Gay Erotic Stories

Studi banding atau comparative study merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh para pejabat dari Pemerintah Daerah,baik dari Tingkat Propinsi maupun Tingkat Kabupaten/Kota. Kegiatan studi banding ini pada dasarnya hanyalah suatu alasan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri dengan biaya dinas [dengan uang Rakyat].Jelas tidak ada manfaat apapun yang akan didapat dari apa yang disebut "studi banding" ini.Maksud studi banding ini memang hanya satu,yaitu jalan-jalan dan foya-foya di luar negeri dengan uang rakyat! Ta'i!

Para pejabat Pemerintah Daerah yang melakukan studi banding ini terdiri dari para pejabat dari cabang legislatif, eksekutif, yudikatif dan juga tokoh masyarakat lainnya seperti pengurus partai, pengurus organisasi kemasyarakatan dan pengurus LSM/ Lembaga Swadaya Masyarakat. Tanpa malu-malu orang-orang ini menghabiskan duit rakyat dan dana masyarakat untuk berfoya-foya!

Kegiatan studi banding ini bisa dilakukan dimana saja sesuai selera: di Asia,di Eropa,di Amerika, di Australia, bahkan bisa jadi sampai ke Afrika [seperti Mesir, Tunisia, Maroko, Aljazair atau Afrika Selatan]. Para pejabat sialan ini juga tanpa malu-malu membawa atau mengajak isteri, suami, anak-anak, orang tua dan juga pembantu. Tentu saja biaya perjalanan mereka semua dibayar oleh negara dengan uang rakyat miskin! Ta'i!

Para Bupati, Walikota, Ketua DPRD dan Sekda [Sekretaris Daerah] selalu mengajak para ajudan mereka untuk ikut studi banding,supaya ada orang yang selalu siap melayani mereka seperti kacung!

Anggota DPR Pusat juga sering tanpa malu-malu mengadakan studi banding ke luar negeri dengan uang rakyat. Bahkan dalam salah satu skandal studi banding DPR Pusat, pernah ada anggota DPR yang dipecat oleh partainya sebagai anggota DPR -karena ikut studi banding!

Aku tidak bermaksud cerita tentang studi banding yang dilakukan oleh manusia-manusia sialan tidak bermoral ini! Melainkan aku akan cerita tentang percabulanku dengan Candra seorang Ajudan Bupati yang diajak ikut studi banding oleh bos-nya ke Australia. AJUDAN : NIKMAT UNTUK DICABULI

Selain aparat berseragam [tentara dan polisi], Satpam, body guard, dan tidak lupa ....kuli, aku juga suka sekali main cabul dengan ajudan para pejabat, baik ajudan pejabat sipil maupun [apa lagi] ajudan pejabat militer.

Para ajudan ini memang biasanya lelaki pilihan : tampan, tegap, atletis, peramah, sopan, terampil melakukan berbagai hal seperti bela diri dan juga terampil mengendarai kendaraan. Ada juga ajudan yang punya tugas rangkap sebagai body guard.

Salah satu pengalaman dalam percabulan sejenisku dengan ajudan adalah percabulanku dengan ajudan seorang pejabat yang penting di daerah.Kenikmatan dan kebahagiaan yang aku dapatkan dari percabulan itu tidak akan aku lupakan! Bagaikan bunyi lirik lagu Kisah Cinta :"Kisah cinta, kisah surga, tak kan terlupa sampai akhir masa!".

Dari baju seragamnya,Ajudan Militer bisa dilihat dari nestel [tali komandonya]yang berupa jalinan tali hijau-kuning.Sedangkan nestel untuk jabatan komandan adalah merah dan untuk jabatan staf ada lah warna biru.

Para ajudan ini biasanya dandy [berpakaian rapih] dan menghindari bau badan dengan menggunakan deodoran dikombinasi parfum yang harum tapi tidak menyengat.Karena ketampanan dan juga kejantanan-nya, banyak ajudan [sipil maupun militer] yang bisa dinikmati tubuhnya.Pada dasarnya semua laki-laki yang tampan dan atletis,dorongan sex sejenis [dan sex sadis]-nya akan mencuat! Karena itu aku tidak ragu-ragu jika melakukan pendekatan dengan para ajudan ini untuk main cabul! Paling tidak mereka pasti tidak keberatan menyerahkan kontol-nya yang besar dan disunat ketat untuk aku isap sampai pejuhnya muncrat berceceran kemana-mana!

