Gay Erotic Stories

Meskipun aku bukan model terkenal dan juga bukan pesinetron terkenal tapi bagaimana pun order yang aku terima cukup banyak. Semula aku mau bertahan untuk tidak menggunakan manajer, tetapi ternyata itu tidak mungkin.Untuk berbagai jenis kegiatanku itu ternyata perlu ada manajemen yang rapi, baik untuk segi keuangan, administrasi[surat-menyurat dan kontrak], transportasi dan akomodasi [tiket pesawat dan hotel], bahkan juga untuk manajemen waktu [jadwal].

Untunglah salah satu perusahaan iklan langgananku bersedia membantu aku dengan cara memperbantukan [meminjamkan] salah seorang staf-nya untuk jadi semacam manajerku.Aku tidak perlu membayar,karena staf itu juga sekalian belajar. Tetapi kalau aku mau memberinya sekedar honor,itu tidak dilarang.

"Terserah. Sukarela saja.Tidak diberi honor juga tidak apa-apa.'Kan dia disini sudah digaji",kata Sang Direktur Perusahaan Iklan itu kepadaku. "Anggap saja dia sedang 'on the job training'", tambah Sang Direktur Perusahaan Iklan itu lagi.

Keberadaanku sebagai model dan pesinetron yang tidak terkenal atau tidak dikenal memang sangat menguntungkan perusahan iklan dan production house. Karena mereka tidak usah membayar mahal.

Padahal, suatu hasil evaluasi menunjukkan bahwa beberapa produk yang iklannya menggunakan wajah[dan bagian-bagian tubuhku yang lain : tangan, kaki,dada,lengan] ternyata pasarannya naik. Meski tentunya iklan bukan satu-satunya faktor yang dapat menaikkan pemasaran.

Mungkin itulah juga sebabnya perusahaan iklan langgananku mau meminjamkan salah seorang staf-nya untuk bertindak sebagai manajerku. Barangkali supaya aku tetap mau dikontrak mereka [dengan honor kecil].

JULIAN YANG CERDAS DAN MENAWAN

Demikianlah, pada hari yang dijanjikan datanglah Julian kerumahku.Julian berumur sekitar 21 tahun. Dia berijazah D-3 [Sarjana Muda] dan dia pegawai baru di perusahaan iklan itu. Tentu saja karena Julian tidak punya pengalaman kerja sama sekali, maka aku harus mengajarkannya dulu apa-apa yang akan dan harus dikerjakannya.Ternyata selama ini cukup banyak hal yang aku kerjakan sendiri dan jika diajarkan kepada orang lain hampir merupakan suatu "ilmu" tersendiri.Mulai dari membuat jadwal kegiatan, mengurus kontrak, tagihan, pembayaran, dan banyak lagi yang lain.Untung saja Julian ada lah pemuda yang cerdas,sehingga tidak sukar bagi-ku untuk mengajarinya.

Selain cerdas, Julian adalah pemuda yang tampan. Seperti pemuda-pemuda urban masa kini [ketika cerita cabul ini ditulis]dia bertubuh tinggi dan juga rajin menjaga tubuhnya. Karena itu Julian juga bertubuh atletis. Lengannya amat bagus dan dadanya bidang.

Kelak ketika hubunganku makin dekat dengan Julian dan aku sudah melihatnya telanjang bulat,ternyata otot dada Julian juga menonjol ke depan,dihiasi oleh sepasang puting susu yang amat jantan,ketat, tegang dan melenting.Indah sekali!Bisepsnya juga besar indah dan berotot.Jika Julian bertelanjang dada atau mengenakan kaos model singlet, lengan atasnya tampak makin menggiurkan. Apalagi Julian berkulit terang. Sehingga,jika Julian mengangkat lengannya ke atas tampaklah bulu-keteknya yang lumayan lebat dan menghitam.Kontras sekali dengan warna kulit lengannya yang terang.

