Gay Erotic Stories

Mozes adalah "teman mainku".Yah, teman main apa saja : nonton, makan, jalan, fitness, jogging, karate, berenang, Umur Mozes masih muda, dia barusan tamat Akmil,tapi sewaktu Mozes masih duduk di SMU/ SMA dia sudah sering main di apartemenku bersama teman-temannya remaja dan ABG yang tinggal di gedung apartemenku.

Umurku lebih tua beberapa tahun dari Mozes.Tetapi karena aku biasa dan bisa gaul dengan remaja dan ABG,maka aku bisa dekat dengan Mozes. Sejak masih kelas-1 SMU/SMA, Mozes sudah berniat masuk Akmil,karena itu aku membimbing agar Mozes bisa lulus testing.

Aku mengajaknya jogging 5 km sehari, push up, sit up, pull up 1000 kali sehari [pagi 250 X, siang 250 X, sore 250 X, malam 250 X]. Latihan itu masih ditambah dengan latihan beban 2 jam sehari. Aku juga menyuruhnya sunat dulu sebelum mendaftar Akmil, kalau dia tak mau merasakan pedih-perihnya sunat militer yang dilakukan pada semua Taruna Akmil yang belum sunat atau atau sunatnya masih dinilai belum sempurna."Sunat militer" adalah sunat yang dilakukan pada anggota militer tanpa anestesi dan nyerinya amat sangat luar biasa pedihnya [Ha.Ha.Ha.].

Mozes kelak berhasil lulus berbagai tes :tes akademik,tes kesemaptaan jasmani atau physical fitness test,psikotest,dan tes penampilan lahiriah atau ujian komisi. Mozes juga berhasil melewati masa plontos atau capratar yang penuh pukulan, tonjokan, tendangan, tamparan, lecutan cemeti, sundutan rokok yang menyala tempelan besi panas,siraman lilin panas cair para Taruna Senior tanpa dia jadi cacat,lumpuh,mati,atau gila.Juga "tak lupa " para Taruna Senior memberi Mozes dan teman-teman Capratar seangkatannya sengatan listrik yang membikin tubuh mereka jadi kejet-kejet,bergetar-getar,menggelinjang-gelinjang akibat aliran listrik yang menyengat dan mengaliri tubuh mereka itu. Bahkan kata Mozes,ia pernah dipaksa telanjang-bulat oleh Taruna Senior,lalu tanpa ampun obang pantatnya disodok [disodomi] dengan elektrode yang diberi aliran listrik- sehingga dia jadi mules,mencret dan terberak-berak.Bahkan pernah juga, akibat boolnya disetrum begitu - air maninya [pejuh] jadi muncrat keluar : CROOTT! CROTT! CROOTT! karena aliran listrik itu mengenai kelenjar prostatnya [Ha..Ha..Ha..].

Ternyata meski Mozes sudah disunat dengan pola "high and tight", tapi sewaktu dia periksa kesehatan ulang di Akmil,dokter militer yang memeriksa kulup Mozes masih saja mengatakan bahwa pola sunat Mozes belum sempurna. Masih ada sisa kulup Mozes yang harus dipotong. Kata Mozes,mula-mula dia disuruh duduk dalam keadaan telanjang-bulat. Lalu dokter militer itu,menarik sisa-kulupnya ke depan, ternyata masih ada sisa kulup yang dapat menutupi sebagian dari kepala kontolnya [glans penis]. Kata dokter militer itu dengan tegas :

"Ini tandanya sunat kamu belum sempurna. Kamu harus disunat ulang !"

