Gay Erotic Stories

Ada banyak negara di Amerika Latin dan Amerika Tengah[Central America]yang punya masalah dengan Hak Azasi Manusia[HAM atau Human Rights].Bahkan pelanggaran HAM bukan hanya terjadi masyarakat umum atau masyarakat sipil tapi juga di kalangan militer.

Skandal penyiksaan para kadet [calon perwira] di Peru yang makan korban jiwa dan juga penyiksaan terhadap tentara baru [new recruits] di Colombia merupakan contoh nyata akan buruknya penerapan HAM di Amerika Latin.

Di Peru, para kadet diharuskan mengikuti acara perpeloncoan [hazing] oleh para seniornya. Apa yang dilakukan para senior ini berhasil direkam oleh seorang wartawan. Dari rekaman itu tampak ada kadet yang telanjang-bulat digantung pada sebuah pohon lalu dipukuli seniornya. Ada pula yang sedang menelungkup bertelanjang-bulat lalu diberi sengatan listrik oleh dua orang senior-nya. Setiap tahun,akibat acara perpeloncoan gila seperti ini, sekitar lima orang kadet meninggal dunia karena perlakuan kejam para seniornya di luar batas perikemanusiaan.

Di Colombia [Kolombia] para tentara baru [new-recruits]mengadukan perlakuan buruk para pelatih-nya pada latihan dasar kemiliteran [boot camp]. Para new-recruits ini dipaksa merayap telanjang bulat sambil dicambuki dan mereka juga diperkosa oleh para pelatihnya.

Dalam cerita ini digambarkan tentang buruknya perlakuan kepada para tahanan politik di Amerika Latin. Pelanggaran HAM yang amat buruk pernah terjadi di Argentina dimana ratusan ribu orang tidak berdosa hilang [dibunuh] oleh rezim yang berkuasa waktu itu.

Orang-orang hilang yang disebut Desperados [The Disappeared]ini kelak terbukti mereka bukan hanya dibunuh,tapi juga disiksa sebelum dibunuh. Banyak di antara mereka yang dilemparkan ke laut begitu saja dengan helikopter sementara tangan dan kaki mereka diikat dengan kawat berduri.

ABRAHAM CARLOS DE VEGA

Cerita ini menggambarkan kejadian yang menimpa Abraham, seorang mahasiswa yang berumur 22 tahun. Abraham adalah aktivis gerakan mahasiswa disuatu negara Amerika Latin[yang tidak perlu disebutkan namanya disini].

Abraham ditangkap aparat keamanan pada waktu dia sedang memimpin demonstrasi anti pemerintah.Lalu dia dibawa ke Pusat Tahanan [Detention Center] untuk diperiksa.

Abraham berdarah Mestizo,yaitu campuran Spanyol-Indian]. Nama "Abraham" tidak lazim digunakan di Amerika Latin. Abraham memang lahir di Amerika Serikat, waktu itu orang-tuanya bertugas sebagai diplomat.

Nama panjang Abraham adalah "Abraham Carlos De Vega". Entah apa alasannya ia diberi nama yang berbau Inggris : Abraham.

Setibanya di Detention Center, langsung Abraham disuruh melepaskan pakaiannya sampai ia telanjang bulat.Seluruh pakaian dan barang serta uang yang dibawanya dirampas petugas Detention Center [DC] itu.

Para petugas DC memperhatikan bahwa Abraham ada lah pemuda tampan bertubuh atletis, dan ramping, tapi otot tubuhnya tampak jelas bertonjolan. Tak sedikit pun tampak ada timbunan lemak di tubuh-nya.Para petugas DC itu memandangi tubuh Abraham yang telanjang-bulat dengan takjub!

Otot dadanya menonjol kedepan dihiasi sepasang puting susu yang tegang dan melenting,amat indah dan merangsang. Sedangkan perutnya yang rata itu dihiasi oleh tonjolan otot membentuk six-packs. Keindahan tubuh Abraham terkait dengan latihan ilmu bela-diri Brazil yang sudah lama ditekuni-nya, yaitu : Capoeira.

Dibagian bawah perut tampak kontolnya yang besar berlatar-belakang jembutnya yang hitam-indah. Di bawah kontolnya yang besar, bergantung sepasang biji-peler yang indah dan membulat serasi ukuran-nya dengan ukuran kontolnya yang besar! Tampak jelas bahwa kontol Abraham tidak sunat. Kulupnya menutup hampir separuh kepala kontolnya [glans penis] yang tampak "nongtot"! Meskipun lahir di Amerika Serikat,orang-tua Abraham tidak mengizin-kan anaknya disunat. Padahal, pada waktu Abraham lahir,di Amerika Serikat berlaku SOP - Standard Operating Procedure,dimana semua anak laki-laki yang lahir di rumah sakit segera disunat setelah lahir.

Di bawah lengan Abraham yang indah dan kekar itu juga tampak terjepit bulu-keteknya yang berwarna hitam!Darah campuran Mestizo membuat penampilan Abraham berkulit agak kuning seperti orang Asia, bukan seperti orang kulit-putih [bule].

