Gay Erotic Stories

Bang Jeffri dan Bang Alex adalah dua sahabat militerku. Aku suka sekali pada mereka berdua. Betapa tidak? Di samping mereka tampan, jantan dan menawan,mereka juga baik hati,peramah,sabar, dan sopan. Padahal, di kesatuan masing-masing, mereka teramat keras dan disiplin kepada bawahan mereka.Sungguh suatu kontradiksi [paradox]antara sikap mereka dalam pergaulan biasa dengan dengan sikap mereka dalam kehidupan militer mereka yang keras dan jantan [!].

Sebagai Abituren [Alumni] suatu Akademi Militer [AKMIL] tentu saja mereka adalah pemuda-pemuda pilihan, yaitu pemuda terbaik dari segi fisik, mental, akademik dan seksual. Karena untuk bisa masuk AKMIL mereka harus lulus berbagai tes dan ujian, baik tes akademik, tes psikologis, tes kesehatan, tes kesemaptaan jasmani [physical fitness test] dan tes penampilan lahiriah.

Dalam tes penampilan lahiriah, para calon harus telanjang bulat dan diperiksa bentuk tubuhnya oleh suatu tim. Pemuda-pemuda yang terpilih ada lah benar-benar pemuda dengan penampilan fisik yang tampan,jantan dan menawan.

Bahkan pada saat tes kesehatan dan penampilan lahiriah, kulit tubuh mereka harus mulus.Tidak boleh ada bekas luka akibat penyakit kulit. Luka akibat kecelakaan dibolehkan, tapi jika ada luka bekas koreng, bisa menjadi alasan untuk menolak calon.

Ukuran kontol dan biji peler harus cukup besar [memenuhi syarat ukuran minimal seorang lelaki yang jantan],bentuk tubuh [harus atletis, ketat, berotot] dengan ukuran lingkar dada dan lingkar lengan tertentu, pancaran wajah [harus tampan, jantan dan menawan, keras dan militeristik].

Sunat, tidak dipersyaratkan, karena yang belum sunat atau sunatnya belum sempurna akan disunat secara militer jika mereka kelak terpilih jadi Taruna AKMIL. Sunat militer terkenal sebagai prosedur sunat yang teramat sangat nyeri, pedih dan perih tak terhingga dan tidak akan terlupa sampai akhir masa.

Pada waktu pemeriksaan kesehatan calon, volume pejuh juga diperiksa.Tiap calon diharuskan untuk mengeluarkan pejuhnya [dengan cara ngeloco-coli] untuk diperiksa volume dan kualitasnya. Calon yang pejuhnya encer, bisa-bisa tidak lulus tes.

Menurut Bang Jeffri, tes calon Taruna AKMIL ada lah sesuatu yang teramat "indah" dan "menarik". karena untuk tes fisik, pemuda-pemuda itu hanya boleh mengenakan kancut atau supporter] [ jock-strap] saja, sedangkan untuk tes kesehatan dan tes penampilan lahiriah, dilakukan dalam keadaan para pemuda itu telanjang bulat,tidak berpenutup selembar benang pun dan dilakukan secara massal! Indah sekali! Hanya tes akademik yang dilakukan dalam keadaan pemuda-pemuda itu berpakaian, untuk tes yang lainnya TELANJANG BULAT TAK BERPENUTUP SELEMBAR BENANG PUN JUA!

Yang lebih indah dan menarik lagi adalah bahwa baik tes kesemaptaan, tes kesehatan maupun tes penampilan lahiriah diadakan di luar ruangan - di alam terbuka di suatu markas militer. Memang di tempat itu tidak ada perempuan - hanya laki-laki saja dan semuanya militer. Tapi para calon yang agaknya masih "berjiwa sipil" itu tentunya belum biasa bertelanjang bulat di hadapan umum. Karena itu selalu ada saja pemuda yang tampak risih dan kemalu-maluan, ketika harus telanjang bulat.Apalagi ketika tiba gilirannya harus coli mengocok kontolnya dihadapan orang banyak, untuk mengeluarkan contoh pejuhnya!Agh!Indah, menarik, jantan dan terasa amat macho dan kelaki-lakian sekali [cowok banget!]!