Jadi, Mozes tetap harus disunat ulang secara militer [tanpa anestesi].Tapi Mozes justru merasa bangga bahwa dia dapat merasakan nyeri-hebat[excruciating pain] sunat militer yang terkenal luar biasa itu ! Apalagi dia tidak sempat jatuh pingsan kesakitan seperti sebagian temannya sesama Capratar yang juga disunat ulang bersama dia!Sesuai prosedur Akmil,agar sesudah sunat-ulang kontol Mozes tidak "ngacengan",maka seminggu sebelum sunat-ulang,Mozes dan para Capratar lain yang akan sunat-ulang,dipaksa onani setiap hari:CROOOT!CROOOT!CROOOT! setelah senam pagi di depan seluruh Capratar yang sedang apel pagi.Akibatnya lapangan apel itu jadi semerbak bau pejuh!Onani paksa setiap hari selama tujuh hari [seminggu] itu bertujuan agar biji-peler mereka kosong dari pejuh dan kontol mereka tidak mudah ngaceng! Sebab,tiap kali mereka ngaceng.maka luka sunat mereka terbuka lagi ["merekah"]dan luka-sunat mereka akan makin lama sembuh -nya!Jika ada Capratar yang hanya mampu keluar pejuh dua kali seminggu,maka mereka itu tetap harus onani sampai genap tujuh-hari.Paling tidak sampai kontol mereka berdenyut-denyut! Walaupun sudah tak ada lagi cairan atau lendir mazie yang keluar....apalagi pejuh!Agar biji-peler mereka tetap kosong! [Ha..Ha..Ha..] . Sejak Mozes tamat Akmil dan dilantik jadi perwira,dia jauh lebih PD[Percaya Diri]. Kalau menginap di apartemenku dia pun tidur dengan 'gaya militer', yaitu dengan bertelanjang bulat saja.Demikian pula,jika akan mandi,dia menanggalkan seluruh penutup tubuhnya di luar kamar mandi. Sesudah mandi, dia juga mengeringkan tubuhnya di luar kamar mandi,bertelanjang bulat.Kelihatannya Mozes bangga pada tubuhnya yang semakin atletis, ketat, berotot dan sudah melalui proses penyiksaan dan penghajaran kejam para seniornya.Bahkan dia sempat dengan bangga menunjukkan luka parut bekas siksaan Taruna Senior di tubuhnya,yang disebutnya "tanda tangan senior" Ada luka parut bekas lecutan cemeti,ada bekas lecutan cambuk yang ujungnya diberi paku, ada bekas sundutan rokok menyala dan ada juga bekas tempelan besi panas.Meski luka-parut itu tak tampak nyata, tapi semua itu membuat penampilan tubuh Mozes, saat telanjang bulat, terkesan makin jantan,kelaki-lakian,dan militeristik! Perubahan lain yang terjadi pada Mozes adalah dia jadi suka sekali menceritakan tentang kehidupan militernya.Dari ceritanya,makin jelas bahwa meski penampilan dan sikap Mozes sangat jantan dan kelaki-lakian dan tidak ada sedikitpun nuasa feminin dalam dirinya [apalagi dia militer] tetapi diam-diam aku dapat menangkap bahwa ada nuansa menyukai sesama jenis dan sado-masochist dalam diri Mozes. Salah satu cerita Mozes kepadaku adalah tentang salah seorang perwira senior di kesatuannya yang sangat dikaguminya dan sang senior itu dipanggilnya Bang Sol atau Bang Solomon. Berikut ini adalah cerita Mozes tentang Bang Solomon-nya.

CERITA MOZES

1. Bang Solomon

Semula aku menganggap lelaki yang tubuhnya terlalu berbulu [extremely hairy] tidak bagus atau kurang enak dipandang. Laki-laki seperti ini dalam situs cabul sering disebut sebagai "bear" atau beruang.Tapi pandanganku berubah setelah aku mengenal Bang Solomon - Bang Sol - salah seorang perwira di kesatuan tempatku bertugas.

Pertama kali aku jumpa Bang Sol adalah ketika aku bertugas di kesatuanku yang baru,setelah tamat Akmil.Kebetulan ketika itu seluruh kamar mess perwira sudah terisi. Bang Sol berbaik hati mau share dengan aku di kamarnya, padahal dalam senioritas aku beda jauh dengan Bang Sol.Ketika aku baru tamat Akmil, Bang Sol sudah berpangkat Kapten.Tentu saja dalam hatiku aku berjanji akan bersikap sebagai yunior yang baik kepada Bang Sol.

Kebetulan dalam kamar sialan itu ada dua tempat tidur, ada dua lemari dan ada dua meja tulis.Juga ada dua gantungan pakaian.Jadi,tak ada masalah.Aku punya porsi sendiri dan Bang Sol punya porsi sendiri. Kamar di mess perwira itu cukup baik. Ada kamar mandi dan ada teras dan di tiap kamar ada TV dan lemari es. Sehingga cukup nyaman dan ada privacy.

