Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (1)

by Kontolgatal


AN EPILOGUE (1)

BRATA

Hampir dalam waktu yang bersamaan aku dan Jaya membuka mata terbangun dipagi hari itu, ketika sinar matahari pagi telah menerobos masuk melalui celah tirai jendela kamar apartemenku tepat jatuh diwajah kami berdua. Sejenak aku mengucek mataku menyesuaikan diri dengan terang sinar matahari pagi dan menoleh kearah Jaya sambil membalas senyumannya yang manis penuh arti

"Makasih Brata, elo telah membuat malam yang terindah bagiku"

Jaya berkata sambil bergerak beringsut perlahan mendekatkan wajahnya ke wajahku dan mencium bibirku dengan lembut, kamipun berpagutan dengan mesra saling menyentuh membelai mengusap tubuh yang telanjang bulat dalam selimut, penat dan pegal setelah bergumul dalam nafsu jalang lelaki durjana menghabiskan luapan syahwat bergelimang pejuh dan keringat hampir separuh malam tersebut.

"Umm... gw juga berterima kasih pada elo Jay, bener-bener hebat elo tadi malam membuat gw kaya terbang ke nirwana... hmm umm"

"Akh... elo juga nge-joss banget tadi malam koq... umm"

sambil saling mengulum bibir kami masih berpelukan bermalas-malasan diranjangku yang sudah kusut masai akibat pergumulan kami semalaman, menikmati week-end setelah bekerja gila-gilaan selama 5 hari di rimbaraya belantara kemacetan di jakarta ini.

Aku sudah bekerja disebuah lembaga permodalan yang cukup ternama di Jakarta, sedangkan Jaya juga bekerja pada sebuah perusahaan sekuritas pialang bursa yang sedang naik daun sehingga pertemuan aku dengan Jaya yang berlanjut menjadi perkenalan dan akhirnya menjadi persahabatan tak dapat dihindarkan karena kami bersama-sama bergerak dibidang keuangan. Jaya adalah sosok peranakan Cina dari Pontianak yang gigih dalam bekerja, tubuhnya tinggi atletis karena sering latihan di sarana kebugaran, sangat maskulin, kalau sepintas dilihat mirip dengan Nakata, pemain sepakbola Jepang yang sudah go internasional itu. Sebuah tatapan mata yang kelamaan sekian detik saja pada saat perkenalan antara aku, Brata, dengan Jaya ketika coffee break pada sebuah seminar keuangan di sebuah lobby hotel membuat gaydar kami berdua saling memancarkan sinyal dan akhirnya... ya begitu deh.

"Yum yum... enak buanget sosis pribumi ini yah..."

Jaya mengulum mengisap menjilat kontolku yang udah kembali ngaceng berdiri tegak ketika kami mandi bareng dipagi hari itu di apartemenku, sementara aku masih melulurkan shampoo dirambutku

"Duh Jay, gw masih shampoo-an neh"

aku berpura-pura sedikit protes padanya padahal kontolku tak dapat berbohong ! semakin diemut Jaya semakin mekar merekah merah keunguan pula batang kontolku yang gede itu. Kami saling menyabuni sekujur tubuh sambil berpelukan bercipokan bergesekan batang kejantanan dibawah guyuran air hangat shower menambah hangatnya kobaran hawa maksiat didalam bilik kamar mandi...

"Ohh yezz... fuck me Brat, ouch... arrgghh, fuck me harder... sshh, ahhh fuck me deeper... oh my god, rape me... bastard ! oh shit, oh yezz..."

Jaya mendesah terengah-engah ketika kembali kontolku yang sudah mengeras bagaikan batang baja menghunjam keluar masuk lobang pantatnya, berulang kali dan berulang kali sementara tubuh kami berdua masih basah kuyup dibawah siraman shower air hangat. Sementara itu pula tanganku mengocok kontol Jaya yang tak kalah gagah gede gempal dengan kontolku yang tengah tertancap dalam diliang sanggamanya bagaikan terpilin-pilin oleh geolan pinggang Jaya... phew ! Jaya mahir banget dalam mengontrol empotan lobang pantatnya bagaikan memerah susu meremas gemas dan terkadang mengisap dengan kuat batang kontolku didalam lobang pantatnya yang hangat itu hingga tubuhku kembali bergetar menggigil mengejang menyemprotkan kembali muncratan pejuhku untuk kesekian kalinya dalam tenggang waktu yang tidak terlalu lama didalam rongga usus Jaya...

"Arrgghh... Jay, ohh shhh... memek elo mantap banget, arrgghh... lebih enak dari memek amoy... arrgghh, gw.. gw.. mo.. kluar Jay... arrgghh..."

