Gay Erotic Stories

Menurut Afri dia lahir di salah satu negara di Afrika Timur. Itulah sebabnya orang-tuanya memberinya nama Afri dari kata "Afrika". Aku sudah lupa nama negara tempat Afri lahir di Afrika Timur,entah Kenya,Tanzania,Uganda,Zimbabwe,Zambia, atau Malawi.Atau bisa jadi di Swaziland atau Lesotho yang letaknya sudah bukan di Afrika Timur lagi tapi sudah di Afrika Selatan?Atau di Botswana yang letaknya juga bukan di Afrika Timur, tetapi di tengah-tengah bagian selatan benua Afrika, yaitu di sekitar gurun Kalahari.

Aku juga tidak tanya kenapa dia lahir di Afrika. Bisa jadi ketika itu orang-tuanya bekerja di sana. Mungkin jadi diplomat atau bekerja di perusahaan asing ? Atau kerja di organisasi internasional seperti UNESCO,FAO,ILO,WHO,UNFPA,UNICEF atau UNAIDS - yang banyak beroperasi di negara-negara Afrika yang umumnya masih miskin itu.Penduduk Afrika juga banyak yang mengidap penyakit AIDS atau mati karena penyakit AIDS.

Aku tak terlalu "care" pada latar-belakang keluarganya, bahkan walaupun aku tahu Afri tinggal di daerah mana, tapi aku belum pernah ke rumahnya.Karena itu aku tidak tahu Afri tinggal dengan siapa atau dia berapa orang bersaudara.Yang pasti,Afri adalah teman sekerjaku di kantor. Kami juga sama-sama masuk menjadi pegawai baru di perusahaan multi nasional itu.

Saat baru mendaftar ulang di kantor [setelah pengumuman penerimaan],secara kebetulan waktu itu kami mendaftar berurutan dan ada formulir yang harus diisi dan ada dokumen kontrak-kerja yang harus kami tanda-tangani .Entah apa yang terjadi,ballpoint-ku hilang dari saku bajuku, mungkin jatuh.Tanpa aku minta, Afri menyodorkan ballpointnya dengan sikap yang simpatik. Ketika itu juga aku sudah sadar bahwa aku berhadapan dengan seorang pemuda yang tampan.Tapi,waktu itu,tidak terbersit sedikitpun dalam otak atau pikiranku bahwa Afri kemudian akan jadi sahabatku.Pada awal kami mulai bekerja di perusahaan itu banyak hal yang baru yang kami alami.Kebersamaanku dengan Afri membuat beban dan tekanan [pressure] yang aku rasakan menghadapi situasi kerja di tempat baru itu terasa lebih ringan.

Meskipun aku dan Afri bekerja di divisi yang berbeda,tetapi di waktu istirahat dan waktu luang kami selalu bersama.Karena aku seorang cowok gay alias laki-laki homosex yang hanya doyan sejenis [tak berminat sama sekali pada lawan jenis], maka aku jadi lebih sadar dan lebih sensitif terhadap kemungkinan kami dicurigai sebagai pasangan gay.Oleh karena itu [tanpa mengatakan pada Afri], aku sering berusaha "melibatkan" teman-teman sekerja lain, baik yang cewek maupun yang cowok dalam pergaulan kami di kantor.Misalnya, jika makan siang di kantor maka kami bergabung dengan kelompok cewek atau kelompok teman-teman sekerja lainnya. Tetapi dengan berjalannya waktu dan masing-masing kami juga makin banyak teman yang kami kenal, maka kami tidak terlalu sering berdua-duaan lagi. Meskipun begitu kami masih teman dekat. Sekali-sekali Afri main juga ke rumah -ku.Aku tinggal di rumah RSS [Rumah Sangat Sederhana] peninggalan Almarhum kedua orang-tuaku. Tapi aku belum pernah ke rumah Afri, karena lokasi rumah Afri jauh dari tempat tinggalku, agak ke luar kota. Walaupun pada mulanya perasaanku pada Afri biasa saja,seperti lirik lagu "Mula -nya biasa saja" tetapi lama-kelamaan muncul "getar-getar berahi" dalam diriku setiap kali aku jumpa Afri.Mungkin seperti yang dikatakan Orang Jawa : "Trisna jalaran saka kulina", yang artinya kira-kira:" Cinta karena biasa" atau "Jatuh cinta karena sudah terbiasa". Sehingga diam-diam aku mulai mengevaluasi Afri dan hubunganku dengan Afri.