Seperti ketika masih jadi Taruna Akmil, jika berada di dalam kamar atau waktu tidur, kami bertelanjang-buat saja. Maklumlah aku dan Bang Sol sama-sama laki-laki,kami sama-sama tentara,dan kami sama-sama perwira.Entah memang sudah dirancang sedemikian rupa atau kebetulan,kamar-kamar di mess itu cukup aman. Sebab, walaupun ada jendela dan ada teras,tetapi bagian kamar itu menghadap ke halaman dalam mess.Jadi apapun juga yang kami lakukan tidak tampak oleh tetangga atau oleh orang yang lalu-lalang di jalan.

Aku dan Bang Sol terbiasa push up,sit up atau latihan beban di teras yang letak-nya menghadap ke halaman samping mess itu - hanya mengenakan kancut atau jockstrap. Bahkan Bang Sol aku lihat selalu latihan push up, sit up,dan pull up bertelanjang bulat saja. Aku juga pernah melihat Bang Sol onani di teras sampai pejuhnya keluar CROOOOT!CROOOOT! CROOOOT! Oleh Bang Sol dibiarkan-nya saja pejuhnya berceceran di tanah di dekat lantai teras. Bang Sol memang belum menikah, jadi sah-sah saja jika dia menyalurkan berahinya dengan cara onani. Meski aku tidak tahu jika sedang onani Bang Sol berfantasi tentang apa. Aku perhatikan Bang Sol onani berganti hari,sehari onani sehari tidak.Tentulah produksi pejuh Bang Sol sangat banyak, maklumlah tubuhnya tinggi besar dan ukuran kontol dan biji pelernya pun lebih besar dari rata-rata ukuran kontol lelaki di negeri kami.

Bahkan malam hari, jika hawa cukup dingin dan tak ada nyamuk atau hari hujan Bang Sol dan aku sering tidur di lantai teras,telanjang-bulat.Untuk melatih daya tahan tubuh kami menghadapi alam bebas atau alam raya.Latihan seperti itu sudah biasa kami lakukan sewaktu kami masih jadi Taruna Akmil. Karena itu tak ada salahnya jika latihan yang sangat berguna itu kami lanjutkan terus.Ternyata dengan latihan seperti itu aku tak mudah sakit,flu,masuk angin atau sakit kepala. Bahkan jika aku harus duduk di depan AC atau kipas angin,ketika ada briefing atau rapat staf di markas kesatuan,aku tak pernah menghindar dari lokasi duduk seperti itu.

2. Extremely hairy

Bang Sol adalah lelaki yang tampan.Maka tak heran jika,menurut cerita Bang Sol - sewaktu masih Taruna Yunior - dia sering jadi bulan-bulanan dan mainan para Taruna Senior. Sebab, bukan rahasia lagi, bahwa Taruna Yunior yang ganteng selalu jadi obyek penyiksaan para Taruna Senior ! Baik untuk obyek penyiksaan maupun untuk "mainan".Kontol Bang Sol ukurannya besar dan kalau dia dipaksa onani oleh para Taruna Senior,maka pancaran pejuhnya cukup jauh dari lobang kencingnya:CROOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOT!CROOOOOOOOOOT! Kata Bang Sol :

"Pancaran maniku bisa sampai setengah meter lebih"

Hal ini menjadi perhatian para seniornya,sehingga saat Bang Sol masih Capratar atau Taruna Yunior,dia sering dipaksa "mendemonstrasikan" pancaran pejuhnya yang terkenal jauh itu.Berkat ukuran kontol dan biji-pelernya yang tak kalah gede dengan ukuran kontol RG pengusaha swalayan terkenal [papanya Sean - Sang Pembalap]maka Bang Sol mampu mengeluarkan pejuh tiga kali dalam sehari.Tapi jika dipaksa onani lebih dari itu maka kontol Bang Sol meski masih bisa tegang tapi tak mampu lagi mengeluarkan pejuh. Kalau kontolnya di-onani juga, maka kontolnya hanya mampu berdenyut-denyut tapi tidak mengeluarkan cairan apa pun juga !

Ketika kontol Bang Sol sudah tak mampu mengeluarkan pejuh lagi, maka hal itu menjadi alasan bagi para Taruna Senior untuk menghukumnya dengan berbagai siksaan yang kejam di luar batas-batas peri kemanusiaan. Dengan alasan dia berani melawan atasan - yaitu tidak mau mengeluarkan pejuhnya [Ha..Ha..Ha..].

