Gay Erotic Stories

Sebagai anggota aparat keamanan aku sering gemas melihat kelakuan para demonstran.Sialnya [atau untungnya?] aku justru ditugaskan di suatu kota besar dimana demo [demonstrasi] oleh siapa saja dengan alasan apa saja amat sering terjadi. Apakah itu demo pelajar, mahasiswa, pemuda, buruh, wanita, karyawan dan entah apa lagi. Dengan alasan kebebasan mengemukakan pendapat dan demokrasi maka kami aparat keamanan hanya dapat melakukan tindakan dalam batas-batas tertentu saja. Bahkan boleh dikatakan sangat terbatas. Yang amat menjengkelkan adalah para demonstran itu sering melanggar hukum dan aturan. Bahkan tidak jarang mereka sendiri melakukan tindak kekerasan, merusak harta benda milik masyarakat atau milik Pemerintah.Selain itu mereka juga selalu saja melakukan orasi yang isinya mendiskreditkan Pemerintah dan Aparatnya,seakan-akan hanya mereka sendirilah yang paling benar di dunia,paling baik dan paling bersih.Padahal kenyataannya mereka berdemonstrasi karena dibayar oleh para sponsor mereka yang punya motif politik atau motif ekonomi.

Aku teringat akan seorang aktivis LSM yang pada masa pasca-bencana besar di suatu daerah. Aktivis itu selalu hadir dalam rapat rutin di kantor Kepala Daerah. Setiap dia hadir dalam rapat,kerjanya hanyalah memaki-maki Aparat Pemerintah serta Aparat Pertahanan dan Keamanan. Pada suatu kali dia berhasil dijebak oleh kalangan aparat dan dituduh mencuri.Lalu dia dipukuli, dijebloskan dalam tahanan dan berdasarkan berbagai bukti yang ada akhirnya dia berhasil dibawa ke meja hijau untuk diadili dan dia divonis hukuman penjara beberapa tahun .

Mengambil contoh ini aku akan mencoba untuk menerapkan prosedur seperti itu pada Daswin Ferdy,seorang aktivis terkenal di wilayah yang jadi tanggung-jawab-ku itu.Setiap kali memimpin demo, Daswin seringkali mendiskreditkan, mengeritik, mengecam, memaki-maki Pemerintah dan instansi pertahanan keamanan serta aparatnya. Maka aku pun mengadakan rapat staf untuk menyusun strategi dan skenario menangkap Daswin, membawanya ke suatu tempat kemudian dia akan dipaksa merasakan "prosedur" yang membuatnya punya rasa tanggung-jawab terhadap mulut dan tindakannya. Untuk maksud tersebut aku mengadakan rapat dengan stafku untuk membuat rencana dan skenario.

Dari rapat itu kesimpulannya adalah tidak sukar untuk mengambil [menangkap] Daswin, sebab dia sering muncul di demo-demo dan tampil sebagai pemimpin yang menyampaikan orasi.Ternyata Daswin sudah lama jadi aktivis dan agaknya kuliahnya kacau-balau. Bisa jadi karena dia tidak cerdas atau dia malas untuk kuliah sehingga dia memilih jalur aktivis atau bisa juga Daswin terlalu sering ikut kegiatan di luar kampus sebagai aktivis,sehingga kuliahnya jadi morat-marit.Para informanku menyatakan bahwa meskipun Daswin adalah ketua suatu organisasi pemuda,tapi tidak ada sistem pengamanan untuk ketua dan pengurus organisasi pemuda sialan itu!

Aku baru dimutasi ke kota itu dan aku dipromosikan jadi komandan suatu instansi aparat keamanan di wilayah itu. Meski aku "orang-baru", tapi aku sudah pernah melihat Daswin beberapa kali.Pada suatu demo aku mengawasi Daswin dari jarak dekat di suatu tempat tersembunyi.Waktu itu aku baru sadar bahwa Daswin ada lah seorang pemuda yang tampan.Menurut data yang dilaporkan oleh anak-buah -ku,umurnya sekitar 22 tahun. Ketika itu aku lihat Daswin berkulit putih-bersih, rambut nya hitam berombak.Saat Daswin sedang orasi,dia membuka jaket aktivis-nya [mungkin karena dia merasa gerah - panas] sehingga aku bisa melihat tubuh -nya yang ramping, tapi atletis, ketat dan berotot. Lengannya besar dan kekar.