Bulu keteknya tumbuh indah di dataran ketiaknya yang lebar,karena lengannya yang besar-kekar itu! Meskipun bulu-keteknya cukup lebat tetapi tidak panjang-panjang!Karena dikombinasi dengan wajah-nya yang tampan dan penampilannya yang jantan, justru bulu-keteknya yang lebat itu melengkapi dan menyempurnakan keindahan, kedewasaan, serta kelaki-lakian Julian! Agh! Ta'i!

Permukaan perut Julian juga rata dan bertonjolan otot-otot dan membentuk six-packs! Tubuhnya yang atletis dan ramping itu jadi tampak makin indah jika Julian dipandang dalam keadaan bertelanjang bulat! Karena di bagian bawah perutnya dihiasi oleh kontol yang besar dan disunat ketat [hight and tight], berlatar-belakang jembut yang hitam, tebal, dan tumbuh luas!Di bagian bawah kontolnya bergantung sepasang biji-peler yang membulat dan ukurannya serasi atau proporsional dengan ukuran kontolnya yang besar bagaikan kontol kuda itu!

Warna kulit kontol dan biji peler Julian tidak terlalu berbeda dengan warna kulit tubuh lainnya - sama-sama berwarna terang. Sehingga kontol dan biji peler Julian terkesan mulus. Lobang pantat Julian juga mulus dan tidak berbulu dan silitnya berwarna merah.Terkesan bool Julian masih perawan belum pernah disodomi oleh lelaki lain!

Tubuh Julian juga tidak pernah berbau tak sedap! Bau yang dipancarkan tubuh Julian adalah harum parfum atau deodoran yang dipakainya.

Bahkan ketika Julian sedang berkeringat atau pun habis berkeringat, aku tak mencium bau keringat atau bau ketek!Begitu juga udara mulutnya selalu memancarkan harum pastilles. Terkadang aku ber-khayal tentang Nabi Yusuf a.s. yang dalam Kitab Suci berbagai agama[Islam,Kristen,Yahudi] beliau selalu digambarkan sebagai lelaki yang tampan! Sehingga, Siti Zuleikha - majikannya,yang isteri Perdana Menteri, jatuh cinta pada beliau! Apakah kiranya wajah Julian setampan wajah Nabi Yusuf a.s?

Pendeknya,Julian adalah pemuda yang tampan,jantan dan menawan.Aku tidak melebih-lebihkan!Tak heran jika aku jatuh-hati pada pandangan pertama!Kelak ketika aku makin mengenal tentang dirinya, maka rasa sayangku makin menggebu-gebu!

JULIAN TINGGAL BERSAMAKU

Sudah bisa ditebak bahwa kemudian aku melakukan berbagai daya dan upaya membujuk Julian agar dia mau tinggal bersamaku di apartemenku. Sungguh suatu langkah yang amat berisiko bagiku dan juga berbahaya buat Julian.Berisiko bagiku karena akan menurunkan wibawa dan kehormatanku sebagai atasan Julian,dan berbahaya bagi Julian,sebab suatu saat aku pasti akan mencabulinya!

Dengan berbagai cara dan dengan memanfaatkan aura -ku serta enersi positifku, akhirnya aku berhasil meyakinkan Julian untuk tinggal bersamaku.Sengaja Julian aku tempatkan di kamar tidur yang punya connecting door dengan kamar tidurku.

Sebagai pemuda remaja yang masih polos tentu saja Julian tidak mencium niat jahatku.Apalagi Julian anak baik dan aku selalu bersikap baik padanya!

Keberadaan Julian di apartemenku membuat hatiku berbunga-bunga dan aku merasa sangat bahagia!Aku merasa apartemenku berubah jadi lebih cerah dan ceria!

Secara sistematis dan hati-hati aku mengambil berbagai langkah untuk mendekati Julian agar aku bisa masuk ke dalam urusan pribadinya. Sengaja kubuat hubunganku dengan Julian jadi amat dekat, seakan tak ada lagi batas dan rahasia di antara kami berdua. Sekali-sekali aku tidur di samping Julian di kamarnya dan pada kesempatan lain aku minta Julian menemaniku untuk tidur di kamarku!

