Gay Erotic Stories

Di dekat rumahku ada bakery atau bahasa lazimnya toko roti. Seperti umumnya toko roti yang levelnya bakery maka toko-roti dekat rumahku itu cukup laku atau bahkan mungkin sangat laku. Padahal harga roti yang dijual di situ tidak murah. Tidak heran jika para pembelinya rata-rata orang kaya yang datang naik mobil mewah.Walaupun aku bukan orang-kaya,tapi sekali-sekali aku suka juga beli roti disitu. Yang aku sukai adalah roti-keju,rasanya gurih,mengenyangkan dan harga-nya tidak mahal.

Di toko roti itu ada beberapa orang yang melayani. Ada seorang laki-laki dan ada beberapa perempuan. Kelihatannya yang laki-laki adalah manajer atau owner, sedang yang perempuan adalah karyawati biasa atau mungkin levelnya pelayan-toko. Meskipun demikian cowok yang penampilannya seperti manajer itu kadang-kadang ikut membantu melayani pembeli. Yang cowok itu tampangnya ganteng.

Sebagai seorang cowok gay alias lelaki homosex,tentu saja mataku jadi ijo [hijau] melihat cowok ganteng.Aku bukan lelaki yang suka mengumbar pertemanan atau persahabatan atau lebih tepat aku orangnya "kuper" [kurang pergaulan].Oleh karena itu,walaupun aku punya perhatian pada cowok di bakery itu aku tak akan mencoba-coba untuk PDKT [Pendekatan]. Hanya saja aku jadi lebih sering pergi ke bakery itu untuk belanja sekalian melihat ketampanan cowok itu. Belakangan aku tahu nama cowok itu Aldo, nama aslinya Reynaldo.

Walaupun tak suka berteman, tapi karena aku terpikat pada Aldo akhirnya aku mulai berpikir untuk kenalan dengan Aldo dengan cara yang elegan. Kebetulan di kantorku kalau ada rapat terkadang menyediakan snack.Tidak selalu memang, hanya untuk rapat tertentu saja.

Suatu kali ada rapat agak besar di kantorku. Beli snack untuk rapat bukanlah tugasku.Tapi karena ingin ketemu Aldo,maka aku pun memerlukan untuk datang sendiri di bakery itu [bersama seorang stafku] untuk pesan makanan kecil.Karena jumlah yang dipesan agak banyak, maka aku jadi berurusan dengan Aldo.Dari dekat Aldo jauh lebih tampan lagi, bahkan dia sangat memikat. Dari kontak dan transaksi kali itu aku berhasil mendapatkan kartu nama [business card] Aldo.Dari pembicaraan itu pula aku berhasil mengorek info tentang tempat tinggal Aldo. Ternyata rumah Aldo letaknya dekat rumahku. Sejak itu aku sering jalan-jalan melewati rumah Aldo. Aku berharap akan bertemu Aldo atau melihat Aldo.Agar tidak menyolok aku terpaksa membawa mobil melewati rumah Aldo.

Suatu hari libur agama,toko-toko tutup, aku membawa mobil lagi melewati rumah Aldo.Aku beruntung,waktu itu aku melihat Aldo sedang mencuci mobil di halaman rumah. Kebetulan salah satu tetangga Aldo sedang ada acara [mungkin arisan keluarga?], sehingga ada banyak mobil yang diparkir di sekitar rumah Aldo dan kehadiran mobilku disitu tidak menarik perhatian Aldo.Tepat di seberang rumah Aldo ada "space" yang cukup untuk memarkir mobilku. Akupun memarkir mobilku disitu.Jarak dan lokasinya amat strategis,sehingga aku dapat memandangi dan menikmati Aldo dari tempat itu.