Nyata sekali bahwa Daswin punya otot-dada yang amat menonjol ke depan, perut yang rata dan kencang. Ukuran baju-kaosnya ketat, sehingga puting-susunya tampak agak membayang dari balik baju T-shirtnya yang berwarma putih-bersih. Agh! Amat menggoda iman dan membangkitkan syahwatku yang memang doyan pada sejenis.Kejengkelanku pada sikap dan tindakan Daswin selama itu menjadi bercampur dengan kegemasanku untuk mencabuli Daswin - sekaigus menikmati bagian-bagian tubuhnya !Ta'i !Dari bentuk dan ukuran bagian-bagian tubuhnya seperti lengan dan wajahya, aku punya kesan[dan aku juga amat berharap agar] Daswin punya kontol yang ukurannya lumayan besar,di atas ukuran kontol laki-laki seusianya. Tentu saja aku juga berharap agar kulup Daswin sudah disunat - circumsized!

DASWIN BERHASIL DICIDUK

Setelah menyusun skenario dengan baik, maka pada suatu sore,Daswin berhasil diciduk oleh anggota [anak-buah] ku.Magrib itu Daswin berjalan sendirian ke luar rumah, entah mau kemana dia. Dia memang sudah diintai selama beberapa hari. Daswin dimasukkan ke sebuah mobil, mulutnya dibekap dan disumpal dengan cellotape dan kedua tangannya ditelikung ke belakang lalu diborgol.Aku sendiri yang memimpin operasi pencidukan itu. Daswin sempat mencoba melawan, tapi tiga orang anak-buahku yang besar-besar dan kekar meringkus Daswin dengan cepat.Dia tak sempat berteriak karena mulutnya langsung disumpal cellotape yang lebar dan kedua matanya ditutup dengan kain yang kedua ujungnya diikat satu sama lain di belakang kepalanya.

Waktu itu aku menunggu di dalam mobil dan Daswin didudukkan di kursi bagian belakang. Meskipun Daswin terus meronta-ronta dengan tubuh dan kakinya, tapi dia berhasil dimasukkan ke mobil dan dipaksa duduk. Daswin duduk di tengah dan didampingi kiri kanan olehku dan Benny - anak buahku.Di kursi supir dan kursi depan satunya, masing-masing ada seorang anak-buahku yang lain.

Aku mencium bau harum parfum dan deodoran dari tubuh Daswin.Aku suka bau harum itu. Artinya, Daswin bukan hanya tampan dan atletis tapi juga dandy [suka tampil elok].Karena tubuh kami bertiga yang duduk di kursi belakang besar-besar maka jok mobil itu terasa sesak. Tubuhku berdempetan dengan tubuh Daswin yang memang sedang aku "dambakan" itu.Tidak heran jika kontolku jadi ngaceng berdempet-dempetan dengan panggul Daswin tampan, sang aktivis sialan itu ! Ta'i!

DASWIN DIPERKOSA DENGAN CARA DIONANI KONTOLNYA

Mobil mulai berjalan, Daswin diam saja, seakan dia sedang mencoba mengenal dan mendengarkan suara kami. Tapi kami berempat, penculiknya, berdiam diri saja.Aku mencolek bahu Benny. Benny sudah tahu isyarat itu dan dia langsung membuka kait-kait dan ritsleting celana Daswin. Merasa akan ditelanjangi Daswin mencoba melawan. Tapi dengan ringan Benny memegang kepala Daswin dan menampar kedua pipinya dengan tamparan Brajamusti-nya,yang terkenal keras : PLAKK! PLAKK!.Aku dapat melihat bahwa Daswin terhenyak, shock dengan perlakuan keras itu.Karena Daswin mulai tenang, Benny dapat dengan leluasa melanjutkan menelanjangi Daswin sampai celana jeans dan kancutnya tanggal. Daswin hanya mengenakan sandal,jadi celana jeans dan kancutnya bisa dengan mudah dilepaskan dari kakinya.

Benny menyalakan rokok dan mengisapnya,dia bersiap untuk menyundut tubuh Daswin jika banyak tingkah.Sambil merokok, Benny mulai merojok kontol Daswin. Terasa Daswin mencoba menghindar,dengan menggerakkan panggul dan paha- nya. Maka dengan tenang Benny menyundut api rokok di paha Daswin. Daswin kaget menggelinjang, lalu dia mulai tenang,Mungkin karena dia sedang merasa-kan panas dan pedihnya paha disundut rokok-menyala atau takut disundut lagi!