Giliran Jaya pula mengentot lobang pantatku ketika aku masih terkulai kehabisan tenaga karena baru saja memuntahkan sisa lahar panas kontolku, dia sedemikian terangsang akibat kocokan aku tadi pada batang kontolnya ketika aku mengentotinya barusan. Sedemikian dalam dikandaskannya tancapan batang kontolnya dalam anusku sehingga jembutnya terasa menggelitik pinggir lobang anusku, bahkan biji pelernya sampai beradu dengan biji pelerku, kelenjar prostatkupun tanpa ampun berulang kali disodok oleh kepala kontolnya yang gede kaya kepalan tangan bayi itu, setiap kali G-spot aku dirojoknya membuat aku meggeliat menggelinjang dalam pelukan erat tangannya yang melingkari tubuhku ini... arrgghh.

"Haiya lu ci pay ci pay la... arrgghh, memek pribumi juga enak laa.. wa entot lo sampai jebol lo punya lobang neh... arrgghh, shh... ahhh memek elo sempit dan... ahh, shh... uenaakkk banget.."

Aku hampir terlambat tiba dibandara Soekarno-Hatta, bergegas check-in dan menuju immigrasi menyelesaikan pernak-pernik dokumen dan paspor, terus setengah berlari menuju gate yang ditentukan. Pramugari menyapaku dengan berusaha tetap tampak ramah ketika aku sampai diujung belalai garbarata melangkah masuk melintasi ambang pintu pesawat tersebut. Hari ini aku harus pergi mewakili kantorku dalam acara pertemuan internasional lembaga pendanaan di Dubai, sebuah acara tiga tahunan yang sangat penting untuk diikuti oleh semua sektor keuangan didunia... dan aku tidak boleh sampai gagal untuk mengikutinya hanya gara-gara masalah sepele, terlambat naik pesawat.

Wajahku dan wajahnya sama-sama menegang ketika pramugari mempersilahkan aku mengambil tempat duduk dibangku 2C di kelas utama pesawat Garuda yang hendak berangkat ke Dubai, sementara dia, Yuda !, duduk dibangku 2A. Sekilas aku mencari tempat lain yang kosong, akh... sudah penuh berisi, tak mau tidak - suka tak suka aku harus duduk disebelah dia apalagi pilot telah memberi aba-aba untuk menutup pintu, pramugari telah bergegas mengambil kembali gelas minuman welcome drink dan refreshment towel dan tayangan prosedur penyelamatan dalam keadaan darurat sudah mulai. Sejenak terhenyak bingung mau bersikap, tapi tak mungkin khan aku bergumul bertinju bergamparan saling mengumbar dendam kesumat yang perih membara pilu merasuk sukma yang terluka, dengan Yuda diatas pesawat udara, di kelas utama lagee...! Aku bukan remaja muda belia lagi dan dia juga sama, haruslah dewasa berhati dingin dalam menghadapi situasi ini. Bayangkan betapa berkecamuknya hamburan perasaan dalam hati aku, dan aku yakin hal yang sama dalam hatinya juga, pada moment tersebut. Menit demi menit ketika pesawat mulai bergerak menuju run-way terasa begitu lama bagaikan waktu berjalan sedemikian lambat sehingga serasa bagai berjam-jam, sunyi senyap hampa kaku kami berdua duduk sangat tegang menatap terpaku kearah sandaran tempat duduk baris depan. Kilasan bayangan masa lalu secara otomatis tak dapat aku elakkan terbayang runtut detil demi detil hubungan aku, Brata dengan orang yang saat ini duduk tepat disampingku, Yuda. Masa remaja yang indah bersamanya - masa amarah antara aku dan dia - masa amuk yang meninggalkan luka - masa angkara dalam diam hampa yang memilukan jiwa... aku berusaha sekuat daya upaya mengalihkan perhatian kehal-hal lainnya namun rekaman dihard-disk otakku sama sekali tak mau diajak kompromi, tetap kembali dan kembali lagi menayangkan kenangan amarah - amuk - angkara.

