Gay Erotic Stories

Lucas [dibaca "Lukas"] adalah pemuda yang cerdas.Tak heran jika di sekolah Lucas selalu masuk sepuluh besar atau siswa dengan nilai terbaik.Tapi Lucas bukanlah seorang kutu-bulu [book worm],dia bergaul dan bermain seperti lazim-nya pemuda yang normal. Agaknya Lucas bukan hanya dianugerahi otak yang cerdas, tetapi juga fisik yang kuat dan bakat memimpin [leadership].Di sekolah Lucas sering terpilih jadi Ketua Kelas atau Ketua Organisasi Intern Sekolah.

Banyak orang yang berpikir atau mengira bahwa pada akhirnya Lucas akan jadi seorang insinyur penemu tehnologi inovatif atau seorang dokter yang handal atau peneliti di bidang sains yang akan jadi pemenang hadiah Nobel.Kenyataan-nya Lucas memilih karir militer. Tak sedikit temannya yang kecewa ketika mereka mendengar bahwa Lucas memilih dunia militer sebagai jalan hidupnya. Bahkan ada salah seorang sahabatnya yang berkomentar :

"Sayang Lucas memilih karir militer. Sebetulnya dia bisa lebih dari itu".

Tetapi tak ada yang bisa merubah atau mempengaruhi keputusan Lucas untuk jadi tentara, tidak juga kedua orang-tuanya.Tentu saja tidak sukar bagi Lucas untuk menjalani semua testing yang jadi persyaratan masuk akademi militer di negaranya itu.Baik tes akademik, psiko-test,tes fisik [kesemaptaan jasmani] dan tes penampilan lahiriah.Lukas adalah pemuda yang tampan dengan tubuh yang indah.Wajahnya yang tampan dan kulit tubuhnya yang putih bersih menjadikan-nya amat cocok untuk dibentuk jadi perwira yang tanggap, tanggon, trengginas.

Tubuhnya yang amat indah itu telah terbentuk berkat latihan fisik intens yang dilakukannya sejak dua tahun sebelum Lucas mendaftar masuk akademi militer. Waktu ikut tes masuk akademi militer itu, Lucas berumur delapan-belas tahun, yaitu setamatnya dia dari high-school [setingkat SMA/SMU?].Tak heran jika waktu Lukas menjalani tes penampilan lahiriah,para perwira anggota komisi pengujian itu kagum melihat tubuh Lucas yang indah.

Saat itu,Lucas dan empat calon lainnya, sesuai aturan yang berlaku, menjalani tes penampilan lahiriah bertelanjang-bulat - tak berpenutup selembar benangpun jua. Para anggota komisi dan keempat calon lainnya dapat melihat bahwa otot-dada Lucas amat menonjol kedepan ditancapi oleh puting-susu yang tegang dan melenting di masing-masing puncak bukit dadanya.Diantara kedua bukit dadanya itu ada suatu lembah[crest] yang dalam.Pinggangnya juga ramping dan kencang, yang menunjukkan bahwa latihan otot-ototnya juga tak lupa diarahkan juga pada bagian pinggangnya itu.

Dalam pada itu, perutnya kencang dan rata,dihiasi oleh tonjolan otot-otot yang membentuk pola six-packs.Di bagian bawah perutnya terhampar jembutnya yang hitam, tebal dan tumbuh luas.Kedewasaan dan kesempurnaan akan kelaki-lakian -nya itu dilengkapi dengan bulu-keteknya yang lumayan banyaknya dan terjepit di bawah lengannya yang besar, kekar dan berotot. Bulu-ketek di kedua belah ketiaknya itu baru terlihat ketika seorang perwira anggota komisi memerintahkan Lucas untuk mengangkat kedua tangannya keatas agar mereka bisa memeriksa pola pertumbuhan bulu-keteknya.Banyaknya jembut dan bulu-keteknya menjadi bukti bahwa Lucas adalah pemuda sehat dengan tanda dewasa sekunder yang cukup.

