehingga sebagian jembutnya terlihat!Tapi karena Diaz berwajah tampan dan bertubuh bagus, maka meskipun dia hanya mengenakan kancut minim, yang hanya menutupi kontol, biji-peler, serta sebagian jembutnya,tapi Diaz tetap enak dilihat.

Diaz adalah pemuda yang percaya diri[PD],dia tak pernah ragu atau merasa risih untuk walau hanya mengenakan kancut ateu bahkan telanjang bulat di hadapan sesama laki-laki. Rasa percaya diri Diaz seperti itu membuat aku makin kagum dan "respect" pada Diaz. Diaz memang cowok hebat!

Kancut yang dipakai Diaz tidak menutupi bagian samping paha dan belahan pantatnya. Pada bagian pinggangnya diikat oleh semacam rantai logam yang ber-sambung dengan tali-kain ke penutup kontol-nya.Rantai dan tali-kain di pinggang itu terjalin dengan tali-kain yang menghubungkan dengan bagian bawah biji-pelernya! Sehingga belahan pantatnya hanya tertutup sedikit oleh tali-kain itu! Indah dan sexy sekali tampaknya! Amat menggemaskan!

Pada suatu malam Diaz menginap di apartemenku dan seperti biasa kami tidur bareng di bed besar yang muat dua orang.Kalau tidur,kami hanya mengenakan kancut minim. Saat itu lah Diaz curhat kepadaku bahwa dia punya kecenderungan menyukai sejenis.

Aku mendengarkan saja.Tapi waktu Diaz menyampai-kan kekhawatirannya tentang masa depannya, maka akupun memberinya "kuliah" tentang homosexualitas secara sosial,legal[hukum],religious[agama],dan kesehatan [medis]. Aku juga menjelaskan tentang tingkatan homosexualitas menurut Teori Kingsley, seorang ahli sexuologi yang terkenal di Amerika

Aku katakan tidak ada yang perlu dikuatirkan Diaz tentang keadaan dirinya yang homosex!Aku katakan juga bahwa aku sendiri homosex dan merasa selalu amat bahagia! Aku ceritakan juga tentang tradisi pederasty [kebiasaan lelaki mengentoti laki-laki yang lebih muda]pada masa Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Juga tentang bagian-bagian "Surat Centini" yang bernauasa hubungan sejenis antara laki-laki.

Tidak lupa aku sebutkan bahwa olympiade berasal dari tradisi Yunani Kuno untuk mengapresiasi [menghargai] keindahan tubuh lelaki oleh sesama laki-laki. Para olah-ragawan Yunani Kuno yang semuanya laki-laki mempertunjukkan keterampilan-nya berolahraga yang dipertontonkan dalam tarian yang dilakukan bertelanjang bulat!Di era Yunani Kuno, yang diizinkan jadi peserta dan penonton olympiade hanya laki-laki belaka!

Diaz mau mengerti,bahkan Diaz lalu mengaku bahwa dia sudah lama jatuh cinta padaku.Dia lalu minta agar aku mau "membahagiakan" dia malam itu. Aku mengatakan bahwa aku juga amat mencitainya.Tanpa menunggu lama, aku pun memberikannya ciuman dan cipokan mautku di bibirnya yang jantan dan amat kelaki-lakian itu!Agh! Nikmatt sekali! Air ludah Diaz aku hirup,terasa lender, gurih,dan rasanya bagaikan sup sarang burung walet yang di Chinese Restaurant harganya tak kurang dari Rp 100,000,-semangkok itu!

Setelah hampir tiga bulan kenal dengan Diaz, baru malam itulah untuk pertama kalinya aku bersetubuh dengan Diaz - cara laki-laki. Secara sistematis aku pun memberi "contoh" bagaimana seorang lelaki menyetubuhi sesama jenis dengan baik, mesra, dan nikmat! Maka sebagai langkah berikut, kancut Diaz dan kancutku aku renggutkan agar terlepas dan supaya kami berdua jadi telanjang bulat! Nikmat!

