Gay Erotic Stories

Sudah lama aku terpikat pada Jufri, pegawai baru itu. Terkadang aku bertanya-tanya,kenapa ada cowok yang aku jatuh hati padanya pada pandangan pertama. Padahal menurut seleraku rasanya Jufri tidak tampan, tetapi rasanya pandangan mataku tak ingin lepas dari wajah dan tubuhnya, setiap kali aku jumpa Jufri atau sewaktu dia lewat di depanku. Setelah aku pikir-pikir,mungkin tubuh Jufri yang ramping atletis dan sikapnya yang ramah dan murah senyum yang membuat aku jadi terpikat, terhanyut, jatuh-hati dan jatuh-simpati pada Jufri.Pada akhirnya aku juga sadar ["aware"] bahwa Jufri memang punya garis-garis ketampanan yang memukau.Bisa jadi, Jufri memang tidak amat tampan, tapi sebetulnya dia cakep dan sexy !

Kebetulan di perusahaan itu aku menduduki jabatan yang bisa mengakses data personalia, karena itu aku pun mencari tahu tentang apa-siapa Jufri. Ternyata Jufri umurnya lima tahun lebih muda dariku,yaitu 24 tahun dan berijazah S-1.Bagi komunitas ABG, brondong atau remaja, bisa jadi Jufri sudah dianggap tergolong tua.karena dia sudah berumur 24 tahun.Tapi bagiku Jufri masih tergolong muda, karena aku sudah berumur 29 tahun. Wajar saja kalau Jufri sudah berumur 24 tahun,sebab Jufri berijazah S-1.Artinya,Jufri baru tamat kuliah langsung bekerja. Rata-rata, jika orang tamat SMU/SMA langsung kuliah buat mengambil ijazah S-1, maka ia akan tamat kuliah S-1 pada usia sekitar 24 atau 25 tahun.

Demikianlah, waktu berjalan dan aku tidak menyia-nyiakannya. Setiap kali aku jumpa Jufri aku selalu menyapa duluan.Sesuatu yang tak biasa aku lakukan.Pada dasarnya aku berkepribadian dingin dan tertutup. Apalagi aku harus menutupi orientasi sexualku yang suka sejenis. Aku harus menjaga sikap dan omonganku agar aku tidak "keceplosan" atau tanpa sengaja menunjukkan perhatianku atau minatku pada keindahan tubuh atau wajah sesama jenis. Apalagi di perusahaan tempatku kerja banyak cowok yang ganteng-ganteng - yang kulitnya putih bersih, wajahnya tampan, tubuhnya atletis ketat dan berotot.

Dengan skala gaji yang lumayan - tak heran jika karyawan perusahaan tempatku bekerja - baik cewek maupun cowoknya mampu menjaga penampilannya. Baik penampilan fisik maupun pilihan pakaian, sepatu, dan barang-barang pribadi mereka.

PERJALANAN KE LUAR KOTA

Pada suatu kali Pimpinan Perusahaan kami bertugas ke luar kota dan kebetulan saja dia mengajak aku dan Jufri untuk ikut.Keikutsertaanku adalah sesuai dengan tugas dan jabatanku di bidang finance, sedangkan tugas Jufri adalah sebagai aid [semacam asisten atau ajudan bagi ] Bos Besar.

Seperti biasa Bos Besar menginap di hotel bintang lima dan tentu saja aku dan Jufri menyesuaikan. Dengan alasan "untuk menghemat biaya", aku mengajak Jufri untuk share satu kamar.Jufri tak keberatan dan kami pun menginap bareng sekamar. Dengan sengaja [tanpa spengetahuan Jufri], aku bisik-bisik, kepada petugas reception hotel itu,dan minta agar aku dan Jufri mendapat kamar dengan satu bed besar yang muat dua orang. Aku sengaja berbuat culas licik seperti itu karena aku berharap bisa tidur berduaan satu tempat tidur dengan Jufri. Syukur-syukur aku bisa mencabuli atau memperkosa Jufri. Akal-bulus seperti itu sudah sering aku pakai jika aku mengincar cowok yang sedang aku gandrungi dan aku ingin main cabul dengannya.

