Gay Erotic Stories

Setiap tahun ada suatu kegiatan yang diberi nama Surya Baskara Jaya. Kegiatan atau "operasi" ini dilaksanakan oleh jajaran Angkatan Laut. Kegiatan yang dilakukan antara lain adalah mengunjungi pulau-pulau terpencil dengan kapal Angkatan Laut memberikan pelayanan kesehatan maupun kegiatan sosial lainnya, termasuk kegiatan sunatan masal.

Kegiatan seperti ini di masa lalu dikenal dengan istilah civic mission.Sedangkan kegiatan seperti ini di desa-desa di daratan dulu dikenal dengan nama ABRI Manunggal.

Tetapi dalam cerita ini aku tidak akan bercerita tentang kegiatan di pulau-pulau terpencil itu.Aku ingin menceritakan yang telah aku lakukan dengan seorang cowok yang tampan dan menawan - di negeri kanguru yang bunyi namanya hampir mirip dengan kegiatan civic mission dan dia biasa dipanggil Basye.

Kebiasaan menambah nama dengan "-sye","-ce" atau "-ke" sebagai nama kesayangan [diminutif] adalah kebiasaan Belanda. Misalnya : nama "Bas" menjadi Basye, nama "Mien" menjadi Mience [Mientje] dan nama Tien menjadi Tinekke.

Basye umurnya sekitar 26 tahun.Aku jumpa dia buat pertama kali di airport. Yach, airport di negeri jauh - Melbourne, Australia. Wajahnya tampan, rambutnya dipotong pendek. Tapi bukan gaya rambut militer, melainkan gaya rambut selebritis yang sedang populer saat cerita cabul sialan ta'i ini ditulis. Tubuhnya yang ramping tapi atletis dan penampilan wajah yang tampan memukau membuat aku tidak bisa melepaskan pandanganku dari dirinya. Pertama kali jumpa dia dan sebelum berkenalan, dari sikapnya aku punya feeling bahwa dia orang Indonesia, bukan orang Asia lain seperti Cina, Jepang atau Korea. Pada dasarnya aku bukan orang yang ramah dan suka mencari teman baru. Tetapi kalau jumpa cowok ganteng,apalagi bertubuh ketat berotot dan atletis, maka sifat-sifat asliku itu seakan luntur sendiri dan aku berubah menjadi seorang yang ramah.

Aku menimbang-nimbang, apakah aku akan menyapa-nya untuk berkenalan.Aku berharap, jika aku bisa berkenalan, siapa tahu aku bisa menikmati tubuh-nya. Sebagai seorang model yang punya penampilan menarik, rasanya aku belum pernah gagal untuk mengajak seseorang berkenalan,baik itu cowok mau pun cewek.Wajahku yang tampan [kata orang]dengan penampilan Eurasia [Indo-Eropa] dan tubuhku yang atletis merupakan modal dasar bagiku untuk dapat memikat orang.

Saat itu aku baru mendarat dari Jakarta dan hari masih pagi. Sepagi itu biasanya Daddy [ayahku] belum bangun.Aku memang tidak pernah mau dijemput Daddy di airport, karena aku bisa naik taksi dan aku tahu Daddy sering sibuk dengan bisnis beliau. Karena aku yakin bahwa Daddy belum bangun maka aku tidak langsung meninggalkan airport. Tetapi aku sengaja menunggu-nunggu di airport.

Daddy [ayahku] orang Australia dan Mum [ibuku] orang Indonesia. Beliau berdua sudah bercerai ketika aku kecil.Sewaktu aku menulis cerita cabul ini Daddy menetap di Melbourne dan ibuku menetap di Jakarta.Aku sendiri tinggal di Jakarta bersama Mum - meskipun aku memegang paspor Australia dan aku berkewarga-negaraan Australia. Melalui jasa seorang pengacara,Daddy yang membayar pajak orang asing dan entah pajak apa lagi ke kantor imigrasi yang merupakan konsekuensi dari keberadaanku di Indonesia sebagai "orang-asing" atau orang yang berkewarga-negaraan asing.