Tentu saja tiap kali aku tidur disamping Julian, nafsuku jadi menggelegak naik keotak.Dengan amat susah payah aku berusaha keras buat mengendalikan nafsuku agar tidak mencabuli Julian. Suatu malam aku terbangun dan di bawah cahaya lampu temaram aku perhatikan wajah Julian tampan tidur lelap. Sama seperti aku, Julian tidur hanya mengenakan kancut,sehingga sosok Julian yang terbaring dalam keadaan terlentang nyaris telanjang,dengan kedua tangan ke atas dan kaki mengangkang itu, tampak amat merangsang!Hampir saja Julian aku peluk dan aku ciumi bibirnya! Untunglah aku bisa menahan nafsuku dan sambil menarik nafas dalam-dalam aku berbaring lagi disamping Julian sambil memandangi wajah dan tubuhnya yang indah, jantan, dan amat menawan itu!

Pada suatu pagi,Julian mandi dulu dikamar mandi. Dengan alasan bahwa aku harus mengejar waktu yang tinggal setengah jam untuk suatu pengambilan foto iklan - aku minta izin untuk mandi bareng. Dengan usaha yang keras aku menahan nafsuku selama kami mandi bareng telanjang bulat! Aku pura-pura tak memperhatikan ketelanjangannya.Tapi saat itu lah aku pertama kali aku melihat ukuran kontol Julian beserta biji-peler Julian,dan pertumbuhan jembut-nya yang indah,jantan dan kelaki-lakian itu!Sejak itu aku sering mencari-cari alasan untuk mandi bareng dengan Julian.Tampaknya Julian tak pernah keberatan. Selama beberapa kali aku mandi bareng dengan Julian tak pernah terjadi apa-apa.Semuanya OK-OK saja!

Julian jadi amat dekat denganku. Dia tidak ragu lagi bertelanjang bulat di depanku. Tiap selesai mandi bareng kami keluar kamar mandi dan bersama-sama mengeringkan badan diluar kamar mandi sambil telanjang bulat - menggunakan handuk. Terkadang kami juga share handuk.Satu handuk untuk berdua -gantian!

Sekali-sekali juga aku membantu Julian membalur bedak [medicated powder] di tubuhnya yang ketat dan telanjang bulat!Aku jadi merasa amat bahagia[dan nikmat] bisa meraba-raba tubuh Julian. Aku jadi makin sayang dan cinta pada Julian.

Bahkan suatu kali aku mengusulkan agar Julian mau merapikan jembutnya yang hitam dan lebat.Julian membiarkan aku merapikan jembutnya dengan sebuah gunting. Sambil berjongkok, aku merapikan jembut Julian.Dengan susah payah aku menahan mulut dan nafsuku untuk agar aku tidak "menyambar" kontol-nya untuk aku isap dan aku jilati.Tubuhku serasa menggigil melihat kontol Julian yang besar,indah dan disunat ketat itu!

Julian juga pernah minta bantuanku memeriksa bagian lobang pantatnya.Karena dia merasakan ada yang nyeri diboolnya itu.Tentu saja dengan senang hati aku melakukannya.Saat itu lah aku mengetahui bahwa silit Julian mulus tak berbulu dan berwarna merah. Aku tidak melihat ada sesuatu yang lain di silitnya.Rasa sakitnya itu mungkin karena dia terlalu lama duduk!

Pendeknya aku sudah dekat luardalam dengan Julian dan sekali-sekali Julian juga membantuku mengurus tubuhku seperti membalurkan medicated powder dan dia juga menggosokkan sabun ke punggungku saat kami mandi bareng!

GAGAL MENCABULI JULIAN

Pada suatu malam aku dan Julian berangkat tidur dikamarku.Seperti biasa, setiap malam Jum'at aku minta ditemani tidur oleh Julian. Dengan alasan bahwa menurut kepercayaan di malam Jum'at sering ada "penampakan". Tentu saja itu hanya alasanku saja. Agar aku bisa tidur bareng dengan Julian.

