Gay Erotic Stories

Seperti juga aku,Bang Jeffry juga jadi "parasit" orang tuanya.Kalau aku masih hidup dari tunjangan atau allowance dari Daddy ayahku yang tinggal di Melbourne[Australia] maka Bang Jeffry juga masih mendapat bantuan dari orang tuanya. Banyak anak muda Indonesia [dari generasi sewaktu cerita ini ditulis] masih jadi parasit. Ini terjadi karena ekonomi Indonesia masih saja morat-marit berkat korupsi, salah urus [mis-managament] dan politik uang. Politik uang di Indonesia bukan hanya bagi-bagi uang kepada rakyat waktu Pilkada, tapi juga politik mengeruk uang di kalangan legislatif dan eskekutif, juga yudikatif serta swasta.

Uang untuk melakukan politik uang atau "money politics" pada waktu Pilkada dan Pemilu didapat para politisi dari dana Pemerintah,yaitu dengan cara memeras dan mengancam pejabat Pemerintah di jajaran eksekutif. Anggota DPR dan DPRD pun pada masa tugasnya tidak lain tidak bukan kerjanya hanya memeras pejabat di jajaran eksekutif dengan dalih "political cost" atau biaya politik. Kata-nya uang yang didapat dari hasil memeras itu diserahkan untuk partai,padahal dimakan sendiri. Kelakuan mereka benar-benar biadab padahal mereka maunya dipanggil dengan sebutan "Anggota Dewan Yang Terhormat". Mungkin lebih tepat jika mereka diberi sebutan "Anggota Dewan Yang Biadab".

Salah contoh kebiadaban mereka adalah perbuatan Yahya Zaini mengentoti Maria Eva sambil merekam perbuatan cabulnya dengan hand phone. Foto tubuh-tubuh mereka yang bertelanjang bulat disebarkan kemana-mana. Lebih menyedihkan lagi kontol Yahya Zaini yang berukuran kecil itu juga di-exposed dalam rekaman itu![Masih mending kalau kontolnya besar, jadi ada yang bisa dilihat! Ini kontolnya kecil, seperti kontol bebek jantan. Ta'i!].

Anggota DPR dan DPRD memang pantas diberi sebutan "Anggota Dewan Yang Biadab" atau "Anggota Dewan Yang Terkutuk".Coba bayangkan,mereka ribut-ribut mempertahankan tunjangan komunikasi cepat dan mereka selalu menaikkan gajinya sendiri, padahal rakyat yang katanya "diwakili" mereka:tidak punya rumah,tidak punya pekerjaan dan tidak bisa makan akibat tsunami,lumpur Lapindo dan bencana banjir, longsor dan gempa bumi!

Untunglah aku tidak memilih para "Anggota Dewan Yang Terkutuk" itu karena aku memang tidak punya hak pilih di Indonesia. Sebab aku Warga Negara Australia.Aku jadi Warga Negara Australia karena ayahku orang asing [Australia] dan ibuku orang Indonesia.Berkat Undang-Undang Ta'i yang berlaku di Indonesia waktu aku lahir di Indonesia, aku dipaksa ikut Warga Negara ayahku.Tapi tidak apa-apa sih!Daripada aku harus jadi warga dari suatu negara yang kacau, bangkrut dan terpuruk!Dimana rakyatnya untuk beli beras saja tidak mampu, pada hal Pejabat Negaranya pada naik Camry,Mercy,BMW, Audy,Volvo,"study banding" ke luar negeri dengan uang rakyat.

Anggota DPR,DPRD dan Pejabat Negara [Presiden, Wakil Presiden,Menko, Menteri, Gubernur, Bupati, Walikota] digaji puluhan juta rupiah per bulan dengan uang rakyat, sedangkan UMR [Upah Minimum Regional] di Jakarta hanya sekitar Rp 800.000,- per bulan. Rakyat disuruh makan apa dengan gaji Rp 800.000,-per bulan? Makan ta'i?!. Ini sangat cocok dengan motto : "Bersama kita bisa melarat semua!"

Berbeda dengan di Singapura dimana korupsi di swasta bisa dijerat hukum, di Indonesia korupsi dianggap hanya berlaku di Pemerintah. Padahal di kalangan swasta Indonesia juga terjadi korupsi besar-besaran,seperti mark up pengadaan barang, menggunakan uang kantor atau uang perusahaan untuk keprluan pribadi, pinjam uang dari bank Pemerintah tidak membayar [ngemplang utang] dan menyogok aparat Pemerintah serta menyelundupkan barang dari luar negeri supaya tidak bayar bea-cukai dan menggelapkan pajak.