Yang juga menarik para Taruna Senior untuk menghajar dan menyiksa Bang Sol adalah tubuh bagian depannya yang sangat berbulu [extremely hairy].Bulu badan Bang Sol terutama di dada,perut,jembut, ketika,lengan,tungkai serta wajahnya. Kata Bang Sol,waktu dia masih Capratar dan Taruna Yunior,bulu tubuhnya sering dibakar dengan api rokok, korek api, lilin, atau pemantik api oleh Taruna Senior. Pernah juga Bang Sol dipaksa oleh Taruna Senior untuk mencukur seluruh bulu tubuhnya sampai klimis termasuk jembut dan bulu keteknya [Ha..Ha..Ha.].

3. Cintaku pada dunia militer

Jujur saja,aku masuk Akmil karena ingin "menikmati suasana yang kelaki-lakian". Karena aku memang penikmat sex-sejenis Kebetulan aku punya fisik kuat,punya bakat untuk terampil dalam gerakan fisik dan punya otak encer.Semua itu sangat mendukung aku lulus testing masuk Akmil dan kelak amat mendukung prestasi akademik dan militerku di Akmil.Aku juga penikmat sado-masochist,oleh karena itu waktu aku masih Capratar dan Taruna Senior aku justru amat menikmati waktu aku dihajar dan disiksa oleh para Taruna Senior yang umumnya teramat-sangat sadis tapi punya wajah tampan dan tubuh ketat-atletis itu.Yang paling aku suka adalah kalau tubuhku dihajar dengan pecut sampai lecet berdarah!Luka lecet itu terasa perih saat aku mandi - terkena sabun - tapi rasa perih itu membangkitkan gairahku dan kontolku jadi ngaceng!Sehingga aku pun merasa "kepalang", maka aku sekalian ngeloco[onani] saja sampai pejuhku keluar CROOOOT!CROOOOT! CROOOT! Agh ! Nikmat ! Di kesatuan yang baru,aku jadi Komandan Peleton [Danton].Yang aku sukai ada lah mengusulkan kepada Komandan Kompiku [Danki] untuk mengadakan latihan fisik,lari sampai beberapa kilometer dan membuat anak buahku,para bintara dan tamtama - HOSS HOSS HOSS - sesak nafas dan jatuh bergelimpangan karena fisiknya tidak kuat!Bahkan ada yang muntah-muntah atau pingsan semaput tidak sadarkan diri lagi.Kebetulan Komandan Kompiku juga fisiknya kuat sehingga kami berdua sangat "menikmati" kegiatan yang kami sebut sebagai "latihan fisik super" itu.

Untuk memuaskan nafsuku,aku selalu mengharuskan anak buahku bertelanjang -dada waktu lathan fisik atau latihan bela diri.Sehingga aku pun bisa menikmati pemandangan tubuh-tubuh militer yang atletis ketat berotot,sekalian "mengintip" bulu ketek mereka. Setiap kali selesai latihan renang [baik renang militer maupun renang biasa], aku mengajak anak-buahku membilas badan bersama [telanjang-bulat] "untuk kebersamaan", sehingga akupun bisa melihat kontol, jembut, dan biji-peler mereka sepuas-puas nafsuku! Pemandangan itu jadi andalan fantasiku waktu aku ngeloco ! [Ha.Ha.Ha.].

4. Cintaku pada Bang Sol

Aku berbahagia sekali bisa tinggal sekamar dengan Bang Sol yang tampan dan berkontol besar itu! Seperti aku katakan, tubuh Bang Sol di bagian depan penuh ditumbuhi bulu badan. Tapi karena bulu badannya pendek-pendek dan tumbuh rapat,jika Bang Sol telanjang-dada atau telanjang-bulat tetap enak dilihat! Selain rambut itu tumbuh di dada, perut, jembut dan ketiaknya, bulu-bulu juga tumbuh lebat di lengan dan tungkainya.Tapi bagian belakang tubuhnya bebas dari bulu badan.Demikian juga lobang pantatnya bebas-bulu!.Aku pernah sempat melihat lobang pantat Bang Sol tanpa disengaja. Waktu Bang Sol duduk dan pahanya mengangkang lebar-lebar di tempat tidurnya - sampai boolnya terlihat olehku ! Tubuh Bang Sol juga bagus, atletis, ketat berotot. Meskipun agak tertutup bulu, dada, tapi kedua puting susunya masih tampak jelas tegang-melenting - amat menggoda!. Perutnya yang juga berbulu, tampak rata,kencang,dan bertonjolan otot membentuk pola "six-packs".Lengannya besar, kekar,dan indah!Sehingga seringkali lengan baju Bang Sol terkesan sesak [kekecilan] oleh lengannya yang besar, kekar dan berotot indah itu. Pendeknya sejak aku kenal dengan Bang Sol dan melihat ketelanjangannya yang sempurna,maka sejak itu pula aku jadi punya "paradigma baru", yaitu aku jadi menyukai lelaki berbulu badan lebat.

