Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (2)

by Kontolgatal


AN EPILOGUE (2)

YUDA

Duduk bengong sendirian di rung tunggu kelas utama bandara Soekarno-Hatta, menunggu jadwal keberangkatanku ke Dubai mengikuti pertemuan internasional lembaga keuangan dunia. Memang auku sangaja datang lebih awal untuk menghindari kemacetan lalu lintas Jakarta yang tak dapat diprediksi. Berusaha membaca buku saku yang aku bawa namun lebih banyak fikiranku melayang ke Nandar...

Instruktur personalku, Nandar, 35 tahun, mantan petinju profesional yang sudah menggantungkan sarung tinju dan kini menjadi instruktur di salah satu gym di sebuah hotel bintang 5 dikawasan Kuningan, Jakarta. Aku benar-benar tak salah pilih instruktur ketika kala itu aku ditawarkan untuk memilih salah seorang dari empat instruktur yang ada di gym tersebut, hanya terlambat beberapa detik saja tatapan mata Nandar bertatapan dengan mataku pada saat itu membuat gaydar aku memberi sinyal bahwa dia juga gay atau minimal bi, dan aku rasa dia juga merasakan sinyal yang sama. Badannya lebih pendek dari aku yang mantan atlit basket di universitas tempo hari namun layaknya postur petinju yang masih tetap terjaga baik, tubuhnya padat kenyal berotot kawat, kaya kerbau jantan, lehernya kekar, dadanya bidang dengan otot dada yang menyembul, otot biseps dan trisepsnya hmm... seorang muscle mania akan meneteskan air liur melihatnya, demikian juga otot paha dan betisnya... akh. Dan yang paling penting ya kontolnya itu, kontol Nandar memang tidak sepanjang kontolku namun diameter kontolnya luar biasa, kalau anda tak hati-hati maka lobang pantat anda tidak akan berbentuk huruf O lagi setelah dientot olehnya tetapi menjadi huruf Q karena bonus robek he.. he.. he..

"Yuda, malam ini gw kaga bisa melatih elo diapartemen lo yah, kita latihan di gym gw aja soalnya ada customer yg minta diluar jam kerja"

Nandar menelefon aku karena seharusnya setelah jam kerja di gym hotel tersebut seharusnya malam ini dia melatihku di apartemenku. Aku memang tak suka latihan di gym, karena selain waktunya sering tidak cocok dengan waktu kerjaku yang lebih sering over-time, juga aku malas melihat pengunjung gym di jakarta saat ini banyak di dominasi oleh kaum gay dan banci yang selalu membuat suasana menjadi tidak enak karena tingkah laku cari perhatian serta mata mereka yang jelalatan seakan sekumpulan hyena lapar melihat bangkai...

"Umm... gw lagi males keluar neh..." jawabku

"Kaga ada orang lain koq Yud, hanya satu orang tamu gw, gw dan elo aja koq, ayolah Yud... gw tunggu yakh"

Nandar tahu persis mengapa aku tidak suka ke gym sehingga dia berusaha harus meyakinkan aku untuk itu.

Akhirnya aku tiba juga di gym hotel tersebut, Nandar sudah menunggu kedatanganku dipintu gym, dan memang benar seperti katanya, dipintu sudah tertera CLOSED, lampu depan sudah dimatikan dan pengunjung gym sudah tidak ada.

"Lho, mana tamunya ?"

tanyaku sambil meremas kontol Nandar yang tercetak dicelana gym nylonnya karena jelas tanpa celana dalam ketika masuk keruang latihan yang sepi, kosong

"Belum datang, mungkin macet atau masih ada keperluan, tapi barusan juga dia memastikan akan datang koq"

jawab Nandar tersenyum melihat kelakuanku yang meremas kontolnya

Aku mulai latihan pemanasan dan pelenturan otot ketika akhirnya tamu yang dinantikan Nandar tiba. Ooo... ternyata seorang seleb to... itu tuh, bintang iklan yang sering berteriak "uedaan man !", basa basi berkenalan dan kamipun melanjutkan aktivitas latihan kebugaran dipandu oleh Nandar hingga keringat sudah membasahi sekujur tubuh apalagi pada waktu itu ac sudah dimatikan oleh Nandar. Ketika aku mengayuh sepeda statik, Nandar tiba-tiba sudah berada dibelakangku dan mengangkat bokongku dari sadel speda untuk kemudian dia duduk disana...

"Boncengan Yud..." bisik Nandar

"Gila lo Ndar, khan ada orang lain"

jawabku sambil berbisik agak panik melihat kelakuan Nandar, karena aku sudah mahfum benar apa yang dikehendaki olehnya dan yang akan diperbuatnya padaku karena sudah beberapa kali kami lakukan hal tersebut bergantian di apartemenku

"Ga papa koq, dia juga sudah biasa"

jawabnya sambil mengembalikan posisi bokongku setelah memelorotkan bagian pantat celana gym nylon dan kini meletakkan pantatku dipangkuannya, sebelah pedal sepeda statik dikayuh kaki kiri Nandar dan pedal sebelah kanan dikayuh kaki kananku. Kontol Nandar yang sudah juga mencuat keluar dari celananya mulai beraksi mengkilik-kilik bibir cincin anusku seirama dengan genjotan kakinya dan kakiku dipedal sepeda. Beban kayuh sengaja dibuat maksimal oleh Nandar sehingga kami mengayuh dengan perlahan berat dan semakin berkeringat membasahi sekujur tubuh seakan berada ditanjakan jalan, bagaikan gerakan slow motion perlahan demi perlahan senti demi senti kepala kontol Nandar sudah masuk menyeruak kekiri kekanan kedalam lobang pantatku sesuai dengan gerakan bokongku mengayuh sambil dibonceng diselangkangannya... arrgghh, enak buangeeet, aku amat tergila-gila mengentot atau dientot sambil mengayuh sepeda seperti ini, swear ! enak banget lho...