Tubuhku menggigil bergetar berupaya tegar disebelah sahabat karib yang menjelma menjadi musuh bebuyutanku ini, namun tak kuasa mencegah mengalirnya air mata jatuh titik demi titik membasahi jas hitam yang tengah aku pakai. Tanganku menggenggam keras sandaran tangan tempat duduk dipesawat ini berusaha sekuat tenaga agar tak runtuh luluh namun ternyata percuma karena titik demi titik air mata masih juga menetes perlahan mengalir melalui sudut mataku membasahi pipi menuruni hingga kepinggir rahang bawahku dan tes... jatuh lagi membasahi bajuku. Getaran dan goncangan pesawat yang sedang lepas landas menambah tegas jatuhnya tetes air mataku ini... sialan ! mau mengusap air mata ketika berada tepat disebelahnya ? duh gengsi banget... dan jegleg ! pesawat terasa terhentak oleng ketika melaju mengangkasa menembus gumpalan awan cumullus dan serrr... lenganku dan lengannya yang dari tadi berusaha berjauhan membuat batas tembok maya agar tidak bersentuhan menjadi tersentuh beneran, serasa ada aliran listrik 10.000 volt mengalir melecut axon-neuron syarafku dari lengan kiriku langsung ke receiver yang terletak dalam didasar otakku.

Bagaimanapun aku berusaha untuk tidak menatap wajahnya namun ekor mataku secara otomatis melirik lengan Yuda yang menyentuh lenganku ketika goncangan pesawat tadi... hlaah ! sebuah tetesan air mata yang juga jatuh dari wajahnya membasahi jas yang dipakainya, membuat aku perlahan menaikkan pandanganku senti demi senti perlahan demi perlahan menoleh wajahnya. Dua pasang mata berkaca-kaca saling memandang segera melabur semua duka yang selama ini terpelihara dan... tanganku dan tangannya segera saling menggenggam melepas rindu yang ternyata masih terpendam diatas pegangan kursi kelas utama pesawat Garuda yang masih terus menanjak menapak angkasa.

"Maafkan aku... Yuda" "Maafkan aku juga... Brata" "Yuda... aku... aku.." "Brata... aku juga.."

Sama sama tak dapat lagi berkata-kata hanya air mata kerinduan yang terpendam bercucuran membasahi memadamkan api dendam amarah - amuk - angkara. Pada saat itu ingin sekali rasanya melepas ikatan jerat sabuk pengaman kami saling menghamburkan tubuh kami saling berpelukan berpagutan berciuman mesra, namun apa daya situasinya tidak memungkinkan untuk itu disamping tentunya akan membuat heboh orang satu pesawat menjadi berita besar pula diharian ibukota dan televisi swasta ada dua hombreng bercinta di udara he he he...

Di dalam kamar hotel bintang 5 Burj Al-Dubai, aku dan Yuda bagaikan pengantin baru saling melepas rindu dendam yang membara, tidak mau sedetikpun lepas darinya demikian pula dia juga tak mau lepas sedetikpun dariku, menikmati paduan kasih yang pernah terpisahkan oleh amarah - amuk - angkara. Apalagi ternyata Yuda, yang sekarang ini bekerja disebuah bank permodalan juga ikut dalam pertemuan yang sama dengan yang aku ikuti, ditempat yang sama dalam waktu yang sama... oh alangkah bahagianya kami berdua seakan dunia ini milik kami dan orang lain cuma numpang aja... hmm.

"Arrgghh... gila lo Yud, udah berapa liter spermamu masuk... akhh, kedalam tubuhku... oouch, sshh... entot lagi Yud... akhh entotin aku dgn kontol kuda elo... arrgghh"

Yuda, tumbuh dewasa menjadi sosok lelaki perkasa, tubuhnya padat berisi, wajahnya ganteng banget dengan bayangan menghijau cambang dan kumis bekas dicukur, bulu dadanya penuh pesona menghiasi dadanya yang bidang turun berulir melingkari puser diperutnya yang pipih rata berotot six pack, dan turun lagi bersambung ke jembutnya yang item ikal tercukur rapi. Dan... ya yang paling istimewa so pasti kontolnya yang sudah tak asing lagi bagiku, gede panjang item berurat dengan kepala kontolnya yang bagaikan cendawan mekar dimusim hujan, keras kenyal penuh stamina tak kenal lelah tak henti-hentinya mengentoti mulutku - lobang pantatku persis, sampai saat ini ketika aku sedang duduk diatas kontolnya yang masih tegang keras berdenyut-denyut tercelup dalam dilobang pantatku sementara aku menuliskan cerita ini,... hmm.

"Wow... empotan memek elo makin yahud banget Brat... gila, kontol arrgghh... kontol gw serasa dilumat abis neh... sshh, akhh..."

Dapatkah kerinduan keintiman kemesraan kami ini menjadi ikatan yang lebih kuat lagi hingga ajal datang menjelang nanti?