Benny melanjutkan merojok-rojok kontol Daswin dan mengocoknya.Aku menyala-kan lampu cabin mobil untuk membantu Benny yang sedang asyik mengonani Daswin. Dengan beberapa remasan dan elusan di kontol Daswin, tampak kontol Daswin yang lumayan besar [di atas ukuran rata-rata] itu menegang dan makin menegang, tegak dan mengeras .Maklum Daswin berumur dua-puluh tahuan jadi libidonya sedang hot-hotnya dan kontolnya tok-cer! Tak berapa lama kemudian di bawah sinar lampu-cabin mobil aku dan Benny dapat melihat bahwa kontol Daswin makin tegang dan kepala kontolnya [glans penis] tampak memerah dan membulat.Tak lama kemudian terlihat cairan putih muncul dari lobang kencing Daswin, muncrat keluar dan meloncat-loncat : CROOOT! CROOOT! CROOOT!

Pejuh Daswin muncrat menceceri perut, jembut dan pahanya sendiri. Sebagian lagi berceceran di karpet mobil.Cabin mobil itu pun semerbak bau pejuh Daswin. Aku bisa merasa Daswin terdiam!Mungkin dia shock.sebab dia barusan diringkus, digampar dengan keras, kemudian dionani paksa atau diperkosa! Aku berharap dengan perlakuan seperti itu Daswin bisa berubah tidak arogan lagi. Tetapi aku anggap itu belum cukup.Daswin harus diberikan siksaan dan hinaan lebih lanjut, supaya dia kapok dan bisa menjaga sikap dan mulutnya.

DASWIN DIPAKSA ORASI SAMBIL DIHAJAR

Daswin dibawa ke luar kota,ke sebuah villa yang letaknya terpencil, mempunyai pagar tinggi dan punya lapangan basket.Hari sudah gelap, tapi di halaman villa itu ada lapangan basket yang mempunyai lampu sorot yang cukup terang. Mobil berhenti di dekat lapangan basket itu.

Setibanya di villa Daswin dipaksa turun dengan kasar. Setelah turun dari mobil, aku suruh Benny merobek kaos T-shirtnya, agar Daswin telanjang-bulat. Lalu Benny mengambil sebatang besi dan sebilah cambuk-besar dari bagasi mobil. Dengan kasar Benny menyodokkan sling-besi itu ke sela-sela ketiak Daswin dari kiri terus ke kanan, Daswin kaget dan tubuhnya menggeliat, mungkin kesakitan oleh sodokan kasar Benny. Dipasangi sling seperti itu Daswin jadi makin sukar menggerakkan tubuhnya dan Daswin juga merasa sakit di punggung dan ketiak-nya oleh tekanan sling-besi itu.

Karena mata Daswin ditutup dengan kedua tangannya diborgol dan ditelikung ke belakang,maka Daswin terhuyung-huyung. Oleh karena itu Benny tanpa ampun "membantunya", dengan cara menghajar bokong dan paha Daswin dengan dua lecutan cemeti yang diayunkan dengan sekeras-kerasnya:CEPRETT!CEPRETT!. Memang hanya dua kali, tapi KERAS[!] sekali, sehingga langsung menimbulkan lecet-berdarah di bokong dan di paha Daswin.Tak lupa Benny membentak keras dengan nada tajam,dan kasar, katanya : "HEY! JALAN KAU !!!". Tubuh Daswin menggelinjang lagi kesakitan!Dari mulutnya yang disumbat cellotape terdengar suara jeritan tertahan : "EHM !". Kontol Benny yang besar itu tampak menunduk. Tapi tetap saja membikin bangkit berahi dan syahwatku. Sebab kontol Daswin memang besar diameternya dan dilatar-belakangi oleh jembut yang berwarna hitam, tumbuh tebal dan luass. Terkesan jantan dan sexy sekali ! Ta'i !

Aku memberi isyarat pada Benny agar dia menyodomi bool [silit] Daswin dengan benda keras.Benny mengambil dildo kayu dari bagasi mobil. Kemudian Daswin disuruh menunduk.Agar Daswin tidak jatuh, dadanya dipaksa menumpu di atas sebuah meja yang ada di situ !Sambil menendang tulang-kering Daswin, Benny membentak:"HEY NGANGKANG KAU !!!".Daswin tergelinjang lagi,karena merasa amat sakit di tulang-keringnya akibat ditendang.Tapi Benny belum puas dengan hanya memberi tendangan di tulang-kering,Benny masih menambah lagi dengan tiga lecutan di bokong kiri Daswin yang belum ada lecetnya:CEPRET! CEPRET! CEPRET!Tiga baris luka-lecet berdarah langsung membias di bokong kiri Daswin. Dihajar begitu, Daswin tampak berusaha mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, sesuai perintah Benny !