MEROJOK KETIAK AFRI

Pada dasarnya Afri adalah seorang pemuda tampan dan juga baik hati.Tak ada sesuatupun dalam diri Afri yang dirahasiakan kepadaku. Bahkan jika aku "iseng-iseng" memeriksa atau menggeratak dompet Afri,dia tak pernah protes.Aku juga sering mengelus-ngelus punggungnya atau aku memegang-megang rambut di tengkuknya - yang tebal dan terasa 'enak' jika aku raba-raba. Sekali-sekali aku menyodok-nyodok ketiaknya dengan jari-jariku - dari arah lengan bajunya atau lengan T-shirtnya - untuk meraba-raba bulu-keteknya.Jika aku sudah berbuat keterlaluan seperti itu Afri tidak pernah marah.Paling-paling dia hanya mengata-kan:

"Jangan ah, geli", kemudian pelan-pelan Afri akan melepaskan tanganku dari jepitan ketiaknya.

Afri rajin menjaga tubuhnya. Aku tak pernah mencium bau yang tidak enak dari tubuh atau pakaian Afri. Selalu yang tercium olehku adalah bau harum parfum atau harum deodorannya. Bahkan,jika aku barusan "merojok-rojok" ketiaknya dengan jari telunjukku,lalu diam-diam aku mencium jariku itu,tak pernah tercium bau-ketek, tetapi yang tercium justru bau harum deodorannya [Ha..Ha..Ha..].

Selain tampan,Afri juga bertubuh atletis.Seperti aku,Afri juga rajin latihan fisik dan latihan beban.Mungkin, itu pula yang membuat kami berdua merasa cocok.Jika Afri sedang menginap di rumahku, maka pagi-pagi kami bisa jogging bareng dan latihan beban bareng. Di rumah, aku menyediakan beberapa alat latihan beban, seperti halter, dumbell dan alat-alat untuk melatih otot.Sebetulnya aku juga ingin ada mesin olah-raga di rumahku, tapi rumah RSS terlalu sempit untuk memuat mesin olah-raga yang ukurannya cukup makan tempat itu.

Jika barusan jogging bareng dan latihan beban bareng, kami akan mendinginkan badan sambil bertelanjang-dada saja.Diam-diam aku suka memperhatikan tubuh Afri yang indah. Otot dadanya amat menonjol ke depan, dihiasi oleh sepasang puting -susu yang tegang dan melenting.Perutnya rata berhiaskan tonjolan otot-otot yang membentuk pola six-packs. Lengannya besar,kekar dan berotot indah.

MENJILATI KERINGAT AFRI

Di bawah lengan Afri tampak bulu-keteknya yang hitam,lumayan LEBAT,tumbuh RAPAT, tapi enak DILIHAT! Mungkin juga NIKMAT kalau DIJILAT.Seakan tidak sempurna jika Afri yang berwajah tampan dan berpenampilan jantan itu tidak ber-bulu-ketek yang lumayan lebat dan tumbuh dengan pola seperti itu.Ta'i! Karena keringat Afri membanjir akibat barusan jogging dan latihan intens,maka tubuhnya yang telanjang-dada itu jadi berkilat-kilat. Lekukan otot-otot di tubuhnya terlihat tambah nyata dan bermakna.Mau tidak mau, suka tidak suka, pemandangan itu akan membangkitkan berahi dan syahwatku,sehingga kontolku jadi tegang dan mengeras - ngaceng !