Aku "terpaksa" harus jadi orang Australia meski-pun aku lahir dan besar di Indonesia dan lahir dari rahim seorang ibu Indonesia.Hal ini terjadi akibat undang-undang yang berlaku di Indonesia waktu aku lahir[undang-undang ta'i]yang mengatur bahwa setiap anak yang lahir akibat hubungan/ perkawinan seorang laki-laki asing dan perempuan Indonesia, otomatis harus mengikuti warga negara ayahnya. Waktu cerita cabul ini ditulis undang-undang ta'i tersebut sudah dicabut dan anak-anak dari perkawinan campuran kini dapat memiliki dwi- kewarganegaraan[kewarganegaraan ayah dan ibunya].

Daddy yang minta agar aku secara berkala menengok beliau di Melbourne. Bagiku uang bukan masalah karena Daddy yang membayar biaya perjalananku. Di Australia, Daddy menjalankan bisnis beliau. Aku memang sering rindu pada Daddy.

Di samping hubunganku dengan Daddy sangat dekat, Daddy juga berwajah tampan dan bertubuh atletis. Tidak heran jika jauh di lubuk hatiku aku mungkin sudah jatuh cinta pada Daddy - ayahku sendiri.

Terkadang aku berkhayal bahwa seharusnya Daddy jadi bintang film - bukan jadi businessman - atau seharusnya beliau jadi anggota grup "male strip- tease" [penari telanjang laki-laki].Karena wajah beliau tampan dan tubuh beliau juga amat indah!

Australia terkenal dengan grup penari telanjang laki-lakinya [male striptease]. Seperti halnya semua cowok bule, Daddy juga biasa bertelanjang bulat jika beliau berada di rumah dan kalau hawa tidak terlalu dingin. Hal itu juga yang membuat aku jadi "jatuh cinta" pada Daddy, ayah kandungku sendiri,karena aku sering terpapar [exposed] pada keindahan tubuh dan juga keindahan kontol beliau! AROGANSI ORANG KEDUTAAN

Seperti telah aku katakan karena tiap mendarat di Melbourne hari masih pagi[untuk ukuran Australia]maka biasanya aku memilih menunggu di airport sambil cuci mata - menikmati pemandangan cowok-cowok Australia,baik yang kulit putih,orang Asia, maupun ras lainnya.

Terkadang aku langsung ke hotel - daripada aku mengganggu tidur Daddy di apartemen beliau.Hotel favoritku adalah Medina atau Novotel.Letaknya di downtown, sehingga convenient [mudah dan nyaman] kalau mau jalan-jalan,berkeliaran,makan atau mau belanja.Disekitar situ ada Restoran Nelayan yang menyajikan makanan Indonesia. Juga ada McDonald, Kentucky Fried Chicken,Hungry Jack dan restoran lainnya.

Orang kita di luar negeri tidak selalu baik dan ramah. Ada juga [banyak] yang acuh tidak acuh, sombong-arogan dan tidak mau kenal. Pejabat atau staf Perwakilan pada umumnya acuh tak acuh jika jumpa dengan orang yang berasal dari negeri-nya.

Pada dasarnya mereka takut kalau orang itu minta tolong atau minta bantuan kepada mereka, kalau menghadapi masalah.Padahal maksud Pemerintah-nya menempatkan mereka di luar negeri adalah untuk mengurus kepentingan negara dan warga negaranya.

Oleh karena itu mereka lebih suka menghindar, cepat-cepat menjauh dan bersikap acuh tak acuh jika berjumpa orang dari negaranya. Tidak heran jika para pekerja migran jadi sering terlantar, ditindas, dilecehkan di luar negeri.

Para pejabat dan staf Perwakilan memang tak sudi mengurus bangsanya sendiri.Mereka sudah senang dengan gaji besar dan dibayar dengan US Dollar. Karena itu untuk apa mengurus bangsanya sendiri?. Mereka merasa itu bukan urusannya. Urusan mereka adalah main tennis, berenang dan belanja, untuk mengisi waktunya selama menjadi pejabat dan staf Perwakilan. Isteri atau suami mereka [spouse] hanya melakukan kegiatan arisan,olahraga, nyanyi-nyanyi, latihan dansa dan masak bersama untuk dimakan bareng.