###

61 Gay Erotic Stories from Kontolgatal

! Ekshibisionis; Aktualisasi Seorang Gay

Ya... keinginan kuat untuk mempertontonkan kontol biji peler, lobang kencing dan lobang pantat kepada sesama lelaki merupakan sumber kenikmatan tersendiri bagiku, apalagi disertai dengan manipulasi manual pada zona erotik tersebut dan mendapat reaksi terhadap aksiku dari sesama lelaki yang melihat baik reaksi positif artinya menikmati tontonan yang aku suguhkan maupun reaksi negatif dengan kening

! Ekshibisionis; Berlumuran Pejuh di KRL

Memberikan sinyal rangsangan seksual kepada sesama lelaki merupakan kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri bagi seorang homo tulen bin sejati seperti diriku. Tak perduli apakah rangasangan seksual tersebut menjelma menjadi permainan entot mengentot atau hanya cukup menyebabkan kontol penerima sinyal menjadi ngaceng berat, hal itu tak menjadi persoalan karena untuk selanjutnya toh pengalaman

! Ekshibisionis; Fuck Me If You Can

Seperti umumnya seorang homo ekshibisionis sejati maka segala sesuatu tindakan dan perbuatannya selalu saja mengisyaratkan "fuck me if you can", entotlah aku bila kau mau, tentu saja aksi akan mendapatkan reaksi dari sesama lelaki homo ekshibisionis maupun homo voyeurism "i'm really greedy to fuck you, man", gua demen banget ngentotin loe. Nah, klop bukan bila mendapatkan hal tersebut, dimana

! Fetish; Cenderamata Bernilai Erotik

Betapa bahagianya aku ketika membuka lemari yang berisikan barang cenderamata yang bernilai erotik bagiku yang semakin hari semakin bertambah. Dari mulai topi penutup kepala sampai dengan sepatu karet rombeng, dari sapu tangan bekas ngelap pejuh sampai dengan celana jeans robek, pokoknya segala macam pernak pernik barang yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kegiatan entot mengentot namun

! Fetish; Dinas Luar

"Lagi bertugas mas?" "Dinas luar..." jawaban pendek tegas dari seorang seorang anggota polisi, namanya tertera dibaju seragam coklat, Sumarjo. Anggota polisi yang satu ini sangat menarik perhatianku, mungkin juga menarik perhatian anda yang mempunyai selera yang sama, "!" kontol ngaceng seorang homo fetish. Betapa tidak, anak muda gagah tinggi berbadan segitiga abis man, dada bidang kekar

! Gay Gangbang; Gelapnya Sel Tahanan

"Aku tidak bersalah apapun" protesku "Nanti saja urusannya, pokoknya ikut ke kantor" "Anda tidak berhak menahanku" "Melawan petugas ya!" ancam petugas tramtib ketika mereka menertibkan kawasan liar di pinggiran rel kereta api, dua tangan kekar mencengkeram lenganku dikiri dan kanan dan menggelandang aku masuk kedalam mobil tahanan bersama beberapa orang lagi yang sudah berada didalam mobil

! Gay Gangbang; Hasrat Seks di Sasana Tinju

Sasana tinju merupakan tempat favoritku memuaskan pandangan mata mengisi perbendaharaan fantasi seorang homo tulen seperti diriku, tempat dimana sekelompok lelaki muda kekar berbentuk segitiga abis berotot ketat kenyal dada bidang dengan otot dada menggelembung dihiasi pentil yang melenting perut rata berotot six pack kaya papan cucian pinggang ramping dengan daging buah pantat yang padat kenyal

! Interrasial; Lawatan Bisnis Saudara Serumpun

"Rozlan" katanya sembari menjabat tanganku ketika kami bertemu di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, sebetulnya dia tak perlu lagi menyatakan namanya karena aku telah memegang lembaran kertas yang bertuliskan namanya dengan besar. Dia datang untuk urusan bisnis di Jakarta dan aku ditugaskan untuk menjemputnya di bandara. "Masih ada bagasikah encik? tanyaku padanya, dia

! Interrasial; Moksa ke Nirvana Bersama A Wie

Pusat kebugaran, fitness centre, merupakan salah satu tempat rendevouz kaum homo gay pecinta sejenis doyan kontol seperti aku ini, kesanalah setiap hari senggang aku menghabiskan waktu selain untuk melatih otot dan kebugaran jasmani juga untuk melihat bahkan mendapatkan kontol untuk kebugaran rohani. Badan kekar berotot atletis berkilat berlumuran keringat, dada bidang dihiasi puting gede

! Merancap; Merogoh Kontol Remaja

Hari Senin pagi, kesibukan sudah dimulai sehabis fajar di ibukota, Jakarta. Semua orang keluar dari rumah menuju tempat kerjanya masing masing bagaikan anai anai keluar dari sarang, membuat kemacetan lalu lintas sudah menjadi pemandangan biasa, bus kota penuh sesak sudah menjadi pemandangan biasa, kereta api penuh sesak sampai ke atap gerbong sudah menjadi pemandangan biasa, sehingga semua orang