Segera saja Benny menyodomi lobang-pantat Daswin dengan dildo kayu itu.Mula -mula Dildo itu disodokkan dengan kasar ke silit Daswin, sehingga Daswin tampak menggelinjang lagi kesakitan!Lalu dildio itu dipompa keluar-masuk,keluar-masuk, keluar-masuk berkali-kali kedalam dan keluar silit Daswin. Sementara kami yang hadir terus memperhatikan kontol Daswin.dan... benar saja [sesuai teori sodomi] tak berapa lama kemudian dari lobang-kencing Daswin tampak:CROOT!CROOT! CROOT! ..pejuhnya muncrat lagi.....! Akibat rangsangan dildo di kelenjar prostat -nya maka pejuh Daswin terpancar begitu saja,tanpa didahului oleh kontol yang ereksi [ ngaceng ].

Selanjutnya Benny melepaskan borgol dan sling-besi dari tangan dan ketiak Daswin! Daswin diborgol pada tiang-basket [ masih telanjang-bulat ].Lalu Benny melepaskan cellotape yang membungkam mulut Daswin dengan tarikan kasar : Sret! Lalu menyuruhnya orasi:"HEY!ORASI KAU SEKARANG!".Mula-mula Daswin diam saja, karena itu Benny menampar pipi Daswin lagi PLAKK! PLAKK!, yang berakibat dari mulut Daswin keluar darah. Selanjutnya, Benny masih melecutinya lagi dengan pola bentak-cambuk,bentak-cambuk "ORASI KAU !!!" .CEPRET ! .. "ORASI KAU !!!"..CEPRET! Setiap bentakan "ORASI" diikuti lecutan cemeti yang KERAS[!]di punggung, bokong, paha dan betis Daswin dan semua membiaskan lecet yang berdarah.Setelah dihajar dengan kejam begitu barulah Daswin mau melakukan orasinya. Entah apa yang dikatakan, aku tidak memperhatikan.Aku terlalu asyik melihat ketelanjangannya dan gelinjang kesakitan tubuhnya setiap kali Daswin dihajar oleh Benny dengan kejam !

Ketika Daswin sedang orasi,aku menyuruh Benny memeriksa kulup Daswin,kalau -kalau Daswin belum sunat atau sudah sunat tapi masih ada sisa kulupnya yang masih bisa dipotong lagi! Sekedar untuk menyiksa dan menyakiti Daswin. Waktu kontolnya dipegang-pegang Benny untuk memeriksa kulupnya, kontol Daswin ngaceng dan Daswin seperti akan menghentikan orasinya. Benny langsung saja membentak, katanya : "HEY ! TERUS NGOMONG SAJA KAU ! AWAS !J ANGAN BERHENTI !",sambil Benny melecutkan lagi cemetinya ke paha kiri Daswin yang masih putih bersih, karena belum sempat dihajar dengan lecutan : CEPRET! CEPRET!,dua kali saja dan kali itu juga membiaskan lecet berdarah lagi, karena KERAS-nya ayunan pecut Benny!Ah!Rupanya Benny memang pakar pengayun -pecut ! Sepertinya tidak ada ayunan pecut Benny yang tidak membiaskan lecet-berdarah! Jika saja Benny seorang taruna-senior di suatu akademi militer, pasti-lah dia sudah mendapat penghargaan Cemeti Emas, tanda kualifikasi sebagai taruna-senior terkejam atau tersadis !