Bahkan bukan rahasia lagi bahwa banyak Perwakilan yang mengutip uang pelayanan konsuler di luar negeri - seperti perpanjangan paspor dsb.

Uang kutipan itu sangat besar untuk ukuran para pekerja migran kita di luar negeri yang umumnya berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, buruh kasar atau supir itu! Bahkan pegawai Ministry of Foreign Affairs sangat gelisah jika ditempatkan di Kantor Pusat.Mereka berharap agar dapat segera ditempatkan di luar negeri lagi agar mereka bisa mendapat gaji dollar, naik mobil dinas Mercedes, dan di pos luar negeri praktis tak ada pekerjaan yang perlu dikerjakan alias tidak perlu bekerja [nganggur].

Pelayanan Perwakilan kita diluar negeri buruk dan jika makin banyak warga negara di suatu negara atau wilayah,bisa dipastikan pelayanan di negara atau wilayah itu bertambah buruk - seperti di Malaysia, Singapura,Arab Saudi, Amerika Serikat, Australia dan Hong Kong.

BERKENALAN DENGAN BASYE

Akhirnya aku putuskan untuk menyapa cowok tampan [yang kelak aku tahu namanya Basye dan dari kartu namanya aku tahu nama lengkapnya Surya Baskara Jaya].

"Mas dari Indonesia?" kataku menyapa cowok itu.

"Ya. Betul", jawab cowok itu, sambil tersenyum manis dan tampan. Aku makin terpukau dan makin tergila-gila saja padanya!

"Saya juga dari Indonesia", kataku.

Kami pun berkenalan dan saling basa-basi. Saat itu lah aku tahu bahwa dia bernama Basye - dia mahasiswa yang sedang kuliah di suatu universitas terkenal di Melbourbe.Aku tidak tanya lebih jauh tentang sekolahnya.Sebab yang aku perlukan memang bukan sekolahnya melainkan tubuhnya - termasuk kontolnya dan tentu saja pejuhnya! Ta'i!

Basye sedang menjemput tamu, entah dari mana dan siapa. Aku tidak ingin tahu! Supaya Basye tidak menghindar atau khawatir akan aku mintai tolong, maka cepat-cepat aku ceritakan bahwa aku menengok ayahku yang tinggal di Melbourne dan bahwa beliau orang Australia.

Tapi agaknya memang Basye pemuda ramah dan baik hati. Meskipun aku sudah mengatakan bahwa aku kenal kota Melbourne dengan baik, tapi dia masih sempat menawarkan untuk ke downtown bareng naik mobilnya - setelah tamunya datang.Tapi aku tolak dengan halus.Setelah tukar menukar nomor telpon, nomor handphone dan alamat.Aku cepat-cepat pamit untuk naik taxi ke downtown.

Di taxi, dalam perjalananku ke rumah Daddy aku berpikir keras mencari akal untuk bisa menikmati tubuh Basye yang atletis itu. Aku memasang niat bahwa AKU AKAN DAN AKU HARUS MENCABULI BASYE!

Dalam hatiku aku bertanya-tanya dan memperkirakan ukuran kontol Basye, pola pertumbuhan jembut dan juga pola pertumbuhan bulu keteknya!Bahkan dalam hati aku juga bertanya-tanya apakah Basye disunat atau tidak kontolnya.Aku sempat juga berpikir apa kah jika Basye aku cabuli dengan paksa nanti dia akan melawan atau menurut.

Yang pasti tubuhku lebih besar dari tubuh Basye tapi dari bentuk otot lengan dan tangan Basye aku memperkirakan bahwa dia rajin latihan bela-diri!

