Gay Erotic Stories

Bagiku, cambuk, pecut, cemeti atau whip adalah suatu benda yang teramat indah di dunia. Suara : Cettarr!, Whett!, Jepprett!, Cepprett!, yaitu bunyi cemeti yang diayun dan beradu dengan kulit tubuh manusia, terasa amat indah di telingaku!

Itulah sebabnya aku punya koleksi puluhan pecut atau cemeti.Ada yang buatan Indonesia, ada juga yang buatan luar negeri, seperti buatan Amerika, Pakistan dan lain-lain.Ada yang tradisional dan terbuat dari tali rami, ada juga yang diciptakan khusus dari kulit atau dari karet atau bahan lain.

Cemeti favoritku adalah bull whip [cambuk sapi] buatan Amerika! Aku dapatkan sebagai oleh-oleh dari seorang mitra sex sejenisku yang berkunjung ke San Francisco,"ibu kota" kaum homosex Amerika Serikat!

Pecut yang aku beli di Indonesia, dibuat untuk menghalau kuda, sapi, kambing. Sedangkan yang dibuat di luar negeri, ada yang khusus untuk keperluan sex sadistik, ada juga yang dibuat untuk menghajar dan menyiksa manusia. Misalnya untuk menyiksa budak belian atau untuk menghukum tahanan!

Di Malaysia, untuk menghukum tahanan digunakan rotan dengan diameter sekitar 1 cm.Tahanan yang akan dihukum harus bertelanjang bulat. Kemudian tubuh bagian depannya ditempatkan di sebuah rak berbentuk "A Frame". Bagian bokongnya terpapar di belakang.Seorang algojo yang amat berotot dan terlatih bela diri ditugasi menghajar bokong tahanan sialan itu dengan keras! Setiap lecutan keras algojo itu akan menghasilkan luka sobek berdarah yang lama sembuhnya. Tahanan sialan itu tidak bisa duduk selama beberapa hari, akibat luka sobek di bagian bokongnya itu!

Selesai dihajar, biasanya tahanan itu terpaksa harus berbaring telanjang bulat dalam keadaan telungkup, sampai luka sobeknya sembuh. Mengena-kan celana longgar [apalagi kancut ketat] terasa sakit.Karena itu mereka terpaksa harus telanjang bulat saja! Ta'i!

Jenis cambuk juga bermacam-macam.Ada yang ujung-nya atau "ekornya" tunggal, yang dalam Bahasa Inggris disebut "cat o'nine tail", ada juga yang berujung atau berekor ganda. Cambuk berujung ganda jika dilecutkan akan mengakibat luka sobek yang parah pada bagian yang kena hajar cambuk tersebut.

Pencambukan merupakan hukuman favorit pimpinan di kapal-kapal perang Inggris dan Amerika. Ada 3 hal yang dianggap "makanan sehari-hari" kelasi dikapal perang Inggris dan Amerika sebelum tahun 1960-an,yaitu : alkohol, sex sejenis dan cambuk.

Di kapal-kapal perang Inggri,sering pencambukan dilakukan secara berlebihan[excessive] oleh para perwira kapal terhadap para kelasi. Pelanggaran sedikit saja seperti : tampak mengantuk atau dinilai bersikap kurang hormat pada atasan bisa berakibat lecutan cambuk! Para kelasi dicambuk dalam keadaan bertelanjang bulat dan kelasi itu diikat pada kedua pergelangan tangan dan kaki.

Seorang Corporal [Kopral] bertugas mencambuki punggung dan bokong kelasi sialan itu dengan ter-amat keras dalam hitungan yang sesuai vonis yang dijatuhkan.Ada juga kapal perang yang menerapkan birching yaitu pencambukan yang dilakukan dengan dahan dan ranting berduri!Peraturan yang berlaku di kapal perang Ingris adalah bahwa yang bisa dihukum cambuk hanya para kelasi yang berumur di bawah 19 tahun. Kelasi-kelasi yang sudah biasa dicambuk dalam keadaan bertelanjang bulat itu merasa dirinya menjadi lebih jantan dan kelaki-lakian dan akhirnya mereka hanya mau berhubungan sex dengan sesama laki-laki saja!

