Gay Erotic Stories

Bang Willy adalah ajudan seorang pejabat. Tepatnya pejabat tinggi militer.Entah nasib apa yang membawa Bang Willy harus menjadi ajudan dalam karirnya di dunia militer.Tetapi Bang Willy tidak punya pilihan selain menjalankan perintah dengan sebaik-baiknya, jika dia tak mau terkena hukum disiplin militer. Waktu itu Bang Willy berpangkat Letnan - entah Kapten !Menjadi pertanyaan Bang Willy, kenapa dia diberi tugas sebagai ajudan ? Padahal, sejak dia masih di bangku pendidikan militer[akmil],Bang Willy termasuk kadet [taruna] yang menonjol, baik dari segi akademis,kepemimpinan,maupun mental dan fisik. Bahkan sejak awal karirnya di militer pun,dia juga termasuk perwira yang punya reputasi menonjol. Mungkinkah dia sengaja dirancang jadi ajudan untuk belajar jadi staf dulu? Atau kah karena dia punya kekurangan ? Ataukah karena ketampanan wajahnya dan keindahan tubuhnya dia justru terpilih jadi ajudan? Entahlah! Tapi pada akhirnya Bang Willy pasrah dan dia menerima nasibnya itu.

Bang Willy punya penampilan yang memukau. wajah yang tampan, tubuh yang atletis, ketat dan berotot. Kepribadian yang menarik dan berdisiplin. Otak yang cerdas.... dan entah apa lagi yang baik-baik. Teman-teman seangkatannya tentu saja mengenal Bang Willy luar-dalam,sampai hal-hal yang pribadi.Sebab, mereka sering telanjang-bulat bersama waktu masih jadi kadet,seperti : saat mandi, tidur-malam, latihan renang, waktu corvee, pemeriksaan kesehatan rutin. Juga ketika seminggu pertama mereka jadi capratar atau sebelum itu,yaitu saat pemeriksaan lahiriah atau komisi.Atau sewaktu mereka harus magang dengan taruna-senior! Begitu juga waktu mereka dihajar atau disiksa dengan kejam, sadis, di luar batas-batas peri kemanusiaan[beramai-ramai] oleh para senior mereka dan diharuskan bertelanjang-bulat tak berpenutup selembar-benang pun juga ! Dengan maksud agar para seniornya lebih mudah memilih bagian tubuh para kadet-yunior yang ingin mereka beri siksaan senyeri atau sepedih mungkin!

Teman seangkatan Bang Willy,tahu - bahkan hafal - bahwa ukuran kontol Bang Willy lebih besar dari ukuran rata-rata kontol dari teman-teman seangkatannya ! Dengan biji-peler yang juga serasi [proporsional] besarnya jika dibandingkan ukuran batangnya, bergantung di bawah kontolnya,yang disunat ketat ["high and tight"].Seperti pola sunat para anggota US Green Berret dan anggota US Marine Corps.Tak tampak ada sedikitpun kulup yang tersisa di kulit kontolnya. Semua sudah dikudung [dipotong] waktu Mas Willy sunat saat masih berumur dua-tahun. Menurut Bang Willy, dia tidak pernah tahu bagaimana bentuk kontolnya waktu masih berkulup ! Sebab waktu dia mulai sadar, kontolnya memang sudah disunat [tersunat] dengan sempurna! Tak ada sisa-kulup yang bisa dipotong lagi! Maka waktu masih kadet yunior, jika seniornya ingin menyiksa kontol Bang Willy [cock torture] ,mereka tak bisa menyunat-ulang Bang Willy, Maka mereka mengganti dengan siksaan berupa sodokan-kawat di lobang lobang kencing Bang Willy atau menyetrum kontol Bang Willy dengan sengatan listrik sampai tubuh Bang Willy terlonjak,tergelinjang,menggeliat-geliat, menggeletar,karena merasa amat-sangat kesakitan !