Para sekretaris di perusahaan-perusahaan swasta sering korupsi dengan cara menaikkan harga barang -barang yang dibeli untuk kantor termasuk menaik-kan nilai uang di kuitansi notaris. Bahkan juga kuitansi pembelian karangan bunga,pembelian snack dan makan siang untuk direktur juga dinaikkan nilainya di kuitansi pembelian supaya ada uang kelebihannya yang bisa dikantongi sendiri. Ta'i! Sebetulnya aku bisa hidup dari penghasilanku sendiri dari honor sebagai model iklan dan dari honor main film dan sinetron.Walaupun aku hanya jadi figuran atau pemeran pembantu saja! Selain itu aku juga dapat tip kalau aku melayani nafsu sex sejenis para cowok selebritis.Sebetulnya tip itu dimaksudkan "uang tutup mulut". Supaya aku tidak menceritakan perbuatan cabul dan kelakuan cowok-cowok terkenal itu!Aku suka berdalih bahwa "uang tutup mulut" tidak sama dengan uang hasil melacur atau "uang lendir". Karena aku memang tidak melacur, aku hanya melakukan hubungan sex sejenis suka sama suka secara serampangan dan sembarangan [promiscous].

Padahal sebetulnya tanpa diberi uang pun aku mau saja melayani nafsu mereka,karena mereka ganteng-ganteng semua, putih-putih, tubuhnya atletis dan kekar-ketat berotot. Kontolnya mereka besar dan bulu ketek serta jembut mereka juga umumnya lebat semua!Yang aku sukai adalah para pemain sinetron laga[action],sebab tubuh mereka benar-benar KETAT dan NIKMAT sekali kalau DIJILAT dengan lidahku sampai mereka MENGGELIAT. Apalagi kalau mereka sedang BERKERINGAT.Agh!KERINGAT-nya LEDZAT!Aneh-nya, meskipun para pesinetron laga ini bertubuh kekar,atletis,berotot dan jagoan bela diri, tapi mereka tetap saja suka melakukan hubungan sex dengan sesama jenis! Daddy selalu berkeras agar aku tetap mau menerima allowance beliau.Untuk ukuran Indonesia,tunjangan yang diberikan Daddy kepadaku lumayan besar,sebab beliau selalu menghitung dengan standard hidup di Australia dan beliau juga membayar dengan Dollar Australia [Australian Dollar]. Kalau aku minta beliau menghentikan memberikan allowance, beliau selalu mengatakan :

"Theo. You need that money! Don't let me stop paying your allowance!"[Artinya : Theo loe butuh duit itu.Loe jangan suruh gua stop bayarin uang tunjangan loe]. Daddy memang sering mengkhawatirkan keadaanku. Maklumlah aku anak tunggal beliau yang tinggal di negara yang tidak karuan! Apalagi beliau tahu bahwa aku berkelakuan liar dan cabul!Ta'i! Tidak aneh jika dengan uang yang amat berlebihan begitu aku jadi liar seliar-liarnya. Bahkan Mas Agoes Irianto Pramono menyebut gaya hidupku "hedonis".

Sedangkan Bang Jeffry selalu mendapat bantuan uang dari orang tuanya yang kebetulan pengusaha kaya. Walaupun Bang Jeffry sudah tamat sekolah [akademi militer] dan sudah berdinas aktif.Tidak heran jika pakaian,sepatu,ikat pinggang[gesper], parfum dan barang-barang pribadi milik lainnya Bang Jeffry selalu bermerk,berlabel dan berkelas. bahkan kancut, singlet, dan jockstrap [supporter] Bang Jeffry pun dari merk berkelas seperti Calvin Klein.

Setelah Bang Jeffry tamat SMU/SMA orang tua Bang Jeffry ingin beliau jadi Insinyur,Dokter, Sarjana Ekonomi, Akuntan, Arsitek atau profesi lainnya yang bisa membuat orang jadi kaya.Tapi sayangnya Bang Jeffry memilih jadi tentara dan orang tua beliau tak bisa berbuat apa-apa selain mengizin-kan dan merestui aspirasi anaknya [yang suka sex sejenis dan doyan berbuat sadis itu!].