Malam itu aku gelisah sekali. Pada dasarnya aku memang sudah lama memendam nafsu berahiku pada Julian yang belum pernah terpuaskan.Maka malam itu aku tak mau lagi menahan nafsuku.Pelan-pelan aku menarik tangannya dan lalu dengan cepat aku memeluknya, melumat bibirnya dan kemudian mencium lehernya dengan amat bernafsu! Tubuh kami berdua yang sama-sama kekar,berotot, dan keras berkat latihan beban yang intens,saling bergesekan dan saat itu aku merasa nikmat!

Julian tampak gelagapan tapi dia berusaha tidak melawan atau menghindar.Hanya saja kedua matanya menatap aku dengan tajam!Sehingga aku menghenti-kan tindakanku! Aku kembali ke tempatku tidur di samping Julian dan kembali berbaring terlentang! Aku mengatur nafas dan dengan susah payah aku berkata :

"Julian. Saya minta ma'af".

Julian berdiam diri saja, dia tidak menjawab. Dia membalikkan badannya dan tidur membelakangi aku! Aku merasa galau dan pikiranku kacau - campur aduk! Aku juga merasa malu!

Aku pun turun dari tempat tidur dan mengenakan pakaianku.Lalu aku mengambil kursi dan duduk di samping tempat tidur di sisi Julian berbaring .

Pelan-pelan aku pegang tangan Julian dan dengan sungguh-sungguh, aku berkata :

"Ma'afkan saya, Julian."

Julian membuka matanya dan dia seperti memaksa-kan diri untuk tersenyum.

"Ya. Sudahlah!", katanya.

Tiba-tiba Julian bangkit dan turun dari tempat tidur, lalu mengenakan pakaiannya.

"Saya tidur di kamar sebelah, ya", katanya. Dia berjalan kepintu dan keluar kamar.Lalu aku dengar suara pintu kamar Julian dibuka dan dia masuk ke kamarnya.Kemudian aku dengar dia mematikan lampu!

Aku terpukau, terpekur, terpukul!Belum pernah aku ditolak seperti itu oleh laki-laki mana pun juga. Tentu saja!Karena,jika aku ditolak oleh laki-laki lain, sudah pasti aku akan paksa dan perkosa dia. Tapi dengan Julian aku tak bisa berbuat begitu! Julian seperti punya aura yang tak bisa aku kalah -kan!

Sepanjang malam aku tidak tidur. Aku memutuskan untuk sembahyang dan minta ampun kepada Tuhan. Aku juga mendo'akan agar Julian dilindungi oleh-Nya. Aku sembahyang sampai subuh, lalu aku mandi!

Hari sudah jam 05:30, ketika tiba-tiba saja aku mendengar suara orang mengetuk pintu.Aku berpikir keras dan aku khawatir kalau-kalau Julian minta izin atau pamit akan meninggalkan aku.

Dengan was-was aku membuka pintu kamar dan tampak Julian berdiri tersenyum.Dia telanjang dada, tapi dia mengenakan celana boxer. Bukan kancut minim seperti malam sebelumnya. Aku mencium bau harum sabun wangi dan harum deodoran.Sepertinya Julian baru mandi pagi di kamar mandi belakang.

Julian masuk kamarku dan menutup pintu.Aku salah tingkah. Tiba-tiba saja Julian berkata dengan tegas tapi bernada ramah :

"Mas. Kalau mau saya, silahkan! Tapi sekali ini saja!"

Aku tidak mengerti maksud Julian.Tapi keburu dia menarik tanganku seperti menyuruh aku memeluk dan menciuminya! Aku menanggapinya dengan memeluknya dengan penuh kasih-sayang.Tubuh kami hampir sama tinggi. Aku sudah berpakaian lengkap dan Julian bertelanjang dada. Tiba-tiba aku ingin sekali menangis dan aku menangis tersedu-sedu dipelukan Julian.Padahal setelah aku dewasa rasanya aku tak pernah menangis sekali pun.Julian membiarkan aku menangis di dadanya yang bidang dan sudah lama aku impikan. Aku sudah tak tahu lagi aku ingin apa!Tapi Julian membimbingku ketempat tidur dan kami berbaring berpelukan. Aku merasa mengantuk karena semalaman tidak tidur dan kamipun tertidur berpelukan berdua sampai tengah hari.