Untuk membangkitkan gairah Diaz,setelah aku puas melumat bibirnya yang ranum, merah merona,bagai- kan bunga mawar,dan menghirup air ludahnya, maka aku mulai menggerayangi tubuhnya,puting susunya, dadanya,perutnya,ketiaknya,kontol dan biji-peler-nya, dan aku juga menyodok silitnya dengan jari telunjukku. Diaz tampak merasa nikmat dan mulai terdengar ia mengeluh dan melenguh bagai kerbau sedang memamah-biak : MMMPH..MMPH..MMPH! Mungkin karena dia merasa amat sangat nikmat di kontol-nya, di biji-pelernya, dan di tubuhnya. Aku juga mengisap dan menjilati kontolnya - sampai-sampai kontol Diaz jadi amat menegang dan mengacung ke atas bagaikan rudal[peluru kendali] dengan kepala kontol [glans penis] yang memerah-ungu berkilat-kilat.Isapan mulutku di kontol Diaz aku lepaskan dan kemudian aku juga tidak mau menyia-nyiakan "kesempatan emas" itu. Maka aku pun merasa bahwa aku harus menyodomi lobang pantatnya.

Sebelum silitnya aku hajar dengan kontolku, aku menikmati dulu tubuh Diaz yang jantan,menawan dan perawan itu, dengan cara aku menggumuli tubuhnya dengan tubuhku yang tidak kalah kekar,ketat, dan keras. Rasanya nikmat sekali kulitku bergesekan dengan kulit tubuh pemuda tampan itu, sementara kami berdua telanjang bulat!

Dapat aku rasakan bahwa Diaz menggeliat-geliat mungkin karena dia merasa teramat nikmat berada dalam pelukan dan gumulan tubuhku yang keras dan ketat itu! Apalagi,sekali-sekali dengan sengaja aku menyentuh puting susu dan kontolnya yang sudah tegang dan keras dengan jemariku.Aku yakin bahwa Diaz pasti merasakan kenikmatan sex yang luar biasa dan makin menggila!

Agar tidak merupakan trauma bagi Diaz,karena dia kesakitan waktu boolnya aku entot, maka aku pun melumuri kontolku dan boolnya dengan lubricant [minyak pelumas] yang tersedia [baby oil] dan pelan-pelan silitnya aku perawani.

Supaya Diaz merasakan nikmatnya disodomi, maka kontolku aku arahkan dan aku gesekkan ke kelenjar prostatnya dan rangsangan pada kontol Diaz aku lanjutkan kembali dengan belaian tanganku.Kontol Diaz terus aku elus,dan aku gosok-kocok...sampai akhirnya pejuh Diaz-pun muncrat:CROOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT!

Pejuhnya muncrat ketika kontolnya masih dalam genggaman tanganku dan sewaktu aku sedang sibuk mengentoti lobang silitnya dengan kontolku!

Aku merasakan bahwa pejuh Diaz banyak sekali dan seakan tidak akan pernah berhenti muncrat keluar dan muncrat lagi.Ketika muncratan pejuhnya mulai mereda, aku merasa bahwa cairan-lendirnya masih meleleh-leleh lagi di dalam genggaman tanganku !

Agar memberi contoh yang baik,dengan demonstratif aku menghirup pejuh Diaz yang ada dalam genggaman tanganku dengan mulutku: slurrp, slurrp, slurrp! Agh! Nikmat dan jantan sekali rasanya! Kemudian bool Diaz terus aku hajar sampai pejuhku pun juga muncrat keluar:CROOOOOOOOOT!CROOOOOOOOT! Agh!Puas, lampias, dan nikmat rasanya mengentoti bool Diaz yang masih sempit dan masih perawan itu, karena Diaz belum pernah dientot oleh siapa pun juga!Aku bangga,karena akulah: Theodore Erik Walcott yang diberi hak dan kehormatan oleh Diaz untuk memperawani lobang pantatnya!

ANTICLIMAX

Sejak malam pengakuan Diaz itu, setiap kali aku menginap bareng dengan Diaz, maka dia selalu minta aku "bahagiakan".

Itu lah nasibku! Pada awalnya aku berniat untuk "sadar" dan kembali jadi "orang baik".Tetapi apa daya? Diaz yang tampan, jantan, dan menawan itu tiba-tiba saja hadir dalam hidupku dan bahkan dia minta agar aku mau "membahagiakan" dia.Bagaimana mungkin aku menolak permohonan pemuda tampan yang jantan dan masih perawan seperti Diaz? Agh!Mana tahaan?. Ta'i! [KONTOL]