Bang Jeffry adalah seorang Perwira Militer yang berpangkat Mayor. Tapi tidak perlu aku sebutkan dalam cerita ini Bang Jeffry bertugas di negara mana dan di angkatan mana[AD,AL,AU].Yang penting, Bang Jeffry berwajah tampan, rupawan.Dan seperti semua abituren/ alumni akademi militer [apakah alumni AKMIL,AAL atau AAU] semuanya punya tubuh atletis,ketat berotot dan berkat adanya tes yang disebut penampilan lahiriah[physical appearance], maka pemuda-pemuda yang terpilih menjadi calon taruna[AD},calon kadet[AL] dan calon karbol [AU], harus punya kontol dan biji peler yang berukuran lumayan besar, agar pemuda yang terpilih benar-benar pemuda yang lelaki sejati yang benar-benar jantan! Bukan banci, bukan bencong, dan bukan setengah laki-laki[sissy].Itulah sebabnya kontol Bang Jeffry juga besar!Tidak kalah dengan ukuran kontol Ricardo Gelael yang terkanal gede itu atau pun ukuran kontol kuda Arab!

Sewaktu cerita ini ditulis Bang Jeffry menjabat Komandan di suatu kesatuan militer dan beliau belum juga menikah.Jika Bang Jeffry naik pangkat jadi Letnan Kolonel kelak tapi belum atau tidak juga menikah,ada kemungkinan karir beliau mentok. Karena di negara Bang Jeffry hanya perwira yang punya isteri yang bisa membina karir setinggi-tingginya. Yang tidak menikah,silahkan jadi guru militer[gumil] atau jabatan fungsional lainnya, yang non-komando!

Bang Jeffry memilih karir militer untuk memenuhi panggilan jiwanya yang amat kelaki-lakian.Beliau hanya bisa hidup di tengah lelaki saja! Dorongan kelakian-lakian Bang Jeffry yang teramat jantan itu juga menyebabkan beliau hanya bisa menyukai laki-laki untuk pemuasan nafsu sex beliau!

PEMUASAN KEBUTUHAN PSIKOLOGIS

Di samping mempunyai "kebutuhan biologis" untuk memuaskan nafsu sex sejenisnya, beliau juga punya "dorongan psikologis" untuk memuaskan nafsu sadis beliau. Jika ada waktu luang, setiap 4 - 6 bulan sekali Bang Jeffry datang "menyambangi" aku buat sekedar melampiaskan nafsu sex sejenis beliau dan nafsu sadis beliau dengan cara menyiksa,menghajar dan memperkosa aku sepuas-puasnya di apartemenku! Untuk melampiaskan kebutuhan psikologis sehari- hari beliau mencari-cari alasan untuk menghukum anak buah beliau di kesatuan,yang melakukan suatu pelanggaran disiplin militer.Baik ringan ataupun berat,dengan cara menghajar dan menyiksa mereka! Dengan alasan "memberi hukuman" agar tidak lagi mengulangi pelanggaran disiplin tersebut!

Bang Jeffry sering bercerita tentang bagaimana kejam dan sadisnyanya beliau menghukum anak buah beliau yang berpangkat tamtama [Tamtama adalah kelompok anggota militer yang berpangkat Kopral dan Prajurit di AD dan AU, Kopral dan Kelasi di AL], jika mereka melakukan pelanggaran disiplin. Yaitu dengan cara menghajar dan menyiksa mereka di luar batas-batas perikemanusiaan.

Dua alasan andalan bagi Bang Jeffry yang dipakai sebagai dasar untuk menghukum anak buahnya dengan menyiksa,menghajar dan memperkosa mereka adalah: "bersikap kurang tegap" dan "berbicara kurang keras".

MENYIKSA DENGAN ALASAN MENGHUKUM

Suatu hari Rahman, salah seorang anak buah Bang Jefrry ini melakukan "pelanggaran disiplin" [?] yang amat ringan, yaitu "bersikap kurang tegap" dalam apel pagi. Di bawah ini adalah rangkuman atau summary cerita tentang perlakuan kejam beliau terhadap Rahman.

[Rahman tergantung ditiang siksa. Kedua tangannya terangkat ke atas dan kedua pergelangan tangan-nya terborgol.Borgol logam itu bersambung dengan rantai yang menggantungkan tubuhnya ditiang siksa itu. Kakinya terkangkang lebar dan masing-masing pergelangan kakinya dirantai ke kaki-kaki tiang siksa itu.

Tubuh Rahman yang telanjang bulat tak berpenutup selembar benang pun itu, benar-benar terfiksasi di tiang siksa itu. Berat tubuhnya tertumpu di kedua di pergelangan tangannya dan mengakibatkan borgol logam itu menjepit kulitnya sehingga dia merasa amat nyeri! Bahkan kulit pergelangannya sudah lecet berdarah.Sekali-sekali Rahman tampak mencoba mengatur tubuhnya agar jepitan borgol di pergelangan tangannya agak berkurang. Tetapi tubuhnya terfikasi amat kuat dan ketat sehingga Rahman tak bisa bergerak sedikitpun juga.Rahman terpaksa harus "menikmati" nyeri akibat jepitan borgol di kulit pergelangan tangannya!