Dari hamparan jembutnya itu, mencuat kontolnya yang berdiameter besar dan di bawahnya digantungi sepasang biji-peler yang serasi [proporsional] ukurannya dengan ukuran batang-kejantanannya itu. Ukuran kontol [dan biji-peler Lucas] memang di atas rata-rata para pemuda seusianya. Mungkin hanya kontol kuda Arab atau kontol kuda Australia jantan saja yang dapat mengalahkan ukuran kontol Lucas. Lucas sudah sunat waktu kecil,tetapi agaknya belum seluruh kulit-kulup Lucas dikudung [dipotong] waktu dia disunat dulu. Masih ada sedikit sisa-kulup berupa kerutan kulit yang tampak di bagian belakang "leher" kepala-kontol-nya [glans penis].Seorang perwira anggota komisi memerintahkan Lucas datang mendekat dan perwira itu memeriksa kontol Lucas, katanya :

"Waktu sunat umur berapa ?"

"Siap! Umur tujuh tahun", jawab Lukas tegas dan tidak terkesan dia kemalu-malu-an atau ragu. Lalu perwira itu,tanpa ragu dan tanpa terlebih dulu mengenakan sarung tangan karet [handschoen] menarik-narik kulit di pangkal kontol Lucas arah ke belakang, sehingga leher kontolnya bisa terlihat.Perwira itu juga sempat memegang-memegang kulit sisa-kulup Lucas. Karena kontolnya dimanipulasi begitu,maka kontol Lucas jadi menegang.Tapi Lucas tidak tampak malu,senyum -nya tersungging, sehingga wajahnya terkesan makin tampan, meskipun Lucas sedang bertelanjang-bulat tetapi wajah dan penampilannya memang tetap enak dipandang mata !

Senyum Lucas itu seakan suatu pernyataan atau pertanggung-jawaban dirinya. Yaitu bahwa dia sebagai pemuda remaja normal, tentu saja kontolnya ngaceng jika dipegang-pegang begitu, meskipun dia waktu itu ada di hadapan orang-lain.

tu juga merupakan bukti bahwa Lucas adalah lelaki-sejati.Lucas tetap Percaya Diri [PD], meski dia bertelanjang-bulat,kontolnya ngaceng,dan dilihat orang lain!Sebab semua yang hadir di situ sesama lelaki ! Jadi tidak ada alasan untuk malu-malu ! Hal itu juga menjadi bukti bahwa dalam diri Lucas memang sudah ada jiwa militer! Lalu kata perwira yang barusan memanipulasi kontol Lucas :

"Tok cer, ya?"

"Siap!" jawab Lucas.Para perwira anggota komisi lainnya juga tersenyum-senyum tapi mereka tak memberi komentar apa-apa. Para pewira itu sudah sering tugas jadi anggota komisi, karena itu mereka sudah terbiasa melihat pemuda-pemuda calon-kadet berdiri telanjang-bulat di hadapan mereka. Mereka juga tidak jarang menemukan calon-kadet yang kontolnya ngaceng. Perwira yang tadi memeriksa kontol Lucas itu masih sempat membahas dengan anggota komisi lainnya. Kata-nya :

"Sunatnya belum 'high and tight'.Tapi nanti bisa disempurnakan lagi",

Anggota komisi yang lain menyetujui pernyataan perwira itu. Meski Lucas dapat mendengar dengan jelas semua pembicaraan para perwira anggota komisi itu, tapi saat dia tidak mengerti apa maksud dari kata-kata mereka.Lucas baru dapat memahami maksudnya kelak saat dia harus menjalani penyunatan-ulang secara militer, untuk menyempurnakan pola sunatnya, agar memenuhi standard militer!Yaitu pola sunat standard seorang calon kadet atau kadet [taruna] yang ketat polanya atau "high and tight".

Beberapa hari kemudian setelah kejadian itu,Lucas menerima kabar bahwa dia ternyata diterima sebagai calon kadet [calon taruna] di akademi militer itu, yaitu suatu akademi milter terkenal di negerinya

LUCAS CALON-KADET PILIHAN

Setelah melalui proses daftar ulang dan menginap di asrama transito, akhirnya Lucas masuk juga ke kampus akademi militer yang sudah dicita-citakannya sejak Lucas masih kecil. Untuk memulai pendidikan militer para kadet-baru atau calon-kadet itu harus melalui masa-orientasi [perpeloncoan]. Masa orientasi itu dimulai dengan suatu acara atau upacara resmi yang mengesankan.