Wajah Bang Sol yang tampan juga ditumbuhi kumis, janggut dan cambang - tapi selalu dicukur rapi dan licin. Sehingga Bang Sol selalu tampak tampan, rapih dan sexy.Apalagi jika Bang Sol mengenakan seragam-militer dengan tanda pangkat dan bagian logam di perlengkapan pakaian militernya tampak berkilat-kilat.Agh! Meskipun badannya berbulu dan bulu keteknya lebat dan proporsional lebatnya dengan badannya yang berbulu - tapi tak pernah aku mencium bau yang tidak sedap dari tubuh Bang Sol.Di kamar, waktu Bang Sol tidak di rumah,aku bahkan pernah diam-diam menciumi baju-kotornya yang tergantung di kamar, di bagian ketiaknya - tapi aku tak mencium bau apa-apa kecuali bau harum deodorannya. Boleh jadi karena Bang Sol jarang makan daging atau ikan. Bang Sol lebih suka makan sayur-sayuran dan buah-buahan. Makin hari aku makin tertarik, terpikat, terpukau, dan tergila-gila pada Bang Sol, pada tubuhnya [termasuk kontolnya] dan pada pribadinya.Setelah tiga-bulan aku sekamar dengan Bang Sol aku tambah tergila-gila padanya.Betapa tidak? Tubuh Bang Sol yang telanjang-bulat di kamar itu selalu terpandang dan selalu berada dalam jangkauan tangan dan pelukanku. Maka, suatu malam...aku tak tahan lagi.

Seperti biasa, sebelum tidur malam kami nonton TV dari tempat tidur. Bang Sol berbaring terlentang setengah duduk di tempat tidurnya - telanjang-bulat. Kedua lengannya terangkat ke atas dan diletakkan di belakang kepalanya,santai.Posisi tubuh Bang Sol yang exposed [terpapar] seperti itu, selalu saja membangkitkan gairah dan berahiku jadi membara, bagaikan "Bandung lautan api". Aku sendiri juga bertelanjang-bulat, karena akan berangkat tidur.Kontolku mulai mengeras. Aku nekat membaringkan diri di samping Bang Sol.Lalu kataku :

"Bang,aku numpang dikit,ya?",anehnya Bang Sol membiarkan saja aku berbuat seperti itu. Dia menggeserkan tubuhnya sedikit memberi tempat bagiku.Bang Sol memang sering bersikap seperti kakak kandung kepadaku. Sekali-sekali Bang Sol memanjakan aku - padahal kami sama-sama militer dan abituren Akmil yang biasanya hubungan senioritas-angkatan selalu dijaga jaraknya.Bang Sol pernah menceritakankan bahwa adik kandung satu-satunya meninggal dunia pada umur remaja, ketika Bang Sol duduk di Akmil.Terkesan bahwa Bang Sol merasa amat kehilangan adiknya itu. Apakah aku dianggap ganti adik kandungnya ?. Aku pun mengelus lengannya yang berbulu, lalu perut dan dadanya , yang juga berbulu Lalu aku membalikkan badanku menghadap ke tubuh Bang Sol. Bang Sol memeluk tubuhku. Aku merasa tenteram, nyaman,nikmat dan bahagiaaaaa sekali! Diam-diam lidahku aku keluarkan dan aku menjilati dada dan puting susu Bang Sol yang berada di depan mulutku.Aku mengulurkan tanganku memeluk punggungnya dan kami berpelukan rapat nikmattth.Agh.Lalu Bang Sol menciumi bibirku dan mencipoki mulutku.