Wajah remajanya yang tampan tampak menarik raut muka kesakitan. Sekali-sekali ia tampak meringis [menyeringai] karena amat kesakitan! Tubuhnya yang atletis, ketat dan berotot, seakan tertarik ke atas dan ke bawah, tetapi tidak mengurangi keindahan tubuhnya yang telanjang bulat sempurna itu. Tonjolan otot dadanya masih tetap tampak jelas dan kedua puting susunya pun masih tampak nyata sedang tegang dan melenting!Sedangkan otot perutnya yang six packs tampak semakin rata.

Bulu keteknya yang tumbuh ringan dan memanjang di sepanjang dataran ketiaknya seakan menyempurnakan kedewasaan dan kelaki-lakiannya.Dataran ketiaknya tampak agak lebar karena kedua lengan atas Rahman besar, kekar dan berotot. Posisi tubuhnya yang tertarik keatas dan kebawah itu telah memberikan rangsangan pada kontolnya.Sehingga kontolnya jadi ngaceng, menegang dan mengacung ke atas bagaikan sangkur terhunus. Kepala kontolnya [glans penis] berkilat memerah-ungu dan dengan lobang kencing yang menganga seperti mulut ikan maskoki.Agaknya kontolnya siap memuncratkan pejuh yang kental dan berbau khas yang saat itu masih tersimpan dikedua biji pelernya yang membulat dan tergantung di bagian bawah kontolnya! Kontolnya yang mengacung ke atas itu dilatarbelakangi oleh jembutnya yang menghitam dan tumbuh luas di perut bagian bawah.

Rahman sudah satu jam dipentang di tiang siksa itu, sejak jam 12:00 higga jam 13:00 siang. Sinar matahari yang panas terik seakan membakar tubuh Rahman yang telanjang bulat dan mengakibatkan keringatnya bercucuran di sekujur tubuhnya yang telanjang bulat tak berpenutup selembar benang pun jua - sehingga tubuh Rahman tampak jadi ber-kilat-kilat! Wajah Rahman yang tampan dan jantan itu tampak kelelahan dan kesakitan.Indah sekali!

Lelaki mana pun jika saat itu berada dekat Rahman dan sedang memegang cemeti, mau tidak mau pasti akan ingin melecutkan cemeti yang dipegangnya itu dengan KERAS[!] ke tubuh Rahman yang telanjang bulat dan sekujur tubuhnya sedang berkeringat itu!

Setelah Rahman kepanasan karena dijemur di panas terik selama satu jam dalam keadaan bertelanjang bulat, barulah Bang Jeffry akan "menyelesaikan" penghukuman Rahman dengan siksaan-siksaan lain-nya yang bisa dipastikan luar biasa kejam, sadis dan di luar batas-batas perikemanusiaan.Lecutan cemeti yang KERAS [!!!]dan yang diayunkan dengan segenap kekuatan otot-otot Bang Jeffry yang punya kualifikasi karateka ban hitam itu, merupakan siksaan wajib yang pasti dan harus "dinikmati" Rahman.

Seperti biasa jika ada tamtama yang harus dihukum maka Bang Jeffry akan bertindak sendiri sebagai eksekutornya atau algojo. Karena beliau memang amat menikmati tugas menghajar dan menyiksa laki-laki apalagi yang disiksa adalah seorang anggota militer - anak buahnya sendiri yang berada di bawah kekuasaannya!

Oleh karena itu siang itu Bang Jeffry datang ke lapangan untuk melecutkan cemeti dengan keras ke tubuh Rahman yang telanjang bulat dan berkeringat itu dan melakukan siksaan lainnya.Seorang anggota Provos [Polisi Militer] berpangkat bintara dari kesatuan itu ikut mendampingi.Provos itu membawa tas yang berisi semua alat siksa yang diperlukan.

Ada cemeti,kabel dan elektroda untuk memberikan sengatan listrik, solder listrik untuk pengganti besi panas,rokok dan lilin untuk menyundut kulit, berbagai penjepit dan kawat duri untuk mengikat.

Alkohol dan Yodium Tinctur juga sudah disiapkan untuk "mengobati" luka-luka yang terjadi akibat lecutan cemeti! Luka yang diolesi Alkohol atau Yodium Tinctur dijamin pasti akan terasa sangat pedih sekali!

