Gay Erotic Stories

Jean Baptiste De Coubertine adalah satu-satunya pengelana Bangsa Perancis yang berkeliaran di padang gurun Arabia pada masa semenanjung itu masih dikuasai oleh Kesultanan Ottoman Turki.

Agaknya Jean Baptiste De Coubertine tertarik pada masalah perbudakan di kawasan itu. Surat-surat, buku-buku dan laporan-laporannya banyak menyoroti masalah perbudakan yang dilakukan oleh orang-orang Arab. Salah satu bukunya yang amat terkenal adalah "Les Esclaves" [The Slaves atau Budak-budak].

Buku itu menceritakan berbagai hal terutama sisi gelap dari perbudakan di Jazirah Arabia [Arabian Peninsula]. Salah satu Bab dari "Les Esclaves" bercerita tentang Pasar Budak[Slave Market] dan Pelelangan Budak [Slave Auction].

Sepenggal cerita dari buku "Les Esclaves" yang diterjemahkan dari bahasa aslinya yaitu Bahasa Perancis ke Bahasa Indonesia adalah seperti berikut :

[Kehidupan keras di padang gurun agaknya menempa Bangsa Arab menjadi bangsa yang keras, kejam dan tak berperikemanusiaan. Tidak heran jika bangsa Arab lah yang mempelopori perdagangan manusia alias perbudakan antar benua baik dari Afrika ke Asia, Afrika ke Eropa,bahkan juga dari Afrika ke Amerika.

Perdagangan budak dimaksudkan untuk menyediakan tenaga kerja yang murah, baik untuk pertanian, pembangunan sarana,pertambangan, perang, bahkan untuk keperluan pemuasan nafsu sex. Bukan hanya budak perempuan saja yang dipakai untuk pemuas nafsu sex, tapi juga budak laki-laki.Orang-orang Arab terkenal dengan pemeo: "A girl is enjoyment and a boy is agony" atau "Ngentot dengan cewek nikmat rasanya, ngentot dengan cowok nikmatnya bagaikan orang sedang sekarat". Tidak heran jika banyak budak laki-laki yang sengaja dibeli hanya untuk dipakai pemuas nafsu sex sejenis termasuk pemuas nafsu sadis laki-laki Arab!

Cerita dari Kitab Suci tentang orang-orang Sodom dan Gomorrah menunjukkan bahwa kesukaan akan sex sejenis di kalangan bangsa Semit [Arab, Yahudi, Kopti] sudah mendarah daging sejak dulu kala.

Pada masa jazirah Arabia masih dikuasai-dijajah Kesultanan Ottoman Turki, perbudakan merebak di kawasan itu. Orang-orang Turki menggunakan budak perempuan untuk melampiaskan nafsu sex, dipakai di rumah-rumah bordil sebagai pelacur, disimpan di harem-harem istana jadi gundik kaum bangsawan dan para sultan.Sedangkan orang Arab suka sekali memanfaatkan budak lelaki untuk dientot, dihajar dan disiksa sesuka mereka. Di semenanjung Arabia [masa itu]budak laki-laki dijual terpisah dengan budak perempuan. Para pedagang budak Arab tidak menghargai ikatan keluarga para budak, kecuali ibu dan anak yang tidak dijual terpisah. Sedang kan budak laki-laki dan budak perempuan yang suami isteri tetap dijual secara terpisah. Orang Arab juga membedakan pasar budak laki-laki yang akan dipakai untuk pemuas nafsu sex sejenis atau pelampias nafsu sadis dengan pasar budak lelaki yang budaknya akan dipakai sebagai tenaga kerja. Budak lelaki yang akan dijual untuk pemuas nafsu tidak semuanya berasal dari Afrika,tetapi banyak juga pemuda remaja Arab yang berkulit putih yang dijual sebagai budak.Sebagian budak adalah budak Afrika yang berkulit hitam dan sebagian lagi ada lah budak yang berdarah campuran Arab-Afrika.

Budak lelaki yang akan dijual untuk pemuas nafsu dipilih yang berwajah elok,bertubuh bagus bersih dengan kontol serta biji peler ukuran besar!

Pemuda-pemuda Arab yang diperdagangkan sebagai budak sex didapatkan dengan cara menculik pemuda-pemuda Arab di kota-kota yang berpenduduk Arab di Afrika Utara seperti di Mesir,Libya,Tunisia, Maroko, Sudan, dan Mauritania.Budak-budak yang berdarah Arab amat disukai oleh laki-laki Arab yang kaya-kaya - untuk dientot.Tetapi perempuan Arab tidak diizinkan "menikmati" budak sex laki-laki ini.Perempuan juga tidak diizinkan memasuki pasar budak sex laki-laki ini.