Di otakku,pikiranku berperang antara perasaan bahagia, heran, penuh tanya ! Kenapa Bang Sol yang kakak kelasku,atasanku [karena dia kapten] mau melaku-kan itu denganku? Tapi semua itu kemudian aku lupakan, ketika Bang Sol mulai menggesek-gesekkan bagian depan tubuhnya yang telanjang ke bagian depan tubuhku yang juga telanjang.Lalu Bang Sol seperti mau memposisikan hamparan jembutnya makin dekat ke arah wajahku.Aku menafsirkan Bang Sol minta diisap kontolnya, maka aku pun merubah posisi dan mengambil posisi "melendotkan" tubuh depanku di tempat tidur Bang Sol .Agar aku bisa mengisap dan memberi kenikmatan di kontol Bang Sol dengan sebaik-baiknya dan senikmat-nikmatnya!.

Akupun mulai menjilati kontol Bang Sol yang besar dan disunat ketat itu. Kepala kontolnya terlalu besar untuk aku masukkan ke dalam mulutku.Tak muat!Karena itu aku hanya menjilat-jilat kontol Bang Sol yang terkesan makin gembung,besar, kencang dan keras itu.Terutama setelah lobang kencing dan bagian frenulum-nya aku jilat-nikmat dengan lidahku. Aku dapat merasakan kesan kenikmatan yang membara di tubuh Bang Sol! Sebab, dia tampak mengejang-ngejangkan tubuhnya!

Kemudian, tanganku meraba dan meremas puting susunya dan mengelus bulu dada dan bulu perutnya ..... AAAAAGH! NIKMAAAAAT! GILA! Sementara itu aku juga tak mau kehilangan momentum,kontolku yang makin keras dan sekeras baja itu aku gesek-gesekkan ke seprei tempat tidur yang kesat itu! Aaagh.Nikmat! Sek -gesek nikmat! Sek-gesek nikmat! Sek-gesek nikmat! Gila!

Tak lama kemudian Bang Sol seperti mengeluh dan melenguh:MMMPH! MMMPH!MMMPH! Mungkin karena dia merasa amat nikmat di kontolnya dan dia tak tahu lagi bagaimana caranya menambah rasa nikmat di kontolnya itu.Karena setelah itu aku mendengar Bang Sol berbisik :

"Moz, aku sudah mau keluar",

Mungkin maksudnya mau mengingatkan aku jangan sampai pejuhnya masuk ke dalam mulutku! Tapi justru itulah yang aku harapkan dan aku dambakan! Karena itu aku justru mencucup-cucup lagi lobang kencingnya,sampai-sampai Bang Sol jadi melenguh lagi karena merasa amat nikmat di kontolnya : MMMPH! MMMPH! MMMPH!.Disusul oleh kemuncratan pejuhnya : CROOOOOOT! CROOOOOOT! CROOOOOOT! Banyaaaaak sekali ! Semuanya aku hirup ke dalam mulutku dan masuk ke ususku buat meneguhkan kelaki-lakianku! Artinya rangsangan mulutku dan jemariku cukup kuat dan nikmat di tubuh, kontol, dan otak Bang Sol. Aku bangga, bahagia dan amat bersyukur !!!!

Aku tak mau ketinggalan,maka kontolku makin intens aku gesek-gesek,gesek-gesek gesek-gesek ke seprei dan akhirnya CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! CROOOOOOOT! pejuhku muncrat keluar di seprei Bang Sol, menceceri seprei dan mungkin akan menimbulkan noda [vlek]. Tetapi aku berjanji akan mencuci seprei Bang Sol yang aku kotori dengan pejuhku itu I

EPILOGUE ATAU AFTERMATH

Demikianlah cerita Mozes tentang Bang Sol yang amat dikagumi dan dicintainya. Kata Mozes,sejak kejadian itu,setiap malam [berganti hari], dia mengisap kontol Bang Sol sampai mereka berpisah,yaitu saat Bang Sol menikah dengan seorang gadis yang cantik dan sexy - yang sepadan dengan ketampanan dan kejantanan Bang Sol. Meskipun Mozes merasa amat kehilangan Bang Sol [terutama kontol dan pejuhnya], tapi Mozes ikut merasa berbahagia !

[JULIO FERNANDEZ]