Siang itu Aldo mengenakan celana jeans dengan kaos-singlet hitam. Lengannya yang besar dan kekar itu jadi tampak nyata. Kulitnya yang putih-bersih terlihat kontras dengan kaos-singletnya yang berwarna hitam.Aldo bertelanjang-kaki dan kedua kaki celana jeansnya tampak digulung. Sehingga aku bisa melihat bulu kakinya yang terkesan amat sexy ! Di "jepitan ketiaknya" tidak tampak ada bulu-ketek yang terjepit ketika kedua lengannya tergantung ke bawah.Tapi suatu kali Aldo mengangkat tangannya ke atas karena dia akan mengambil sesuatu di bagian atas garasinya. Tampaklah sebaris bulu-ketek yang tumbuh memanjang di tengah ketiaknya! Indah dan sexy! Aku amat suka melihatnya.Terkesan jantan! Seakan menyempurnakan penampilan Aldo yang tampan wajahnya,atletis tubuh-nya,dan kekar lengan-atasnya [biseps] itu. Bahkan mungkin tidak lah sempurna penampilan Aldo jika dia tidak punya bulu-ketek.Ibarat sayur asem tanpa garam ! Agh ! Apa hubungannya bulu-ketek seorang cowok dengan garam ? Mungkin kalau ketek Aldo dijilat dengan lidah terasa asin,karena dia sedang berkeringat [.Ha..Ha..Ha..]

Aku terus asyik memperhatikan Aldo.Kelihatannya dia telah selesai mencuci dan mengeringkan mobilnya dan .....agh! Aldo masuk garasi lalu keluar lagi telanjang-dada. Mungkin kaos-singletnya sudah basah-kuyup oleh keringatnya sehingga dia menanggalkan singletnya itu.Aldo berdiri memperhatikan mobilnya,telanjang- dada. Otot dadanya amat menojnol ke depan, puting susunya ketat, tegang,dan melenting.Amat menggoda imanku! Perutnya rata berhiaskan tonjolan otot yang membentuk six-packs dan.... agh di bawah pusarya tampak tumbuh bulu-perut-nya yang teramat sexy dan membikin aku bergidik karena terangsang! Aku jadi bersumpah saat itu bahwa setibanya di rumah aku harus dan akan onani untuk melampiaskan nafsu-berahiku. Sambil aku akan berfantasi tentang tubuh Aldo yang telanjang dada dan tentang bulu-perutnya yang lebat dan yang di dalam khayalanku aku yakin pasti bahwa bulu-perutnya itu pasti bersambung dengan atau merupakan bagian yang tak terpisahkan dari hamparan jembutnya ! Ta'i !

Sesampainya di rumah, kontolku tidak aku beri ampun! Langsung aku rangsang, aku loco, dan aku kocok-kocok - sambil aku berfantasi tentang tubuh Aldo yang telanjang-dada dan tentang bulu-perutnya - yang aku yakini merupakan bagian tidak terpisahkan dari hamparan jembutnya ! Setelah kontol dan puting susuku tak henti-hentinya aku rangsang, maka tak lama kemudian pejuhku pun muncrat keluar tak tertahankan lagi ..Agh ...CRROOOTT! CRROOOTT! CRROOOTT!

KENAL ALDO LEBIH DEKAT

Suatu petang aku datang lagi ke bakery itu untuk beli roti-keju dan aku berharap hokkie-ku sedang bagus,sehingga syukur-syukur aku bisa jumpa Aldo.Rupanya saat itu sudah hampir waktu tutup toko.Karena itu,waktu aku masuk Aldo sempat menutup pintu toko supaya jangan ada lagi pembeli yang datang.Yang dilayani hanya pembeli yang sudah terlanjur masuk atau yang kebetulan belum selesai belanja. Cara itu adalah cara Amerika atau cara Eropa.Kebetulan aku pembeli terakhir. Waktu itu aku berusaha memperlama keberadaanku di bakery itu. Aku ingin ngobrol lebih lama dengan Aldo, mengenalnya lebih dekat, dan tentu saja memandangi wajahnya yang tampan dan tubuhnya yang atletis itu.Kelihatannya Aldo senang-senang saja aku ajak ngobrol berlama-lama di situ. Malahan aku dipersilahkannya duduk di ruang kantornya. di bagian dalam bakery itu.