Kata Corporal yang kemudian diserap dalam Bahasa Indonesia menjadi pangkat militer Kopral,berasal dari kata-kata Inggris : corporal punishment [hukuman badan]. Dulu, di kapal perang Inggris, orang atau petugas yang melaksanakan hukuman badan [executor - algojo] disebut : Corporal.

Cambuk dan homosexualisme adalah pedang bermata dua. Suatu survei di kapal-kapal perang Inggris menunjukkan bahwa 90% awak kapal perang Inggris [Royal Navy] mengaku pernah atau sering melaku-kan hubungan sex sejenis!

Buat aku, cambuk adalah alat yang sangat efektif untuk membangkitkan gairah sex [sexual arousal]. Kalau aku melecuti sendiri bokong atau punggung-ku dengan pecut, kontan kontolku jadi ngaceng.

Bahkan kadang-kadang hanya dengan melihat cemeti saja aku sudah ngaceng! Dihajar dengan cambuk atau pun pencambukan [flagellation] merupakan fantasi favoritku setiap aku ngeloco [onani,coli, masturbasi, merancap, melancap, ngocok kontol!].

Karena aku seorang homosex maka kegiatan sex-ku tidak pernah dengan tujuan prokreasi [meneruskan keturunan] tetapi hanya untuk rekreasi [hiburan] atau penyaluran kebutuhan biologis saja!

Aku selalu menjaga vitalitas sexualku dengan olah raga,baik aerobik maupun anaerobik [latihan beban] dan dengan menenggak obat maupun ramuan tradisional.

Ramuan favoritku [karena terbukti amat efektif]adalah (1) minum kopi susu, dilanjutkan dengan (2) makan telor ayam kampung rebus yang sudah diberi garam sedikit dan bubuk merica, selanjut-nya (3) ditutup dengan menenggak satu sendok makan kecap manis.

Karena dalam menu itu ada kopi,maka supaya tidak mengganggu tidur, ramuan [yang terkesan biasa-bisa saja tapi amat manjur itu], aku konsumsi sebagai "snack sore",sekitar jam 16:00 - 17:00 tiap hari.

Dengan mengkonsumsi menu seperti itu, terbukti bahwa aku sanggup mengeluarkan pejuh,dengan cara ngentot atau dientot dengan/oleh sesama jenis ataupun onani setiap hari,sampai 2-3 kali. Tetap terasa nikmat tiap kali muncrat, pejuhku tetap kental dan banyak volumenya,dan tidak mengakibat-kan aku lemess atau mengantuk!

Aku juga rajin mengkonsumsi pasak bumi setiap hari. Terkadang aku minum seduhan pasak bumi, terkadang aku minum kapsul pasak bumi!

Kombinasi antara olah raga teratur,makan ramuan pemelihara vitalias sexual,dan penggunaan pecut sebagai pemicu nafsu sex, menyebabkan aku hidup bahagia dan sejahtera sebagai homosex. Karena pada dasarnya tujuan hidup seorang cowok homosex hanya satu, yaitu: sex, sex, sex, dan sex saja. Ta'i!

CARA MENCAMBUK

Dalam penggunaan pecut untuk sex sejenis diperlu-kan seorang laki-laki yang berperan jadi algojo dan seorang laki-laki lain sebagai korban.

Keduanya harus telanjang bulat dan tubuh korban harus dipentang bertelanjang bulat dengan kedua lengan terangkat ke atas dan terborgol dengan rantai di kedua pergelangannya.Kedua kaki korban mengangkang lebar dan kedua pergelangan kakinya juga harus dirantai,supaya tidak bisa bergerak.