Ajudan pejabat militer sering diambil dari para abituren [alumni]Akademi Militer dan untuk ajudan pejabat daerah seringkali diambil dari alumni IPDN atau STPDN.Mereka ini muda-muda, sekitar 25-30 tahun, berwajah bersih ganteng,atletis, ramah dan santun. Pada usia semuda itu tentu kemampuan sex mereka sedang berada pada puncaknya.Sementara itu biji-peler mereka juga selalu penuh dengan pejuh.

Sehingga kalau kontolnya dijilat dan disedot dua kali saja [dengan mulutku]maka langsung pejuhnya muncrat keluar:CROOOOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT!

Pejuh mereka banyaaak sekali dan kental.Kualitas nya bagus dan rasanya nikmat luar biasa! Begitu juga tubuh mereka yang muda, atletis dan ketat, nikmat sekali untuk dijamah, digerayangi dan juga diraba-raba.Khususnya pada bagian puting susunya!

Para ajudan ini juga rajin menjaga dan memelihara kebugaran tubuh dan penampilan lahiriahnya.Tidak heran jika mereka jogging setiap hari,sit up,push up dan latihan beban.Yang aku paling sukai adalah menemani mereka jogging dan olah raga lainnya. Selesai olahraga,saat mereka melakukan pedinginan aku anjurkan agar mereka buka baju, bertelanjang dada. Sehingga aku bisa melihat tubuhnya yang atletis ketat berotot! Amat menggoda!Dengan otot dada yang amat menonjol kedepan dihiasi sepasang puting susu yang tegang dan melenting.Seakan siap untuk dijilat, dipencet, dipilin dan dimain-main-kan. Otot perutnya rata tetapi bertonjolan otot yang membentuk six packs! Bulu keteknya tampak lebat dan menghitam, terjepit di bawah lengannya yang indah dan kekar! Kontras sekali warna putih kulit lengannya dengan warna hitam bulu keteknya!

Setelah mereka selesai melakukan pendinginan maka aku minta izin agar aku boleh menjilati keringat mereka yang bercucuran di dada, punggung, lengan dan ketiaknya - dengan lidahku! WAHH! NIKMATTT!

Asin,gurih,ledzat!Nyawaku serasa moksa ke nirwana dan aku seakan telah mencapai kesempurnaan dan kesunyataan, dan seakan aku telah mencapai taraf Boddisatwa!

Aku jumpa Candra [Candra Rahman] di Australia waktu aku pulang kampung menengok Daddy [ayahku]. Walaupun aku lahir dan besar serta bersekolah di Jakarta,tapi aku terpaksa harus jadi Warga Negara Australia karena ibuku orang Indonesia[asli] dan ayahku orang Australia.Sesuai undang-undang yang berlaku di Indonesia waktu aku dilahirkan[undang-undang ta'i] di Jakarta,maka aku pun tidak punya pilihan dan aku pun harus ikut kewarganegaraan ayahku.

Saat aku menulis cerita bejat sialan ini, aku tinggal dan bekerja di Jakarta sebagai model, pemain sinetron figuran, peragawan dan kadang-kadang aku juga menjual diri alias melacur pada sesama jenis! Jadi aku ini seorang multi-profesi: model, aktor, peragawan, pelacur [gigolo-kucing].

Karena ancaman HIV/AIDS maka aku secara periodik memeriksakan darahku untuk mengetahui apakah aku sudah tertular HIV/AIDS atau penyakit kelamin lainnya. Karena aku tidak pernah memakai kondom kalau aku ngentot dengan sesama jenis.Begitu juga kalau boolku dientot, partner sex-ku juga tidak mau pakai kondom!Tentu saja rasanya kurang nikmat jika sewaktu ngentot kontol kita harus dibungkus dengan karet kondom.Padahal kata orang yang tahu, ngentot sembarangan tanpa kondom sama juga dengan bunuh diri! Ta'i!