"Arrggh... kontol elo enak banget Ndar,... ouch gede banget... sakit, tapi enak... ahh sshh... entotin gw, bajingan ! oh shit..."

"Oh yeah, empotin kontol gw Yud, oh sshh... memek elo enak banget, kontol gw serasa dipilin neh.. oh, yeah... arrgghh"

tangan Nandar mulai menggerayangi tubuhku, mengusap meremas mencengkeram sekujur permukaan kulitku terutama puting susuku berulang kali diremas dipilin diplintir-plintir dengan nakalnya sementara bibir dan lidah Nandar sudah menjelajahi kudukku belakang telingaku dan sesekali menggigit lembut bahuku... arrgghh. Dengan kontolnya yang sudah tertancap dalam sampai kandas kepangkal aku membalikkan tubuhku berhadapan dengan tubuh Nandar, dia mengambil alih kedua pedal sepeda untuk dikayuh lebih cepat dan lebih cepat lagi karena setelan beban sudah dibuat minimal sehingga ibarat pembalap sepeda sedang sprint menuju garis finish dia mengayuh sehingga pantatku terlonjak-lonjak dipangkuannya demikian pula batang kontol Nandar terlonjak-lonjak maju mundur didalam jepitan rongga anusku seirama genjotan kakinya dipedal sepeda.. oh shit ! enak banget... Kaos gym Nandar kurobek sehingga dada dan perutnya terpapar sexy dan aku memeluk tubuhnya yang licin basah berkeringat kenyal kekar berisi sambil mencipoki mulutnya yang terbuka terengah-engah mengayuh sepeda dengan sekuat tenaganya.

Stamina Nandar memang luar biasa, maklumlah mantan petinju profesional yang terlatih tangguh, jangankan manusia... aku kira kuda Arab betinapun akan sampai ngos-ngosan bila dientot oleh Nandar.. he he he. Tanpa melepas sekejappun rojokan kontolnya diliang sanggamaku, Nandar bangkit dan sambil mengentoti menggendong tubuhku yang masih memeluk tubuh licin berminyaknya dan membaringkanku dibangku bench press dekat tamunya yang seleb "uedaan man" itu, dia sudah telanjang bulat kontolnya yang ternyata gede juga sudah tegak ngaceng berdiri dengan urat kehijauan menghiasi batang kontolnya... Kepalaku yang tengadah dibangku bench press didekatinya dan dalam sekejab kontolnya yang gede itu sudah disodorinya kemulutku yang sedari tadi sudah setengah terbuka, aku dientot Nandar dilobang pantat dengan semakin menggila membuas sementara dia mengentoti mulutku pula dengan kontol gedenya itu setelah beberapa kali batang kontolnya dilibaskannya kepipi kiri dan kananku berulang-ulang

"Emut kontol gua... arrgghh, ayo jilat... fuck you man"...

"Hmmppffhh... arrgghh, kon... hmmppff.. kontol.. elo... hmmppffhh... gede juga, oh yeah... rape me bastard !"

Setelah beberapa kali bertukar posisi akhirnya permainan gila-gilaan di gym hotel berbintang 5 di kawasan Kuningan Jakarta malam itu berakhir dengan muncratnya pejuhku dan pejuh Nandar secara hampir bersamaan didalam lobang pantat robek berdarah diiringi oleh lolongan panjang seleb itu, uedhaan maaan !! double penetration !

Darahku terkesiap pias ketika melihat sosok tubuh gagah tinggi dalam balutan jas hitam yang masuk tergopoh-gopoh kedalam pesawat digiring oleh pramugari pesawat Garuda kearah tempat duduk 2C disebelahku yang tinggal satu-satunya yang kosong pada penerbangan kala itu. Walaupun sudah tampak jauh berbeda dan kelihatan semakin cakep saja aku tak perlu untuk berfikir dua kali... Brata ! Sempat terfikir olehku bagaimana aku harus bersikap atau setidaknya mengantisipasi bila dia mengambil sikap, tapi akh... manalah mungkin kami harus saling bertinju, berkelahi, didalam pesawat dikelas utama ini, lagipula kami sudah bukan remaja lagi. Aku hanya duduk diam terpaku menatap sandaran kursi penumpang didepanku ketika pesawat mulai bergerak menuju landasan pacu, menjaga jarak antara tanganku dengan tangannya agar tidak saling bersentuhan bagaikan ada sebuah tembok maya yang memisahkan diantara pegangan tempat duduk 2A denag tempat duduk 2C.

Tanpa dapat aku kendalikan, bayangan kejadian antara aku, Yuda, dengan orang yang duduk tepat disebelahku, temanku dan sekaligus musuhku, Brata, bergulir begitu saja dalam benakku. Masa remaja yang indah yang kami lalui berdua bersama berhiaskan suka, masa amarah - amuk - angkara yang berkepanjangan bertatahkan duka... terbayang olehku wajah Brata yang tergolek lemah lunglai dilantai berlumurkan sperma dan air kencing, ketika aku dan teman tim basketku mengerjainya di kamar ganti tempo hari yang sebenarnya ternyata membuat aku berduka dan terluka menangis berhari-hari setelah kejadian tersebut menyesali diri mengapa sampai tega berbuat demikian padanya, akh... sebenarnya ini kesempatan aku untuk menyatakan permohonan maaf yang tulus dari lubuk hatiku yang paling dalam, tapi apakah dia mau menerimanya ? apakah dia mau memaafkanku ? apakah aku sedemikian hina bagaikan najis durjana sehingga dia sama sekali tak menyentuhku ketika kejadian dilantai basement malam menjelang dini hari... air mata merebak dimataku, sialan ! aku tak mampu menahan bergulirnya butiran air mataku ketika pesawat bergetar bergoyang ketika melaju ke angkasa menembus awan cumullus, dan...