Aku bisa mengukur,jika Basye melawan, pasti aku akan bisa menundukkannya! Tapi jika Basye mau menurut saja untuk aku cabuli, pasti itu suatu penyerahan yang nikmat baginya.Karena aku memang pandai memuaskan nafsu partner sex-ku yang sesama jenis!

Waktu aku tiba di apartemen Daddy, beliau sudah bangun.Seperti biasa kami berpelukan mesra. Tapi selalu saja jantungku berdebar-debar dan darahku berdesir-desir setiap kali aku berpelukan dengan Daddy setelah lama tidak jumpa.Aku memang berahi pada Daddy - tapi aku tak pernah mengatakan pada beliau - tetapi bukan tidak mungkin bahwa beliau punya "feeling" bahwa aku berahi pada beliau!

Seperti suatu prosedur yang lazim. Daddy akan membiarkan aku tidur sampai siang setiap kali aku baru tiba di Melbourne, karena aku terbang naik pesawat semalaman dan biasanya tidak bisa tidur nyenyak dipesawat.Sore harinya barulah kami punya acara berdua. Apa saja, bisa kami keluar makan atau sekedar ngobrol atau kegiatan lainnya.Daddy tahu aku tidak suka hura-hura dan beliau pandai menyenangkan aku dengan hal-hal yang aku sukai.

Siang hari Daddy sangat sibuk. Karena itu pada hari kedua aku memilih tinggal di hotel daripada tinggal di rumah Daddy. Pada kunjungan itu aku memilih tinggal di Hotel Medina,karena hotel itu punya kamar yang dilengkapi dengan peralatan dapur. Dengan tinggal di hotel seperti itu aku tidak usah mengurus rumah, karena ada petugas hotel yang membersihkan kamar. Bagi Daddy, uang bukan masalah karena beliau lumayan kaya [bahkan untuk ukuran Australia]. Karena itu beliau tidak pernah keberatan membayar hotel untukku - anak tunggal beliau!Setiap sore atau malam,kalau Daddy tidak ada acara bisnis,maka beliau akan menengok [menyambangi] aku di hotel!

MENIKMATI TUBUH BASYE

Setelah aku pindah ke Hotel Medina, aku menelpon Basye - sekedar to say hello - dan berharap bisa jumpa dengan pemuda yang tampan dan menawan itu! Kebetulan siang itu Basye tidak ada acara. Kami janjian jumpa dilobby hotel.Kemudian aku mengajak Basye jalan-jalan. Jalan kaki saja di downtown Melbourne yang ramai itu. Basye setuju dan dia memarkir mobil di parkiran sekitar hotel.

Aku sedikit belanja oleh-oleh untuk beberapa teman dekat dan belanja keperluan pribadi. Lalu kami makan siang di suatu rumah makan. Bukan di restoran cepat saji atau Restoran Nelayan. Tapi di suatu restoran yang agak eksklusif.

Basye bukan hanya tampan dan menawan, dia juga enak diajak ngobrol,perhatian, dan baik hati.Aku sudah "jatuh-hati" dan jadi amat sayang padanya. Aku juga berpikir apakah pantas aku mencabuli orang yang aku sayangi seperti Basye?

Berduaan dengan Basye yang tampan, menawan dan imut-imut itu membuat aku merasa bahagiaa sekali!

Setelah merasa capek jalan-jalan,kami kembali ke hotel dan aku mengajak Basye ke kamar hotelku -Basye tidak menolak! Di kamar aku menyiapkan minuman untuk Baskara dan dia masih tidak menolak.Kami pun melanjutkan obrolan kami. Sambil ngobrol, aku pura-pura amat tertarik pada arlojinya. Aku bangkit dan menarik lengan dan tangannya untuk melihat arlojinya dan aku pura-pura bertanya ini itu. Lalu aku mulai memuji lengannya yang kekar dan akhirnya aku mulai menciumi jari-jarinya, tangannya dan juga lengannya. Ternyata Basye membiarkan saja aku berbuat seperti itu. Aku jadi merasa mendapat "green light" [lampu hijau] dari Basye untuk bertindak lebih lanjut. Maka aku pun memeluknya, mencium bibirnya, mencipok mulutnya - Basye juga menanggapi dengan positif.Dia tidak menolak dan tidak menepis!