Budak yang dijual di pasar budak semuanya dalam keadaan telanjang bulat.Pada musim dingin mereka diberi selimut untuk melindungi tubuh mereka yang telanjang bulat itu dari hawa dingin.Tetapi pada musim panas mereka harus bertelanjang bulat semuanya. Setelah mereka dibeli,mereka pun tidak diberi pakaian.Mereka "disimpan" di rumah-rumah lelaki Arab dalam keadaan telanjang bulat.Dengan demikian, pemilik mereka bisa leluasa memakai mereka.Baik untuk sekedar dientot,dihajar maupun disiksa. Umumnya mereka akan tetap dalam keadaan terantai, baik tangan maupun kakinya sepanjang hidupnya sebagai budak.

Meskipun budak-budak itu dalam keadaan dirantai tetapi mereka bisa bergerak leluasa. Tapi mereka tak bisa melawan.Rantai borgol di tangan mereka dihubungkan dengan gelang dileher.Sehingga kalau mereka mencoba memukul orang,rantai di tangannya akan menarik besi di lehernya itu. Akan terasa sakit dan bahkan leher mereka bisa patah. Cara merantai [restrain] budak seperti ini kemudian juga dicontoh oleh pedagang budak sewaktu mereka mengangkut budak-budak Afrika dari Afrika ke Amerika Di pasar budak, lelaki Arab bisa mencobai bool [lobang pantat]atau mulut budak yang akan dijual untuk sekedar dientot dengan kontol mereka.Tentu saja untuk mencicipi bool dan mulut budak mereka harus membayar sejumlah uang pada pemilik budak.

Untuk menyodomi bool budak laki-laki itu, budak itu dipaksa menunduk [menungging].Kaki mereka mengangkang. Dada dan perut budak itu disangga dengan semacam bangku dan tangan mereka dirantai ke kaki-kaki bangku itu, sehingga bool mereka jadi terpapar di sebelah belakang [exposed] dan lelaki Arab,pengunjung pasar yang berminat dapat dengan leluasa mencobai bool budak itu untuk dientot dengan kontol mereka!Biasanya pengunjung hanya sekedar menyingkap jubah mereka di sebelah depan waktu mereka akan mengentoti lobang pantat budak sialan itu!

Ada juga pengunjung pasar budak itu yang ingin tahu rasanya mengentoti mulut budak laki-laki. Maka setelah membayar sekedarnya pada pemilik budak, budak laki-laki sialan itu juga dipaksa menunduk seperti budak sex yang boolnya akan dientot,kepala budak dipaksa mendongak ke depan dan pada mulutnya dipasang alat logam semacam speculum untuk "mencangar" mulutnya agar tetap terbuka - sehingga dengan leluasa si pengunjung bisa mengentoti mulut budak sialan itu dengan kontolnya! Speculum dimaksudkan agar budak itu tak bisa menggigit kontol Arab yang mengentoti mulutnya itu! Pejuh yang keluar dari kontol laki-laki Arab itu harus ditelan oleh budak sialan itu ke dalam perutnya.

Pembeli budak atau calon pembeli budak biasanya amat teliti memeriksa tubuh dan kontol budak yang akan dibeli. Mereka bukan hanya memeriksa tubuh budak yang sudah telanjang bulat itu. Tapi mereka juga mengocok-ngocok kontol budak yang akan dibelinya sampai pejuh budak itu muncrat keluar - untuk mengetahui volume pejuh budak itu.

Mereka biasanya juga ingin mengetahui berapa kali budak itu bisa mengeluarkan pejuhnya dalam sehari.Karena itu budak yang akan dibeli dipaksa bolak-balik onani atau si calon pembeli itu yang bolak-balik mengocoki kontol budak sialan itu!

Terkadang budak itu jadi lemess karena bolak-bolak dipaksa harus mengeluarkan pejuhnya! Ada juga budak yang kontolnya jadi memerah atau agak lecet karena kebanyakan dikocok dengan kasar!

Calon pembeli juga memeriksa lobang pantat budak yang akan dibeli dengan cara "membengkek" bool budak itu dan tanpa ragu menyodok-nyodok lobang pantat budak sialan itu dengan jari telunjuk mereka, keluar-masuk! Kadang-kadang budak itu jadi mengeluarkan pejuh karena si calon pembeli menekan-nekan kelenjar prostat budak sialan itu dari arah boolnya [massage prostat]. Sementara itu terkadang jari-jari Arab yang menyodok budak sex itu jadi berlepetan ta'i budak sex sialan itu, karena di dalam dubur budak itu sedang ada ta'i-nya waktu disodok dengan jari!

Diperlakukan seperti itu, budak-budak laki-laki itu tidak berani melawan.Karena di pasar itu ada budak-budak yang khusus diberi tugas menghajar dengan cemeti budak yang berani melawan. Budak yang bertugas jadi tukang hajar atau algojo itu juga keliaran telanjang bulat, kaki dan tangan mereka dirantai.

