Gay Erotic Stories

Sekitar enam minggu sebelum aku menulis cerita cabul, bejat tak bermoral ini, Daddy [ayahku] menelepon dari Melbourne [Australia] memberitahu-kan bahwa seorang sahabat beliau yang bernama Kirk Fischer akan datang ke Jakarta.

Kirk adalah orang Amerika yang bekerja di suatu perusahaan bidang telepon dan telekomunikasi [AT &T]. Dia datang ke Jakarta untuk urusan bisnis. Di Amerika Kirk tinggal di San Antonio, Texas.

Daddy adalah orang Australia dan beliau memang tinggal di Melbourne sejak berpisah [bercerai] dari ibuku yang orang Indonesia asli. Aku dan ibu [yang aku panggil Mum] tinggal di Jakarta.

Aku bekerja sebagai model merangkap peragawan dan aku "terpaksa" berkewarganegaraan Australia sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku di tanah kelahiranku,Indonesia, sewaktu aku lahir [Undang-Undang Ta'i!].Yaitu Undang-Undang yang mengatur bahwa anak-anak yang lahir dari ibu Warga Negara Indonesia dengan ayah yang Warga Negara Asing otomotis harus ikut Warga Negara ayahnya, meskipun anak itu lahir di Indonesia.

Sebagai orang asing di negeri sendiri, aku harus membayar pajak orang asing, mempunyai paspor dan visa, serta izin tinggal. Sampai sekarang semua pajak dan biaya untuk urusan-urusan keimigrasian ta'i itu masih ditanggung oleh Daddy - ayahku. Ayahku adalah seorang pebisnis yang lumayan kaya di Melbourne. Karena pengahsilan beliau sangat besar maka hampir 40% penghasilan beliau terkena pajak.

Meskipun aku bisa tinggal di Australia, tetapi karena aku dibesarkan oleh ibuku dan bersekolah di Indonesia, rasanya aku tidak akan sanggup untuk hidup dan bekerja di negara kanguru yang dikuasai oleh bule-bule - yang jarang mandi dan tidak pernah cebok setiap kali barusan berak dan kencing itu! Belum lagi perlakuan diskriminasi terhadap orang yang bukan kulit-putih. Meskipun ayahku bule, tetapi aku tidak bernampilan bule.

Rambutku hitam, kulitku terang tapi tidak bule, hanya hidungku yang tipe Eropa dan juga kontolku yang European size!Untuk selera orang Indonesia, profil wajahku yang bernuansa agak Indo[Eurasia] menyebabkan penampilanku layak-jual untuk jadi foto model,peragawan dan juga sekali-sekali jadi pemain figuran sinetron. Itulah modalku untuk hidup dan cari makan di tanah kelahiranku ini!

Satu-satunya hal yang aku sukai dari Australia, tanah airku, adalah bahwa di sana banyak camp nudist [tempat orang bisa berkeliaran telanjang bulat] dan bahwa disana aku bisa bebas berhomo-homo dan semua orang juga bisa bebas ngentot di mana pun juga, baik dengan sesama jenis maupun dengan lawan jenis! Nikmat bukan?!!! Yang juga menarik adalah menonton tari telanjang [strip tease] yang penarinya cowok-cowok semua, ganteng semua dan atletis semua. Kelompok penari strip tease laki-laki asal Australia ini terkenal di seluruh dunia. Kelompok ini bukan hanya terkenal dengan tari telanjangnya yang sensual dan para penarinya yang ganteng dan atletis,tetapi mereka juga terkenal sering melakukan kegiatan kriminil seperti mengedarkan narkoba, praktek pelacuran laki-laki dan kejahatan lainnya!

Biasanya waktu menari mereka melepaskan seluruh penutupnya satu per satu hingga tinggal kontol dan biji pelernya saja yang tertutup oleh kancut minim. Kalau menginginkan mereka melepas kancut-nya sampai telanjang bulat bisa juga, tapi para penonton harus memberikan biaya tambahan ["nude fee" atau "naked fee" yang artinya kira-kira : ongkos telanjang!]. Jika membayar mereka untuk menari sambil telanjang bulat,maka penonton bisa memilih penari yang disunat [cut], yang tidak disunat [uncut] atau campuran [mixed] sebagian disunat sebagian tidak disunat[kulup].