Upacara ini mengambil contoh dari ujian-ketahanan [endurance test] dari zaman Sparta di era Yunani Kuno.Sparta adalah suatu negara-militer dimana seluruh warga negara laki-lakinya wajib menjadi tentara dan hidup di bawah disiplin yang keras.Cambuk merupakan alat disiplin yang utama di Sparta. Setiap tahun para pemuda remaja [laki-laki] Sparta diwajibkan mengikuti ujian-ketahanan di Altar Dewi Ortemus Ortia.

Pada upacara itu para pemuda remaja Sparta itu dihajar dengan cambuk oleh para budak lelaki pilihan yang kuat dan sangat berotot, untuk menguji ketahanan tubuh mereka.Dipilihnya para budak sebagai tukang-cambuk karena para budak itu terbiasa diperlakukan dengan amat buruk oleh para pemiliknya.Sehingga saat mereka diberi kesempatan mencambuki pemuda remaja,yaitu anak-anak para pemilik mereka, maka pastilah mereka akan mengayunkan lecutan cambuknya dengan sekeras-kerasnya dan dengan penuh dendam serta kebencian. Tetapi lecutan yang KERAS [!!!] memang yang diperlukan negara Sparta untuk menguji daya tahan [endurance] para pemuda remajanya. Oleh sebab itu selalu ada saja pemuda-remaja Sparta yang mati akibat menjalani ujian sadis yang tidak berperi-kemanusiaan itu.

Di akademi-militer tempat Lucas dibentuk jadi perwira, upacara gaya Sparta itu dimodifikasi dengan memilih dua-orang kadet baru [new recruit] terbaik untuk merasakan lecutan-lecutan pertama yang merupakan lecutan-kehormatan yang dilakukan oleh para pejabat teras akademi dan komandan para kadet senior.

Setelah upacara itu maka seluruh kadet-baru lainnya juga akan mengikuti pesta cambuk dan mereka semuanya akan merasakan hajaran pecut dari para senior-nya. Dijamin bahwa para kadet-senior itu akan mengayunkan cemetinya dengan kekuatan penuh otot-otot mereka yang selama mereka dibentuk jadi militer-sejati di akademi militer itu,otot mereka sudah dilatih dengan latihan beban intens dan gerakan-gerakan karate itu ! Sedangkan para kadet-senior yang baru naik ke tingkat dua, kali itu untuk pertama kalinya merasakan dirinya jadi kadet-senior. Mereka pasti akan melampiaskan "dendam" mereka pada kadet-yunior.Tahun sebelumnya mereka juga sudah merasakan bagaimana rasanya tubuh mereka dihajar untuk pertama kalinya dengan ayunan cambuk yang KERAS [!] . Untuk selanjutnya, selama mereka duduk di tingkat satu, lecutan cambuk para kadet-senior dan instruktur menjadi makanan mereka sehari-hari! Pada upacara itu mereka dapat merasakan sendiri betapa nikmatnya melecuti tubuh kadet-yunior!

Lecutan cambuk di akademi militer itu digunakan multi-fungsi,untuk alat disiplin, memberi semangat, membentuk jiwa lelaki sejati dan militer sejati yang tahan sakit,tahan pukul, tahan hajar dan sekaligus digunakan untuk alat menghukum kadet-yunior, jika mereka melakukan kesalahan atau kekeliruan, baik besar atau kecil, sengaja atau tidak sengaja !

Ternyata Lukas dan dua orang temannya, Bob [Bobby] dan Julian,sesama kadet-baru terpilih untuk mewakili teman-temannya merasakan lecutan-pertama.Ketiga kadet-baru itu memang mempunyai nilai testing terbaik.Di samping itu penampilan fisik dan wajah mereka memang lumayan.Tubuh mereka bagus, wajah mereka tampan dan ukuran kontol mereka lebih besar dari rata-rata kadet-baru lainnya.