Kedua lengan korban harus terangkat keatas agar pola pertumbuhan bulu keteknya bisa dilihat dengan jelas. Korban harus betul-betul telanjang bulat sempurna - semua bagian tubuhnya terpapar [exposed] dan tak ada lagi bagian tubuhnya yang tertutup atau disembunyikan - kecuali bool atau lobang pantatnya! Sehingga algojo bisa leluasa memilih bagian tubuh korban yang akan dihajar dengan cemeti! Supaya si korban makin menderita, maka tubuhnya diatur agar bergantung dan berat tubuhnya hanya disangga oleh kedua pergelangan tangannya yang diborgol.Dengan cara begitu, korban sudah merasa amat kesakitan di pergelangannya sebelum korban dicambuk.Sebab pergelangannya terjepit dan tidak jarang sampai kulitnya luka berdarah!

Jika sudah siap,maka algojo yang sudah telanjang bulat itu harus menghajarkan cemetinya dengan ayunan sekeras-kerasnya[!] dan sekuat-kuat [!] otot tubuhnya agar bagian kulit korban yang jadi sasaran lecutan cemeti itu sobek dan berdarah!

Kalau lecutan tidak mengakibatkan luka berdarah di kulit korban maka lecutan itu belum merupakan lecutan cemeti dan belum dianggap sah!Maka ayunan cemeti harus diulang lagi,dengan lebih kerasss!!!

Supaya algojo bisa ikut menikmati reaksi korban akibat disiksa begitu,maka korban ditempatkan di depan sebuah cermin besar.

Jika tidak suka mendengar suara jerit rintih kesakitan korban waktu sedang dihajar,maka mulut korban harus disumpal dengan kain!

Tiap kali lecutan keras menghunjam tubuh korban yang telanjang bulat itu tampak korban terkaget, menggelinjang, menggeliat,dan nanar,kesakitan! Wajah korban tampak menarik raut muka kesakitan, disertai teriakan : AGH! atau HAH! atau ADUH! Terasa indah dan nikmat, di mata, di telinga di otak dan di kontol kita yang menyaksikan!

Supaya penghajaran ini terasa makin indah maka algojo dan korban harus sama-sama tinggi besar, tampan, atletis berotot,dengan kontol besar yang disunat ketat, dan dengan jembut dan buku ketek yang lumayan lebat.Pasti akan terasa indah, sexy, jantan dan amat merangsang sekali! Ta'i!

MENYEMPURNAKAN SIKSAAN

Untuk menyempurnakan penyiksaan atau penghajaran korban sialan itu,setelah algojo puas mencambuki korban,boleh dilakukan siksaan-siksaan lain yang tak kalah sadis dan kejamnya.

Misalnya, paha korban disundut dengan besi panas atau rokok menyala atau kalau korban tidak sunat atau masih ada sisa kulupnya,bisa juga dilakukan penyunatan tanpa anestesi. Supaya korban makin merasa amat sangat kesakitan!

Kalau kebetulan korban sudah sunat kulupnya maka kontol,bool,puting susu dan ketiak korban diberi sengatan listrik,supaya korban jadi kejang[kejet-kejet],kaget dan kesakitan! Bisa juga, setelah korban disunat tanpa anestesi masih ditambahkan lagi dengan tempelan besi panas, api rokok, dan juga sengatan listrik di bagian-bagian tubuhnya yang sensitif dan yang mengandung banyak syaraf!

Kedua puting susu korban juga jangan dibiarkan bebas dari siksaan. Ambillah dua penjepit kertas atau penjepit yang agak besar lalu jepitkan pada kedua puting susu korban dan waktu menjepitkan usahakan agar disentakkan sehingga terasa lebih sakit dan korban jadi terkaget-kaget.Penjepitan kedua puting susu korban jangan terlalu lama karena dikhawatirkan jaringan puting susu korban bisa mati dan membusuk. Kalau puting susu pecah dan berdarah akibat dijepit terlalu keras tidak berbahaya, meskipun pasti korban merasa sangat nyeri sekali! Tapi memang itulah tujuan menyiksa korban!