! Merancap; Nonton Kuli Ngloco

Kantorku berada di tingkat 2, sebuah perusahaan jasa kurir, sedangkan lantai bawah merupakan gudang tempat simpan segala macam barang yang akan diantarkan baik didalam kota maupun yang akan dikirim ke luar kota. Setiap harinya dari pagi hingga larut malam, selalu saja ada kegiatan antar jemput barang sesuai dengan permintaan pelanggan. Apalagi servis sampai dalam 1 hari sesuai dengan motto

! Militer; Instruktur yang Sadis dan Sedap

Komplek latihan calon tamtama itu berada diluar kota, sepi, jauh dari kesibukan masyarakat umum, dikejauhan terdengar suara orang yang sedang latihan khas dengan nyanyian para militer yang datar dan tegas mengikuti oleh gerak mereka. Aku mengantarkan titipan barang yang ditujukan kepada sersan Bimo, instruktur calon tamtama disana, melapor di gerbang masuk, periksa identitas, barang titipan di

! Militer; Jaga di Tenda Bawah Semanggi

Di bawah jembatan Semanggi, ada dua buah tenda militer yang sudah terpasang disana sejak lama, sejak angin reformasi diiringi gelombang demonstrasi melanda negeri ini, bergantian regu jaga mendapat tugas untuk berjaga jaga disana bila sesewaktu dianggap perlu maka regu jaga menjadi bertambah banyak bahkan terkadang diikuti panser dan kendaraan anti huru hara parkir disekitar areal tersebut. Pada

! Orgi; Kamar Mesin Kapal Mesum

Tanjung Priok malam hari, sebagaimana halnya pelabuhan besar di sudut dunia manapun maka pelabuhan ini juga menawarkan kehangatan malam melampiaskan nafsu ngentot berbagai cara, kontol dengan memek, kontol dengan kontol, memek dengan memek, kontol kontol memek, kontol memek memek maupun kontol kontol kontol seperti yang kualami di sebuah kamar mesin kapal mesum yang sedang bersandar di dermaga

! Orgi; Pesta Anak Jalanan

Anak jalanan, sebuah fenomena di kota besar di negara terkebelakang seperti negara kita ini, miskin, miskin harta walaupun negeri kaya karena salah urus dan para elite politiknya lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya ketimbang kepentingan bangsa, miskin moral, tidak ada lagi tokoh yang dapat menjadi panutan baik tokoh formal maupun tokoh informal semuanya berlomba menjadi homo caninus,

! Romansa; Oh Alangkah Indahnya

Pergulatan anak manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia ini terkadang sangat menakjubkan. Banyak hal yang tidak terduga sebelumnya dapat saja terjadi begitu saja sehingga bila semata memakai akal sehat tentu saja kita tak dapat menerimanya begitu saja. Sinergi sangat diharapkan dalam kehidupan antar manusia agar dari waktu ke waktu dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi dan lebih

! Romansa; Percikan Api Prahara

Perusahaan orang tua Dino gagal merebut peluang projek pemerintah yang bernilai ribuan dollar tersebut demikian pula perusahaan orang tua Donny karena persaingan bisnis demikian tajam belum lagi korupsi kolusi dan nepotisme dikalangan pemerintahan belum banyak berubah walaupun era reformasi sudah dicanangkan. Kayanya hanya sebatas jargon dan ungkapan klise, enyahkan korupsi enyahkan kolusi

! Romansa; Quo Vadis - Siapakah Aku ?

Quo Vadis - Siapakah Aku, memang menjadi pertanyaan yang sangat mendasar bagi setiap pribadi gay - homoseksual sejati, dan pertanyaan yang sama pula selau menggelayut di benak Dino maupun Donny. Siapakah aku, mengapa aku begini, kenapa berbeda orientasi seks dibanding masyarakat umum lain, untuk apa aku dilahirkan kalau hal tersebut memang tidak diperbolehkan, bagaimana semua ini dapat terjadi

! Romansa; Rajutan Benang Asmara

Mimpi mimpi buruk tentang penyiksaan dan menyiksa, tentang penderitaan dan menderita mengisi hari hari pertama Dino dan juga Donny yang sedang terkapar terbaring sepi di ranjang RS. Semacam illusi ataukah halusinasi mereka mengisi ruang fikiran dengan luapan dendam amarah dialam bawah sadar, naik membuncah dalam bentuk mimpi buruk dan selalu berakhir dengan ngaceng tegak menjulangnya kontol gede