TELANJANG DI APARTEMEN

Kalau Bang Jeffri dan Bang Alex sedang tidak ada tugas atau sedang tidak piket aku mengajak abang-abang militerku itu menginap di apartemen Daddy. Tentu saja sebelumnya,sore harinya, aku mengajak mereka jalan. Bisa makan, bisa nonton, bilyard, berenang, ke cafe, atau sekedar jalan di mall. Tapi kami tidak pernah ke disko, demi menjaga nama baik kami.Karena di disko sering ada razia.

Sekitar jam 22:00-23:00 barulah kami pulang.Tapi tidak jarang pada dini hari kami baru sampai di apartemen untuk tidur. Kalau abang-abang militer-ku sedang bernafsu, maka aku akan jadi sasaran pelampiasan dorongan sex sejenis atau dorongan nafsu sadis mereka berdua!Seakan-akan aku Taruna Yunior atau Capratar [Calon Prajurit Taruna] yang boleh mereka perlakukan semau-mau mereka, dengan motto seperti di AKMIL: "Asal tidak sampai cacat atau mati saja!".

Koleksi cemeti [pecut,cambuk,whip] milikku yang ada di apartemen Daddy dicobai satu per satu ke tubuhku. Sampai tubuhku bilur-bilur penuh bekas lecutan cemeti, bilur dan lecet. Tubuhku merah-biru seperti macan belang! Luka-lecet yang ada banyak yang mengeluarkan darah segar. Tentu saja aku merasa teramat sangat nikmat sekali disiksa dan diperkosa oleh abang-abang militerku yang tampan, jantan, menawan, sadis dan tidak berperi kemanusiaan itu.Nyawaku serasa moksa ke nirwana!

Apalagi mereka selalu tampak amat bernafsu jika sedang melampiaskan hasrat-syahwat sejenisnya maupun nafsu sadisnya ke tubuhku dan ke lobang-lobang badanku yang bisa dirojok kontol mereka[mulut dan lobang pantatku]!

Volume pejuh Bang Jeffri dan Bang Alex amat banyak!Padahal kalau mereka memaksa aku mengisap kontol mereka, aku juga dipaksa menelan semua pejuh yang keluar.Karena itu perutku jadi sering kekenyangan, gara-gara kebanyakan menelan pejuh perwira-perwira militer yang kental dan berbau khas pejuh itu!Dampak psikologisnya amat positif bagiku. Karena aku jadi merasa tambah jantan dan merasa jadi lelaki sempurna setiap kali aku baru menelan pejuh perwira-perwira yang militeristik seperti Bang Jeffri dan Bang Alex itu!

Kalau abang-abang militerku sedang tidak dalam mood untuk main sex sejenis atau main sex sadis dengan aku maka kami ngobrol saja bertiga. Tapi amat jarang sekali mereka tidak berhasrat untuk tidak memanfaatkan tubuhku yang sudah telanjang bulat itu! Kata mereka : "Jika seorang Taruna Senior menggenggam cemeti dan di dekatnya ada Taruna Yunior yang telanjang bulat, maka "haram hukumnya" untuk tidak melecutkan cemeti itu dengan keras ke tubuh Taruna Yunior itu sampai tubuhnya ada yang lecet dan berdarah!".

Jadi rupanya aku dianggap Taruna Yunior oleh abang-abang militerku itu! Ta'i! Mungkin karena aku sering bersikap militer atau bersikap bagai bawahan mereka.Bahkan kalau aku menjawab mereka aku sering menjawab dengan kata :"Siap!" atau "Siap, Bang!", seperti seorang Taruna Yunior di AKMIL!