Kami berciuman seperti dua orang kekasih. Harum aroma parfum dan deodoran Basye telah bercampur dengan bau harum parfumku dan membangkitkan aroma yang romantis dan erotis di kamar hotel itu!

Aku mulai melucuti baju Basye dan bajuku. Kami berdua telanjang dada berciuman, berangkulan!Aku merasa nikmat dan bahagia. Tubuh Basye ternyata amat ketat. Meskipun ramping tapi tubuhnya ketat atletis bagaikan pemeran model iklan Extra Joss Anggur atau pemain bela diri Brazilia: Capoeira, yang sering jadi model iklan rokok itu!

Aku pindahkan bibir dan mulutku untuk menjilati tubuh ketat Basye. Bibir dan jemariku gantian memain-mainkan puting susu Basye yang ketat dan melenting - bertengger di dadanya yang ternyata amat menonjol ke depan itu!Lidahku juga tak lupa menjilati kedua belah ketiaknya yang ditumbuhi rambut yang lumayan menawan itu!Indah! Oh, indah sekali! Aku bahagia, aku senang, nyawaku serasa moksa ke Nirwana. Bahkan aku seakan sudah merasa mencapai kesempurnaan tingkatan luhur kesunyataan yang mulia Sang Boddhisatwa. Bagian depan tubuh Basye aku jilati semua,sebab perbuatan itu membuat aku merasa nikmat dan juga bahagia.Basye membiarkan saja aku menikmati tubuh indahnya yang ketat, jantan dan kelaki-lakian itu!. Akhirnya mulutku mencapai bagian bawah perutnya. Pelan-pelan ristleting celana Basye aku buka dan kancutnya aku sorongkan ke bawah. Maka aku bisa menampak jembutnya yang hitam dan lebat!Lalu juga tampak kontolnya yang besar, tegang, kepalanya memerah ungu berkilat dan disunat ketat. Akupun menjilati kontol pemuda yang tampan menawan dan kelaki-lakian itu. Lalu celana jeans dan kancut Basye aku plorotkan jauh ke bawah supaya aku bisa leluasa mengisap dan memain-mainkan kontol dan biji peler Baye. Jemariku menggerayangi bagian tubuh Basye yang lain - supaya Basye mendapatkan kenikmatan surgawi yang sempurna.

Aku berusaha memberikan jilatan yang sempurna pada kontol dan biji peler Basye.Jari telujukku juga aku sodokkan ke lobang pantat Basye, agar ia mendapat kenikmatan dari seluruh bagian tubuh yang bisa memberikan kenikmatan seksual padanya! Sekali-sekali Basye mengeluh dan melenguh bagai seekor kerbau yang sedang memamah biak: ..MMPH.. MMPH..MMPH.. Pasti dia merasa teramat nikmat di ujung kontolnya!

Tak lama kemudian Basye tampak mulai gelisah dan tubuhya mulai berkeringat sehingga menambah aku merasa nikmat! Dia mendesis seperti seekor ular karena merasa teramat nikmat tak terkira: HHSST.. HHSST..HHSST..!

"Mas. Aku sudah mau keluar", bisikya lirih. Maka aku percepat gerakan sedot-sedotanku di kontolnya dan akhirnya : CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! CROOOOOT! Pejuh Basye muncrat keluar meloncat-loncat dari lobang kencingnya bagaikan luapan magma volcano yang sedang erupsi[gunung meletus].Semua pejuhnya aku isap,aku telan, aku jilati.Supaya kontol,biji peler dan jembutnya serta bagian bawah perutnya tidak berlepetan pejuhnya sendiri! Ta'i!

Kemudian Basye memplorotkan celana dan kancutku lalu dia segera mengocok kontolku dengan tangan-nya.Sekali-sekali tangannya yang satu lagi meraba -raba bagian tubuhku yang lain. Puting susu,dada, perut dan punggungku. Dia mengocok-mengocok dan terus mengocok kontolku!Sekali-sekali tampak dia meludahi telapak tangannya - sekedar melicinkan kocokan tangannya di kontolku - sebagai ganti lubricant [pelicin]!