00 it's 000; Awal Kampanye

"Oo it's ooo" awal kampanye pemilu sudah dimulai, entah apa yang di kampanyekan oleh puluhan partai yang tak jelas juntrungannya di negara republik drakula ini, hanya sekelompok petualang politik picisan yang berlomba untuk mendapatkan kesempatan menguras habis kekayaan yang berlimpah di negeri yang konon kabarnya gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja ini. Pesta demokrasi katanya,

00 it's 000; Brutalnya Satgas

Salah satu keanehan mungkin satu satunya di dunia adalah pembentukan satgas pengamanan oleh masing masing partai setiap menjelang pemilu. Kan ada instansi resmi yang mengurusi masalah keamanan dan pengamanan, tapi entahlah semua partai di negara ini merasa penting membentuk satgas pengamanan sendiri yang terkadang justru membuat situasi menjadi tidak aman. Satgas yang dibentuk umumnya terdiri

00 it's 000; Calon Legislatif

Semenjak awal kampanye hingga hari ini banyak sekali kegiatan calon legislatif dari masing masing partai yang berhamburan di negeri ini, umumnya segala cara dilakukan untuk menjaring massa calon pemilih agar mencoblos partainya dan gambarnya sebagai orang yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi mereka dalam pemerintahan yang akan datang. Bar&pub milik Koh Tjiang (baca : Akademi Fantasi Gay ) di

00 it's 000; Deg deg ser dengan jurkam

"Deg deg ser..." hatiku bergetar tatkala melihat salah seorang juru kampanye diantara segerombolan jurkam diatas sebuah pentas. Masih muda diantara jurkam tua bangkotan perut buncit muka berminyak namun jurkam yang satu ini lain dan seakan aku pernah ketemu tetapi entah dimana. Kemarin dia ada juga disana tetapi sebagai juru kampanye partai lain, apakah aku salah lihat, deja vu?, entahlah

00 it's 000; Erangan Erotik di Bilik Suara

Urusan logistik pemilu? Oo it's ooo... Hmm... membuat kita lebih sedih lagi melihat sistem kerja bangsa ini. Pemilu itukan sudah dijadwalkan setiap lima tahun, tapi selalu saja persiapannya on the last minute sehingga segala sesuatu dikerjakan terburu buru penuh masalah banyak task force den tentunya akn banyak penyimpangan dibanding bila dikerjakan secara apik rapi terprogram sejak lima tahun

Akademi Fantasi Gay: Zero Hour at Ground Zero

Jam 00.00 pada hari Minggu pembukaan bar& pub milik Koh Tjiang di bilangan Mangga Besar. Undangan telah berdatangan hadir, aku melihat tokoh gay Indonesia dari Surabaya juga hadir malam itu dan banyak selebriti, pejabat, mantan pejabat, pebisnis, profesional muda dan juga atlit yang hadir malam itu. Acara dimeriahkan oleh sekelompok grup entertainer gay yang sudah kondang di Jakarta dengan penari

Akademi Fantasi Gay; Masa Training

Ke enam calon terpilih memasuki kampus Akademi Fantasi Gay. Seragam kaos buntung ketat dengan celana boxer tipis membayang, Adi kulit sawo matang pakaian warna merah, Bonar sawo matang pakaian warna jingga, Cokro kulit kuning pakaian warna kuning, Don kulit hitam pakaian warna hijau, Edmond kulit putih kuning pakaian warna biru dan Fred kulit hitam pakaian warna ungu. Warna warni pelangi, bendera

Akademi Fantasi Gay; Rekrutmen

Koh Tjiang memanggilku untuk menyampaikan maksudnya memperluas bidang usaha bar&pub miliknya di bilangan Mangga Besar, yaitu menambah side wing eksklusif untuk gay. Untuk itu ia merasa perlu untuk melakukan seleksi ketat terhadap calon "waiter paripurna" yang akan mengisi lowongan tersebut, dan ia menetapkan beberapa syarat agar aku dapat mencarikan tepat sesuai keinginannya serta berjanji akan

Akademi Fantasi Gay; Sentuhan Akhir

Masa training hampir berakhir, sudah 3 bulan ke 6 akademia berada dalam kampus dan tak satupun tereliminasi oleh karena kemampuan mereka sangat baik dalam menerima latihan yang diberikan olehku, Gugun dan Koh Tjiang sangat teramat puas pada performance mereka, terutama setelah orgy yang dilakukan mereka bersama Koh Tjiang. Penampilan para akademia harus mendapat sentuhan agar layak jual pada