Penghasilanku lumayan besar[untuk ukuran Jakarta] di samping itu aku masih mendapat uang saku atau tunjangan [allowance] dari Daddy - ayahku. Daddy pula yang membayar semua pajak-pajakku, termasuk pajak orang asing yang tiap bulan berkisar antara US $ 100,- sampai US $ 150,- termasuk biaya untuk mengurus perpanjangan izin tinggal di Kanim atau Kantor Imigrasi.

Karena itulah aku menetap di Jakarta.Sebab hampir tidak mungkin bagiku mencari makan di Australia dengan profesi sebagai model, pemain sinetron, peragawan atau melacurkan diri pada sesama jenis!

JUMPA CANDRA : ALUMNI STPDN

Waktu aku jumpa Candra, aku berada di Brisbane sendirian. Kalau aku sedang berada di Australia aku memang suka jalan-jalan keliling Australia. Bagiku uang bukan masalah karena ayahku seorang businessman yang sukses dan tinggal di Melbourne.

Meskipun pajak bagi orang yang berpenghasilan besar di Australia bisa mencapai lebih 50%, tapi karena penghasilan Daddy sangat besar,maka beliau bisa leluasa menggunakan uang. Apalagi untuk aku anak tunggal beliau.

Brisbane [Queensland] merupakan salah satu kota favoritku di Australia. Karena kotanya sepi dan tenang dan relatif tidak terlalu dingin di waktu winter[musim dingin].Ada banyak hotel di Brisbane tapi aku suka tinggal di suatu hotel di seberang Botanical Garden. Sehingga setiap pagi aku bisa jogging di Botanical Garden itu. Untuk menjaga kebugaran dan penampilanku aku harus jogging 5 km setiap hari,push up 1000 kali sehari, dan sit up 1000 kali sehari, ditambah latihan beban! Teori olah raga yang menyatakan bahwa otot-otot harus diberi istirahat agar bisa membentuk jaringan baru dan mengganti jaringan yang rusak [akibat latihan], ternyata tidak berlaku bagi diriku. Nyatanya walaupun aku latihan beban setiap hari tetapi otot tubuhku tetap "jadi" [terbentuk] dan makin hari makin indah dan makin memukau saja! Aku berada dilobby hotel ketika rombongan pejabat dari suatu Kabupaten datang. Entah ada berapa orang! Mereka mendapat kesulitan untuk check in di hotel karena Bahasa Inggrisnya yang terbatas.

Maka aku pun turun tangan membantu. Di situlah aku jumpa dan berkenalan dengan Candra yang muda tampan,atletis,menawan! Tentu saja aku langsung jatuh hati pada Candra Rahman yang tampan,jantan, dan menawan itu. Aku segera memasang niat bahwa "AKU AKAN DAN AKU HARUS MENCABULI CANDRA".At all cost - dengan cara apa pun juga!Baik dengan cara halus maupun dengan cara kekerasan! Ta'i!

Candra jadi seksi repot saat itu karena bagaimana pun dia Ajudan Bupati. Akhirnya rombongan yang hiruk pikuk[dan kampungan]itu berhasil juga check in dan masuk hotel.

Aku berhasil meyakinkan Bupati agar Candra boleh menginap sekamar dengan aku.Apalagi kamar Bupati itu terletak satu lantai dengan kamarku. Jantung-ku berdebar-debar,darahku berdesir-desir ketika aku membayangkan kenikmatan dan keindahan yang aku akan nikmati dan alami - tidur sekamar dengan Candra Sang Ajudan Bupati yang tampan dan memukau itu! Ta'i!

Rombongan sialan itu naik pesawat Qantas[QF] dari Jakarta,karena itu mereka tiba pagi hari. Artinya semalaman mereka di pesawat dan mungkin kurang tidur.Karena itu Bupati memutuskan agar rombongan tidur dulu dan mereka baru akan kumpul lagi di lobby sekitar jam 16:00 sore.

Setelah urusan Bupati beres,Candra - cowokku yang baru itu aku ajak masuk kamar.Kebetulan hanya ada satu bed besar di kamarku.Candra tidak keberatan tidur satu bed bareng aku :

"Nggak apa-apa, sama-sama cowok ini!",kata Candra tanpa beban.Kata-katanya membuat aku merasa amat bahagia.