Jika penonton menginginkan mereka agar mengocok kontolnya sambil menari[sampai keluar pejuhnya], juga dimungkinkan. Tetapi dengan tambahan biaya yang lebih besar, yang disebut sebagai "shooting fee" yang artinya kira-kira : ongkos muncrat! Setelah Daddy pulang ke Australia dan menetap di Melbourne,beliau hanya datang ke Jakarta setiap enam bulan sekali. Untuk tempat tinggal beliau di Jakarta, beliau menyewa apartemen mewah. Aku hanya sekali-sekali tinggal di apartemen Daddy, sekedar menengok. Apartemen itu jadi tempat aku mau main cabul dengan cowok-cowok ganteng yang merupakan teman, sahabat, atau cowok yang baru aku kenal tapi yang sudah bisa aku nikmati, aku gauli, aku cabuli dan aku entot boolnya atau aku entot mulutnya [dengan menyuruh dia mengisap dan mengulum kontolku sampai pejuhku keluar]. Hanya saja aku berharap agar kebiasaanku untuk main cabul di apartemen Daddy itu tidak membawa sial dan semoga tak berakibat apartemen sialan itu jadi tempat yang terkutuk seperti kota Sodom dan Gomorrah! NGENTOT DAN MAIN CABUL DENGAN KIRK

Sesuai dengan pesan Daddy agar aku menjemput Kirk di airport, maka aku pun menjemputnya di Bandar Udara Sukarno-Hatta. Tidak sukar untuk menemukan Kirk di terminal kedatangan, karena Daddy sudah memberikan ciri-ciri penampilan Kirk yang ganteng, berkumis dan tubuhnya amat berotot itu. Mungkin Kirk berdarah campuran, karena dia tidak bule tapi agak kecoklatan kulitnya - meski pun profil wajahnya typical Eropa tapi terpancar kesantuan dan kehalusan Orang Timur! Tingginya mungkin lebih dari 170 cm dan beratnya sekitar dari 90 kg. Umurnya sekitar tiga puluh tahun.Dia tampak atletis dan tidak punya timbunan lemak di tubuhnya! Potongan rambutnya rapi.

Saat aku melihat Kirk pertama kali aku langsung jatuh cinta melihat tubuhnya yang kekar dan amat berotot serta lengannya yang aduhai. Sewaktu aku melihat tubuh Kirk yang tinggi besar itu aku langsung mengkhayalkan tentang ukuran kontolnya -yang pasti juga aduhai! Mau tidak mau kontolku ngaceng sepanjang aku bersama dengan Kirk sore itu! Aku jadi amat terangsang oleh penampilan-nya yang macho,jantan,kelaki-lakian dan menawan itu!

Aku menanyakan pada Kirk, apakah dia mau tinggal di apartemen Daddy atau di hotel. Setelah aku ajak Kirk diskusi sebentar akhirnya aku berhasil mengajak Kirk untuk bersedia singgah sebentar di apartemen Daddy dalam perjalanan dari air port ke hotel.

Setelah melihat-lihat apartemen Daddy yang mewah dengan berbagai fasilitasnya dan juga tersedia pelayanan makan, Kirk tertarik untuk tinggal di apartemen Daddy selama dia berada di Jakarta.

Dia urungkan niatnya untuk menginap di Hotel "B" yang merupakan hotel favorit orang Amerika itu. Kirk sempat menanyakan berapa banyak dia harus membayar dan Kirk keberatan kalau dia tidak usah bayar. Setelah negosiasi singkat, kami sepakat jumlah yang akan dibayarkan Kirk untuk biaya sewa salah satu kamar tidur di apartemen itu!

Aku juga berjanji bahwa sekali-sekali aku akan menemani Kirk, supaya dia tidak kesepian.Tentu saja pembayaran Kirk itu hanya basa-basi, supaya Kirk tidak merasa dilecehkan tinggal di rumah orang tanpa membayar. Mendapatkan sesuatu secara gratisan tanpa alasan merupakan hal yang tidak bisa diterima di budaya barat [Amerika].

Tentu saja aku berharap waktu aku menemani Kirk nantinya,aku bisa menikmati tubuhnya yang kekar, atletis dan amat kelaki-lakian, juga kontolnya yang pasti ukuran besar : king size, giant cock atau siapa tahu monster cock itu!