Goncangan agak keras oleng kekiri dan kanan bergetar pesawat masih menapak untuk mencapai ketinggian yang diinginkan menyebabkan tangan kananku tak sengaja menyentuh tangan kiri Brata yang seketika bagaikan sengatan aliran listrik 10.000 volt melucut mengaliri akson-neuron lenganku secepat kilat melanda pusat syaraf didasar benakku membuat ekor mataku secara refleks melirik kearah kanan... sebulir air menggelinding jatuh ke baju jas yang dipakainya dan aku menelusuri senti demi senti kearahnya mencari sumber buliran air tersebut, senti demi senti sampai menatap mata Brata yang ternyata sama dengan kondisi mataku, basah merebak air mata, tenggorokanku serasa kering tercekat dan... kedua tangan kami saling menggenggam lembut mesra diatas pegangan kursi pesawat tersebut, melaburkan mencairkan memadamkan segala bentuk amarah - amuk - angkara.

Perjalanan 8 jam menuju Dubai serasa seolah sewindu lamanya untuk menantikan kesempatan untuk merangkul memeluk mencium sekujur tubuh Brata melepaskan kerinduan yang mendalam akan seorang sahabat dimasa remaja yang penuh aneka warna

"Maafkan aku Brat,... ampuni aku, aku sangat bersalah padamu selama ini"

lirih aku menghiba berderai air mata diantara kuluman cipokan tautan lidah dan bibir kami berdua setibanya kami dikamar hotel Burj Al Dubai

"Yuda, aku juga sangat bersalah padamu selama ini, maafkan aku dan ampuni aku juga"

lembut berbisik Brata menyampaikan rasa penyesalannya kepadaku dalam waktu yang hampir bersamaan dengan deraian air mata pula, air mata bahagia dua orang sahabat yang selama ini terpisahkan oleh amarah - amuk - angkara

Bagaikan pengantin baru kami lalui malam itu dengan bagitu indahnya, walaupun he.. he.. he.. mula-mula saling sungkan dan malu untuk mendahului namun akhirnya

"Sshh... kontol elo kuda banget Yud... ouch ! entotin aku... arrgghh entotin yang dalam... sampai kandas kepangkal batang kontol elo... ahh.. sshh enak banget" Brata menggelinjang terngial-ngial mendesah mesra

"Hmmppffhh... kapan kontol elo gede segede gene... hmm, enak banget sllurrpp... aahh... entotin mulut gua Brat... hmmff.. ahh.. hmmff.. ahh.." aku sangat menikmati denyutan demi denyutan kontol gede Brata didalam mulutku

Kontol kudaku dan kontol gede Brata saling memuaskan kerinduan dimulut Brata dan dimulutku dilobang sanggamaku dan dilobang sanggama Brata, berulang kali dan berulang kali muncratan pejuh demi muncratan hingga pagi menjelang, kami tertidur berpelukan seakan tak mau lagi terpisahkan... Bahkan ketika aku menuangkan kisahku ini disini kontol Brata masih menancap dengan gagahnya mengobok-obok liang anusku... hmm he he he

Namun apakah mungkin kami dapat melanjutkan hubungan ini dengan ikatan yang lebih kuat lagi hingga akhir hayat menjelang ? entahlah... karena dengan bertambahnya umur dan bertambah mapannya dibidang ekonomi, baik aku maupun Brata mulai digerecoki oleh keluarga mempertanyakan bila saatnya mempersunting seorang istri. Sebuah babak baru lagi bakal segera akan menghadang hubungan kami, antara aku, Yuda, dengan sahabat karibku Brata...

###

61 Gay Erotic Stories from Kontolgatal

! Ekshibisionis; Aktualisasi Seorang Gay

Ya... keinginan kuat untuk mempertontonkan kontol biji peler, lobang kencing dan lobang pantat kepada sesama lelaki merupakan sumber kenikmatan tersendiri bagiku, apalagi disertai dengan manipulasi manual pada zona erotik tersebut dan mendapat reaksi terhadap aksiku dari sesama lelaki yang melihat baik reaksi positif artinya menikmati tontonan yang aku suguhkan maupun reaksi negatif dengan kening

! Ekshibisionis; Berlumuran Pejuh di KRL

Memberikan sinyal rangsangan seksual kepada sesama lelaki merupakan kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri bagi seorang homo tulen bin sejati seperti diriku. Tak perduli apakah rangasangan seksual tersebut menjelma menjadi permainan entot mengentot atau hanya cukup menyebabkan kontol penerima sinyal menjadi ngaceng berat, hal itu tak menjadi persoalan karena untuk selanjutnya toh pengalaman

! Ekshibisionis; Fuck Me If You Can

Seperti umumnya seorang homo ekshibisionis sejati maka segala sesuatu tindakan dan perbuatannya selalu saja mengisyaratkan "fuck me if you can", entotlah aku bila kau mau, tentu saja aksi akan mendapatkan reaksi dari sesama lelaki homo ekshibisionis maupun homo voyeurism "i'm really greedy to fuck you, man", gua demen banget ngentotin loe. Nah, klop bukan bila mendapatkan hal tersebut, dimana

! Fetish; Cenderamata Bernilai Erotik

Betapa bahagianya aku ketika membuka lemari yang berisikan barang cenderamata yang bernilai erotik bagiku yang semakin hari semakin bertambah. Dari mulai topi penutup kepala sampai dengan sepatu karet rombeng, dari sapu tangan bekas ngelap pejuh sampai dengan celana jeans robek, pokoknya segala macam pernak pernik barang yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kegiatan entot mengentot namun