PENGALAMAN LUCAS PADA HARI UPACARA

Pada hari upacara itu, Lucas bersama kedua temannya yang terpilih mewakili kadet-baru lainnya diperintahkan untuk apel di ruang piket. Mereka harus hadir dalam keadaan telanjang-bulat tak berpenutup selembar benang-pun jua pada pukul 05:00 pagi.Padahal upacara baru akan dilakukan pukul 14:00 siang, yaitu sembilan jam kemudian !

Ketika mereka tiba di ruang piket, mereka sudah ditunggu oleh tiga orang kadet-senior yang bertubuh besar,kekar dan amat berotot.Para kadet-senior mengena -kan seragam-lapangan kadet dan bersepatu militer [boot] tanpa baju - mereka telanjang dada.Ketiganya menggenggam cemeti besar,seperti cemeti yang sering terlihat di film-film Amerika tentang zaman pebudakan, antara lain film Mandingo. Cemeti besar itu digunakan untuk menghukum dan mendisiplinkan budak-budak Negro di perkebunan kapas di Amerika Bagian Selatan.Di akademi militer, cemeti besar itu alat-disiplin favorit para kadet-senior untuk menghajar kadet-yunior.

Ketiga calon-kadet itu segera berdiri tegap,memberi hormat dan Lucas yang saat itu bertindak sebagai pimpinan ketiga calon-kadet sialan itu melapor kehadiran mereka.Salah seorang dari ketiga-kadet senior itu memberikan instruksi-instruksi dengan kata-kata yang bernada keras dan tajam.Lalu mereka mengoreksi apa yang telah dilakukan ketiga calon-kadet itu.Tak ada yang betul ! Dari cara berdiri yang dinilai kurang-tegap, cara bicara yang kurang keras, kepala yang kurang tegak. Koreksi itu dilakukan dengan kata-kata,diiringi tamparan [PLAKK!PLAKK!], tonjokan di perut [BUK! BUK!] dan tendangan sepatu-militer. Sekali-sekali salah satu dari ketiganya membentak sambil melecutkan cemetinya ke lantai atau ke arah dinding : CETTARR ! Suaranya keras sekali seperti bunyi letusan pistol ! Tapi lecutan itu tidak [belum?] diarahkan ke tubuh telanjang ketiga calon-kadet itu! Meski demikian,tak urung ketiga calon-kadet itu menggigil juga mendengar suara lecutan cambuk itu!Setelah para kadet-senior itu merasa puas memaki dan memukuli ketiga calon-kadet itu,Lucas dan teman-temannya yang bertelanjang-bulat diperintahkan untuk push up 100 kali,diseling dengan sit up 100 kali dan gerakan jurus-jurus karate.

Gerakan-gerakan ketiga calon-kadet itu secara terus menerus dikoreksiTentu saja "tidak lupa" disertai dengan tamparan, tonjokan dan tendangan para kadet-senior itu.Di pagi yang dingin itu,tubuh telanjang-bulat ketiga calon-kadet itu jadi berkilat-kilat oleh keringat mereka yang keluar membanjir!Sebab,mereka dipaksa terus-menerus melakukan gerakan-gerakan fisik intens dalam keadaan telanjang -bulat.Hampir dua jam mereka disiksa seperti itu. Pada pukul 07:00,Lucas dan Julian masih tetap kuat untuk melaksanakan perintah-perintah para kadet-senior yang bertubuh kekar dan berwajah tampan tetapi bersikap bengis itu ! Sebelum masuk akademi militer,Lucas dan Yuian memang sudah terlatih dengan latihan fisik intens, jadi mereka sudah terbiasa dengan latihan fisik [siksaan] seperti itu .