Selanjutnya jembut dan bulu ketek korban juga bisa dibakar dengan api lilin dan lilin panas. Ada baiknya lilin panas juga diteteskan di atas kontol dan biji peler korban sialan itu!

Siksaan lain yang juga amat inovatif dan kreatif adalah menyodok lobang kencing korban dengan kawat atau menyodok bool korban dengan benda keras [disodomi], misalnya dirojok dengan botol, batang besi atau dildo [kontol buatan]. Supaya makin sadis,bisa digunakan dildo yang permukaan- nya bertonjolan seperti duri!

Supaya lobang kencing korban tidak kena infeksi maka kawat yang akan digunakan untuk menyodok lobang kencing korban harus direndam dulu dalam alkohol 70% atau dilakukan sterilisasi dulu.

Sebaiknya siksaan tidak mengurangi "keindahan" tubuh korban. Bilur, lebam, lepuh, luka, lecet, justru akan makin memperindah dan memperjantan penampilan korban. Tetapi penyiksaan yang sadis, kejam dan tidak berperi-kemanusiaan sebagaimana-pun - jangan sampai mengakibatkan pembengkakan salah satu bagian tubuh korban.Bagian tubuh yang bengkak akan mengurangi keindahan tubuh korban!

Prinsip penyiksaan adalah bahwa siksaan harus mengakibatkan korban merasa amat menderita dan sangat kesakitan akibat siksaan, tetapi korban tidak boleh mati atau cacat dan keindahan tubuh korban harus tetap terjaga!

Sebagai penutup siksaan itu, kontol korban harus dirangsang sampai dia mencapai puncak syahwat [orgasme]dan agar dia bisa mengeluarkan pejuhnya. Maksudnya agar korban bisa menikmati siksaan yang kejam, sadis tapi militeristik itu!

Sebelum korban itu dipaksa mengeluarkan pejuhnya maka semua luka-luka yang timbul akibat siksaan harus dioles dengan alkohol 70%, yodium tinctur, atau air garam [NaCl] agar korban benar-benar merasa nyeri, pedih dan perih dan sadar bahwa dirinya benar-benar seorang lelaki!Pasti korban akan merintih dan menggeliat karena merasa amat pedih dan perih di luka-lukanya itu. Terasa amat indah, jantan, dan sadis!

SAHABAT MILITER

Teman-teman intimku yang perwira remaja,seperti: Bang Alex, Bang Jeffri, Bang Rahman, Bang Sonny, Bang Wahidin, Bang Endi, suka dan tampak bangga sekali jika bercerita tentang pengalaman mereka waktu mereka jadi :(1)Plontos [Calon Taruna yang baru masuk dan sedang inisiasi - diplonco],(2) Capratar[Calon Prajurit Taruna],maupun (3)waktu mereka sudah jadi Taruna.

Fokus cerita mereka tertuju pada siksaan-siksaan kejam yang mereka penah alami dari Taruna Senior maupun kekejaman yang mereka pernah lakukan terhadap para Taruna Yunior setelah mereka jadi Taruna Senior.Cerita tentang penyiksaan terkesan merupakan humor yang segar bagi mereka!

Tentu saja aku juga sangat menikmati cerita-cerita kejam yang amat sadistik dan militeristik itu. Kontolku jadi ngaceng dan seringkali sampai cairan mazie-ku [pre-cum]jadi muncrat keluar dan tubuhku jadi lemas akibat ngaceng yang teramat intens itu!

Semua teman-teman militerku yang perwira remaja berwajah tampan[ganteng],bertubuh atletis, ketat berotot,berkontol besar,disunat ketat dan punya jembut dan bulu ketek yang lebat,jantan dan amat kelaki-lakian! Cerita yang menarik adalah bahwa pada minggu pertama pendidikan di AKMIL, para Capratar diharuskan hidup tanpa penutup tubuh sama sekali [telanjang bulat]!