! Fetish; Dinas Luar

"Lagi bertugas mas?" "Dinas luar..." jawaban pendek tegas dari seorang seorang anggota polisi, namanya tertera dibaju seragam coklat, Sumarjo. Anggota polisi yang satu ini sangat menarik perhatianku, mungkin juga menarik perhatian anda yang mempunyai selera yang sama, "!" kontol ngaceng seorang homo fetish. Betapa tidak, anak muda gagah tinggi berbadan segitiga abis man, dada bidang kekar

! Gay Gangbang; Gelapnya Sel Tahanan

"Aku tidak bersalah apapun" protesku "Nanti saja urusannya, pokoknya ikut ke kantor" "Anda tidak berhak menahanku" "Melawan petugas ya!" ancam petugas tramtib ketika mereka menertibkan kawasan liar di pinggiran rel kereta api, dua tangan kekar mencengkeram lenganku dikiri dan kanan dan menggelandang aku masuk kedalam mobil tahanan bersama beberapa orang lagi yang sudah berada didalam mobil

! Gay Gangbang; Hasrat Seks di Sasana Tinju

Sasana tinju merupakan tempat favoritku memuaskan pandangan mata mengisi perbendaharaan fantasi seorang homo tulen seperti diriku, tempat dimana sekelompok lelaki muda kekar berbentuk segitiga abis berotot ketat kenyal dada bidang dengan otot dada menggelembung dihiasi pentil yang melenting perut rata berotot six pack kaya papan cucian pinggang ramping dengan daging buah pantat yang padat kenyal

! Interrasial; Lawatan Bisnis Saudara Serumpun

"Rozlan" katanya sembari menjabat tanganku ketika kami bertemu di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, sebetulnya dia tak perlu lagi menyatakan namanya karena aku telah memegang lembaran kertas yang bertuliskan namanya dengan besar. Dia datang untuk urusan bisnis di Jakarta dan aku ditugaskan untuk menjemputnya di bandara. "Masih ada bagasikah encik? tanyaku padanya, dia

! Interrasial; Moksa ke Nirvana Bersama A Wie

Pusat kebugaran, fitness centre, merupakan salah satu tempat rendevouz kaum homo gay pecinta sejenis doyan kontol seperti aku ini, kesanalah setiap hari senggang aku menghabiskan waktu selain untuk melatih otot dan kebugaran jasmani juga untuk melihat bahkan mendapatkan kontol untuk kebugaran rohani. Badan kekar berotot atletis berkilat berlumuran keringat, dada bidang dihiasi puting gede

! Merancap; Merogoh Kontol Remaja

Hari Senin pagi, kesibukan sudah dimulai sehabis fajar di ibukota, Jakarta. Semua orang keluar dari rumah menuju tempat kerjanya masing masing bagaikan anai anai keluar dari sarang, membuat kemacetan lalu lintas sudah menjadi pemandangan biasa, bus kota penuh sesak sudah menjadi pemandangan biasa, kereta api penuh sesak sampai ke atap gerbong sudah menjadi pemandangan biasa, sehingga semua orang

! Merancap; Nonton Kuli Ngloco

Kantorku berada di tingkat 2, sebuah perusahaan jasa kurir, sedangkan lantai bawah merupakan gudang tempat simpan segala macam barang yang akan diantarkan baik didalam kota maupun yang akan dikirim ke luar kota. Setiap harinya dari pagi hingga larut malam, selalu saja ada kegiatan antar jemput barang sesuai dengan permintaan pelanggan. Apalagi servis sampai dalam 1 hari sesuai dengan motto

! Militer; Instruktur yang Sadis dan Sedap

Komplek latihan calon tamtama itu berada diluar kota, sepi, jauh dari kesibukan masyarakat umum, dikejauhan terdengar suara orang yang sedang latihan khas dengan nyanyian para militer yang datar dan tegas mengikuti oleh gerak mereka. Aku mengantarkan titipan barang yang ditujukan kepada sersan Bimo, instruktur calon tamtama disana, melapor di gerbang masuk, periksa identitas, barang titipan di

! Militer; Jaga di Tenda Bawah Semanggi

Di bawah jembatan Semanggi, ada dua buah tenda militer yang sudah terpasang disana sejak lama, sejak angin reformasi diiringi gelombang demonstrasi melanda negeri ini, bergantian regu jaga mendapat tugas untuk berjaga jaga disana bila sesewaktu dianggap perlu maka regu jaga menjadi bertambah banyak bahkan terkadang diikuti panser dan kendaraan anti huru hara parkir disekitar areal tersebut. Pada

! Orgi; Kamar Mesin Kapal Mesum

Tanjung Priok malam hari, sebagaimana halnya pelabuhan besar di sudut dunia manapun maka pelabuhan ini juga menawarkan kehangatan malam melampiaskan nafsu ngentot berbagai cara, kontol dengan memek, kontol dengan kontol, memek dengan memek, kontol kontol memek, kontol memek memek maupun kontol kontol kontol seperti yang kualami di sebuah kamar mesin kapal mesum yang sedang bersandar di dermaga

! Orgi; Pesta Anak Jalanan

Anak jalanan, sebuah fenomena di kota besar di negara terkebelakang seperti negara kita ini, miskin, miskin harta walaupun negeri kaya karena salah urus dan para elite politiknya lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya ketimbang kepentingan bangsa, miskin moral, tidak ada lagi tokoh yang dapat menjadi panutan baik tokoh formal maupun tokoh informal semuanya berlomba menjadi homo caninus,

! Romansa; Oh Alangkah Indahnya

Pergulatan anak manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia ini terkadang sangat menakjubkan. Banyak hal yang tidak terduga sebelumnya dapat saja terjadi begitu saja sehingga bila semata memakai akal sehat tentu saja kita tak dapat menerimanya begitu saja. Sinergi sangat diharapkan dalam kehidupan antar manusia agar dari waktu ke waktu dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi dan lebih

! Romansa; Percikan Api Prahara

Perusahaan orang tua Dino gagal merebut peluang projek pemerintah yang bernilai ribuan dollar tersebut demikian pula perusahaan orang tua Donny karena persaingan bisnis demikian tajam belum lagi korupsi kolusi dan nepotisme dikalangan pemerintahan belum banyak berubah walaupun era reformasi sudah dicanangkan. Kayanya hanya sebatas jargon dan ungkapan klise, enyahkan korupsi enyahkan kolusi

! Romansa; Quo Vadis - Siapakah Aku ?