Abang-abang militerku masih mengikuti tradisi AKMIL,yang amat baik! Yaitu jika berada di rumah [dengan penghuni semuanya laki-laki],maka mereka selalu telanjang bulat saja. Kata mereka, mereka merasa betul-betul lelaki jika sedang telanjang bulat bersama sesama lelaki!Suatu hal yang sudah ditanamkan sejak pada mereka sejak mereka masih jadi Taruna di AKMIL! Baik dan jantan sekali!

Setiap kali kami ngobrol bertiga maka pengalaman kedua abang militerku dalam pendidikan di AKMIL hampir selalu muncul sebagai topik yang hangat dan nikmatt! Berikut ini adalah cerita Bang Alex tentang pengalamannya waktu dia jadi Taruna AKMIL.

CERITA BANG ALEX

[Sunatan Taruna merupakan peristiwa yang sangat berkesan bagi setiap Taruna AKMIL. Aku sendiri termasuk yang sempat "menikmati" pedih-perih dan jantannya disunat secara militer ketika aku Taruna. Aku merasa bangga bisa merasakan pedih dan nyerinya sunat militer tanpa aku harus jatuh pingsan kesakitan!

Aku kebetulan bukan berasal dari keluarga dengan tradisi sunat. Karena itu waktu aku masuk AKMIL kontolku masih dalam keadaan kulup[belum sunat]. Waktu itu aku baru tamat SMU [SMA], berumur 18 tahun dan jembut serta bulu ketekku sudah tumbuh lengkap dan sempurna.

Kata orang wajahku tampan. Mungkin karena ayahku ganteng dan ibuku juga cantik! Otot-otot tubuhku sudah terbentuk [sudah "jadi"] berkat latihan-latihan angkat berat dan binaraga yang intensif, yang aku lakukan sejak aku berumur 16 tahun!

Ayah adalah seorang penggemar olah raga dan juga pemuja tubuh indah. Kebiasaan membentuk tubuh dengan angkat berat aku dapatkan dari ayahku yang juga seorang perwira militer.Aku juga hobbi beladiri, khususnya Kempo, dan olah raga lainnya seperti sepakbola, basket, volley dan badminton! Jogging dan berenang merupakan acara wajib yang tidak pernaha aku tinggalkan, seminggu 3 kali,

Salah satu bukti bahwa aku punya wajah tampan dan penampilan menarik adalah bahwa waktu aku masih jadi Calon Prajurit Taruna [Capratar],aku sering sekali jadi sasaran penyiksaan Taruna Senior. Sudah jadi "hukum besi"-nya kehidupan Taruna bahwa Taruna Yunior yang tampan bertubuh atletis serta berkontol besar, akan sering jadi sasaran pelampiasan nafsu sadis [dan tak jarang juga jadi sasaran pemuas sex sejenis]para Taruna Senior!

Aku juga beruntung bahwa aku mempunyai kulit wajah dan kulit tubuh yang tidak mudah ditumbuhi jerawat ketika aku beranjak dewasa [pubertas].

SURAT PERMOHONAN

Salah satu hal yang unik yang aku dapati pertama kali aku masuk AKMIL adalah bahwa setiap Calon Prajurit Taruna [Capratar] yang baru masuk [new recruit] wajib menandatangani "Surat Permohonan" agar dia (1) dibentuk jadi laki-laki sejati, (2) dibentuk jadi Taruna yang tanggap, tanggon dan trengginas,(3) dibentuk jadi perwira paripurna, dengan cara, metode atau prosedur apa pun juga yang dianggap perlu dan (4) tidak akan menuntut atau menggugat AKMIL, termasuk tidak mengguggat para Pelatih, Instruktur atau pun Taruna Senior, jika terjadi sesuatu pada diri mereka.