Provos yang mendampingi Bang Jeffry bertubuh amat kekar bagaikan seorang juara binaraga!

Bang Jeffry dan Provos datang mengenakan pakaian dinas lapangan tanpa baju [telanjang dada].Begitu tiba di tempat Bang Jeffry meminta sebuah cemeti dari Provos dan tanpa menunggu lama-lama beliau melecutkan cemetinya dengan KERAS[!] ke berbagai bagian belakang tubuh Rahman : punggung, bokong, paha belakang dan betis : JEPPRETT!!, JEPPRETT!! JEPPRETT!! Puluhan kali,tanpa henti,tanpa ampun, dan tanpa perasaan, kecuali perasaan nikmat,puas, dan lampias di otak dan kontol Bang Jeffry, Sang Komandan yang jantan,tampan,rupawan, binaragawan tapi kejam-sadis tak tertahan itu!

Tiap kali ujung cemeti menghunjam tubuh Rahman, tampak Rahman kaget dan tergelinjang karena amat kesakitan. Tetapi Rahman tidak berani bersuara, karena dia sudah tahu bahwa aturan yang berlaku di kesatuan itu adalah tidak boleh bersuara jika sedang dihajar dan disiksa sebagai suatu hukuman disiplin.

Bang Jeffry mengayunkan pecutnya dengan sekuat tenaga otot-ototnya yang terlatih dengan gerakan-gerakan karate dan latihan beban intens. Setiap kali beliau mengayunkan cemetinya ketubuh Rahman, otot-ototnya tampak jelas seakan beliau sedang pose binaraga! Indah dan sadis sekali tampaknya! Tidak ada lecutannya yang tidak membiaskan luka lecet dan mengalirkan darah segar. Belasan bilur lecet berdarah segera saja tampak "menghiasi" bagian belakang tubuh Rahman!

Setelah merasa puas menghajar Rahman,Bang Jeffry memberi perintah kepada Provos untuk melanjutkan siksaan dengan alat-alat yang dibawa. Sementara Provos sedang asyik menyiksa Rahman, Bang Jeffry berkacak pinggang di sampingnya mengawasi Provos melaksanakan tugasnya.Sekali-sekali Bang Jeffry menyuruh Provos mengulangi siksaannya jika Bang Jeffry mau melihat lagi reaksi Rahman yang tampak kesakitan :terkaget,tergeliat atau tergelinjang! Ta'i!

Provos yang tidak kalah sadis dengan Komandannya itu secara sistematis dan taat azas, menggunakan semua alat siksa yang dibawanya ke tubuh Rahman yang telanjang bulat itu!Untuk mendapatkan aliran listrik. Elektroda untuk menyiksa dihubungkan dengan tiang lampu listrik yang ada di pinggir lapangan sialan itu.Tiang lampu itu memang sudah dilengkapi stop kontak khusus untuk mendapatkan aliran listrik jika mau menyiksa tahanan militer.

Sekali-sekali Bang Jeffry berdiri didepan Rahman untuk melihat reaksi wajah dan tubuh Rahman waktu sedang merasakan siksaan. Wajah Bang Jeffry yang jantan dan rupawan itu menyunggingkan senyuman sadis!!!! Siksaan baru dihentikan setelah Rahman semaput, jatuh pingsan tidak sadarkan diri. Bang Jeffry merasa percuma saja siksaan dilanjutkan karena setelah Rahman pingsan beliau tidak bisa lagi menikmati gelinjang dan geliat Rahman kesakitan!]

Rahman dibiarkan pingsan terpentang ditiang siksa telanjang bulat sampai magrib.Suasana dilapangan itu mungkin bagaikan suasana di Bukit Golgotha!

Malam hari barulah dua orang Provos membebaskan Rahman dari tiang siksa! Rahman sudah siuman. Tubuh Rahman yang masih bertelanjang bulat dan babak belur penuh dengan luka, bilur, lebam, dan lecet akibat siksaan itu dipapah Provos ke klinik kesatuan untuk "diobati" lebih lanjut.

Alkohol dan Yodium Tinctur yang siang tadi belum dipakai tentu malam itu akan dioleskan ke luka-luka Rahman untuk "mengobati" dan sekaligus untuk memberikan siksaan tambahan yang tak kalah pedih-nya dengan lecutan-lecutan cemeti Bang Jeffry!].

ANTICLIMAX

Demikianlah cerita tak bermoral tentang kekejaman Bang Jeffry di kesatuannya, suatu pasukan khusus yang bergengsi di negaranya! Ta'i!

[KONTOL]