Bang Alex menceritakan betapa rasanya ketika dia disunat secara militer,yaitu disunat tanpa lebih dulu diberi suntikan anestesi.Kata Bang Alex,itu adalah rasa nyeri yang paling hebat yang pernah dirasakannya seumur hidup. Bahkan nyerinya paha ditempeli besi panas atau rokok menyala tidak ada artinya dibandingkan dengan rasa nyeri yang diakibatkan kulup dipotong tanpa anestesi!Banyak Taruna yang jatuh pingsan [semaput] akibat nyeri hebat yang tidak tertahankan itu [excruciating pain]. Sesuai peraturan AKMIL Semua Taruna yang belum atau tidak disunat harus disunat secara militer - tanpa anestesi sebelum mereka mulai dengan pelajaran pada tahun kedua.

Begitu juga Taruna yang sunatnya belum sempurna atau hanya dorsumcissio [hanya kulup atas saja yang dikerat sedikit],harus disunat ulang tanpa anestesi! Sebagai pengganti anestesi,maka Taruna yang akan disunat dilatih cara mengatur nafas dan sebelum disunat tubuhnya diberi pijitan atau massage pada punggung, lengan, bokong dan paha agar tubuhnya relax. Sehingga darah tidak banyak keluar waktu disunat! Kedua tindakan itu praktis tidak menolong mengurangi rasa nyeri yang hebat itu, melainkan sekedar basa-basi saja!Tapi harus diakui bahwa Sunat Militer adalah penemuan yang amat jenius dalam menyiksa Taruna.

Yang lebih indah lagi adalah jika jumlah Taruna yang akan disunat cukup banyak [lebih dari 10 orang]maka Sunat Militer diresmikan dengan acara Keratan Pertama.Yaitu acara dimana salah seorang Taruna yang akan disunat mewakili teman-temannya merasakan "Keratan Pertama" [Keratan Kehormatan]pada kulupnya yang dilakukan oleh salah seorang pejabat AKMIL.Taruna yang mewakili itu telanjang bulat, berdiri sikap sempurna di depan barisan teman-temannya yang semua akan disunat dan sudah telanjang bulat. Pejabat AKMIL maju dan membawa gunting chirurgis. Pejabat itu mengerat sedikit kulup Taruna sialan itu di bagian atas kontolnya dengan satu keratan atau sayatan yang sengaja disentakkan!Sehingga Si Taruna sialan itu kaget, menggeliat dan menggelinjang kesakitan.Tak sadar dia menjerit : "AGH!".

[Sering ada Taruna yang pingsan karena tak tahan sakit,sehingga terpaksa acara itu diulang dengan menugaskan Taruna yang berikutnya.Rupanya karena merasa amat ketakutan,Taruna yang berikutnya itu muncrat pejuhnya!Yang hadir jadi tertawa melihat insiden itu dan Si Taruna yang pejuhnya muncrat terpaksa dihukum push up 100 kali sebelum kulup-nya dikerat sedikit oleh sang pejabat AKMIL!]

Jika Keratan Pertama sudah terlaksana,semua yang hadir bertepuk tangan melihat adegan sadis itu. Si Taruna sialan itu disuruh berbaring telentang di sebuah meja operasi di dekat situ dan sunat-nya diselesaikan oleh Tim Kesehatan! Si Taruna tampak amat kesakitan, tubuhnya berkilat akibat cucuran keringat, karena dia merasa amat sangat kesakitan!Indah dan jantan sekali tampaknya!