DASWIN DISUNAT ULANG

Hasil pemeriksaan Benny di kontol Daswin menunjukkan bahwa masih ada sisa kulup Daswin yang masih bisa dipotong lagi.Aku pun menyuruh Mikael dan Fahri, anak-buahku yang dua orang untuk menyunat-ulang sisa-kulup Daswin. Kedua- nya memang bukan dokter atau perawat, tetapi keduanya terlatih dan terbiasa menyunat tahanan yang kedapatan belum sunat, di tahanan markas kami.Mikael dan Fahri mempersiapkan alat-alat sunat yang selalu ada di bagasi mobil dinas operasional markas kami. Lalu keduanya cuci tangan dan memasang sarung-tangan [handschoen]. Tak lama kemudian,di tengah-tengah suara Daswin yang sudah parau karena terus-menerus orasi,aku dengar jeritan kesakitannya:"AGH ! ADUUH! SAKIIT!".Sisa kulup Daswin dipotong tanpa anestesi oleh Mikael dengan sadis! Kemudian Mikael menyelesaikan sunatannya dengan jahitan di luka-sunat Daswin agar tak terjadi perdarahan. Luka sunat Daswin tidak diperban,dibiarkan terbuka saja. Sehingga yang tampak di kontol Daswin hanya bekas-luka yang berwarna kemerahan.

Dalam pada itu Benny melanjutkan lagi siksaannya:"TERUS!TERUS ORASI KAU! JANGAN BERHENTI", bentak Benny, sambil tak lupa dia melecuti tubuh Daswin sejadi-jadinya : CEPRET! CEPRET! CEPRET! dan tentu-saja sekeras-kerasnya dan sekuat tenaga karateka yang dia punyai !

Tapi Daswin tak kuat menahan rasa sakit akibat sisa-kulupnya dipotong tanpa anestesi. Meskipun Benny terus melecuti tubuh Daswin yang telanjang-bulat itu, tapi Daswin tetap diam saja. Daswin tidak pingsan, hanya saja dia tampak lemas. Mungkin karena rasa sakit luar biasa di luka sunatnya.

Daswin diberi minum oleh Benny dan setelah Daswin tampak puas minum, Benny menampar pipinya lagi: PLAKK! Lalu bentaknya:"KAU SUDAH MINUM!SEKARANG ORASI LAGI KAU! KALAU TIDAK KONTOL KAU AKU POTONG!".Dengan amat bersusah payah Daswin memaksakan lagi dirinya untuk orasi.Kadang-kadang dia terbata-bata. Entah apa yang dikatakannya ! Boleh jadi dia hanya mengulang-ulang saja hal yang sama dalam "orasinya" itu!

Daswin dipaksa orasi hampir sepanjang malam. Setelah Daswin disunat-ulang maka setiap kali dia berhenti orasi, karena kelelahan, segera saja dia disundut rokok menyala atau ditempeli besi panas atau dicambuk atau ditampar atau kaki-nya ditendang atau diberi sengatan listrik pada kontolnya yang sisa-kulupnya baru saja disunat ulang.

EPILOGUE ATAU AFTERMATH

Akhirnya, Daswin jatuh pingsan tidak sadarkan diri lagi.Dalam keadaan pingsan Daswin langsung kami bawa dengan mobil ke gubuk di daerah warung remang-remang yang banyak berbaris di tepi jalan antar-kota,tapi jaraknya jauh dari villa itu!Di suatu gubuk yang kosong, gelap,dan sudah tidak terpakai lagi,Daswin kami tinggalkan dalam keadaan telanjang-bulat. Semua barang-barang Daswin kami rampas, termasuk dompet, identitas, dan arlojinya !Tubuhnya kami siram dengan minuman keras, supaya orang mengira Daswin habis mabuk-berat setelah dia hubungan sex dengan pelacur di warung remang-remang.Apalagi Daswin dalam keadaan bertelanjang-bulat ! Beberapa botol minuman keras kosong sengaja kami serakkan di situ. Aku berharap setelah dihajar begitu Daswin akan sadar dan tidak akan arogan lagi ! Ta'i !

Ketika itu, hari sudah menjelang subuh, kalau Daswin siuman waktu hari sudah terang, dia pasti kebingungan. Dia akan jadi tontonan orang di sekitar tempat itu dalam keadaan dia telanjang bulat dan dengan tubuh yang bau minuman keras, babak-belur serta penuh luka akibat lecutan cemeti dan sundutan api rokok !

Selama Daswin dalam penyanderaan memang tidak sempat aku cabuli.Nanti saja kalau sudah dihajar begitu Daswin masih saja ngomong sembarangan, barulah dia akan diciduk lagi, disiksa lagi dan akan aku "simpan" agak lama supaya aku bisa mencabuli cowok yang ganteng, atletis, berkontol-besar dan yang aktivis sialan itu,dengan sepuas-puas nafsu syahwatku ! Agh! Kontol ! Pejuh !..Pejuh ! ..Pejuh !

[ JULIO FERNANDEZ ]