Para karyawati toko itu tampak masih sibuk mengatur dan menyimpan sisa-sisa roti yang tidak laku.Tak lama kemudian aku mendengar para karyawati itu pamit mau pulang.Maka tinggallah aku dengan Aldo berduaan saja.Kemudian kulihat Aldo melepaskan jas luar seragam bakerynya.Di bagian dalamnya Aldo mengena -kan T-shirt warna hitam.Kontras sekali dengan kulit tubuhnya yang putih-bersih. Apa lagi Aldo juga mengenakan celana warna hitam.Lengannya yang besar dan kekar itu seakan sesak[kekecilan] di lengan T-shirt-nya! Agh! Amat sexy.Karena T-shirt Aldo ketat, maka otot dadanya yang menonjol ke depan itu juga tampak nyata. Sekali-sekali aku dapat melihat tonjolan puting-susunya yang melenting dari balik baju kaosnya. Perut Aldo tampak ketat dan rata,seperti yang aku lihat di depan rumahnya ketika Aldo barusan cuci-mobil dan sedang telanjang dada.

Penampilan Aldo sore itu membuat jatungku berdebar-debar keras,aliran darah-ku seolah berdesir-desir!Mau tidak mau,suka tidak suka,diam-diam kontolku jadi tegang mengeras - ngaceng! Bau harum parfum tercium oleh hidungku ketika Aldo membuka jasnya.Mungkin Aldo telah mengecrotkan atau menyemprotkan banyak parfum di T-shirtnya itu.

Hari makin malam, tapi kami masih asyik ngobrol seperti dua orang teman lama. Kelihatannya kami berdua memang cocok dan Aldo memang enak untuk teman ngobrol. Sikapnya ramah dan simpatik pengetahuannya luas dan dia tak pernah ngotot.Di sisi lain aku juga sepadan untuk teman ngobrol cowok macam Aldo.Aku sendiri [kata orang] juga punya penampilan wajah dan tubuh yang "lumayan". Itu berkat darah campuran [Indo atau Eurasia] yang mengalir dalam tubuhku. Juga karena aku "gila olah-raga" : latihan fisik dan latihan beban intens tiap hari,tanpa jeda,tujuh hari seminggu - sejak aku masih usia enam-belas tahun.Selain itu aku juga punya pendidikan lumayan.Supaya aku tidak dikatakan sombong, maka tak perlu aku sebutkan disini apakah ijazahku S-1,S-2,S-3, atau Es-Teler [Ha.Ha.Ha.]. Selain itu, aku juga gemar membaca, bukan hanya majalah dan surat kabar,tapi juga buku. Termasuk buku terbitan luar-negeri.

Meskipun petang itu aku berusaha tetap berkonsentrasi ngobrol dengan Aldo yang cakep itu, tetapi nafsu berahiku bergejolak.Aku terus saja berpikir mencari-cari peluang dan kesempatan untuk bisa menikmati tubuh Aldo yang kekar itu. Dari penampilannya yang rapi dan wajah dan tubuhnya yang terjaga dan berbau harum, aku mulai coba menilai apakah Aldo seorang cowok straight yang "dandy" [suka bersolek] dan bergaya "metrosexual" ataukah dia seorang cowok gay. Di satu sisi, Aldo sangat maskulin dan tidak punya sisi feminin sama sekali.

Aku mulai menggunakan akal bulusku atau cara klasikku.Yaitu aku berpura-pura memuji bagian tubuh atau sesuatu yang dikenakan Aldo. Terpandang oelhku arlojinya yang bagus dan mahal. maka aku pun berkomentar, sambil memegang lengan bawahnya yang kekar :

"Wah, arloji Mas Aldo bagus !", Aldo tampak senang dengan pujianku, lalu kata-nya menimpali :

"Ini exotic product. Pabriknya hanya bikin beberapa saja", aku terus memegangi pergelangan tangan Aldo,sambil aku berpura-pura memperhatikan arlojinya. Lalu aku pelan-pelan mengelus-ngelus lengan bawahnya yang kekar.Kemudian aku tetap memegangi tangan kiri Aldo,tapi Aldo membiarkan saja aku berbuat begitu. Dia tidak menarik tangannya.Kami terus saja ngobrol,sementara jemariku mulai mengelus-ngelus lagi tangan Aldo. Aku merasa bahagia bisa mengelus-ngelus tangan Aldo - aku juga merasa nikmat,tenteram, dan bahagia.Tiba-tiba saja Aldo melepaskan tangannya dari peganganku, lalu dia bangkit berdiri dan berkata :