Sedang Bobby,yang rajin latihan beban agaknya latihan fisiknya masih kurang intens. Sebab itu dia tampak mulai loyo.Sebab itu ketiga kadet-senior memutus-kan untuk mendiskualifikasi Bobby. Bobby tidak jadi mewakili teman-temannya untuk merasakan lecutan pertama.Sebagai gantinya,tubuh Bobby akan dipakai untuk "sample" [contoh, percobaan] mencoba beberapa cambuk baru yang akan digunakan untuk mencambuki para kadet-baru pada upacara sore itu.Untuk itu maka tubuh Bobby dipentang telanjang-bulat di sebuah tiang-rekstok yang ada di dekat ruang piket. Tiang rekstok itu diubah fungsinya jadi tiang-siksa atau tiang-pencambukan [whipping post]. Maka kedua tangan Bobby pun dirantai ke atas tiang-siksa dan kedua pergelangan kakinya dirantaikan ke kaki-kaki tiang siksa itu.

Tubuh Bobby yang telanjang-bulat itu seakan membentuk huruf "X",kedua kaki- nya terkangkang lebar.Seluruh bagian depan tubuh Bobby terpapar ke depan [expsosed]. Sehingga siapa saja yang hadir di situ dapat melihat bulu-keteknya, puting-susu, jembut, kontol,serta biji-pelernya Tubuhnya bergantung ke bagian atas tiang-siksa itu.Berat tubuh Bobby bertumpu di kedua borgol yang mencekal kedua pergelangan tangannya.Kulit pergelangan tangannya terjepit dan tulang-tulangnya juga terasa sakit,tapi Bobby tidak berani mengatakan apa-apa. Hanya wajahnya yang tampan menunjukkan tarikan wajah amat kesakitan.Melihat wajah Bobby yang menyeringai kesakitan itu, alih-alih berbelas kasihan,salah seorang kadet-senior malah membentaknya, katanya :

"Kenapa kau pasang muka seperti itu.Hah?!Senyum kau!Senyum kau sekarang!" sambil berkata begitu, kadet-senior itu mendaratkan dua tamparan keras di pipi Bobby kiri-kanan masing-masing satu kali : PLAKK! PLAKK!.Kemudian sebuah tonjokan diarahkan ke perut Bobby:BUK! Bobby memaksakan dirinya tersenyum meskipun tampak senyumannya pahit.Sementara Bobby dipentang,ditampar dan ditonjok seperti itu,Lucas dan Julian tetap melakukan push up dan sit up tak henti -hentinya ratusan kali !

Kemudian tanpa menunggu lebih lama, salah seorang dari tiga kadet-senior itu mengambil sebilah pecut dari puluhan cemeti-baru yang teronggok di situ!Tanpa ampun dia mengayunkan pecut itu dan mengarahkan ujung pecut itu ke tubuh Bobby yang telanjang-bulat di bagian punggung,disusul oleh bunyi :CEPRETT!, yaitu suara ujung pecut beradu dengan kulit dan jaringan tubuh Bobby! Bobby kaget dan merasa amat kesakitan.Tanpa sadar dia berteriak:"AGH!",keras sekali, karena dia merasa amat kesakitan!Tubuh Bobby seperti terlonjak oleh rasa pedih teramat-sangat, disusul rasa pegal di bagian tubuhnya yang dihajar lecutan itu!

Jerit teriakan Bobby yang kesakitan itu disambut dengan bentakan keras kadet-senior yang sedang mencambukinya:"DIAMMM!!!,dan tanpa-ampun,kadet-senior itu melanjutkan lecutan cemetinya dengan tenaga yang lebih kuat lagi ke bokong, paha-belakang dan betis Bobby. Karena kerasnya ayunan cemeti itu maka yang terdengar bukan lagi bunyi ; CEPRETT!, melainkan suara JEPRETT! JEPRETT! dan lalu CETTARR! Perubahan suara itu menunjukkan bahwa kadet-senior itu melecuti tubuh Bobby dengan ayunan dan kekuatan yang makin lama semakin KERAS dan semakin KERASS saja! Setiap lecutan membiaskan bilur,lebam atau lecet berdarah. Hanya empat lecutan yang diayunkan kadet-senior itu ke tubuh Bobby, tapi tiga di antaranya mengakibatkan lecet yang berdarah. Kadet-senior itu menghentikan siksaannya pada tubuh Bobby.Bukan karena merasa kasihan pada Bobby tapi karena kadet-senior itu mau 'menghemat' tubuh Bobby agar teman-temannya kadet-senior lain bisa gantian menghajar Bobby.Tapi Bobby tidak [belum?] pingsan. Sekujur tubuhnya terasa sakit, pegal dan pedih. Dia juga merasa lapar dan haus. Bobby tahu bahwa dia masih harus mersakan banyak lecutan lagi, karena dilihatnya ada puluhan pecut-baru teronggok di dekat tiang-siksa.Pecut-pecut yang masih baru itu akan dicobakan ke tubuhnya untuk melihat bagaimana kira-kira reaksi seorang calon-kadet jika dihajar dengan pecut-pecut baru itu! Itu adalah prosedur yang berlaku di akademi militer itu tiap tahun ajaran baru. Itu pula gunanya tubuh Bobby dipentang telanjang-bulat di tiang siksa itu!