Aku menunjukkan pada Candra fasilitas yang ada di kamar hotel itu.Kamar itu seperti apartemen,ada fasilitas masak,ada kamar tidur,kamar makan, dan kamar tamu, dan kamar mandi - termasuk juga ada mesin cuci,mesin pengering dan meja untuk setrika [menggosok baju].

Candra mau mandi. Tampak dia ragu, untuk melepas pakaiannya nya di luar kamar mandi. Karena itu aku pun menukas dan berkata dengan ringan :

"Nggak apa-apa, lepas di sini aja. Biar gampang mandinya",

Candra tersenyum dan tanpa ragu dia pun melepas-kan pakaiannya sehingga dia hanya berkancut saja. Kancutnya yang minim menutupi kontol,jembut, biji peler dan belahan pantatnya!Kancutnya yang hitam tampak kontras dengan warna kulit paha, panggul dan bokongnya yang putih! Agh! Indah!

Saat itu lah aku pertama kali "disuguhi" dengan pemandangan indah tubuh Candra yang atletis,ketat dan berotot.Kontolku langsung saja ngaceng.Candra berlalu dan masuk kamar mandi dengan membawa serta alat-alat mandinya yang baru diambil dari dalam kopor dan juga sebuah kancut yang bersih!

Waktu Candra keluar dari kamar mandi dia masih berkancut tapi dia sudah mengenakan kancut bersih berwarna biru. Bau harum sabun dan minyak rambut terpancar dari tubuhnya yang nyaris telanjang itu. Candra mengambil celana panjang trainings-pak warna biru dan baju kaos putih dan mengenakan -nya.Kemudian dia minta izin mau tidur.Dia lalu menyetel sebuah wekker [alarm clock], membaring-kan diri di atas tempat tidur dan dia langsung tertidur.

Sebelum Candra tertidur aku sempat menawarkan dia makan pagi, tapi Candra menolak, katanya :

"Saya ngantuk sekali, Mas".

Dalam keadaan Candra sudah tertidur diam-diam aku memperhatikan wajahnya yang tampan,tubuhnya yang indah.Agh!Memukau sekali. Ingin sekali aku dapat melumat bibirnya, memeluk tubuhnya dengan penuh kasih sayang. Tapi keinginanku itu aku tahan!Aku keluar kamar dan pergi keluar untuk jalan-jalan di Botanical Garden. Sambil aku berjalan-jalan sendirian, aku memikirkan tentang Candra Rahman, yang tampan, jantan dan menawan itu!

"Candra...Candra Rahman! Engkau milikku" kataku dalam hati. Setelah sekitar satu jam aku jalan-jalan, aku kembali lagi ke kamarku di hotel.Lalu aku berbaring di samping Candra.

Sekitar jam 15:00 Candra bangun. Aku berbaring di sampingnya.

"Masih satu jam lagi",kataku.

Mengingatkannya bahwa janjinya dengan Bupati jam 16:00. Kami pun mulai ngobrol sambil berbaring dan aku mulai tahu dan mulai mengenal diri Candra bahwa nama lengkapnya Candra Rahman. Dia tamatan STPDN [Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri] yang kelak berubah menjadi namanya IPDN[Institut Pemerintahan Dalam Negeri].

Candra juga cerita tentang kekejaman-kesadisan yang dipraktekkan oleh para Praja senior terhadap Praja yunior. Candra sendiri setelah jadi Praja senior juga suka menyiksa yuniornya. Di sekolah bejat itu istilah "membina" artinya "menyiksa dan memperkosa". Lobang pantat dan mulut semua Praja tidak ada yang perawan lagi. Karena selama mereka duduk di sekolah bejat itu pasti mereka pernah dipaksa mengisap kontol seniornya dan juga diembat lobang pantatnya dengan kontol seniornya.

Sambil ngobrol,sekali-sekali aku memegangi tangan dan lengan Candra yang kekar, keras dan atletis itu.Candra tidak protes atau mempertanyakan apa maksud perbuatanku itu! Aku merasa nikmat bisa memegang-megang tangan cowok yang tampan, jantan dan menawan itu!