Surat permohonan itu dilampiri dengan "Surat Penyerahan Diri" [Letter of Submission]. Dengan adanya surat-surat sialan itu maka setiap Calon Prajurit Taruna atau Taruna memang boleh dan sah-sah saja jika akan diapakan saja! Asal tujuannya adalah: 1}untuk menjadikan mereka lelaki sejati, 2) untuk menjadikan mereka Taruna yang tanggap, tanggon, trengginas, dan 3) untuk menjadikan mereka Perwira Paripurna!

Tidak heran jika para Taruna Senior dapat dengan amat bebas dan leluasa menyiksa dan menghajar Calon Prajurit Taruna dan Taruna Yunior dengan cara-cara yang kejam, sadis,di luar batas-batas peri-kemanusiaan! Semua itu sah, mendapat restu dari AKMIL, dan yang penting sesuai permohonan para Calon Prajurit Taruna dan para Taruna yang mereka nyatakan dalam Surat Permohonan yang mereka tanda-tangani dibawah meterai secukupnya. Mereka juga menandatangani "Surat Permohonan Sunat Militer",yaitu memohon agar mereka segera disunat[jika belum sunat] atau disunat lagi[jika sunatnya dianggap kurang sempurna atau masih ada kulup yang tersisa]. Dalam permohonan itu mereka juga menggaris-bawahi agar mereka disunat secara militer tanpa anestesi [pemati rasa].

SUNAT MILITER

Sunatan Taruna dilakukan pada tahun kedua atau akhir tahun pertama, yaitu ketika para Taruna Yunior itu baru naik kelas dari tingkat-1 ke tingkat-2[naik pangkat dari Prajurit Taruna jadi Kopral Taruna].

Taruna yang harus disunat adalah Taruna yang memang belum sunat atau sudah sunat tapi dinilai belum sempurna sunatnya karena sunatan sebelum-nya terlalu "loose", tidak ketat [belum high and tight]. Untuk menentukan apakah Taruna itu perlu disunat lagi atau tidak, maka mula-mula Taruna itu disuruh duduk di kursi dalam keadaan bugil - telanjang bulat. Lalu kontolnya dilihat, jika waktu duduk sisa kulupnya menutupi kepala kontol-nya [glans penis] maka Taruna sialan itu wajib disunat lagi secara militer [tanpa anestesi].

Taruna yang harus disunat ulang biasanya karena mereka disunat dengan pola sunat "dorsumcisio" [bukan circumcisio],yaitu cara sunat yang hanya mengangkat kulup bagian atas saja. Bagian bawah kulup dan frenulumnya dibiarkan, dengan maksud agar masih ada sisa kulup yang dapat dinikmati jika mereka ngentot atau ngeloco!Padahal prinsip sunat militer adalah seluruh bagian kulup harus terkudung[seluruh kulup yang ada, harus dibuang]. Sunat secara militer memang amat sangat pedih dan nyeri luar biasa [excruciating pain] dan rasa nyerinya takkan terlupa sampai akhir masa!

Banyak Taruna yang jatuh pingsan tidak sadarkan diri [semaput] sewaktu disunat secara militer. Akibat rasa nyeri yang luar biasa [excruciating pain].Karena itu sunat militer juga dijadikan prosedur untuk menghukum Taruna yang melakukan pelanggaran disiplin berat tapi Taruna itu tidak perlu dikeluarkan dari AKMIL! Jatuh pingsan saat disunat cara militer terjadi akibat "neurogenic shock"!.Karena itu mental Taruna yang akan sunat atau akan sunat ulang harus disiapkan benar-benar agar mereka tidak mudah jatuh pingsan sewaktu kulup dewasanya digunting tanpa anestesi!

SIMULASI SUNAT

Seminggu sebelum Sunatan Taruna, diadakan acara simulasi. Dua orang Tamtama [pangkat Kopral ke bawah] dari kesatuan mliter yang lokasinya ada di sekitar AKMIL dijadikan "peraga hidup". Kedua Tamtama yang jadi "peraga hidup" itu tentu harus yang belum sunat atau yang sudah disunat tetapi sunatnya dianggap belum sempurna].Kedua Tamtama dihadirkan di aula AKMIL. Taruna yang akan sunat atau akan disunat ulang juga diperintahkan hadir dengan seragam lengkap untuk menyaksikan sendiri proses sunat secara militer yang juga akan mereka alami. Setiap tahun rata-rata ada 10-20 orang Taruna yang kulup [belum sunat] atau perlu disunat lagi karena sunatnya belum sempurna.