Sementara kadet-senior yang satu itu sibuk menghajar Bobby,dua kadet-senior yang lainnya menggelandang Lucas dan Julian keliling kampus. Setiap beberapa meter mereka berhenti lalu memaksa Lucas dan Julian push up,sit up dan melaku -kan gerakan jurus-jurus karate ratusan kali. Kedua kadet-senior sialan itu baru berhenti menyiksa kedua calon-kadet itu, setelah Lucas dan Julian tampak mulai terhuyung-huyung karena kelelahan,kehausan dan kelaparan.Kedua calon-kadet itu diberi sepotong singkong rebus dan air-minum untuk sarapan.Setelah istirahat sejenak, mereka digelandang lagi keliling kampus - sambil sekali-sekali dipaksa push up,sit up dan melakukan gerakan karate ratusan kali,tetap dalam keadaan telanjang-bulat !

LUCAS DISUNAT ULANG

Menjelang pukul 12:00, Lucas dan Julian digelandang oleh kedua kadet-senior itu ke panggung pencambukan.Sebelum dipentang di tiang-siksa,Lucas dipasung setengah duduk di kaki salah satu tiang siksa itu,di tepi panggung oleh kedua kadet-senior itu!Kedua tangan Lucas diikatkan kuat-kuat di salah satu kaki tiang siksa. Julian yang juga telanjang-bulat dan ikut disiksa sepanjang pagi bersama Lucas, siang itu disuruh membantu mengikat bagian-bagian tubuh Lucas dengan tali-plastik.Posisi Lucas adalah setengah-duduk setengah-terlentang. Punggung dan kepala Lucas disangga oleh tumpukan balok dan Lucas merasakan sakit karena punggungnya menempel ke bagian tepi balok yang tajam dan kepalanya ditumpu balok keras itu.Kedua kaki Lucas yang menjuntai kebawah di tepi podium pencambukan itu diikatkan pada dua batang cagak kayu yang ditanamkan di tanah. Maka seluruh bagian depan tubuh Lucas yang telanjang-bulat itu terpapar[exposed] kedepan.Semua yang hadir dapat melihat dengan jelas semua bagian-bagian tubuh Lucas yang paling pribadi [private body parts]. Karena lutut Lucas agak ditekuk dan paha Lucas terkangkang lebar maka lobang pantat [silit, bool] Lucas pun dapat dilihat dari depan oleh yang hadir. Kontol Lucas yang ukuran besar tampak dalam posisi 'menunduk', dengan latar belakang jembutnya yang tumbuh luas itu.

Lucas tidak tahu siksaan apa lagi yang akan dia rasakan. Lucas sudah pasrah. Sementara itu Julian diperintahkan berdiri tegap sikap-sempurna [tetap telanjang-bulat] di hadapan Lucas yang terpasung itu. Kedua calon-kadet itu merasakan panas dan teriknya sinar-matahari siang itu. Tubuh mereka tampak berkilat-kilat karena keringat yang membanjir ! Keringat bercucuran di tubuh Lucas dan Julian yang telanjang-bulat itu akibat terpanggang sinar-matahari pada tengah hari.