Kontolku juga ngaceng berat mendengarkan cerita Candra tentang cara-cara Praja senior menyiksa dan juga memperkosa Praja yunior - yang dilakukan setiap malam sesudah kegiatan yang disebut "Apel Barak" itu! Sampai-sampai cairan mazie-ku [pre-cum] jadi muncrat : seer seer seer. Lendir mazie itu telah merekatkan lobang kencingku dengan kain kancutku yang minim! Kalau dilepaskan paksa akan terasa perih di lobang kencingku! Ta'i!

Jam 15:30 Candra bangkit, berpakaian dan pamit keluar untuk mengurusi Bupatinya. Siangnya aku sudah membantu Candra menghubungi contact person di Brisbane yang akan memfasilitasi kegiatan rombongan studi banding itu! Aku sendiri tidak mengerti apa yang akan dipelajari rombongan itu di Brisbane yang tentu kondisinya sangat jauh berbeda dengan kondisi kabupaten asal rombongan itu! Tapi dasar mereka memang bukan mau belajar atau melakukan studi banding apa pun juga,mereka hanya mau jalan-jalan gratis saja! Ta'i!

Aku juga tidak tahu bagaimana mereka akan melaku-kan komunikasi disitu, karena untuk chek in saja di hotel rombongan itu sudah keteteran karena tidak ada anggota rombongan yang lancar berbahasa Inggris! MENCABULI CANDRA

Candra baru kembali ke hotel malam hari. Hampir jam 22:00. Aku tidak tanya rombongan itu pergi ke mana saja.Tapi Candra tidak tampak kelelahan.

Setelah mandi,Candra mengenakan pakaian tidurnya trainings-pak dan baju kaos putih yang dipakai-nya tadi pagi. Dia sudah makan malam di luar bersama rombongan - entah dimana.Aku tidak tanya. Kami pun berbaring lagi berdampingan di tempat tidur.Nafasku memburu,jantungku berdebar, aliran darahku berdesir karena nafsu berahi! Aku nanar, dan tak bisa menguasai diri dan dorongan nafsuku!

Maka aku pun bangkit dan mulai menciumi leher Candra, kemudian naik ke bibirnya dan aku mulai melumat bibir cowok tampan yang jantan dan amat menawan itu!Untunglah Candra tak melawan.Agaknya dia memang sudah biasa disiksa dan diperkosa oleh seniornya waktu jadi Praja STPDN!Oleh karena itu dia menurut saja bahkan dia menimpali dengan memegangi belakang kepala dan leherku sehingga ciuman dan cipokan dibibir kami makin intens dan lekat dan nikmat! Aku menghirup air ludahnya dan dia mengisap air ludahku.Agh Nikmat!Surga! Bagai-kan aku berada di Jannah - Surga Darussalam!

Semuanya berjalan mulus dan lancar.Kami bercinta-an, berpelukan, saling menelanjangi, sampai kami berdua pun telanjang bulat. Kami berdua seperti sepasang pengantin baru yang bercintaan di malam pertama. Agh! Nikmat dan indah! Indah sekali!

Aku pun melepaskan lumatanku di bibirnya dan aku mulai mencari kenikmatan lain dengan menjilati puting susunya yang ketat,tegang dan melenting!

Aku lalu juga menjilati kedua belahan ketiaknya yang ditumbuhi bulu ketek hitam lebat dan tampak JANTAN! Agh!Nikmat! Indah,indah sekali!Aku amat bersyukur bahwa aku telah diciptakan sebagai homo -sex dan bukan sebagai heterosex! Sehingga aku bisa menikmati tubuh lelaki perkasa luar biasa yang pernah menyiksa dan memperkosa yuniornya dan juga pernah disiksa dan diperkosa seniornya!

Puas main di atas,aku pun main ke bawah menjilati perutnya yang six pack. Turun lagi,aku menjilati jembutnya yang hitam dan lebat. Akhirnya aku pun mulai mengisap dan menjilati kontolnya.Ah!Kontol Candra Rahman, Ajudan Bupati yang tampan, jantan, menawan dan tamatan sekolah bejat STPDN!

Jemariku menjamah, menjelajah dan menggerayangi bagian tubuh Candra yang lain.Aku memainkan kedua biji pelernya, sekali-sekali menarik-narik biji pelernya ke bawah dengan ringan supaya Candra merasa nikmat dan tidak sakit di biji pelernya!