SEWAKTU DALAM PENDIDIKAN

Karena ketampanan Bang Willy,maka tidak heran jika sewaktu masih jadi kadet-yunior,para seniornya jadi amat berselera dan bernafsu untuk menghajar dan menyiksa Bang Willy dengan sekejam-kejamnya,tanpa alasan yang jelas. Mereka hanya ingin melampiaskan nafsu sex-sejenis dan nafsu sex-sadis mereka dengan sepuas-puasnya ! Betapa tidak ?Jembut Mas Willy tumbuh luas,lebat,berwarna hitam dengan kontol yang mencuat agak di tengahnya!Hitam,bagaikan hamparan semak-belukar yang telah gosong menghitam karena terbakar oleh kebakaran hutan[wild fire] dengan menara yang berada di tengahnya, yaitu kontolnya ! Otot dada Bang Willy amat menonjol ke depan dan ditancapi oleh sepasang puting-susu yang tegang melenting.Perut nya rata,tapi dihiasi oleh tonjolan otot-otot perutnya yang membentuk six-packs. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika waktu Bang Willy masih kadet-yunior [juga ketika dia capratar],para senionya suka sekali membakar jembut Bang Willy atau menetesinya dengan lilin-panas-cair.Dengan sengaja mereka juga menetesi kontol dan kepala kontol atau glans penis Bang Willy beserta kulit biji-pelernya dengan lilin panas ! Rasanya tidak seberapa nyeri memang! Tetapi lumayan juga panasnya! Waktu baru masuk akmil, lengan Mas Willy sudah terbentuk besar dan kekar, teramat indah!Kulit tubuhnya yang putih-bersih itu terkesan amat kontras dengan jembut dan bulu keteknya yang hitam, dengan pola pertumbuhan seperti pola pertumbuhan bulu-ketek Henky Setiawan [ pemain sinteron yang ganteng,atletis dan bulu-keteknya merangsang itu]. Bulu-ketek Bang Willy juga tumbuh lebat,tapi di bagian dalam dataran ketiaknya dan hanya tampak jika Bang Willy mengangkat lengannya agak ke atas !

Menurut beberapa teman dekatnya, meskipun Bang Willy sedang bertelanjang-bulat, dia tetap enak dipandang karena ketampanan wajah dan keindahan otot tubuhnya, ukuran kontol serta biji-pelernya maupun pertumbuhan jembut, bulu-ketek dan bulu-bulu lain di badannya!Oleh karena itu, waktu Bang Willy masih capratar, para seniornya sering menyuruh Bang Willy melakukan sesuatu dalam keadaan bertelanjang-bulat ! Dengan maksud melatih mentalnya, dengan cara menyiksanya secara psikologis begitu! Kontolnya yang besar itu jadi perhatian orang yang melihat penampilannya di kampus dan kadet-senior yang melihat jadi selalu berselera menyiksanya dengan berbagai siksaan !Seperti menyuruhnya push up dan sit up ratusan kali atau memaksanya merayap di lapangan parkir aspal yang luas di siang-hari yang panas-terik.Lapisan aspal di parkiran itu akan terasa panas sekali di siang hari yang terik."Tak lupa" para kadet-senior sialan itu "memberi dorongan dan semangat" dengan melecuti punggung,bokong, paha dan betisnya dengan lecutan-lecutan cemeti yang diayun dengan sekuat tenaga lengan dan otot tubuh mereka yang besar dan kekar - berkat latihan fisik, latihan beban dan karate : CETARR! CETARR! Terdengar seperti suara letusan pistol ! Atau JEPRET! JEPRET! Keras, sekali! Lecutan itu langsung akan membiaskan lebam,bilur,dan lecet-berdarah di sekujur tubuh Bang Willy yang putih-bersih dan telanjang-bulat itu ! Sadis sekali ! Tapi jantan, kelaki-lakian dan terkesan sangat militeristik ! Kata salah seorang instruktur yang sempat melihat penyiksaan itu, dengan nada ringan [enteng] :

"Bagus!Memang begitu seharusnya kalau membentuk pemuda jadi tentara.Harus dijadikan laki-laki dulu, baru bisa dibentuk jadi tentara sejati"!