Setelah semuanya hadir kedua Tamtama sialan itu disuruh melepaskan seluruh penutup tubuh mereka sampai telanjang bulat. Dalam keadaan telanjang bulat, seorang Dokter Militer laki-laki dibantu seorang Perawat Militer [laki-laki] melakukan pemeriksaan kesehatan kedua Tamtama sialan itu, di hadapan semua yang hadir.

Meskipun keduanya adalah militer, mau tidak mau tampak juga bahwa mereka berdua kemalu-maluan karena diharuskan bertelanjang buat di hadapan sekian banyak orang yang tidak mereka kenal.

Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan juga cukup lengkap, termasuk dilakukan "rectal toucher", yaitu dimana Dokter menyodok bool Tamtama sialan itu dengan jari telunjuk yang dibungkus sarung tangan.Keduanya tampak kemalu-maluan waktu bool-nya disodok-sodok Dokter Militer dengan jari!

Mereka juga disuruh mengeluarkan contoh kencing-nya di hadapan semua yang hadir. Mereka tampak kemalu-maluan diharuskan kencing dibawah tatapan sekian banyak Taruna yang ganteng-ganteng dan bertubuh atletis itu [meskipun sebagian masih kulup]!

Terkadang Dokter Militer menganggap perlu kedua Tamtama itu diperiksa kualitas pejuhnya! Maka kedua Tamtama itu terpaksa harus ngocok kontol "di depan umum" sampai pejuhnya muncrat keluar : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT!

Pejuh yang keluar ditampung dalam botol gelas untuk diperiksa di laboratorium.Ruangan itu jadi semerbak bau pejuh dari kedua Tamtama sialan itu! Ta'i!

Setelah kedua Tamtama itu lemess karena baru saja mengeluarkan pejuh,keduanya disuruh berdiri tegak,tetap dalam keadaan telanjang bulat,dengan kedua kaki mereka terkangkang dan dengan kedua lengan mereka terangkat ke atas sehingga yang hadir bisa melihat pola pertumbuhan bulu ketek mereka. Lalu Perawat Militer laki-laki melakukan massage atau pijatan ringan pada sekujur tubuh kedua Tamtama itu agar tubuh mereka lebih relax waktu disunat, sehingga darah yang keluar tidak terlalu banyak.Setelah dilakukan massage,barulah satu per satu kedua Tamtama itu disunat tanpa anestesi bergantian!

Mula-mula Tamtama itu dibaringkan terlentang ber-telanjang bulat, setengah duduk di atas meja operasi, dengan kedua lengan ke atas dan kedua kaki mengangkang lebar sehingga kontol, kedua belah ketiak serta bagian tubuh depannya exposed[terpapar]pada semua yang hadir.

Pergelangan kaki dan pergelangan tangan mereka difiksasi dengan borgol dan rantai ke besi-besi di pinggir meja operasi. Pinggang mereka diberi sabuk yang mengikatnya kemeja operasi. Tamtama itu tampak restraint tidak bisa bergerak sama sekali.

Setelah itu dilakukan pembersihan pada bagian kontol, biji peler dan jembutnya. Kontol ditutup dengan semacam kain putih yang bagian tengahnya berlubang, sehingga kontolnya menyembul dan siap untuk diusunat tanpa anestesi. Tamtama disuruh mengambil nafas-dalam tiga kali. Pada tarikan nafas yang ketiga,Dokter Militer mulai mengerat kulupnya. Keratan pertama sengaja disentakkan!