Dalam tidur pagi itu aku bermimpi tentang Julian. Dalam mimpi itu aku melihat Julian tersenyum manis kepadaku seperti biasanya.

Aku bangun duluan siang itu dan aku masih sempat memandangi wajah Julian yang tampan dan tubuhnya yang jantan, kelaki-lakian dan menawan. Saat itu Julian masih tertidur lelap.Mungkin dia juga tak tidur semalaman.

Meski aku masih sangat menginginkan tubuh Julian yang indah,jantan,kelaki-lakian dan menawan itu, tetapi aku tak kuasa melakukannya.Aku terpaksa tak bisa memanfaatkan tawaran simpatik Julian untuk memuaskan nafsuku pada tubuhnya untuk yang pertama kali dan terakhir kalinya. Seperti kata-katanya pagi itu :

"Mas. Kalau mau saya, silahkan! Tapi sekali ini saja!"

Itulah pertama kalinya aku menyesali diriku telah jadi seorang lelaki homosex.Tapi semua itu bukan salahku,bukan?Homoseksualitasku memang sudah ada dari sono-nya, dalam tubuh, darah dan otakku! Bukan salah bunda mengandung!

JULIAN PERGI

Pada sore harinya Julian memberitahuku bahwa dia akan berhenti bekerja dan akan sekolah lagi. Dia akan melanjutkan sekolah S-1 IT,sesuai bidangnya waktu dia pendidikan D-3.Julian juga sekaligus pamit akan kembali tinggal di rumah orang-tuanya.

Ketika aku minta maaf sekali lagi,Julian mengata-kan bahwa rencananya untuk sekolah sudah lama dan tidak ada hubungannya dengan apa yang aku lakukan malam sebelumnya.

Dia juga mengucapkan terima kasih atas semua yang telah diterima dariku dan yang sudah dipelajari dari aku. Dia juga minta maaf jika ada kesalahan atau kekeliruan yang dibuatnya.Aku kehabisan kata -kata dan tak tahu apa yang harus aku lakukan dan katakan.Perasaanku campur aduk:sedih,malu,kecewa, frustrasi, dan putus asa.....!

Tentu saja aku amat kehilangan Julian.Aku telah kehilangan seorang manajer yang handal, jujur, rajin,tekun,cerdas dan penuh inisiatif.Aku juga kehilangan teman dan kekasih yang sangat aku cintai.Yah!Kekasihku sendiri,karena Julian tidak tahu sebelumnya bahwa aku mencintainya sebagai kekasih - bukan teman biasa. Meskipun aku hanya bertepuk sebelah tangan.

ANTICLIMAX

Setelah Julian pergi dari rumahku,aku masih tetap sering kontak dengan pemuda yang luar biasa itu. Baik melalui telpon, sms, atau kami jumpa untuk ngobrol atau makan bareng. Hubungan kami masih tetap baik.Bahkan Julian seakan sudah lupa dengan insiden malam jahanam itu.Dia masih sering share tentang masalah pribadinya denganku dan suatu kali dia mengatakan bahwa dia sudah punya pacar -seorang gadis yang cantik. Meskipun aku cemburu, tetapi aku tidak marah dan aku bisa menerima apa yang sudah jadi takdirku dan juga takdir Julian.

Hingga cerita ini ditulis setiap hari aku selalu mendoakan bagi kebahagiaan,kesehatan, kesuksesan Julian.Aku tetap masih mencintainya dan aku akan tetap mencintainya sampai aku menghembuskan nafas yang penghabisan - bahkan kalau mungkin sampai nanti - sesudah aku mati!

[TA'I]