Algojo-algojo ini semuanya budak-budak Afrika yang besar-besar, berotot punya ukuran kontol luar biasa besarnya.Rasa frustasi mereka dijadi-kan budak dilampiaskan dengan cara mengayunkan cemeti sekeras-kerasnya pada tubuh budak yang harus mereka hajar! Budak yang dihajar biasanya pingsan dan berlumuran darah akibat dicambuk keterlaluan oleh budak yang bertugas jadi algojo itu!

Karena budak-budak yang diperdagangkan di pasar budak itu juga disimpan di pasar itu.Budak-budak itu nyaris tidak pernah beranjak dari tempat dia dijajakan. Tak heran jika mereka juga berak dan kencing di situ. Karena itu ada juga budak yang bertugas membersihkan ta'i dan kencing budak itu di dalam los pasar! Jumlah budak yang ada di pasar itu lebih besar dari jumlah pedagang dan pengelola pasar.Tetapi karena semua budak dalam keadaan dirantai dan para pedagang budak itu membawa senapan, pedang atau senjata lainnya - maka budak-budak itu tak bisa berbuat apa-apa.

Sekali seminggu di pasar budak sex itu diadakan lelang budak sex laki-laki [untuk dientot,dihajar dan disiksa].Budak sex laki-laki yang berwajah elok, bertubuh bagus, berotot,dengan kontol yang besar dan juga volume pejuh banyak,dijual dengan cara dilelang. Mereka dilelang dalam keadaan ber-telanjang bulat.

Seorang budak-algojo berdiri disitu dan bertugas mengocok kontol budak yang dilelang sekedar mau menunjukkan volume pejuh budak itu. Sebelum di lelang semua "kebolehan seksual" budak sialan itu dipertunjukkan pada calon pembeli. Bool atau lobang pantat budak sialan itu juga ditunjukkan pada calon pembeli apakah ukurannya cukup sempit dan apakah masih perawan, belum pernah disodomi sebelumnya.

Budak lelaki yang berkulit putih ada yang bukan orang Arab dan bukan orang Turki. Budak seperti itu berasal dari Eropa. Mereka itu umumnya belum disunat.Jika budak Eropa itu sudah laku, biasa nya langsung disunat on the spot dan setelah itu paha-nya dicap dengan besi panas yang bergambar lambang atau huruf inisial pemiliknya yang baru.

Budak yang disunat dan ditempeli cap besi panas itu tak jarang menjerit-jerit kesakitan. Jika sudah demikian maka algojo akan mencambuki budak aialan itu dengan sekeras-kerasnya. Sehingga budak itu terpaksa diam - meskipun dia merasa amat kesakitan karena kulupnya dipotong dan paha nya ditempeli cap besi panas - branded!

Budak-budak kulit putih asal Eropa kebanyakan berasal dari kawasan Rumawi dan Yunani.Banyak di antara mereka yang badannya berbulu, seperti hal nya pemuda-pemuda Arab.Ada juga lelaki Arab yang menyukai budak yang bulu keteknya lebat. Mereka juga suka mengentoti ketiak budak sex itu dengan kontol mereka.

Aku pernah berkunjung ke rumah seorang lelaki Arab di kota Gida[Jidda atau Jeddah] di jazirah Arab yang menyimpan banyak budak sex laki-laki. Budak-budak yang jumlahnya puluhan orang itu di rantai di ruang bawah tanah, bertelanjang bulat.

Laki-laki Arab itu juga memelihara budak Afrika sebagai algojo yang bertugas "mendisiplinkan" budak-budak sialan itu.Algojo ini juga dibiarkan bertelanjang bulat saja! Sehingga orang bisa leluasa melihat kontol dan biji pelernya yang besar dan berlatarkan jembut lebat, juga bagian-bagian tubuh yang lain dari budak itu. Tubuhnya tampak ketat dan amat berotot!

Jika si lelaki Arab itu ingin memakai salah seorang budak sexnya untuk dientot atau dihajar, dia menyuruh algojo budak membawanya ke kamar lelaki itu. Di situlah dia mengentoti budak sex itu sepuas-puasnya. Kadang-kadang sebelum atau sesudah dientot budak sialan itu disiksa dengan bermacam-macam siksaan - tak jarang sampai budak sialan itu pingsan,semaput,tidak sadarkan diri, dan badannya berlumuran darah segarrr!

Ada pemilik budak sex yang sadis dan iseng dan tanpa alasan mengebiri budaknya [memotong kontol dan bijipeler budak sialan itu].Tentu saja budak sex seperti itu tidak bisa dipakai lagi dan si pemilik harus menjual budak yang sudah dikebiri itu kepada orang Arab yang mempunyai harem.Budak-budak yang sudah dikebiri [orang-kasim/ eunuch]biasanya dipekerjakan sebagai penjaga harem].

Itulah sepenggal bagian dari buku Jean Baptiste de Coubertine berjudul "Les Esclaves" tentang perbudakan di Jazirah Arab.Terjemahan buku cabul tidak bermoral itu dalam Bahasa Indonesia sudah beredar di pasaran, dengan judul "Budak-budak".

[TA'I]