PEMERIKSAAN KESEHATAN

Setiap bulan, para kadet diperiksa kesehatannya, semacam general check up rutin. Untuk itu setiap tingkat diperiksa bergiliran. Setiap tingkat terdiri sekitar 200 orang. Mereka dikumpulkan di bangsal [aula],bertelanjang-bulat. Agar lebih praktis mereka datang sudah dalam keadaan telanjang-bulat.Dengan demikian tidak perlu ada tempat atau pengaturan untuk penyimpanan pakaian ! Mereka juga dapat langsung diperiksa, tidak perlu ada proses buka-baju. Dari asrama masing-masing mereka datang berbaris telanjang-bulat. Ada suatu tim medis yang meriksa tubuh mereka dengan teliti.

Sebelum diperiksa fisiknya, mereka menyerahkan contoh air-kencing dan pejuh mereka. Contoh darah mereka juga diambil. Mereka mengeluarkan kencing dan pejuh mereka di tempat-terbuka, tak disediakan ruangan tertutup.Dengan begitu mereka tidak diberikan kesempatan untuk malu-malu kucing!Satu per satu harus mengocok kontol mereka agar pejuh mereka bisa keluar. Masing-masing diberi botol dengan mulut yang lebar. Pejuh mereka yang keluar langsung ditampung dalam botol itu. Pada umumnya mereka cukup PD [Percaya Diri] untuk onani di hadapan sedemikan banyak sejawat kadet. Bahkan banyak di antara kadet itu tampak menikmati perlocoan kontolnya. Melihat teman sendiri ngeloco juga akan membangkitkan gairah dalam diri masing-masing kadet itu. Sehingga tidak ada kesulitan sedikitpun bagi mereka untuk onani dan mengeluarkan pejuhWalaupun waktu sedang ngocok-kontol, perbuatan mereka itu dipandang oleh puluhan pasang mata ! Ta'i !

Tidak sedikit di antara mereka yang bukan hanya merangsang kontolnya saja saat mereka harus onani, tapi mereka juga mengelus-ngelus dan memain-main-kan puting-susu mereka atau menyodok lobang-pantat[bool,silit] mereka dengan jari telunjuk.Persis seperti tehnik atau cara para cowok-homosex onani! Apakah mereka juga homosex? Entahlah! Yang pasti,dalam proses onani itu umumnya mereka tampak makin intens, makin gelisah, tubuh mereka berkilat oleh keringat yang membanjir dan kemudian ..CROOOTT! CROOOTT! CROOOTT! .. pejuh mereka pun muncrat-keluar dan mereka cepat-cepat memasukkan kontol mereka yang sedang memuncratkan pejuh itu ke dalam botol yang disediakan,agar dapat menampung pejuh mereka! Pejuh yang sudah ditampung itu diserahkan kepada petugas yang ada disitu untuk diperiksa di laboratorium. Setelah menyerahkan botol-pejuh mereka,lobang kecing mereka masih saja basah oleh ceceran pejuh. Bahkan banyak yang pejuhnya kemudian masih terus meleleh-leleh dari lobang-kencingnya untuk beberapa lama dan tampak menetes lalu jatuh ke bawah ke tanah atau ke rerumputan! Oleh karena itu, jika orang berjalan di sekitar tempat itu tanpa alas kaki,maka seringkali kakinya terasa lengket.Mungkin karena tanpa sengaja mereka menginjak ceceran pejuh yang keluar dari kontol para kadet sialan itu ! Di situ juga tercium semerbak bau pejuh !