ABRAHAM DISUNAT PAKSA

Komandan DC yang hadir disitu memanggil seorang pengawal yang berubuh tinggi besar dan kekar.Dia berbisik dalam bahasa Spanyol :

"Sunat dia".

Bisikan itu tak terdengar oleh Abraham. Pengawal itu mendekati Abraham dan dia memanggil seorang pengawal lainnya,kemudian Abraham dibawa ke suatu ruangan dan dia dipaksa untuk berbaring telentang bertelanjang bulat di atas sebuah meja.

Dua orang petugas DC itu memasangkan borgol di kedua pergelangan tangan dan kakinya, tersambung dengan rantai-besi ke kaki-kaki meja. Petugas DC juga memasangkan sebuah sabuk yang memfiksasi pinggangnya ke meja sialan itu! Kedua tangannya mengarah keatas dan kedua tungkainya mengangkang sehingga di atas meja itu tubuh Abraham seakan membentuk huruf "X". Abraham merasakan dinginnya borgol logam di pergelangan tangan dan kakinya!

Abraham terikat ketat di meja itu sehingga dia tak bisa bergerak sedikitpun. Kepalanya terasa sakit tertekan di permukaan meja kayu yang keras itu, karena kepalanya tidak dialas bantal.

Komandan DC masuk dan mendekati Abraham dan dia berdiri di samping Abraham.Seorang pengawal lain terdengar langkahnya mendekati meja dan dia lalu berdiri di sisi lain dari meja itu berseberangan dengan Komandan DC. Abraham tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya.

"Mungkin aku akan disiksa", begitu pikir Abraham dalam hati. Sebagai mahasiswa pejuang demokrasi, Abraham tidak takut siksaan. Dia sudah siap atas risiko apa pun juga yang akan dialaminya.

Terdengar Komandan DC itu mengambil sesuatu. Lalu Abraham merasakan kontol, biji-peler, daerah di sekitar jembut,perut bawah,paha dan selangkangan-nya terasa panas. Agaknya pengawal itu mengolesi kontol dan juga bagian tubuh disekitarnya dengan suatu cairan yang menyebabkan rasa panas dikulit. Dalam keadaan kontol dan biji pelernya terasa panas itu tiba-tiba Abraham merasakan nyeri yang teramat sangat bercampur rasa pegal di kulupnya. Abraham terkaget,dia menggelinjang kesakitan. Dia merasa kulupnya dipotong atau digunting.Sakit dan pedihnya luar biasa,sehingga dia menjerit sangat keras sekali - tak tertahan :

"AGH!"

Tapi kemudian Abraham teringat bahwa ia tak boleh menyenangkan perasaan para penyiksanya dengan menunjukkan penderitaan dan kesakitannya.Karena itu Abraham berusaha untuk bertahan.Walaupun dia merasakan nyeri yang tidak tertahankan!Akibatnya keringatnya keluar bercucuran disekujur tubuhnya yang telanjang bulat itu. Komandan dan pengawal DC itu dapat melihat tubuh Abraham yang atletis, ketat, berotot, dan telanjang itu jadi berkilat-kilat oleh cucuran keringat. Sementara itu wajah Abraham tampak menunjukkan rona amat kesakitan.

Sebagai seorang yang rajin ikut latihan Capoeira, Abraham pernah mengalami patah tulang. Tapi rasa nyeri waktu disunat terasa jauh lebih sakit lagi dibandingkan dengan rasa nyeri waktu ia mengalami patah tulang!

Komandan DC tersenyum puas. Nafsu sadisnya mulai terlampiaskan.Kontolnya ngaceng,tegang dan keras, cairan mazienya terpancar karena ngacengnya yang amat intens: srrt.Komandan DC itu seorang dokter-militer dan dia memang paling suka menyunat para tahanan politik yang baru masuk.Di Amerika Latin tidak dikenal tradisi sunat.Karena itu semua laki -laki Amerika Latin masih kulup [intact - tidak sunat]. Sunat yang dilakukan Komandan DC sialan itu selalu tanpa anestesi! Banyak tahanan yang menjerit-jerit kesakitan waktu disunat.Bahkan ada yang jatuh pingsan karena neurogenic shock [shock karena merasa amat kesakitan yang tak tertahan].

Meja tempat Abraham berbaring telentang telanjang itu tampak dibasahi cucuran keringatnya. Nafas Abraham juga memburu karena kesakitan,jantungnya berdetak keras, darahnya seakan berdesir-desir.

Sekali-sekali Komandan DC itu mengoleskan cairan alkohol untuk membersihkan darah yang keluar dari luka dan sekalian menyiksa Abraham.Tiap kali luka -nya dioles alkohol, kembali Abraham merasakan pedih tak terhingga. Sehingga dia tergelinjang - kaget dan kesakitan! Akhirnya Komandan DC itu tiba pada "acara favorit -nya", yaitu memotong frenulum [kulup di bagian bawah kontol dekat lobang kencing]. Bagian itu akan terasa sangat nyeri jika digunting, karena mengandung banyak syaraf.Dengan sengaja Komandan DC itu menyentakkan guntingnya waktu dia memotong frenulum Abraham!