Terkadang aku tak kuasa lagi menahan nafsu-berahiku.Akupun mengambil posisi di belakang Afri .Lalu aku berpura-pura bercanda dan memeluk tubuh Afri yang basah bercucuran keringat itu dengan tubuhku yang juga basah berkeringat. Afri akan bergidik karena geli dan kaget merasakan hangat tubuhku yang bercampur basahnya peluhku [dan kadang-kadang sudah mulai terasa dingin].Maka,Afri pun akan mencoba melepaskan pelukanku dan kamipun "bergulat" sambil berdiri.Jika ada "posisi yang bagus",aku akan menjilati keringat Afri dengan lidahku di salah satu bagian tubuhnya: punggungnya atau bahunya atau lengannya!Agh! Gurih, Nikmat bagaikan cairan surga.Entah, apakah Afri bisa merasakan atau tidak, rasa hangat jilatan lidahku dan kesatnya permukaan lidahku di kulit tubuhnya.Tapi Afri tak pernah memprotes atau mengatakan apa-apa setiap kami barusan "bergulat" seperti itu!

Dalam keadaan seperti itu pun aku tidak pernah mencium bau tidak enak dari tubuh Afri!Yang tercium adalah tetap bau harum parfum dan deodorannya.Entah berapa banyak parfum yang "dikecrotkan" Afri ketubuhnya dan pakaiannya. Atau mungkin juga Afri menggunakan jenis parfum yang harumnya bisa menetap lama atau dia memakai ramuan tradisional ? Atau keringat Afri yang berbau harum ? Ataukah aku sedang mengalami seperti yang diceritakan Epik Mahabarata dalam episode "Leluhur Pandawa" ? Dalam cerita itu dikatakan bahwa waktu Begawan Abhiyasa [yang buta dan bertampang buruk] diminta memilih salah seorang dari tiga gadis, maka salah seorang dari ketiga gadis itu dengan sengaja melumuri tubuhnya dengan ikan, sehingga tubuhnya jadi bau amis.Dengan maksud agar Begawan Abhiyasa tak akan memilihnya.Sebab,gadis itu tak mau dipilih Begawan Abhiyasa bertampang buruk itu.Tapi, ternyata,alkisah,Begawan Abhiyasa adalah keturunan ular [leluhurnya adalah ular] dan bau amis di tubuh gadis itu justru jadi tercium seperti bau harum oleh penciuman Begawan Abhiyasa ! Mungkinkah aku mengalami hal seperti yang dialami Begawan Abhiyasa [ Ha..Ha.Ha..].

Karena aku bersikap seperti sahabat dan aku memang adalah sahabat Afri maka jika selesai jogging bareng, kami juga mandi bareng. Sebetulnya,kamar mandi di rumah RSS itu agak terlalu sempit untuk mandi berdua.Tapi aku selalu berusaha agar aku bisa mandi bareng dengan Afri. Walaupun tidak diminta,aku juga suka pura-pura membantu menyabuni tubuh Afri yang ketat dan bertelanjang-bulat itu. Yang jika diraba terasa keras-kenyal itu.Hal itu membuat kontolku jadi tegang dan mengeras. Meskipun aku menikmati perbuatan itu,tapi aku selalu coba menahan-nahan berahiku agar kontolku tidak ngaceng-berat dan terlihat oleh Afri. Kalau kontolku sampai ngaceng-berat,tegang sekali,maka aku pun terpaksa berusaha memposisikan bagian bawah perutku supaya terhindar dari pandangan mata Afri - ketika mandi bareng itu. Akibat sering mandi bareng dengan Afri,maka aku pun jadi "hafal" bahwa kontol Afri berukuran besar [terutama diameternya],indah, dan disunat ketat. Tidak ada sedikit pun ada sisa kulupnya yang tertinggal. Seluruh kulup Afri sudah dikudung [dipotong] waktu dia sunat dulu ! Setiap aku melihat kontol Afri maka aku selalu jadi teringat pada kontol kuda jantan,baik Kuda Arab maupun Kuda Australia [Ha..Ha..Ha. ].

Besar ukuran kontol Afri juga seakan-akan makin menyempurnakan penampilan Afri yang tampan, jantan dan kelaki-lakian itu.Keindahan dan besarnya ukuran kontol Afri masih diperindah lagi oleh jembut- nya yang hitam. tebal, lebat dan tumbuh luas,terhampar di bagian bawah perut Afri di tempat kontolnya mencuat ! Di bawah batang kontol Afri tergantung dua buah biji-pelernya, yang ukurannya juga serasi besarnya [proporsional] dengan ukuran kontol-gedenya itu!Agh! Ta'i! Pendeknya Afri adalah cowok yang hebat luar-dalam! Karena itu,aku tidak putus-putusnya bersyukur,bahwa aku telah tercipta sebagai seorang cowok-homosex dan dianugerahi seorang sahabat lelaki seindah Afri !