Ternyata sore itu Kirk sudah siap untuk jalan-jalan melihat-lihat Jakarta. Aku menganjurkan Kirk untuk mandi dulu, karena hawa di Jakarta sangat panas :

"Take your time if you want to take a bath first before going out. I'll wait" [artinya : Kalo lu mau mandi dulu, mandi aja. Entar gua tungguin]. Kirk menurut dan dia masuk kamar mau mandi. Dia masuk kamar tapi tidak menutup pintunya. Akibat-nya aku bisa melihat sekilas Kirk melepaskan pakaiannya sampai telanjang bulat di kamar. Dia melintas keluar kamar lalu masuk kamar mandi, telanjang bulat!.

Aku terhenyak, shock, melihat keindahan tubuh Kirk yang mempesona. Tubuhnya yang kekar dan penuh tonjolan otot teramat indah, kontolnya yang besar dan disunat ketat amat proporsional dengan badannya yang tinggi besar.Otot dadanya, bisepsnya,otot perutnya semua indah mengagumkan.

Sepasang puting susunya yang menggelorakan nafsu seakan tertancap di kedua belah dadanya yang kekar dan amat menonjol kedepan - tampak tegang melenting!!

Jembutnya tumbuh luas, menyambung ringan di arah median perutnya. Bulu keteknya sekilas menghitam terjepit di bawah lengannya yang kekar, membuat aku amat bernafsu. Kontolku yang tadinya mulai terasa enteng, mengeras lagi, kencang, ketat, sampai terasa agak sakit!

Ketika Kirk selesai mandi, dia berjalan lagi ke kamar dan tidak menutup pintu. Aku digerakkan nafsu dan setan. Tanpa malu aku mendekati Kirk dan masuk kamar. Tanpa basa-basi aku masuk dan berpura-pura sopan aku bilang :

"Excuse me. Anything you need?"[artinya : Maaf. Apa lu perlu sesuatu?]

"No. Thanks", jawab Kirk.

Dia tampak sama sekali tidak terganggu aku masuk kamar dalam keadaan dia bugil bertelanjang bulat tidak berpenutup selembar benang pun juga. Aku tidak bisa berbuat lebih jauh, karena tidak ada alasan.Kecuali kalau aku mau nekat.Tapi dorongan iblis itu aku tahan.Kirk berpakaian sebentar dan keluar kamar sudah rapi.

Meskipun aku sudah kesetanan ingin ngentot dan main cabul dengan Kirk,tapi aku terpaksa menahan nafsuku yang menggebu-gebu itu!

Sore itu aku terpaksa berbasa-basi untuk menarik perhatian Kirk. Aku bersikap sebaik dan seramah mungkin, padahal nafsuku menggelora. Untunglah waktu itu hari Minggu, sehingga Jakarta tidak macet. Dengan leluasa aku membawa Kirk keliling naik mobil - sight seeing! Menjelang malam aku mengajak Kirk makan di suatu restoran mewah yang menyediakan menu Indonesia dimodifikasi sedikit supaya berselera internasional.

Tampak bahwa fisik Kirk amat kuat. Dia baru saja turun adri pesawat berjam-jam dari Amerika ke Indonesia.Tapi dia tetap tampak segar,tegar dan bersemangat.Aku kagum!Selesai makan kami pulang.

Setibanya di apartemen aku menawarkan diri untuk keesokan harinya mengantarkannya ke mitra bisnis-nya di salah satu Kantor Pemerintah.

Sebelum meninggalkan apartemen aku memberikan pejelasan sedikit tentang peralatan yang ada di apartemen Daddy, seperti letak lemari es, mesin cuci, microwave, telepon dll.

Tapi rupanya Kirk merasa kepanasan. Karena itu dia permisi masuk kamar sebentar dan ketika dia keluar, Kirk sudah telanjang bulat lagi. Suatu hal yang lazim dilakukan oleh cowok bule adalah telanjang bulat di rumah jika tidak ada cewek!

Melihat ketelanjangan Kirk, aku tak tahan lagi!

"Sorry", kataku.

Tanpa minta izin aku berlutut dan mulai mengisap kontolnya. Kirk menurut saja! Dia tetap berdiri dan mengangkang! Dia membiarkan aku menjilat dan mengulum, mengisap dan menyedot kontolnya yang besar indah dan disunat ketat itu.Aku terus saja mengisap dan menyedot kontolnya tanpa melepas kan pakaianku. Kirk menyumpah serapah keenakan :

"Shit.It's so good" katanya [artinya: Ta'i! Enak bangeth nich!]