MENYIKSA TARUNA

Kata Bang Alex,menghajar Taruna Yunior merupakan permainan yang sangat mengasyikkan bagi Taruna Senior.Apa lagi tiap kali seorang Taruna Yunior akan dihajar [disiksa] oleh seniornya dia harus melepaskan seluruh penutup badannya - telanjang bulat! Maksudnya agar Taruna Senior bisa memilih dengan leluasa bagian mana dari tubuh Si Taruna Yunior sialan yang akan disiksa dan disakiti itu dengan cara kejam, sadis, dan di luar batas peri kemanusiaan. Dengan tujuan mulia yaitu membentuk Taruna Yunior itu menjadi Taruna yang : tanggap, tanggon dan trengginas!

Sesuai aturan Akademi Militer [AKMIL], semua bagian tubuh Taruna Yunior boleh disiksa,kecuali kontol, biji peler serta kepalanya!Lobang pantat dan puting susu Taruna Yunior merupakan bagian yang boleh [sah] untuk disiksa semaunya oleh Taruna Senior. Termasuk boolnya boleh disodomi dengan dildo berduri sampai berdarah-darah dan kedua puting susunya boleh dijepit sampai pecah berdarah! Tak heran jika semua abituren [alumni] AKMIL terbentuk menjadi pribadi yang jantan dan amat kelaki-lakian. Berkat semua siksaan yang teramat kejam di luar batas peri kemanusiaan yang mereka rasakan sewaktu masih jadi Taruna!

Ujar Bang Alex:"Jika seorang Taruna Senior sudah menggenggam sebuah cemeti dan di dekatnya ada seorang Taruna Yunior yang telanjang bulat maka seakan-akan "haram hukumnya" jika cemeti tidak dilecutkan ke tubuh Taruna Yunior yang sudah bugil telanjang bulat itu.Alasan yang sah untuk melecutkan cemeti itu adalah semata-mata untuk membiasakan Taruna Yunior itu dengan pendidikan militer yang kejam,jantan, dan sadis! Supaya dia siap untuk berperang menghadapi musuh dan kalau sampai tertangkap musuh dia tidak menyerah dan tidak membocorkan rahasia kepada walaupun disiksa setengah mati!".

Waktu yang biasa dipilih para Taruna Senior buat menyiksa dan menghajar Taruna Yunior adalah saat selesai senam pagi, waktu corvee, waktu magang[apprenticeship] dengan Taruna Senior[hari Sabtu dan Minggu].Taruna Senior juga leluasa menghajar Taruna Yunior pada waktu latihan-latihan militer di lapangan!Sebab itu Taruna Yunior sering harus mengikuti latihan militer bertelanjang dada!Agar para Taruna Senior bisa dengan mudah mencambuki tubuh mereka sesukanya atau menyundut dengan api rokok atau memberikan sengatan listrik! Taruna Senior juga berhak memanggil Taruna Yunior ke suatu tempat atau ruangan di lingkungan Kampus Kawah Candradimuka sekedar untuk dihajar atau disiksa sampai pingsan [semaput] dan berlumuran darah segarr!

Setiap tahun berbagai siksaan kejam diciptakan oleh para Taruna Senior untuk diterapkan pada korban-korban mereka,yaitu Taruna Yunior.Cara-cara menyiksa itu merupakan kekayaaan AKMIL yang tidak ternilai harganya. Karena dengan cara-cara itulah akan dihasilkan perwira-perwira remaja yang bermutu tanggap, tanggon dan trengginas!

Metodologi yang kreatif juga antara lain adalah gerakan-gerakan militer yang dikombinasi dengan berbagai siksaan.Seperti (1)Lari Cambuk [lari di bawah ayunan cambuk],(2)Senam Cambuk [senam pagi diselingi lecutan-lecutan cemeti], (3) Manuver Rantai[Beberapa Taruna disuruh merayap berbanjar dalam keadaan telanjang bulat dan masing-masing Taruna dihubungkan dengan borgol di pergelangan tangan mereka melalui selangkangan.Lalu pelatih membantu mempercepat gerakan maju mereka dengan melecuti tubuh mereka dengan cemeti sampai para Taruna itu babak belur tubuhnya].