Quo Vadis - Siapakah Aku, memang menjadi pertanyaan yang sangat mendasar bagi setiap pribadi gay - homoseksual sejati, dan pertanyaan yang sama pula selau menggelayut di benak Dino maupun Donny. Siapakah aku, mengapa aku begini, kenapa berbeda orientasi seks dibanding masyarakat umum lain, untuk apa aku dilahirkan kalau hal tersebut memang tidak diperbolehkan, bagaimana semua ini dapat terjadi

! Romansa; Rajutan Benang Asmara

Mimpi mimpi buruk tentang penyiksaan dan menyiksa, tentang penderitaan dan menderita mengisi hari hari pertama Dino dan juga Donny yang sedang terkapar terbaring sepi di ranjang RS. Semacam illusi ataukah halusinasi mereka mengisi ruang fikiran dengan luapan dendam amarah dialam bawah sadar, naik membuncah dalam bentuk mimpi buruk dan selalu berakhir dengan ngaceng tegak menjulangnya kontol gede

00 it's 000; Awal Kampanye

"Oo it's ooo" awal kampanye pemilu sudah dimulai, entah apa yang di kampanyekan oleh puluhan partai yang tak jelas juntrungannya di negara republik drakula ini, hanya sekelompok petualang politik picisan yang berlomba untuk mendapatkan kesempatan menguras habis kekayaan yang berlimpah di negeri yang konon kabarnya gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja ini. Pesta demokrasi katanya,

00 it's 000; Brutalnya Satgas

Salah satu keanehan mungkin satu satunya di dunia adalah pembentukan satgas pengamanan oleh masing masing partai setiap menjelang pemilu. Kan ada instansi resmi yang mengurusi masalah keamanan dan pengamanan, tapi entahlah semua partai di negara ini merasa penting membentuk satgas pengamanan sendiri yang terkadang justru membuat situasi menjadi tidak aman. Satgas yang dibentuk umumnya terdiri

00 it's 000; Calon Legislatif

Semenjak awal kampanye hingga hari ini banyak sekali kegiatan calon legislatif dari masing masing partai yang berhamburan di negeri ini, umumnya segala cara dilakukan untuk menjaring massa calon pemilih agar mencoblos partainya dan gambarnya sebagai orang yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi mereka dalam pemerintahan yang akan datang. Bar&pub milik Koh Tjiang (baca : Akademi Fantasi Gay ) di

00 it's 000; Deg deg ser dengan jurkam

"Deg deg ser..." hatiku bergetar tatkala melihat salah seorang juru kampanye diantara segerombolan jurkam diatas sebuah pentas. Masih muda diantara jurkam tua bangkotan perut buncit muka berminyak namun jurkam yang satu ini lain dan seakan aku pernah ketemu tetapi entah dimana. Kemarin dia ada juga disana tetapi sebagai juru kampanye partai lain, apakah aku salah lihat, deja vu?, entahlah

00 it's 000; Erangan Erotik di Bilik Suara

Urusan logistik pemilu? Oo it's ooo... Hmm... membuat kita lebih sedih lagi melihat sistem kerja bangsa ini. Pemilu itukan sudah dijadwalkan setiap lima tahun, tapi selalu saja persiapannya on the last minute sehingga segala sesuatu dikerjakan terburu buru penuh masalah banyak task force den tentunya akn banyak penyimpangan dibanding bila dikerjakan secara apik rapi terprogram sejak lima tahun

Akademi Fantasi Gay: Zero Hour at Ground Zero

Jam 00.00 pada hari Minggu pembukaan bar& pub milik Koh Tjiang di bilangan Mangga Besar. Undangan telah berdatangan hadir, aku melihat tokoh gay Indonesia dari Surabaya juga hadir malam itu dan banyak selebriti, pejabat, mantan pejabat, pebisnis, profesional muda dan juga atlit yang hadir malam itu. Acara dimeriahkan oleh sekelompok grup entertainer gay yang sudah kondang di Jakarta dengan penari

Akademi Fantasi Gay; Masa Training

Ke enam calon terpilih memasuki kampus Akademi Fantasi Gay. Seragam kaos buntung ketat dengan celana boxer tipis membayang, Adi kulit sawo matang pakaian warna merah, Bonar sawo matang pakaian warna jingga, Cokro kulit kuning pakaian warna kuning, Don kulit hitam pakaian warna hijau, Edmond kulit putih kuning pakaian warna biru dan Fred kulit hitam pakaian warna ungu. Warna warni pelangi, bendera

Akademi Fantasi Gay; Rekrutmen

Koh Tjiang memanggilku untuk menyampaikan maksudnya memperluas bidang usaha bar&pub miliknya di bilangan Mangga Besar, yaitu menambah side wing eksklusif untuk gay. Untuk itu ia merasa perlu untuk melakukan seleksi ketat terhadap calon "waiter paripurna" yang akan mengisi lowongan tersebut, dan ia menetapkan beberapa syarat agar aku dapat mencarikan tepat sesuai keinginannya serta berjanji akan