Pada pemeriksaan kesehatan yang pertama, kemampuan kontol mereka untuk memancarkan [memuncratkan] pejuh juga diukur.Setiap kali : "CROT!", pejuh mereka yang muncrat itu langsung diukur jarak pancarannya yang terjauh dari arah lobang kencing mereka. Jarak pemuncratan pejuh Bang Willy yang terjauh adalah sekitar 50 cm.Hal ini cukup menarik para seniornya. Akibatnya, sejak saat pemeriksaan kesehatan yang pertama itu Bang Willy sering dipaksa oleh para seniornya untuk "mendemonstrasikan" pancaran pejuhnya.Terkadang mereka memaksa Bang Willy mendemonstrasikannya beberapa kali.Meskipun Bang Willy mampu keluar pejuh 2 sampai 3 kali sehari,tetapi tidak urung badan Bang Willy lemes juga ! Karena dia terlalu sering dipaksa mengelurkan pejuh :.. CROOTT! ...CROOTT! ...CROOTT!

Lalu satu jam kemudian, ada lagi kadet-senior lain yang menyuruhnya telanjang-bulat dan memaksanya untuk mendemonstrasikan lagi betapa jauhnya pancaran pejuhnya.Maka Mas Willy pun harus patuh melaksanakan perintah senior cabul itu - kalau dia tidak mau dihukum dengan hajaran pecut berujung kawat atau ber-ujung paku - yang sedang digenggam senior-gila itu !, Maka setelah mengocok-kocok kontolnya, pejuhnya pun keluar lagi : CROOTT!..CROOTT!..CROOTT!

Baru sekitar setengah jam kemudian, dia jumpa lagi seorang kadet-senior lain yang memerintahkan dengan kasar, sambil menampar keras pipinya kiri-kanan : PLAKK! PLAKK! Karena kerasnya tamparan senior itu sampai-sampai di dalam mulut Bang Willy terasa ada asin-darah.Sebab,waktu Bang Willy ditampar dengan keras pipinya,maka tepi gigi Bang Willy menggores selaput-lendir pipinya didalam mulut sehingga luka berdarah dan bibir Bang Willy jadi berwarna merah-coklat seperti orang yang sedang mengunyah sirih. Kadet senior sadis itu memaksanya lagi harus onani untuk menunjukkan pancaran pejuhnya!Bang Willy pun dengan agak susah payah mengocok kontolnya agar tegang dan keluar pejuh!Tetapi biji-pelernya sudah kosong dari pejuh dan waktu dia mencapai puncak syahwat maka kontolnya hanya berdenyut-denyut lalu disusul dengan keluarnya cairan bening dari lobang-kencingnya.Mungkin itu sisa-sisa mazie yang masih tertinggal.Karena Bang Willy dianggap tidak mampu melaksanakan perintah maka,senior sadis itu melecuti bokong, paha,betis Bang Willy dengan sebilah pecut yang sudah siap tergantung di pinggangya - sebagai hukuman - akibat kerasnya ayunan lecutan cemeti itu maka bagian-tubuh Bang Willy yang kena cambukan itu penuh dengan bilur, lebam, dan lecet. Bahkan ada juga bagian tubuhnya yang mengeluarkan darah... !

AFTERMATH ATAU EPILOGUE

Ternyata Bang Willy ditugasi untuk melayani salah seorang mantan-instrukturnya di akmil untuk jadi ajudannya.Saat itu - Bang Damian - mantan-instrukturnya itu sudah mencapai pangkat berbintang dan waktu masih jadi instruktur, dia diam-diam paling suka menghajar dan menyiksa Bang Willy. Apakah ketika Bang Willy melayani beliau nanti juga akan sering dihajar dan disiksa? Kita lihat saja nanti!Tetapi Bang Willy tidak takut.Dia tetap tegar dan dia selalu siap menghadapi apa pun juga dalam tugasnya. Katanya, pada suatu hari, kepada temannya :

"Jadi militer itu artinya sudah kontrak untuk siap mati",

Bang Willy memang seorang laki-laki-sejati dan militer-tulen ! Hal itu ditunjukkan dengan ukuran kontolnya yang besar dan pancaran pejuhnya yang mencapai 50 cm itu, bukan ? Ta'i !

[ JULIO FERNANDEZ ]