Akademi Fantasi Gay; Yudisium

Minggu depan para peserta akademia akan mulai bertugas di bar&pub milik Koh Tjiang di bilangan Mangga Besar Jakarta, berarti kampus Akademi Fantasi Gay akan kosong entah untuk berapa lama aku belum mendapat order lain dari Koh Tjiang. Upacara yudisium untuk melepaskan para akademia akan segera diselenggarakan di kampus, kami sudah merencanakan sedetil mungkin tahap demi tahap jalannya upacara

Amarah Amuk Angkara - A Prologue (1)

A PROLOGUE YUDA Entah darimana aku harus memulai ceritaku ini, namun agaknya lebih tepat ketika mulai terjadinya persahabatan antara aku, Yuda, dengan sahabat karibku Brata, yaitu ketika kami berdua beranjak puber dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dikota kami yang relatif kecil bila di bandingkan dengan kota Jakarta ataupun kota besar lainnya di Indonesia. Persahabatan antara

Amarah Amuk Angkara - A Prologue (2)

A PROLOGUE (2) BRATA Hmm... aku rasa tidak perlu aku ceritakan kembali tentang pertemuanku dengan Yuda, karena dia telah secara detil menjelaskan kepada anda tentang hal tersebut (lihat prologue 1). Memang perjalanan dan pengalaman masa remaja kami ternyata sangat mempengaruhi jalan hidup kami selanjutnya hingga saat ini... terutama setelah kejadian di pos kamling laknat tempat maksiat

Amarah Amuk Angkara - Amarah

AMARAH YUDA Hubungan aku dengan Brata semakin akrab saja terutama setelah berulang kali kami melakukan perbuatan meniru yang kami lihat di bilik jahanam pos kamling sialan itu. Kontol aku sudah sekian kali diemut diisep dijilat oleh Brata demikian pula kontol Brata telah berulang kali aku cicipi dengan nikmat didalam mulutku. Dengan bertambahnya usia kami maka bertambah mahir pula kami

Amarah Amuk Angkara - Amuk

AMUK BRATA Tiga tahun sudah berlalu dari perpisahan yang menyakitkan antara aku, Brata, dengan sahabat karibku Yuda. Aku mengikuti orang tuaku yang pindah ke kota lain untuk menjalankan tugasnya sebagai abdi negara, pegawai negeri dan berpindah lagi hingga saat ini pada masa kelas 3 SMU aku sudah berada di ibukota provinsi. Aku tumbuh sebagai seorang lelaki muda, tinggi, tampan dan selalu

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (1)

AN EPILOGUE (1) BRATA Hampir dalam waktu yang bersamaan aku dan Jaya membuka mata terbangun dipagi hari itu, ketika sinar matahari pagi telah menerobos masuk melalui celah tirai jendela kamar apartemenku tepat jatuh diwajah kami berdua. Sejenak aku mengucek mataku menyesuaikan diri dengan terang sinar matahari pagi dan menoleh kearah Jaya sambil membalas senyumannya yang manis penuh arti

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (2)

AN EPILOGUE (2) YUDA Duduk bengong sendirian di rung tunggu kelas utama bandara Soekarno-Hatta, menunggu jadwal keberangkatanku ke Dubai mengikuti pertemuan internasional lembaga keuangan dunia. Memang auku sangaja datang lebih awal untuk menghindari kemacetan lalu lintas Jakarta yang tak dapat diprediksi. Berusaha membaca buku saku yang aku bawa namun lebih banyak fikiranku melayang ke

Amarah Amuk Angkara - Angkara

ANGKARA YUDA Melanjutkan pendidikan ketingkat universitas aku berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri di Jakarta, aku tumbuh menjadi sosok lelaki dengan bentuk tubuh yang membuat banyak cewe' kegatalan mencari perhatianku seolah agar sudilah kiranya aku menjamah tubuh mereka, bahkan banyak diantara mereka yang tidak segan untuk datang bertandang ke kamar kostku dengan pakaian yang

Ampun bang, kontol elo gede banget

Berulang kali aku melintasi tempat proyek pembangunan tower listrik tersebut selalu saja aku lihat ke empat pekerja yang sekitar 20-an tahun tersebut bekerja di lokasi itu, tak banyak orang lain ditempat tersebut karena agaknya pembangunan tower listrik tersebut sedang dalam proses penyelesaian saja, membersihkan puing yang tersisa karena disana disini banyak teronggok puing besi dan kabel serta

Ampun bang, kontolmu gede banget - Beni

Seharian ketika bekerja dikantor, lobang pantat aku terasa perih karena kemarin malam telah dihajar oleh 2 kontol sekaligus, yaitu kontol Tarno dan kontol Beni. Kedua kontol tersebut gede-gede, duh... ampun bang, kontolmu gede banget. Tapi aneh, dalam keperihan tersebut muncul kerinduan yang mendalam akan hajaran kontol pekerja tersebut kembali untuk memenuhi liang sanggama aku, entahlah...