Sekitar enam bulan setelah aku dan Afri bekerja di perusahaan multi-nasional sialan itu, perusahaan mengadakan wisata untuk karyawan dan keluarga.Acara itu diadakan rutin,setahun dua kali.Karyawan/karyawati boleh mengajak keluarga-nya.Acara berlangsung dua hari dua malam, berangkat Jum'at siang dan kembali Minggu siang.Hari pertama diberikan kepada masing-masing karyawan/ karyawati bersama keluarganya untuk memanfaatkannya. Sedangkan hari kedua adalah acara kebersamaan antara para karyawan/karyawati dan pimpinan [management] perusahaan. Semula aku tak mau ikut, tapi Afri mengajak aku ikut, katanya :

"Nanti kita bisa tidur sekamar",karena diajak Afri,maka aku pun memutuskan ikut wisata dan rombongan berangkat dengan tiga bis.

Sesampainya di tempat wisata, aku dan Afri berhasil mendapat satu kamar untuk berdua. Kebetulan tempat tidurnya adalah double-bed yang muat dua orang.Hal itu tidak masalah bagi kami.Jika Afri menginap di rumahku,kami sudah biasa tidur bareng di tempat-tidur almarhum orang-tuaku.Karena Afri adalah tamuku dan aku adalah tuan-rumahnya, maka jika di rumahku, aku tak pernah mengganggu atau mencumbu Afri. Aku ingat cerita Nabi Luth a.s. di dalam Al Qur'an dan Al Kitab [Holy Bible] yang menceritakan tentang penduduk negeri Sodom dan Gomorrah yang suka sejenis dan suka sodomi[kata sodomi berasal dari nama kota Sodom]. Bahkan tamu-tamu laki-laki pun ingin mereka cabuli lobang-pantatnya. Akibatnya kota itu hancur dikutuk dan kena bencana! Sebab itu aku tak mau mengganggu atau mencumbu Afri kalau dia sedang menginap di rumahku.

Kamar kami di tempat wisata itu terletak di lantai tujuh.Seperti biasa AC-central di hotel itu amat dingin.Bahkan sewaktu AC di-off-kanpun hawa dingin masih terasa masuk. Oleh karena itu kami memutuskan untuk mematikan AC dan membuka pintu-jendela di balkon lebar-lebar.Karena kamar kami berada dilantai tujuh,maka nyamuk tidak bisa terbang setinggi itu.Jadi nyamuk tidak akan masuk ke kamar kami.

Tetapi rupanya hawa luar tak cukup sejuk.Karena itu kami berduapun telanjang-dada, tidur memakai kancut saja. Sekalian untuk "menghemat pakaian" selama wisata itu.Supaya kami punya cukup baju-ganti sampai acara selesai.Sebetulnya kalau mau benar-benar menghemat pakaian,kami bisa juga telanjang-bulat saja! Seperti yang biasa aku lakukan kalau aku menginap sendirian di hotel.

MINUM PEJUH AFRI

Pada malam pertama di hotel aku dan Afri tidur agak awal, mungkin kami berdua kelelahan karena perjalanan dengan bis siang harinya yang cukup lama itu. Tapi kami terbangun dini-hari sekitar pukul 04:00. Kami pun ngobrol berdua sambil menunggu saat subuh.Hawa pagi yang dingin terasa masuk kedalam kamar hotel dari jendela dan pintu yang terbuka. Aku merasa kedinginan dan pura-pura mau menghangatkan badan dengan cara memeluk tubuh Afri dari samping. Kataku :

"Dingin banget nih", seperti biasa, Afri yang baik hati itu membiarkan saja aku ber -buat yang aneh-aneh pada dirinya seperti itu.

Aku tak puas hanya menghangatkan tubuhku dengan menempelkan dan dengan menggesekkannya ke tubuh Afri yang ketat itu. Apalagi kontolku terasa makin tegang akibat meningkatnya konsentrasi hormon testosteron dalam darah. Yaitu sesuatu yang selalu terjadi pada setiap lelaki normal dan sehat pada setiap pagi menjelang subuh seperti itu. Selain itu, posisi tubuhku yang memeluk tubuh Afri setengah telanjang dan hanya berkancut itu menambah-nambah nafsu berahiku.