Akademi Fantasi Gay; Sentuhan Akhir

Masa training hampir berakhir, sudah 3 bulan ke 6 akademia berada dalam kampus dan tak satupun tereliminasi oleh karena kemampuan mereka sangat baik dalam menerima latihan yang diberikan olehku, Gugun dan Koh Tjiang sangat teramat puas pada performance mereka, terutama setelah orgy yang dilakukan mereka bersama Koh Tjiang. Penampilan para akademia harus mendapat sentuhan agar layak jual pada

Akademi Fantasi Gay; Yudisium

Minggu depan para peserta akademia akan mulai bertugas di bar&pub milik Koh Tjiang di bilangan Mangga Besar Jakarta, berarti kampus Akademi Fantasi Gay akan kosong entah untuk berapa lama aku belum mendapat order lain dari Koh Tjiang. Upacara yudisium untuk melepaskan para akademia akan segera diselenggarakan di kampus, kami sudah merencanakan sedetil mungkin tahap demi tahap jalannya upacara

Amarah Amuk Angkara - A Prologue (1)

A PROLOGUE YUDA Entah darimana aku harus memulai ceritaku ini, namun agaknya lebih tepat ketika mulai terjadinya persahabatan antara aku, Yuda, dengan sahabat karibku Brata, yaitu ketika kami berdua beranjak puber dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dikota kami yang relatif kecil bila di bandingkan dengan kota Jakarta ataupun kota besar lainnya di Indonesia. Persahabatan antara

Amarah Amuk Angkara - A Prologue (2)

A PROLOGUE (2) BRATA Hmm... aku rasa tidak perlu aku ceritakan kembali tentang pertemuanku dengan Yuda, karena dia telah secara detil menjelaskan kepada anda tentang hal tersebut (lihat prologue 1). Memang perjalanan dan pengalaman masa remaja kami ternyata sangat mempengaruhi jalan hidup kami selanjutnya hingga saat ini... terutama setelah kejadian di pos kamling laknat tempat maksiat

Amarah Amuk Angkara - Amarah

AMARAH YUDA Hubungan aku dengan Brata semakin akrab saja terutama setelah berulang kali kami melakukan perbuatan meniru yang kami lihat di bilik jahanam pos kamling sialan itu. Kontol aku sudah sekian kali diemut diisep dijilat oleh Brata demikian pula kontol Brata telah berulang kali aku cicipi dengan nikmat didalam mulutku. Dengan bertambahnya usia kami maka bertambah mahir pula kami

Amarah Amuk Angkara - Amuk

AMUK BRATA Tiga tahun sudah berlalu dari perpisahan yang menyakitkan antara aku, Brata, dengan sahabat karibku Yuda. Aku mengikuti orang tuaku yang pindah ke kota lain untuk menjalankan tugasnya sebagai abdi negara, pegawai negeri dan berpindah lagi hingga saat ini pada masa kelas 3 SMU aku sudah berada di ibukota provinsi. Aku tumbuh sebagai seorang lelaki muda, tinggi, tampan dan selalu

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (1)

AN EPILOGUE (1) BRATA Hampir dalam waktu yang bersamaan aku dan Jaya membuka mata terbangun dipagi hari itu, ketika sinar matahari pagi telah menerobos masuk melalui celah tirai jendela kamar apartemenku tepat jatuh diwajah kami berdua. Sejenak aku mengucek mataku menyesuaikan diri dengan terang sinar matahari pagi dan menoleh kearah Jaya sambil membalas senyumannya yang manis penuh arti

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (2)

AN EPILOGUE (2) YUDA Duduk bengong sendirian di rung tunggu kelas utama bandara Soekarno-Hatta, menunggu jadwal keberangkatanku ke Dubai mengikuti pertemuan internasional lembaga keuangan dunia. Memang auku sangaja datang lebih awal untuk menghindari kemacetan lalu lintas Jakarta yang tak dapat diprediksi. Berusaha membaca buku saku yang aku bawa namun lebih banyak fikiranku melayang ke

Amarah Amuk Angkara - Angkara

ANGKARA YUDA Melanjutkan pendidikan ketingkat universitas aku berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri di Jakarta, aku tumbuh menjadi sosok lelaki dengan bentuk tubuh yang membuat banyak cewe' kegatalan mencari perhatianku seolah agar sudilah kiranya aku menjamah tubuh mereka, bahkan banyak diantara mereka yang tidak segan untuk datang bertandang ke kamar kostku dengan pakaian yang

Ampun bang, kontol elo gede banget

Berulang kali aku melintasi tempat proyek pembangunan tower listrik tersebut selalu saja aku lihat ke empat pekerja yang sekitar 20-an tahun tersebut bekerja di lokasi itu, tak banyak orang lain ditempat tersebut karena agaknya pembangunan tower listrik tersebut sedang dalam proses penyelesaian saja, membersihkan puing yang tersisa karena disana disini banyak teronggok puing besi dan kabel serta

Ampun bang, kontolmu gede banget - Beni

Seharian ketika bekerja dikantor, lobang pantat aku terasa perih karena kemarin malam telah dihajar oleh 2 kontol sekaligus, yaitu kontol Tarno dan kontol Beni. Kedua kontol tersebut gede-gede, duh... ampun bang, kontolmu gede banget. Tapi aneh, dalam keperihan tersebut muncul kerinduan yang mendalam akan hajaran kontol pekerja tersebut kembali untuk memenuhi liang sanggama aku, entahlah...