Puting susunya aku pilin-pilin!Keteknya aku kobok -kobok dengan jemariku dan akhirnya boolnya juga aku sodok-sodok dengan jari telunjukku agar bisa merangsang kelenjar prostatnya. Candra terkaget dan tergelinjang waktu boolnya [silit] aku sodok dengan jari telunjukku! Sambil tubuhnya dijamah dirayah begitu, aku terus mengisap dan menjilati kontol lelaki pujaanku itu!

Candra mulai merasa amat sangat kenikmatan dan ia pun mengeluh dan juga melenguh seperti kerbau yang sedang memamah biak MMMPH... MMMPH... MMMPH.

Ketika jilatan lidahku di kontolku dan rabaanku di bagian tubuhnya yang sensitif terasa makin nikmat saja, dia pun mulai mendesis kenikmatan seperti seekor ular : HSST..HSST...HSST...HSST!

Setelah aku anggap Candra sudah cukup puas dengan permainan permulaan atau foreplay itu,aku merasa sudah saatnya mengantarkannya ke Puncak Syahwat dengan cara intens menjilati dan menyedot kontol-nya:jilat-sedot, jilat-sedot, jilat-sedot! Makin cepat,makin cepat!Makin sering,dan makin sering! Nikmat,nikmaat,nikmaaat dan... Agh, pejuh Candra pun muncratlah : CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT! CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT CROOOOOOOOOOOOOOOOOOOOT!

Pejuhnya banyak, kental, berwarna putih, muncrat meloncat-loncat bagaikan lava Gunung Merapi yang sedang meletus.Pejuhnya terloncat cukup jauh dari lobang kencingnya.Hebat dan jantan.Pejuh Candra aku isap,aku sedot,aku sruput,aku jilat sampai bersih licin tandas.Sehingga tak ada lagi ceceran pejuh di perut, jembut atau pahanya - semua jadi milikku, hakku dan masuk ke dalam diriku melalui mulut dan ususku! Ta'i.

Meskipun dimalam pertama itu aku tidak mengeluar-kan pejuh.Tetapi aku sudah merasa puas bahwa aku dapat menikmati tubuh Candra dengan mulut dan jemariku yang semuanya memancarkan kenikmatan surgawi dan syahwati ke otak dan kontolku juga! Ta'i! ANTICLIMAX

Rombongan Bupati sialan itu hanya menginap selama tiga malam di Brisbane. Tapi tiap malam aku bisa mencabuli tubuh Candra Rahman sepuas-puasku!

Sejak kejadian di malam pertama itu, kami berdua selalu bertelanjang bulat saja jika kami berada di kamar hotel berdua.Kami banyak berpelukan ber-telanjang bulat saja di tempat tidur menikmati kebersamaan kami.Aku memberi obat perangsang pada Candra.Obat perangsang itu memang selalu aku bawa kemana-kemana dan aku makan kalau aku kebetulan punya partner sex!Berkat obat itu tak heran jika kami bisa mengeluarkan pejuh beberapa kali sehari tanpa kami merasa lemes dan tanpa merasa ngantuk! Dalam tiga hari aku tinggal sekamar dengan Candra aku tak pernah menyia-nyiakan waktu.Begitu bangun tidur waktu subuh,Candra segera aku ajak untuk main cabul.Sorenya,jika kebetulan Candra kembali untuk tidur siang [siesta], kami main cabul lagi. Begitu juga sebelum tidur, kami main cabul lagi.

Pada malam ketiga, malam terakhir kami tinggal sekamar, Candra tidak aku biarkan untuk tidur. Sepanjang malam Candra aku cabuli,aku gauli,aku setubuhi. Tak ada bagian tubuhnya yang "selamat" dari jilatan dan sedotan lidah dan mulutku.Bahkan lobang pantatnya pun aku jilati. Demikian juga bekas-bekas siksaan seniornya yang ada dibeberapa bagian tubuh Candra aku jilati dan aku sedot. Di antaranya ada bekas sundutan rokok dan tempelan besi panas di pahanya! Agh! Nikmat juga! Ta'i!

[KONTOL]