Saat itu Abraham merasa nyeri yang amat sangat luar biasa dan dia jadi amat terkaget dan tidak bisa menahan mulutnya untuk tak berteriak keras karena kesakitan :

"AGH!"

Hampir saja Abraham pingsan. Tapi dia masih bisa bertahan.Nafasnya agak tersengal karena kesakitan dan keringatnya makin bercucuran karena ia merasa amat kesakitan. Rasa nyeri dirasakan makin hebat ketika luka sunatnya dijahit! Sekali-sekali dia terpaksa menjerit :

"AGH!", karena amat kesakitan.Terutama saat jarum ditusukkan ke pinggir luka sunatnya agar benang bedah[cat gut]dapat masuk dan menutup luka sunat-nya!

Akhirnya siksaan itu berakhir juga! Komandan DC itu pergi berlalu. Agaknya Abraham sudah selesai disunat!

Petugas DC yang ada disitu melepaskan borgolnya dan memerintah dengan nada tajam dalam bahasa Spanyol :

"Bangun!"

Susah payah Abraham bangkit tanpa dibantu.Matanya terasa berkunang-kunang.Rasa nyeri di kontolnya belum reda dan masih terasa amat intens : pedih, perih, nyeri!.

"Berdiri!",bentak pengawal itu sambil melecutkan cemetinya dengan keras kepunggung Abraham!Kembali Abraham tergelinjang waktu lecutan keras cemeti petugas DC itu menghunjam punggungnya! Abraham agak terhuyung. Tapi petugas DC kembali melecuti bokong Abraham dengan keras beberapa kali:JEPRET! JEPRET! JEPRET! Bilur, lebam dan lecet berdarah tampak menghiasi bagian belakang tubuh Abraham yang telanjang bulat itu. Kontolnya yang besar tampak memerah di bagian luka sunatnya.Jembutnya yang hitam lebat dan tumbuh luas itu tampak agak berkilat oleh keringatnya!Abraham berusaha keras untuk berdiri tegak dan dia berpegangan pada tepi meja tempat dia disunat tadi agar dia tidak ter-jatuh.

Sekarang,kontol Abraham sudah disunat ketat [high and tight]. Kepala kontolnya [glans penis] sudah terbuka dan terpapar [exposed]. Abraham tampak lebih jantan dan kelaki-lakian.Dia sekarang benar -benar sudah jadi laki-laki sejati [real man]!. Meskipun dia disunat sekedar untuk menyiksanya! "JALAN KAU!", bentak pengawal itu lagi. Sekali lagi petugas DC itu melecutkan cemetinya ke paha Abraham : JEPRET! Keras sekali,dan mengakibatkan lecet berdarah yang memerah di pahanya yang putih dan mulus itu!

Abraham digiring ke selnya. Sepanjang perjalanan dari tempat dia disunat ke selnya,penjaga DC itu tak putus-putusnya mencambuki tubuh Abraham yang masih telanjang bulat itu dengan cemeti! Bilur, lebam, dan lecet berdarah makin banyak bertebaran di kulit bagian belakang tubuhnya!Sesampainya di sel, petugas DC sengaja mendorong Abraham masuk sehingga hampir saja dia jatuh terjerembab di lantai. Lalu petugas itu mengunci pintu sel dari luar!

Abraham berusaha agar dia tidak jatuh terjerembab sebab kalau tidak luka sunatnya akan terjepit di lantai dan mungkin berdarah lagi.

Abraham membaringkan dirinya yang telanjang bulat di lantai.Karena dalam sel itu tidak ada tempat tidur.Sekujur tubuhya terasa pedih dan nyeri,juga kontolnya! Itu baru hari pertama.Abraham tak bisa membayangkan apa yang akan dialaminya pada hari-hari berikutnya.

Yang jelas selama berada di dalam tahanan sialan itu, setiap hari Abraham disiksa.Dia selalu harus merasakan cambukan,sengatan listrik, dan tempelan besi panas,rokok menyala,atau cairan lilin panas di tubuhnya yang selalu bertelanjang bulat itu!

Tiap hari Abraham juga dipaksa melakukan latihan fisik berat seperti push up dan sit up ratusan kali sehari. Semua itu harus dilakukan Abraham tetap dalam keadaan telanjang bulat dan selalu di bawah hujan lecutan cemeti yang diayunkan keras oleh petugas DC yang tubuhnya kekar, berotot, dan semuanya anggota militer itu!

ANTICLIMAX

Ternyata Abraham tak pernah diizinkan berpakaian. Dia dipaksa telanjang bulat selama dia berada di tahanan itu. Pakaiannya baru dikembalikan waktu dia dibebaskan! Abraham juga mengalami berbagai siksaan kejam diluar batas-batas perikemanusiaan selama dia berada dalam tahanan. Tetapi Abraham justru merasa dibentuk menjadi laki-laki sejati, yang tahan hajar dan tahan siksa!

Siksaan kejam dan sunat paksa yang dialaminya di tahanan justru memacu semangatnya untuk terus berjuang demi demokrasi, kebebasan, dan keadilan di negaranya yang sialan itu. Ta'i!

[KONTOL]