Ampun bang, kontolmu gede banget - Joni

Jari Joni yang berbonggol-bonggol gede keras kapalan masih keluar masuk dan berputar putar didalam lobang pantatku yang sudah licin dibasahi oleh precum Beni, sementara aku masih saja menjilati membersihkan kontol Beni. Joni yang terkadang dipanggil Juntak itu berusia sekitar 20 - 25 tahun, tipikal lelaki muda Batak yang fresh from the "huta", wajahnya persegi keras tubuhnya "pendekar" (pendek

Ampun bang, kontolmu gede banget - Tarno

Setelah mereka puas memuncratkan pejuh kedalam tubuhku aku dan pekerja yang dipanggil No (ternyata belakangan aku tahu ia bernama Tarno)keluar dari kamar mandi tersebut menuju bedeng tempat mereka tidur. Aku hanya memakai celana saja sedangkan bajuku aku sandang dibahu, Tarno telanjang bulat berjalan dengan santai menuju bedeng mereka... gila bener ini anak, pikirku, betapa beraninya dia berbugil

Ampun bang, kontolmu gede banget - Udin

Orangnya tinggi slim tetapi badannya padat dengan bentuk tubuh V-shaped yang sangat menggiurkan setiap lelaki sakit seperti diriku, rambutnya gondrong ikal hitam mengkilap mirip rambutnya Rangga dalam AADC, ada tindik perak di anak kuping kanannya dan tatoo kecil di daerah leher kirinya, dadanya bidang dengan otot dada menggelembung tercetak di kaos ketat yang selalu dipakainya, perutnya...

Bayang-bayang Berduri (1) - Tumbuh Bersemi

BAYANG-BAYANG BERDURI TUMBUH BERSEMI Tanganku masih sibuk membenahi posisi kontolku yang tegang tegak berdiri didalam celana ketika baru turun dari bis kota akibat tersenggol-senggol bergesekan dengan pantat cewek ketika berdesakan didalam bis tersebut. "Maaat... Mat Sani..." ditengah hiruk pikuk lalu lalang kendaraan dijalanan kota Jakarta dari seberang jalan temanku

Bayang-bayang Berduri (2) - Merah Merekah

Latihan demi latihan di sasana tinju tersebut membuat Mat Sani dan Adi semakin akrab, selain oleh karena kegiatan ekstra kurikuler yang sama juga lebih banyak lagi oleh karena kesamaan dalam masalah keluarga, sama-sama berasal dari kelas bawah, dengan himpitan ekonomi yang tersana semakin menyesakkan dan... hmm sama-sama merasakan adanya ketertarikan pada seks sejenis. Sebagaimana layaknya

Bayang-bayang Berduri (3) - Berbuahkan Bisa

Selepas masa sekolah menengah, Mat Sani dan Adi tak dapat lagi melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Desakan ekonomi, kebutuhan hidup sehari hari membuat mereka harus segera mencari kerja apa saja untuk minimal meringankan beban keluarga. Perpisahan memang tak dapat dielakkan oleh kedua anak manusia itu, masa muda penuh gelora membahana dalam seketika tercerabut begitu saja

Bayang-bayang Berduri (4) - Bergetahkan Gulana

(Bila anda seorang homo tulen maka disinilah tempatnya anda dapat memuaskan pandangan syahwat mata terhadap tubuh kekar liat berotot lelaki jantan perkasa, hitam berkilauan basah berkeringat dengan pakaian yang seadanya lengket dibadan, bahkan tak jarang tanpa pakaian bugil telanjang bulat tanpa selembar benangpun menutup aurat... PHEEEW) "Rokok lo San... minta sebatang" terdengar suara

Gelora Nafsu Brondong STM - Andi

ANDI Dalam balutan seragam sekolah STM, Andi masih memandang bayangan tubuhnya di cermin untuk terakhir kali sebelum berangkat ke sekolah... rambut spike berlumuran jelly baju putih tipis longgar dengan dua buah kancing bagian atas terbuka kalung dengan bandulan bintang sheriff kesayangannya celana seragam ketat ngepas ke kulit tungkainya... hmm, baju seragamnya sengaja dikeluarkan agar

Gelora Nafsu Brondong STM - Berno

GELORA NAFSU BRONDONG STM BERNO Pagi hari sebelum ke sekolah aku sudah mempersiapkan gambar-gambar seru dan vcd bokep permintaan Andi minggu lalu setelah sebelumnya aku ngloco sampai muncrat kemana-mana didalam kamarku sambil kembali mengamati gambar-gambar tersebut. Adegan yang ada didalam gambar tersebut membuat aku susah untuk menahan kontolku agar tidak langsung tzzooiing ! tegak

Gelora Nafsu Brondong STM - Choky

GELORA NAFSU BRONDONG STM CHOKY Dari sudut mataku, aku meliaht Andi dan Berno lagi asyik-asyikan melihat gambar seru sementara jam pelajaran sedang berlangsung. Buset... kini tangan Berno lagi mengelus-elus kontol Andi yang tengah berdiri tegak perkasa menjulang keluar dari ritsleting celananya yang sudah terbuka, kontolku jadi ikut-ikutan ereksi neh. "Man, elo lihat noh... Andi ama

Gelora Nafsu Brondong STM - Dirman

GELORA NAFSU BRONDONG STM DIRMAN Dirman, sosok pelajar STM tinggi badan 175cm, relatif kurus namun dengan otot yang kenyal padat pejal, V-shaped bahu bidang pinggang ramping, kulit hitam bahkan sampai kebibirnya juga merah kehitaman, rambut cepak, daun telinga kiri dengan anting perak, dengan tampang wajah pemberontak yang lembut hati - matanya belok besar namun bila memandang sesuatu tajam

Kuli Gudang Dolog

Sore itu aku berada di depan gudang Dolog di bilangan Jakarta Timur, berjalan jalan menghirup udara sore hari melepas kepenatan setelah lima hari bekerja di kantor. Ada 2 buah truk penuh berisi beras import yang sedang diturunkan oleh sekelompok kuli keluar masuk dari truk kedalam gudang memanggul 2 atau 3 karung beras dipundak mereka yang kekar, kuat dan perkasa hmm... sangat menarik perhatianku