Tidak lama kemudian Bobby datang. Dia digelandang oleh kadet-senior yang mengawasinya dari belakang.Sekali-seklai tampak kadet-senior itu melecuti tubuh Bobby dengan keras CETTARR! CETTARR! Meskipun wajah Bobby tampak menunjukkan kelelahan dan kesakitan,tapi Bobby tetap berjalan tegap,layaknya seorang militer dan seorang calon-kadet. Di kedua bahunya tersampir mungkin puluhan atau bahkan ratusan cemeti. Cemeti yang jumlahnya ratusan itu, lalu dionggokkan di lantai podium pencambukan itu oleh Bobby - setelah diperintah kadet-senior yang tak henti-hentinya melecuti tubuhnya yang telanjang-bulat itu.

Setelah seluruh cemeti dilepaskan dari bahunya,nyata bahwa tubuh Bobby sudah babak-belur.Tubuh Bobby penuh dengan bilur, lebam dan lecet berdarah.Bahkan ada luka yang mengalirkan darah dari lecet di pahanya terus ke bawah ke arah kakinya. Bobby diperintahkan berdiri tegap [ sikap sempurna ] di samping Julian menghadap ke tubuh Lucas yang terpasung, terpapar, dan telanjang-bulat itu ! Ketika itu datang dua orang perwira berpakaian dinas harian [PDH] diikuti salah seorang dari ketiga kadet-senior.Kadet-senior itu yang membawa sebuah wadah dari logam berbentuk empat-persegi yang berkilat.Kedua perwira itu tampak mengenakan sarung tangan pada kedua-tangan mereka.Wadah itu diletakkan di lantai podium di sebelah paha kiri Lucas.Para perwira itu akan menyempurnakan pola sunat Lucas dengan melakukan sunat-ulang.

Kemudian Julian diperintah untuk mengonani kontol Lucas agar pejuhnya keluar. Julian pun mengocok-ngocok kontol Lucas dan tak berapa lama kemudian pejuh Lucas keluar : CROOOOT ! CROOOOT! CROOOT! Lucas dionani supaya biji-pelernya dikosongkan dari pejuh.Maksudnya agar setelah Lucas disunat-ulang dia tidak sering ngaceng selama beberapa hari.Sebab,jika kontol Lucas ngaceng maka luka-sunatnya bisa terbuka lagi dan luka-sunatnya akan lama sembuhnya! Oleh karena itu, kontol Lucas dionani beberapa kali. Pada pengonanian yang ke empat barulah pejuh Lucas tidak keluar lagi. Setiap kali pejuh Lucas muncrat keluar,Julian diharuskan menampung pejuh itu dengan kedua telapak-tangannya agar pejuh Lucas tidak menceceri panggung-pencambukan.Lalu Julian diperintah menghapuskan pejuh Lucas ke rerumputan untuk membersihkan tangannya!Jika ada kadet-senior yang sadis bisa-jadi Julian akan dipaksa menjilati pejuh Lucas dengan lidahnya!

Selanjutnya tampak,salah seorang perwira itu mengambil gunting panjang dari dalam wadah logam itu.Dengan gunting panjang yang diujungnya menjepit kapas dia mengoleskan cairan ke kontol, jembut, perut bawah dan biji-peler Lucas.Lalu dia menyuruh Julian memeriksa ikatan di kaki dan tangan Lucas apakah ikatan sudah cukup kuat.Jangan sampai Lucas berontak karena merasa amat sangat kesakitan waktu kulupnya digunting.

Tidak lama kemudian perwira itu melakukan sesuatu di kontol Lucas. Perwira itu mulai menggunting sisa-kulup Lucas dan segera terdengar teriakan kaget dan amat kesakitan dari mulut Lucas :"AAGH !!!"keras sekali.Teriakan Lucas segera disambut dengan bentakan perwira itu : "DIAMM KAU!!",dengan suara keras dan bernada tajam!Kemudian perwira itu memerintahkan salah-seorang kadet-senior untuk bertindak, katanya : "TUTUP MULUTNYA !".