Aku tergerak untuk menciumi lehernya dan Afri tampak bergidik dan menggeliat, mungkin karena dia merasa geli. Berahi serta syahwatku semakin menjadi-jadi Sementara separuh tubuhku bertumpu dan menindih tubuh Afri.Tangan dan jari-jemariku pun menjelajah permukaan tubuh Afri:puting susunya,dadanya,lengan-berototnya, dan ketiaknya.Agh! Nikmat !!!

Kemudian aku nekat menciumi, mencipok, dan menyedot-nyedot air liur Afri dari mulutnya. Afri seperti diam saja, Dia seperti membiarkan aku berbuat seperti itu. Apakah Afri suka? Atau dia begitu toleran kepadaku, karena aku sahabatnya? Atau Afri kasihan kepadaku ?

Akupun menindihi tubuh Afri, seperti adegan lelaki sedang menindihi perempuan dalam film erotis atau film cabul yang hanya untuk orang dewasa atau seperti di dalam adegan film-film yang sering dilarang beredar. Sementara mulutku asyik menciumi, melumat, dan menyedot bibir dan mulut Afri.

Lalu aku memerosotkan tubuhku sehingga wajahku berada di bawah pusar Afri. Tanganku langsung memerosotkan kancut Afri ke bawah dan setelah kontolnya "terhidang",maka tanpa ampun aku menjilati,mengisap-isap,dan sekali-sekali aku memain-mainkan kontol Afri dengan tanganku.Seakan itu kontol Afri mainan. Aku lihat kontol Afri makin tegang dan makin mengeras,makin merah kepala kontolnya [glans penis] dan juga makin membulat dan berkilat-kilat. Aku juga memain-main-kan jembutnya yang hitam, tebal, lebat,tumbuh luas dan terasa "enak" untuk aku raba-raba.Aku memprosotkan kancutku ke bawah dengan tanganku agar kontol-ku bisa lepas keluar dari kungkungan kancut sialan itu.

Kemudian aku memposisikan tubuhku, menelungkup,dan mengatur agar mulutku berada disekitar kontol Afri,tapi kontolku bisa aku gesek-gesekkan di tungkai Afri yang berambut itu. Maksudnya agar aku dapat merasakan nikmatnya mengisap kontol Afri [buat merebut kenikmatan yang dirasakan Afri] sekaligus memberikan rasa nikmat di kontolku.

Maka akupun melakukan :isap-isap kontol Afri dengan mulutku dan gesek-gesek kontolku di bulu kaki Afri, ..isap-isap kontol Afri dengan mulutku dan gesek-gesek kontolku di bulu kaki Afri, ..isap-isap kontol Afri dengan mulutku dan gesek-gesek kontolku di bulu kaki Afri ..... begitu terus...terus...terus..dan nikmat ....nikmat....... nikmaat,,,,,nikmaat dan ...CROOOTT! ...CROOOTT! ...CROOOOTT!Pejuhku pun muncrat keluar dan satu-dua detik kemudian pejuh Afri juga muncrat keluar tidak tertahankan lagi. Agh ! CROOOTT! CROOOTT! CROOOT!.Aku lepaskan kontol Afri dari isapan mulutku untuk memandangi pemandangan yang indah:loncatan-loncatan pejuh Afri dari lobang kencingnya ke udara.Bagaikan erupsi lava suatu gunung berapi [volcano] yang sedang meletus [eruption] !

Semua pejuh Afri yang muncrat-keluar aku isap, aku jilat, aku hirup, aku minum, dan aku telan.Aku yakin pejuh Afri yang sehat, kental dan bermutu itu pasti akan bisa meneguhkan kelakian-lakianku! Sehingga diriku akan bertambah sempurna. Sementara pejuhku yang keluar,berceceran di tungkai Afri! Sebagian, ada juga yang menceceri bulu kakinya dan sebagian lagi ada yang berceceran di seprei atau di alas tempat tidur hotel sialan itu !