Kami sampai di hotel sudah malam dan seperti biasa Bos Besar diet,tidak makan malam.Aku dan Jufri juga tak berselera makan-malam lagi,sebab sudah kenyang makan malam di pesawat terbang. Maka setelah pamit dengan Bos Besar, kami langsung masuk kamar. Jufri tak berkomentar tentang tempat tidur yang hanya satu - meskipun muat dua orang dengan dua set bantal.Barangkali Jufri juga tak biasa menginap di hotel sehingga tak berpikir minta ganti kamar yang punya dua tempat tidur.

Aku mempersilahkan Jufri mandi duluan dan aku senang bahwa dia tidak ragu untuk melepas pakaian luarnya di luar kamar mandi.Dengan hanya mengenakan kancut dan bertelanjang dada dia berjalan masuk ke kamar mandi. Di tangannya tampak dia menggenggam kancut yang bersih dan sebuah tas kecil berisi alat-alat mandinya. Aku bangga "dipercaya" Jufri melihat tubuhnya yang nyaris ber- telanjang-bulat itu.Kancutnya rendah dan minim, sehingga batas atas jembutnya yang menghitam terlihat jelas olehku! Pemandangan itu membuat nafsu berahiku menggelegak naik ke otak ingin mencabulinya!Apalagi,saat aku melirik ke tubuh Jufri, tampak bahwa tubuhnya yang ramping itu ternyata "ketat" dan bertonjolan otot-otot yang indah !

Kedua otot dadanya menonjol ke depan ditancapi puting susu yang ketat, tegang dan melenting di "puncak bukit dadanya".Perutnya yang rata itu berhiaskan otot-otot yang membentuk six-packs dan lengannya [biseps] berotot indah! Di bawah lengannya, samar-samar tampak menghitam bulu-keteknya yang lumayan lebat! Seakan-akan "melengkapi dan menyempurnakan" penampilannya yang jantan, dewasa, amat kelaki-lakian itu ! Aku terpana, terpukau oleh pemandangan yang teramat-sangat merangsang jiwa, raga, dan berahiku itu.

Deburan denyut jantungku seakan makin terasa dan desiran suara aliran darah-ku seakan makin nyata di telingaku. Nafasku memburu seperti orang yang baru lari marathon.Kontolku menegang keras,kancutku yang minim seakan sesak oleh ukuran kontolku yang membesar akibat batang-kelaki-lakianku ngaceng berat !

Aku mencoba tenang dan aku pun mulai melafalkan mantra, isim, dan doa yang diajarkan guru-guru rohaniku yang juga guru-guru bela-diriku ! Mantra, isim dan doa itu sebetulnya dilafalkan untuk membela-diri dan menundukkan sesama laki-laki jika aku terpaksa harus berkelahi. Kalau aku diancam, diserang, dihina atau dilecehkan atau kalau aku harus melindungi sesama atau mau mempertahankan hak, keluarga,dan hartaku!Jadi,bukan untuk menundukkan lelaki saat aku ingin mencabuli-nya!Tapi aku sering menyalahgunakan dan aku melafalkannya ketika aku mau mencabuli sesama jenis ! Ternyata sangat manjur dan efektif ! Mereka tunduk, lulut, dan menurut pada apa kehendakku dan mereka seperti kerbau dicocok hidung, pasrah ketika aku cabuli dan aku setubuhi !

Aku terus melafalkan mantra, isim dan doa itu berulang-ulang dan berturut-turut tak putus-putus ! Bagaikan seorang Muslim yang sedang melantunkan zikir atau bagaikan seorang pastor yang sedang mendaraskan Mazmur atau membacakan Litani atau membacakan Salam Maria atau berdoa Rosario. Atau mungkin bagai-kan seorang bikkhu di krematorium yang sedang mengantar jenazah yang akan dikremasi,dengan melafalkan:"Buddhang saranang gachami,Dammang saranang gachami,Sanghang saranang gachami",terus berulang-ulang dan berturut-turut!