Basye tampak cukup asyik ketika aku biarkan dia mengocok kontolku - dan akhirnya aku menggeliat dan merasa akan naik ke puncak syahwat dan Basye sengaja mengelus bagian bawah dan samping ujung kontolku - kenikmatanku terasa tambah menggila!

Tanpa malu-malu aku mengeluh dan melenguh karena merasa amat kenikmatan MMMPH..MMMPH..MMMPH.. dan akhirnya aku tak tahan lagi dan.. CROOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOT!, pejuhku muncrat dan tanpa ragu aku lihat Basye menyorongkan mulutnya untuk mengisap dan menjilat pejuhku yang sedang dipompa keluar melalui lobang kencingku dari dalam biji pelerku! Semua pejuhku disikat bersih oleh Basye dengan bibir,lidah dan mulutnya! AGGHH!!

HILANG TANPA BEKAS

Sudah banyak laki-laki yang aku nikmati tubuhnya, aku isap kontolnya, dan aku telan pejuhnya. Ada yang menurut saja,ada juga yang harus aku takluk-kan dengan kekerasan! Akhirnya sama : Nikmat!!!

Tapi rasanya lebih nikmat jika aku bisa menunduk-kan dulu lelaki itu dengan kekerasan dan secara paksa! Pada dasarnya semua lelaki homosex ingin mendapatkan kenikmatan sex dengan cara merebut atau mengambil alih kenikmatan sex yang dipunyai oleh laki-laki lain yang disukainya. Oleh karena itu sering perwujudan hubungan sex itu ada lah mengisap kontol laki-laki lain. Karena di ujung kontol itu lah terletak puncak kenikmatan sex seorang lelaki. Sang cowok homosex ingin merebut kenikmatan, mengambil alih atau ikut menikmati-nya dengan cara mengisap kontol partenr sex-nya.

Pertemuanku dengan Basye hari itu agaknya jadi pertemuan dan percabulanku yang terakhir dengan dia.Setelah percabulan itu aku masih mencoba lagi menelepon dan menghubungi dia lewat sms, tetapi tak pernah dijawab. Sejak itu pula Basye seperti hilang tidak berbekas.Tetapi ketampanan wajahnya, keindahan tubuhnya, dan juga kenikmatan pejuhnya tak akan pernah aku lupakan sampai akhir hayatku! Ta'i!

ANTICLIMAX

Karena hubunganku amat dekat dengan Daddy. Maka ketika aku jumpa Daddy,aku sempat bercerita pada beliau bahwa aku baru saja melakukan sex sejenis dengan seorang cowok yang baru aku kenal.Seperti biasa beliau menanggapi aku penuh kekhawatiran :

"You should have been more careful" [artinya: "Mestinya lu lebih ati-ati" atau "Mestinya kamu harus lebih berhati-hati'].

"But I just did the oral,Dad" [artinya:"Tapi gua cuma ngisep kontol doang"], kataku berpura-pura bodoh!Padahal aku tahu bahwa mengisap kontol dan menelan pejuh juga berisko ketularan AIDS.Karena virus AIDS dapat disebarkan melalui cairan tubuh, khususnya pejuh!

"It's as dangerous as doing penetration!", tukas Daddy pula [artinya : "Ngisep kontol itu sama aja bahayanya sama ngebo'olin lobang pantat"]

Daddy tak pernah melarang aku atau mempersoalkan jika aku berhubungan sex sejenis [atau pun dengan lawan jenis]. Hanya saja beliau ingin aku lebih berhati-hati dan waspada agar aku tidak ketularan penyakit AIDS! Itu saja! Aku tahu, Daddy memang teramat sayang padaku! Beliau tidak mau aku mati karena ketularan AIDS akibat aku doyan hubungan sex serampangan dan tanpa kondom! Ta'i! [KONTOL BASYE]