Tamtama itu kaget menggeliat,menggelinjang amat kesakitan dan berteriak: "AAAAGH!",keras sekali! Ia merasa kaget,sakit,panas,perih,pedih, nyeri, bercampur baur pada bagian kulupnya yang dikerat dan sangat sensitif serta penuh syaraf itu!

Dokter menghentikan keratannya dan menyuruh Tamtama sialan itu menarik nafas dalam-dalam dan setelah itu barulah dia meneruskan "siksaannya" dan menyelesaikan tugasnya untuk menggunting seluruh bagian kulup Tamtama itu untuk dibuang!

Sepanjang proses pengguntingan kulup yang sadis itu wajah tamtama itu memancarkan rasa kesakitan yang amat sangat - terasa indah, jantan dan amat sadiss ekali!

Biasanya tubuh Tamtama itu jadi berkilat-kilat karena keringat mereka bercucuran akibat menahan rasa nyeri yang teramat sangat di bagian kulup yang sedang digunting itu!. Tidak jarang ada Tamtama peraga menjerit atau berteriak-teriak kesakitan :"AAAAGH! AAAAGH. SAKIIIIT! DOKTEEER!" waktu sedang disunat kulupnya.

Terkadang Dokter Militer tidak sabar,sehingga ia bertindak tegas dan membentak Tamtama pengecut dan pemanja itu dengan bentakan keras :

"DIAM!",sambil menghajar paha Tamtama sialan itu dengan tamparan Karate yang amat keras! PLAKKK!, sehingga paha Tamtama itu memerah dan Tamtama itu kaget dan terdiam! Adegan itu makin menambah nuansa jantannya proses simulasi itu!

Para Taruna yang hadir ada yang tampak menggigil ketakutan melihat adegan sadis dan penderitaan Tamtama itu saat merasakan pedihnya disunat cara militer!

Bahkan ada sebagian Taruna yang muncrat pejuhnya akibat stress dan ketakutan waktu menyaksikan simulasi sadis itu. Taruna-taruna yang muncrat pejuhnya itu membayangkan penderitaan yang akan mereka rasakan seminggu kemudian, saat mereka juga disunat secara militer tanpa anestesi!

Sebagian Tamtama ada yang didampingi atasan atau komandannya sewaktu disunat dan mereka dilarang bersuara waktu sedang disunat, meskipun merasa amat sangat kesakitan luar biasa!

ANTICLIMAX

Selesai disunat,Tamtama sialan itu diperintahkan berbaring telanjang bulat di lantai yang dingin tanpa alas dan tanpa bantal sekedar mendinginkan bagian tubuhnya dengan dinginnya lantai,dengan harapan rasa nyeri luar biasa akibat sunat itu bisa berkurang!

Dengan pancaran wajah yang tampak masih teramat sangat kesakitan Tamtama itu berbaring di lantai terlentang dan telanjang bulat.

Kedua kakinya dikangkangkan dan kedua tangannya menyangga bagian belakang kepala agar kepalanya tidak terasa sakit tertekan lantai sehingga kedua belah ketiaknya terpapar pada yang hadir. Tamtama sialan itu bertelanjang bulat sempurna dengan kontol masih memerah karena baru disunat!

Selesai menyaksikan simulasi sunat itu, para Taruna yang hadir disitu disuruh telanjang bulat dan mereka disuruh menyaksikan tayangan video proses sunat. Sambil menyaksikan tayangan itu mereka serentak diperintahkan berteriak keras seperti orang kesakitan, setiap saat melihat adegan bagian kulup digunting! : AGGHH! AAGHH!

Seminggu setelah simulasi mereka juga akan disunat dengan kejam, sadis di luar batas peri kemanusiaan.Tapi mereka dilarang bersuara.Karena itu mereka harus memuaskan dorongan mereka untuk berteriak-teriak kesakitan pada saat simulasi itu!

[SAKITNYA WAKTU KULUP DIGUNTING : "AAAAGGGHHHH!"]