Metode tebusan atau kompensasi juga merupakan karya jenius, yaitu setiap gerakan militer atau gerakan fisik yang tidak mampu dipenuhi seorang Taruna pada suatu latihan, harus ditebus dengan lecutan cambuk dalam jumlah yang sesuai dengan kekurangannya. Misal, seorang Taruna diharuskan push up 500 kali, tapi hanya kuat 200 kali, maka Taruna itu wajib menebus hutangnya itu dengan menikmati lecutan cemeti [500 - 200 =] 300 kali!

TELANJANG BULAT

Menurut Bang Alex, kehidupan Taruna Yunior di Kawah Candradimuka juga amat kental diwarnai penelanjangan! Dengan maksud agar mereka sadar akan kelaki-lakian dan keperkasaan mereka.Mereka harus PD[Percara Diri] pada tubuhnya sendiri.

Begitu mereka masuk Kawah Candradimuka maka yang harus mereka lakukan adalah menyerahkan semua barang bawaan mereka kepada AKMIL dan melepaskan seluruh penutup tubuhnya sampai mereka TELANJANG BULAT! Setelah didaftar dan diperiksa kesehatan-nya maka selama satu minggu penuh mereka diharus-kan telanjang bulat tak berpakaian sama sekali. [Pada waktu diperiksa kesehatannya mereka juga diharuskan mengeluarkan contoh pejuhnya karena akan diperiksa kualitasnya di laboratorium.Ta'i! Mereka diharuskan ngeloco on the spot agar bisa disaksikan oleh seluruh hadirin].

Selama mereka masih telanjang bulat,mereka juga hanya diizinkan menyimpan, sikat dan pasta gigi, sabun alat cukur kumis dan jenggot. Agar mereka tetap bersih dan rapi. Meski mereka berada dalam keadaan bertelanjang bulat[bugil] tanpa penutup selembar benang pun.

Selama seminggu bertelanjang bulat,Taruna Yunior itu tinggal disuatu bangsal militer. Di situlah mereka melakukan kegiatan mereka selama masih harus berada dalam keadaan bertelanjang bulat. Mereka makan, tidur dan belajar di bangsal itu.

Malam hari mereka tidur dilantai telanjang bulat tanpa alas,tanpa bantal. Jika memasuki bangsal itu pada malam hari maka sejauh mata memandang yang tampak adalah ratusan pemuda[Taruna Yunior] yang juga disebut Calon Prajurit Taruna[Capratar]itu sedang tidur telentang telanjang bulat! Agh! Indah dan jantan sekali!Sedangkan beberapa orang Capratar tampak berjaga-jaga [jaga kamar], juga telanjang bulat!

Untuk mandi dan berak disediakan WC dan tempat mandi di alam terbuka di belakang bangsal itu.WC dan tempat mandi itu tidak berdinding dan tidak beratap.Bangsal itu sengaja ditempatkan di tepi Lapangan Apel Taruna yang juga berfungsi sebagai lapangan olah raga. Sehingga para Capratar itu jadi terbiasa mandi dan berak bertelanjang bulat dan dilihat oleh banyak orang yang sedang apel, latihan militer ataupun sedang berolahraga! Para Capratar itu melakukan semua kegiatan telanjang bulat.Untuk mencegah kondor[burut, hernia] maka tidak dilakukan lari pagi, latihan beban berat atau gerakan aerobik. Gerakan-gerakan fisik yang dilakukan terutama bersifat anaerobik seperti : push up,sit up dan pull up - sampai ratusan kali [telanjang bulat]!

LECUTAN PERTAMA

Selama 3 hari pertama mereka bertelanjang bulat, mereka belum merasakan pedihnya siksaan mau pun lecutan cemeti. Tetapi pada hari ke-4 diadakan Upacara Lecutan Pertama,dimana secara resmi para Capratar sudah dapat merasakan pedihnya lecutan cemeti dan siksaan lainnya - agar mereka benar-benar bisa terbentuk jadi laki-laki sejati yang merupakan modal dasar jadi tentara dan perwira sejati! Maka sejak saat itu seakan-akan cambuk dan siksaan lainnya merupakan makanan mereka sehari-hari!