Ketika kumandang azan subuh terdengar, Afri melepaskan diri dari pelukan dan tindihanku. Telanjang-bulat dia masuk kamar-mandi sambil menjinjing kancutnya. Lalu aku mendengar suara kricik-kricik air di kamar mandi. Mungkin Afri mandi junub karena dia barusan mengeluarkan pejuhnya - akibat kontolnya aku isap-isap! Tak lama kemudian kulihat Afri keluar dan mengenakan handuk hotel untuk menutup auratnya.Dia segera berpakaian, lalu melaksanakan kewajiban rohani-nya.

EPILOGUE ATAU AFTERMATH

Aku mengikuti perbuatan Afri untuk mandi-junub. Tetapi waktu aku keluar kamar-mandi, kulihat Afri sudah tertidur di tempat tidur,mengenakan pakaian sholatnya. Aku merasa terpukul dan merasa ditinggalkan.Aku pun sembahyang dan mohon ampun atas perbuatan cabulku.Kemudian aku berbaring di samping Afri dan aku tertidur sampai pukul 09:00. Waktu aku bangun - Afri sudah tidak ada di kamar.

Aku jumpa Afri sedang sarapan di cafe shop bersama teman-teman lain. Aku mendekati Ari dan membisikkan di telinga Afri :

"Afri maafin gw",Afri tidak menjawab, tapi dia tersenyum dan setengah merangkul aku, yang sedang menunduk di sampingnya, dengan lengannya yang kekar. Aku merasa lega,karena Afri tidak marah dan tidak berubah sikap. Paling tidak waktu itu!

Malam kedua Afri masih tidur bareng dengan aku, tetapi dia masuk kamar sudah larut malam.Dia ngobrol dulu dengan teman-teman lain. Waktu aku mengajaknya masuk kamar untuk tidur, Afri menjawab dengan manis :

"Loe duluan deh. Nanti gw nyusul", aku merasa gengsi dan tidak mau menunggu Afri. Aku pun berlalu ke kamar tidur. Padahal aku tahu biasanya Afri tidak suka ngobrol berlama-lama.Apalagi sampai larut malam dan biasanya Afri lebih suka tidur lebih awal. Apakah dengan begitu Afri mencoba menghindar dariku? Dari pencabulanku ?

Keesokan harinya sebelum berangkat pulang, Afri sempat memberi-tahu bahwa dia akan bertunangan [tukar cincin] dengan seorang gadis - tetangga rumahnya. Aku pura-pura ikut gembira,merangkul,dan memberi selamat pada Afri. Padahal jauh di lubuk hatiku, aku merasa diriku dirobek-robek jadi berkeping-keping dan aku merasa tak ingin hidup lagi di dunia.Sejak kejadian itu aku masih bersahabat dengan Afri,meskipun Afri sudah jarang main ke rumahku. Dia juga tidak pernah lagi menginap di rumahku.Tapi,setiap aku jumpa Afri kontolku masih saja terasa kencang, menegang, ngaceng!Jantungku juga terasa makin keras berdebar dan darahku seakan makin keras desirannya di telingaku!Waktu Afri menikah akupun jadi seksi-repot, panitia yang paling sibuk, meskipun hatiku menangis!Yach!Tapi memang begitulah nasib seorang homosex!

Bagaimanapun juga aku tetap merasa amat bersyukur bahwa aku sudah sempat minum pejuh Afri dan pernah menjilati keringatnya yang hangat dan menghirup air ludahnya yang gurih-lender bagaikan sup sarang burung walet atau sup sirip ikan hiu [hisit] yang kalau di Restoran Cina harganya bisa mencapai lebih dari Rp 100.000,- per mangkok.Apalagi Afri adalah seorang cowok straight,jadi cairan -cairan tubuhnya yang pernah aku hirup dan aku telan pasti benar-benar akan meneguhkan kelaki-lakianku, meskipun aku cowok homosex murni [100%] yang tak berminat sedikitpun pada cewek atau lawan jenis [score-6].Sayang aku belum sempat minum air-kencing Afri yang pasti amat menyehatkan tubuh dan dapat membuat aku jadi awet muda ! Ta'i !

[ JULIO FERNANDEZ ]