"Mas kita ke atas yuk",

Aldo mendekati aku dan membimbing aku ke lantai atas naik tangga. Bakery itu terletak di suatu deretan ruko [rumah toko]. Agaknya lantai atas bakery itu bisa berfungsi sebagai rumah atau apartemen. Aldo mengajak aku masuk ke salah satu kamar tidur apartemen itu.Di kamar itu Aldo mengajak aku duduk di tempat tidur yang ada disitu - sebuah twin bed yang muat dua orang.Lalu dia mencumbu aku dan melumat bibirku,mengelus punggungku.

PERBUATAN CABUL AKU DAN ALDO

Kemudian kami berbaring terlentang di tempat tidur sialan itu. Aku merasa amat bahagia dan bersyukur.Ternyata Aldo suka padaku dan agaknya akan segera mencabuli aku.Aku ingat AIDS,juga ingat penyakit kelamin lain.Tapi aku sudah tak peduli."Mati ya matilah kena AIDS",pikirku nekat - kapan lagi aku bisa main cabul dengan cowok seganteng Aldo ? Agh! Ta'i !

Di tempat tidur itu aku ditelanjangi Aldo.Tapi aku tak mau kalah. Aku juga ikut-ikutan melepaskan penutup tubuh Aldo - sehingga kami berdua telanjang-bulat. Melihat ketelanjangan Aldo di kamar yang cahayanya tak terlalu terang itu,nafsu ku menggelegak naik ke otak dan menjalar ke kontolku yang makin terasa tegang dan mengeras! Aldo memang tampan, sexy,tubuhnya bagus! Bulu-perut, jembut dan bulu-keteknya makin memperindah kejantanan dan kelaki-lakian.

Wajahnya yang tampan dan ramah itu membuat aku makin berserah diri untuk diapakan saja! Aldo memeluk aku seperti seorang suami memeluk isterinya.Tapi aku bukan isterinya! Aku partner sex-sejenisnya. Lalu Aldo menciumi leher dan pipiku,melumat dan mencipoki mulutku.Air liurku disedot-sedot dengan bernafsu. Tangannya menggerayangi puting-susu dan dadaku.Agh! Aku menggelinjang merasa nikmat dan bahagia dicabuli macam itu.Tapi aku juga ingin "mencipipi" kontol Aldo yang besar itu dengan lidahku sendiri,with my very own tounge. Oleh karena itu aku melepaskan diri dari pelukan Aldo.

Aku bangkit,turun kelantai dan melendotkan tubuhku ditepi tempat tidur-setengah menelungkup.Aku merasa nikmat karena kontolku yang tegang itu tertekan dan terjepit antara dinding perut dan permukaan tempat tidur itu! Untuk menambah-nambah rasa nikmat di kontolku itu, sekali-sekali aku pun menggesek-gesekkan kontolku di permukaan alas tempat tidur yang kesat dan nikmat itu.

Kemudian aku mendekatkan wajahku ke arah kontol Aldo yang besar diameter-nya dan tersunat ketat itu.Aldo telentang dan mengangkangkan kedua pahanya untuk memudahkan "kerjaku".Aku pun menunduk dan menjilati kontol Aldo yang besar dan mencoba mengisapnya. Aku suka menjilati lobang kencing lelaki.Rasa- nya nikmat di dalam jiwa-ragaku dan membuat kontolku sendiri juga "terbawa" ngaceng!