Aku jilat sedot, jilat sedot, jilat sedot kontol nya dan akhirnya aku dengar Kirk melenguh dan mengeluh keenakan :

"MMMMPH, MMMMPH, MMMMPH"

Lalu dan dia bilang setengah berteriak :

"I'm cumming!" [artinya : Gua udah mau muncrat!]

dan : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! Pejuhnya muncrat banyak banget,aku coba mengulum dalam mulutku tapi tumpah-tumpah dan menceceri lantai dan bajuku! Ruangan itu jadi semerbak bau pejuh Kirk Fischer yang ganteng itu!

ANTICLIMAX

Kirk Fischer hanya seminggu di Jakarta, tetapi seakan tiada hari aku tidak main cabul dengannya. Semua cara hubungan seks sejenis kami coba. Aku juga mengajaknya main s/M. Aku minta agar Kirk mau menghajar aku dengan bull whip [cambuk sapi] yang aku dapatkan dari seorang teman di Amerika.

Kirk tidak menolak diajak main s/M. Sebagai fore play dia menghajar punggung, bokong dan pahaku dengan sekeras-kerasnya, mengunakan cemeti yang aku sediakan atau memakai ikat pinggangnya[belt] sendiri.

Tubuhku jadi lecet, lebam, berdarah-darah akibat lecutan Kirk yang tanpa ampun dan tanpa belas kasihan itu. Setelah itu, barulah boolku diembat dengan kontolnya yang besar bagaikan kontol kuda itu! Aaaaagh!........Aaaaaagh!........Aaaaaagh! Mula-mula tearas sakit, tapi lama-lama nikmattt!

Kontolnya yang besar itu terasa "seret" dan pas sekali di saluran boolku.Setiap sodokan kontol-nya terasa menekan kelenjar prostatku dan terasa teramat nikmat! Mendorong pejuhku untuk keluar : muntup-muntup,lalu... CROOOOOOOOOT! CROOOOOOOOT! CROOOOOOOT!..pejuhku muncrat keluar berceceran di seprei atau di kasur atau di lantai apartemen Daddy!

Setiap kali Kirk menyodomi lobang pantatku dia juga tak pernah lupa mengocok dan mengelus-elus kontolku dan jemarinya juga menjelajah ke dada, puting susu dan ketiakku sehingga seluruh kulit tubuhku terasa bersatu dalam rabaan tangan dan jemarinya yang besar, kekar dan kelaki-lakian itu!

Jika kami bermain sex s/M yang disertai lecutan-lecutan keras cemeti maka rasa sakit,perih, dan nyeri seakan bercampur dan bersatu-padu, tetapi menciptakan kenikmatan surgawi di otak, kontol, bool dan puting susuku. Aku merasa bagaikan ber-ada di Surga Firdaus dan nyawaku serasa moksa ke Nirwana!

Praktis selama seminggu itu aku tinggal serumah bersama Kirk di apartemen Daddy. Jika berada di apartemen,kami nyaris tidak pernah berpakaian - selalu bertelanjang bulat dan tidak jarang kami lupa makan dan minum - karena kami bolak-baik sanggama [ngentot] dan main cabul.

Keindahan tubuh Kirk membuat aku seakan adiksi dan jadi madatan untuk terus-terusan main cabul dengan Kirk.Sementara itu tubuh Kirk yang tinggi besar itu ternyata juga memerlukan penyaluran dan pelampiasan sex yang sehat dan bersih dengan tak henti-hentinya. Memang hanya tubuhkulah yang tepat untuk jadi pemuasan dan pelampiasan nafsu sex Kirk - karena tubuhku bersih dan sehat!

Ketika Kirk sudah pulang ke Amerika, aku segera menelepon Daddy di Melbourne untuk memberi tahu bahwa Kirk sudah pulang dan selama Kirk berada di Jakarta aku sudah "melayaninya" dengan baik.

Tentu saja aku tidak bilang pada Daddy bahwa aku ngentot dan main cabul dengan Kirk setiap hari. Meskipun seandainya aku cerita pun, beliau tidak akan keberatan. Daddy adalah ayah yang baik dan beliau selalu penuh pengertian.Beliau tahu bahwa aku homosex dan beliau menerima keadaanku dengan penuh pengertian. Kata Daddy pada suatu hari :

"My son is gay and it's OK!"

[TA'I]