Kuli Logging Lebih Dahsyat

Perjalanan menuju lokasi logging sangat melelahkan, 2 hari 3 malam berada di dalam mobil Land Rover menempuh jalanan tanah berlubang, berlumpur, tak terawat, menembus rimba belantara yang telah rusak tercabik, bersama 2 orang staf perusahaan kayu yang hendak melakukan audit di lapangan karena hasil penebangan sudah semakin tak menguntungkan perusahaan sehingga dirasa perlu untuk meninjau lapangan

Kuli Logging Lebih Dahsyat (epilog)

Aku masih terikat diambang pintu, telanjang bulat, jejas bilur sabetan dan bogem mentah serta bekas sundutan rokok dan cupang menghiasi sekujur tubuh, dengan pejuh berceceran diseluruh tubuhku, bahkan mengalir perlahan keluar dari anus membentuk aliran di selangkanganku turun ke buah pelerku dan menetes, turun juga ke kedua pahaku sampai ke betis, aliran pejuh hangat geli geli basah akhhh...

Kuli Logging Lebih Dahsyat, Part 2

Sore menjelang malam aku menuju barak C sesuai yang diperintahkan oleh kuli logging yang mengembat abis mulutku siang tadi, rahangku masih terasa pegel oleh karena terlalu lama menganga penuh untuk menerima sodokan kontol item gede sepergelangan tanganku. Sementara lelehan pejuh dicelanaku sudah mengering, membentuk gambaran tersendiri dicelanaku dan bila aku bersendawa maka uap pejuh kental

Kuli Logging Lebih Dahsyat, Part 3

Matahari telah keluar dari peraduannya, demikian pula kuli logging pada berkeluaran dari bedengnya masing masing, ada 5 bedeng dilokasi penebangan kayu tersebut, bedeng A sampai bedeng E, sama kumuh dan sama sempitnya, berisi rata rata 6 orang kuli per bedeng. Hari ini hari Minggu merupakan hari istirahat mereka, namun oleh karena lokasi terpencil ditengah hutan dan ketiadaan sarana transportasi

Kuli PETI (Gurandil) Haus Seks

PETI, penambangan tanpa ijin merupakan skandal terbesar di negeri ancur ancuran seperti di Indonesia ini. Lokasi penambangan emas dibangun, lobang penggalian dibuat dengan dana pemerintah yang tidak sedikit dan kemudian dinyatakan ditutup karena konon katanya tak menghasilkan dan selanjutnya penambang liar yang di kordinir oleh oknum PT Aneka Tambang yang mengoperasikan lobang tambang tersebut

Kuli PETI (Gurandil) Haus Seks

Seperti yang telah aku ceritakan terdahulu bahwa di lokasi penambangan emas liar banyak sekali fihak yang berkepentingan, menangguk keuntungan dari keboborokan sistem negeri brengsek ini dengan segala tipu daya dan muslihat menjungkir balikkan logika akal sehat, memeras tenaga gurandil sampai kering kerontang tak meninggalkan bekas apapun untuk kemajuan mereka apalagi untuk kemajuan masyarakat

Kuli PETI (Gurandil) Permainan Brutal

Kebrutalan di lokasi penambangan emas liar merupakan kisah lama yang selalu berulang dari abad ke abad sepanjang tragedi kehidupan manusia. Pengasapan lobang penggalian hingga berakhir dengan kematian para gurandil merupakan hal yang dianggap lumrah saja oleh karena persaingan antar kelompok yang sama rakus sama tamak sama biadab sehingga nyawa manusia tak lebih sama saja dengan nyawa tikus got

Kuli PETI (Gurandil) Swarga Kaum Gay

Betapa tidak, sebuah lokasi penambangan emas illegal dimana semua aturan dan norma hukum yang lazim dalam sebuah masyarakat yang beradab tidak berlaku termasuk tanpa pengawasan dari aparat penegak keadilan, hanya hukum rimba yang kuat mengalahkan yang lemah, yang kuat menjadi berhak atas eksplotasi yang lemah luar dalam, maka tempat itu mejadi benar benar menjadi swarga yang indah bagi kaum gay,

Kuli proyek nonton bioskop

Malam itu film India ditayangkan di bioskop tersebut, tak banyak lagi peminat bioskop semenjak sarana hiburan telah masuk langsung ke ruang tamu masing masing keluarga berupa TV, VCD maupun DVD. Hanya ada beberapa orang yang sedang menunggu di lobby sederhana bioskop tersebut menunggu loket karcis buka, termasuk aku yang sengaja datang ke bioskop tersebut untuk menyalurkan hobbyku menyedot kontol

Kuli Serabutan; Nge-joss banget

Setelah beberapa saat aku berada telanjang bulat diantara pelukan dua kuli serabutan yang baru saja menumpahkan pejuh kedalam mulut dan kedalam lobang pantatku, perutku mulai keroncongan. Maklumlah banyak sudah energi yang keluar apalagi diluar udara dingin dengan tiupan angin mengiringi hujan petir yang belum juga berhenti dari tadi membasahi bumi Jakarta, aku bangkit menuju pojokan dapur masih

Kuli Serabutan; Paling Bokis Deh

Dua orang kuli memanggul peralatan galian berjalan di depan kamar kostku, ditengah hujan deras yang melanda Jakarta. Mereka berjalan sambil bercanda satu sama lain ditengah hujan lebat, entah apa yang mereka bicarakan namun kelihatan mereka sangat happy dan yang jelas kontol mereka berdua tampak ngaceng berat tercetak dengan tegas dibalik pakaian mereka yang basah kuyup itu. Aku sendiripun lagi

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story