Kontol Aldo terlalu besar - hampir tak muat di mulutku. Karena itu aku menjilati-nya saja dan memegang-memegang,merangsang dan mengurutnya.Aku juga tak lupa mengelus-elus bagian bawah lobang kencingnya di leher kontolnya.Aku tahu bagian itu terasa nikmat jika dielus-elus.Tak heran jika Aldo kemudian menggeliat karena kenikmatan dan dia mengeluarkan suara mendesis :..Hsst ..Hsst... Hsst... seperti sekor ular. Sekali-sekali aku menjamah puting susuya yang makin tegang dan melenting itu, memain-mainkannya,meremas dan menjepit dengan jemariku. Aldo tergelinjang-gelinjang karena dia merasa amat nikmat dan aku dengar dia berceloteh :

"Enak Maaas..!Nikmat Maaas.... !Aduh Mas!Ennaaak banget Maaas..",tidak lazim bagi seorang lelaki untuk berceloteh saat sedang amat menikmati hubungan sex. Tapi Aldo ini adalah "special case" atau "extraordinary" - sesuatu yang lain, yang tak lazim dari dirinya!

Kemudian dengan sikap yang jelas sedang sangat berahi - Aldo minta aku turun ke lantai dan "memberangkang" seperti sekor anjing! Aku turuti saja perintahnya dan setelah aku memberangkang,Aldo berlutut di belakang lobang-pantatku. Lalu ... tanpa ampun... diapun memasukkan kontolnya yang besar dan sudah tegang akaibat kuisap-isap itu ke dalam silitku dengan satu rojokan yang keras, kasar, dan bernafsu. Agh ! Aku merasa sakit sekali disilitku.Seakan boolku sudah robek disodok oleh kontol segede kontol Aldo.

Bayangkan betapa sakitnya! Padahal lobang pantatku sebelumnya hanya dipakai untuk saluran ta'i saja ! Sedangkan kali itu harus merasakan rojokan kontol Aldo yang berukuran bagaikan ukuran kontol kuda itu. Agaknya Aldo tak puas hanya dengan merojok boolku!Dia juga ingin memompa-mompakan kontolnya ke dalam boolku - keluar-masuk, keluar-masuk, keluar-masuk........GILA ! SAKITNYA!

Rasa sakit di silitku dikompensasi Aldo dengan kocokan-kocokan kasar tangan-nya di kontolku ! Agh !Kocok-elus-remas-kocok-elus-remas!Aku bisa merasakan nikmatnya kocokan,elusan,remasan tangan Aldo di batang kontolku ! Kemudian aku merasakan sakit-sakit nikmat di saluran maniku. Mungkin kontol Aldo sudah sampai menggesek-gesek di kelenjar prostatku !.....dan tanpa aku bisa menahan lagi - pejuhkupun muncrat keluar dari lobang-kencingku:CRROOOT! CRROOTT! CRROOTT! Disusul dengan hangatnya semprotan-semprotan pejuh Aldo yang terpancar dari lobang-kencingnya!Aldo sengaja mengeluarkan pejuhnya setelah kontolnya dicabut keluar dari lobang-pantatku :.. AGH! CROOOTT! CROOOTT! CROOOTT! Pejuh Aldo dilampiaskan di belahan silitku, di luar lobang pelepasan yaitu di luar rectum-ku ! Kami sama-sama merasa puasss dan lampiasss !

EPILOGUE ATAU AFTERMATH

Yang aku kenang dari malam jahanam itu bukan hanya nikmatnya acara ngentot dengan Aldo atau sakitnya rasa boolku ketika diperawani kontol Aldo, tetapi juga bau harum parfum yang selalu semerbak tercium olehku dari arah tubuh dan dari ketiak Aldo.Bahkan sewaktu aku dicipok Aldo aku pun merasakan bau harum dari mulut Aldo - entah harum apa itu ! Mungkin pastilles atau pengharum mulut lain-nya! Mungkinkah Aldo bukan manusia biasa?Melainkan bidadara yang turun dari surga?Ataukah Aldo adalah seekor rase [sejenis musang] yang "berlembagakan" manusia?Rase jantan mempunyai kelenjar disekitar lobang-pantatnya yang dapat mengeluarkan bau harum kesturi. Cairan itu juga dijadikan bahan untuk parfum ! Cairan itu dikeluarkan untuk memikat rase-betina waktu akan kawin ! Sebaiknya Aldo diberi nama : Aldo Rase !

[ JULIO FERNANDEZ ]