Untuk memulai Acara Lecutan Pertama itu dipilih tiga orang Capratar yang paling tampan, atletis, berotot ketat dengan kontol besar dan disunat ketat. Jembut dan bulu ketek mereka juga harus cukup lebat agar mereka betul-betul terkesan laki-laki sejati. Mereka juga harus mempunyai kemampuan akademik yang tinggi.

Ketiga pemuda sial ini akan mewakili teman-teman mereka satu angkatan di AKMIL untuk merasakan pertama kalinya dicambuk dangan cemeti.Dua orang di antaranya akan dihajar dalam upacara. Sedang-kan satu orang dijadikan peraga untuk mencobai pecut-pecut kehormatan yang akan dipakai untuk menghajar kedua pemuda sialan lainnya!

Waktu Bang Alex masih berstatus Caparatar, dia terpilih jadi peraga untuk dihajar dengan pecut. Sedangkan Bang Rahman dan Bang Jeffri dihajar dalam upacara.Upacara Lecutan Pertama baru mulai jam 15:00,tapi pada jam 05:00 pagi mereka sudah harus hadir di lapangan upacara untuk mempersiap-kan diri! Waktu yang 10 jam itu digunakan oleh para Taruna Senior untuk melatih fisik ketiga pemuda sialan itu! Mereka dipaksa terus menerus melakukan push up, sit up, dan pull up, ratusan kali bertelanjang bulat diselang-seling dengan istirahat!Mereka tak diberi makan-minum sehingga mereka kelelahan dan kelaparan. Ketiga pemuda itu betul-betul dihajar dan disiksa dan dibentuk jadi LELAKI dan TARUNA sejati.

Khusus untuk Bang Alex, karena dia jadi peraga, maka setiap istirahat digunakan oleh para Taruna Senior [yang bertugas mengawasi mereka] untuk mencobakan pecut-pecut kehormatan ke tubuh Bang Alex yang telanjang bulat itu.Ada 5 orang Taruna Senior yang bertugas mengawesi proses penyiapan Acara Lecutan Pertama itu. Kelima Taruna Senior yang kejam dan sadis itu tinggi-besar dan amat berotot.Tiap kali mereka mencobakan pecut-pecut kehormatan ke tubuh Bang Alex,mereka mengayunkan-nya dengan amat sangat kuat dan kerass[!].Tubuh Bang Alex tampak terkaget dan terguncang setiap kali pecut itu diayunkan para Taruna Senior dan menghunjam tubuh telanjang Bang Alex : CETTARR!

Kuatnya lecutan itu mengakibatkan bunyi seperti letusan pistol dan langsung menyebabkan luka lecet,sobek,dan berdarah di kulit Bang Alex yang putih,bertubuh atletis,berwajah tampan,berkontol besar yang sudah disunat ketat itu!

Tubuh Bang Alex tampak berkilat oleh cucuran keringat dan dihiasi lebam,bilur,dan lecet-lecet berdarah.Putihnya kulit Bang Alex ditingkah oleh warna merah biru-lebam dan cucuran merah-darah yang segarr!Indah,jantan,dan sadis sekali tampak-nya! Sadis dan militeristik!

Ke-5 Taruna Senior yang bertindak jadi pengawas dan penghajar itu hadir hanya mengenakan kancut yang sangat minim [maximum exposure], nyaris telanjang bulat! Tubuh mereka yang atletis juga tampak jadi berkilat-kilat oleh cucuran keringat akibat amat intensnya mereka melecuti tubuh Bang Alex dengan pecut-pecut kehormatan itu! [PUNCAK SYAHWAT/ ORGASM]