Aku menghentikan bacaan mantraku dan aku melepaskan pakaian luarku sampai tinggal kancut minimku saja yang sekedar menutup kontol, biji peler,dan jembut-ku.Seperti lazimnya para laki-laki homosex,aku selalu mengenakan kancut yang teramat minim dan rendah.Dengan disain "maximum exposure",merk Calvin Klein atau merk lain yang harganya tak murah.Rata-rata US $ 15,- - US 25,-.Aku harus membelinya di Amerika, di Eropa atau di Jepang. Di Australia dan di negara Asia [kecuali Jepang], "kancut cabul" macam itu jarang dipasarkan.Praktis kain kancut itu hanya di bagian depan dan bawah. Sebab, kancut itu berfungsi juga sebagai jock strap atau supporter.Bagian belakangnya berbentuk tali-kain yang tebal dan kuat. Bagian samping kancut itu nyaris terbuka dan bagian depan dan belakang kancut itu dihubungkan rantai-logam yang anti-karat di bagian samping kancut sialan itu!Meskipun rendah dan minim, tapi kancut itu kuat dan kokoh dan mampu menahan biji-peler agar tidak kondor [burut, hernia]. Mengenakan kancut minim seperti itu serasa tak mengenakan apa-apa, terasa sexy dan kontolku rasanya mau ngaceng terus !

Karena aku rajin memakai parfum, deodoran dan pengharum tubuh lainnya,maka tubuhku selalu memancarkan bau harum. Apalagi aku juga minum herbal dan jamu pencegah bau badan.Karena itu, meskipun saat itu aku belum mandi sore, tubuhku tetap harum dan aku merasa PD - Percaya Diri saja.

MENCABULI JUFRI DI HOTEL

Suara kricik-kricik air di kamar mandi mulai menghilang dan pintu kamar mandi terbuka.Kulihat Jufri,yang terkesan makin tampan,jantan dan sexy itu, keluar dari kamar mandi.Dia mengenakan kancut yang bersih berwarna hitam amat kontras dengan tubuhnya yang putih bersih,ramping dan atletis itu.Aku baru sadar bahwa tubuh Jufri lumayan tinggi-besar, mungkin beratnya sekitar 60 kg. Waktu masuk ke kamar mandi dia mengenakan kancut biru-tua. Tampak Jufri menggenggam kancut kontor dan tas kecilnya di tangan.

Melihat aku sudah melepaskan pakaian luarku, siap mandi. Jufri melemparkan senyumnya yang amat menawan.Tubuh Jufri yang nyaris telanjang itu memancar- kan harum sabun-wangi. Aku tak kuasa lagi membendung berahiku. Jufri yang sedang mengambil pakaian dari koper kecilnya dan agak menunduk itu,aku peluk dari belakang,

Aku merasakan gelinjang kaget dari tubuh Jufri.tapi ketika dilihatnya aku yang ada di belakangnya dia tidak bereaksi bahkan dia tak berkata apa-apa. Aku lalu mendekap tubuhnya ke dadaku yang telanjang dan aku merasa hangat tubuhnya dan harum sabun wangi itu.Aku bimbing Jufri ke tempat tidur dan aku telentang-kan. Dia menurut saja.Mungkin berkat mantra, isim dan doa-doaku ?

Aku pun naik ke tempat tidur setengah sadar setengah tidak. Aku mulai memeluk dan menciumi tubuhnya yang setengah telanjang. Mulutnya aku cium dan cipoki dengan bernafsu,air ludahnya yang lender tawar dan beraroma pasta gigi itu aku hirup. Tanganku menggerayangi puting susunya,memain-mainkannya. Aku juga mengelus dada dan perutnya dan aku menyodok-nyodok ketiaknya dengan jari telunjukku untuk merasakan lebatnya bulu-ketek pemuda tampan itu ! Kemudian mulutku turun menjilati kedua puting susunya yang tegang dan melenting terus ke bawah, ke perut, ke jembut pemuda tampan itu.

Aku pun memplorotkan kancutnya dan kancutku sendiri.Kamipun sudah telanjang -bulat. Agh,kontol Jufri lumayan besar dan tersunat ketat, indah jantan, berlatar-belakang jembutnya yang hitam lebat,tebal,tumbuh luass !Seakan mengundang mulutku untuk menjilat dan mengisapnya!Agh!Mana tahaaaan ???Maka aku pun menjilati dan mengisap kontol Jufri. Sementara aku juga menggesek-gesekkan kontolku yang sudah tegang dari tadi ke seprei hotel yang kesat itu.Agh! Nikmatt!