Salah seorang dari kadet-senior itu dengan tangkas meloncat ke panggung dan dia menunduk di samping Lucas,tanpa ampun dia melayangkan empat tamparan KERAS [!] di pipi Lucas kiri dan kanan,masing-masing dua kali : PLAKK! PLAKK! PLAKK! PLAKK! Wajah Lucas bagaikan terlempar ke kiri dan ke kanan. Pipinya yang putih bersih diwajahnya yang tampan itu,jadi memerah oleh tamparan-keras kadet-senior itu. Dari sudut mulutnya tampak ada sedikit darah mengalir keluar.

Lucas merasakan nyeri yang luar biasa di sisa-kulupnya. Agaknya perwira itu memotong sisa-kulup Lucas untuk membikin agar pola-sunat Lucas memenuhi standard militer:"high and tight".Mulai-mulai perwira menggunting kulit sisa-kulup Lucas dibagian tengah dikulit "punggung" kontol Lucas. Tentu saja semua itu dilakukan secara militer tanpa diberi suntikan anestesi atau suntikan pembiusan.

Perwira itu akan melanjutkan guntingan di sisa-kulup Lucas ke kiri dan kemudian ke kanan sehingga seluruh sisa-sisa kulup Lucas akan habis terkudung. Tetapi dia terpaksa menunggu kadet-senior itu "menenangkan" Lucas dengan tamparan Brajamusti-nya.Setelah Lucas mulai terdiam karena dia sudah digampar,perwira itu melanjutkan kerjanya dan Lucas harus merasakan lagi nyeri yang luar biasa di sisa-kulupnya.Tetapi kali ini Lucas diam saja menahan rasa sakit yang tidak terhingga itu.

Sekali-sekali dia menahan tubuhnya dari gelinjang dan geletar sebab dia merasa amat kesakitan!Lucas masih terus menerus merasakan nyeri luar biasa : ketika kulupnya diselesaikan guntingannya,ketika luka sunatnya dijahit,ketika luka sunat -nya dibersihkan dari darah dengan olesan kapas beralkohol dan entah apa lagi! Proses sunat-ulang itu berlangsung sekitar tiga-puluh menit, tapi Lucas merasa proses itu seakan bertahun-tahun. EPILOGUE OR AFTERMATH

Selesai Lucas disunat-ulang, maka Julian dan Lucas masing-masing dipentang di kedua tiang-siksa yang ada di panggung-pencambukan itu. Julian dan Bobby yang bertugas mementangkan tubuh Lucas. Bobby terpaksa harus susah-payah mementangkan tubuh Julian di tiang-siksa sendirian ! Tubuh kedua calon-kadet itu seakan membentuk huruf "X". Di samping masih merasakan amat nyeri di luka-sunatnya, Lucas juga harus merasakan nyeri di pergelangan tangannya akibat berat tubuhnya disangga oleh kedua pergelangan tangannya itu.Sekitar satu jam kemudian dia juga harus merasakan lecutan-lecutan keras di tubuhnya sebagai tanda dimulainya semester ajaran-baru di akademi militer itu. Sementara itu sinar terik matahari siang itu seakan memanggang tubuhnya yang telanjang-bulat!Tapi apa daya?Lucas harus merasakan semua itu, sebelum dia dibentuk jadi perwira!

Apakah itu sadis ?! Ah tidak ! Begitulah cara membentuk pemuda-sipil agar jadi militer-sejati. Itu baru permulaan ! Selama tiga tahun berikutnya [ three years to come] masih banyak "kejadian menarik" yang akan dialami dan dirasakan oleh ketiga calon-kadet itu dan teman-teman seangkatannya!Mereka baru merasakan tamparan,tonjokan,dan tendangan.Mereka[kecuali Bobby] belum tahu bagaimana rasanya jika tubuh mereka dihajar dengan cemeti. Belum lagi jika tubuh mereka ditempeli besi-panas,disundut rokok-menyala dan diberi sengatan listrik!Mungkin setelah mereka merasakan semua[siksaan] itu,barulah mereka benar-benar akan jadi militer-sejati !

[ JULIO FERNANDEZ ]