Kulihat Jufri tetap diam,pasrah, dan matanya menerawang seperti orang sedang melamun. Aku tak peduli!Aku sedang amat bernafsu menikmati dan mengerjai tubuh telanjang pemuda yang tampan dan jantan yang sedang telanjang-bulat itu!Sementara aku sibuk menjilat,menyedot,mengelus, dan mengurut kontol Jufri aku merasakan kegelisahan di tubuh Jufri dan tak lama kemudian CROOOOOT!CROOOOOOT! CROOOOOOT! Kontol Jufri yang sedang aku kulum di dalam mulutku itu memancarkan pejuh remajanya yang lezat, nikmat, dan terasa manis-asin itu dengan volume yang melimpah dan aroma yang jantan yang khas pejuh! Mungkin Jufri sudah lama tidak keluar pejuh, sebab dengan jilatan dan sedotan ringan seperti itu pejuhnya sudah langsung muncrat!Aku merasa bangga dapat menghirup dan kemudian menelan pejuh Jufri langsung dari lobang kencingnya!

Tiba-tiba aku ingin menyodomi lobang pantat Jufri.Nafsu sadisku terbit.Aku bukan hanya ingin menikmati tubuh Jufri, tapi aku juga ingin menyakitinya!Maka aku pun mengambil posisi di belakang Jufri.Tubuh Jufri aku dorong ke samping agar dia berbaring menyamping.Lalu tanganku membengkek belahan bokongnya dan lalu mencari silitnya. Dengan susah payah, kontolku yang sudah amat tegang itu aku sodokkan dengan kasar menembus lobang pantatnya yang sempit dan.... yang seharusnya hanya berfungsi untuk saluran ta'i itu!Aku pun merasakan gelinjang kaget dan kesakitan di tubuh pemuda tampan yang telanjang itu. Tanpa ampun dan dengan bernafsu aku sodok-sodokkan kontolku yang juga ukuran besar itu keluar masuk lobang pantat Jufri - seakan-akan aku sedang mengentoti nonok perempuan! Kudengar rintih, desah, keluh kesakitan Jufri ..AGH!.. AGH!... AGH!, setiap kali aku sodokkan kontolku dengan kasar menembus otot leher lobang pantatnya [sphincter ani] itu.

Rintihan Jufri membuat aku makin terangsang untuk berlaku makin sadis, makin kejam dan makin kasar! Maka sodokan kontolku di bool Jufri sengaja aku sentak-sentakkan sekasar mungkin agar Jufri makin kesakitan dan agar kelenjar prostat-nya juga tertekan oleh dorongan kontolku,sehingga Jufri akan merasakan sakit di silitnya dan juga nikmat di kontolnya sekaligus ! [Ha..Ha..Ha..!!!]

Aku yakin,pasti Jufri tetap merasa kesakitan! Meski ada nuansa nikmat di kontol-nya akibat kelenjar prostatnya di sekitar poros usus[rectum[ tertekan-tekan Tapi nafsuku justru makin membara.Tanganku aku gunakan untuk mengocok, memain -kan, kontol, jembut dan biji-peler Jufri - sekali-sekali aku juga memainkan puting susunya - yaitu bagian yang paling favorit dari seorang lelaki bagiku. Rupanya, meskipun baru saja mengeluarkan pejuh, tapi dengan kocokan dan rangsangan tanganku di kontol dan bagian depan tubuhnya,kontol Jufri agaknya masih saja mampu ngaceng lagi dan cukup keras dan tegang. Hal itu membuat aku makin kagum dan respek [hormat] pada Jufri sang pemuda tampan itu ! Setelah puas menyodok-nyodokkan kontolku ke silit Jufri,aku merasa tak mampu lagi menahan pejuhku agar tidak muncrat.Aku pun ingin pejuh Jufri muncrat lagi !Maka sambil menyodokkan kontolku ke silitnya,aku pun mensinkronkan kocokan tanganku di kontolnya :sodok, kocok, sodok, kocok, sodok, kocok, sodok, kocok, sodok. kocok, sodok, kocok makin cepat,makin cepaat,makin cepaaat,dan....Agh: CROOOOOT!CROOOOOT! CROOOOOT!CROOOOOT! Pejuhku kami berhasil muncrat bareng!

EPILOGUE

Tubuhku berkeringat,begitu juga tubuh Jufri.Aku merasa puas dan lampiass! Tak ada sedikitpun rasa berdosa, bersalah atau menyesal dalam diriku bahwa aku telah mencabuli, memperkosa, dan menyodomi Jufri. Yang aku rasakan justru rasa puas,rasa lelah dan mengantuk.Juga rasa bangga,aku berhasil menaklukan pemuda tampan itu! Kami berdua pun tertidur dalam keadaan telanjang-bulat sampai pagi!

[JULIO FERNANDEZ]