Ampun bang, kontolmu gede banget - Joni

Jari Joni yang berbonggol-bonggol gede keras kapalan masih keluar masuk dan berputar putar didalam lobang pantatku yang sudah licin dibasahi oleh precum Beni, sementara aku masih saja menjilati membersihkan kontol Beni. Joni yang terkadang dipanggil Juntak itu berusia sekitar 20 - 25 tahun, tipikal lelaki muda Batak yang fresh from the "huta", wajahnya persegi keras tubuhnya "pendekar" (pendek

Ampun bang, kontolmu gede banget - Tarno

Setelah mereka puas memuncratkan pejuh kedalam tubuhku aku dan pekerja yang dipanggil No (ternyata belakangan aku tahu ia bernama Tarno)keluar dari kamar mandi tersebut menuju bedeng tempat mereka tidur. Aku hanya memakai celana saja sedangkan bajuku aku sandang dibahu, Tarno telanjang bulat berjalan dengan santai menuju bedeng mereka... gila bener ini anak, pikirku, betapa beraninya dia berbugil

Ampun bang, kontolmu gede banget - Udin

Orangnya tinggi slim tetapi badannya padat dengan bentuk tubuh V-shaped yang sangat menggiurkan setiap lelaki sakit seperti diriku, rambutnya gondrong ikal hitam mengkilap mirip rambutnya Rangga dalam AADC, ada tindik perak di anak kuping kanannya dan tatoo kecil di daerah leher kirinya, dadanya bidang dengan otot dada menggelembung tercetak di kaos ketat yang selalu dipakainya, perutnya...

Bayang-bayang Berduri (1) - Tumbuh Bersemi

BAYANG-BAYANG BERDURI TUMBUH BERSEMI Tanganku masih sibuk membenahi posisi kontolku yang tegang tegak berdiri didalam celana ketika baru turun dari bis kota akibat tersenggol-senggol bergesekan dengan pantat cewek ketika berdesakan didalam bis tersebut. "Maaat... Mat Sani..." ditengah hiruk pikuk lalu lalang kendaraan dijalanan kota Jakarta dari seberang jalan temanku

Bayang-bayang Berduri (2) - Merah Merekah

Latihan demi latihan di sasana tinju tersebut membuat Mat Sani dan Adi semakin akrab, selain oleh karena kegiatan ekstra kurikuler yang sama juga lebih banyak lagi oleh karena kesamaan dalam masalah keluarga, sama-sama berasal dari kelas bawah, dengan himpitan ekonomi yang tersana semakin menyesakkan dan... hmm sama-sama merasakan adanya ketertarikan pada seks sejenis. Sebagaimana layaknya

Bayang-bayang Berduri (3) - Berbuahkan Bisa

Selepas masa sekolah menengah, Mat Sani dan Adi tak dapat lagi melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Desakan ekonomi, kebutuhan hidup sehari hari membuat mereka harus segera mencari kerja apa saja untuk minimal meringankan beban keluarga. Perpisahan memang tak dapat dielakkan oleh kedua anak manusia itu, masa muda penuh gelora membahana dalam seketika tercerabut begitu saja

Bayang-bayang Berduri (4) - Bergetahkan Gulana

(Bila anda seorang homo tulen maka disinilah tempatnya anda dapat memuaskan pandangan syahwat mata terhadap tubuh kekar liat berotot lelaki jantan perkasa, hitam berkilauan basah berkeringat dengan pakaian yang seadanya lengket dibadan, bahkan tak jarang tanpa pakaian bugil telanjang bulat tanpa selembar benangpun menutup aurat... PHEEEW) "Rokok lo San... minta sebatang" terdengar suara

Gelora Nafsu Brondong STM - Andi

ANDI Dalam balutan seragam sekolah STM, Andi masih memandang bayangan tubuhnya di cermin untuk terakhir kali sebelum berangkat ke sekolah... rambut spike berlumuran jelly baju putih tipis longgar dengan dua buah kancing bagian atas terbuka kalung dengan bandulan bintang sheriff kesayangannya celana seragam ketat ngepas ke kulit tungkainya... hmm, baju seragamnya sengaja dikeluarkan agar

Gelora Nafsu Brondong STM - Berno

GELORA NAFSU BRONDONG STM BERNO Pagi hari sebelum ke sekolah aku sudah mempersiapkan gambar-gambar seru dan vcd bokep permintaan Andi minggu lalu setelah sebelumnya aku ngloco sampai muncrat kemana-mana didalam kamarku sambil kembali mengamati gambar-gambar tersebut. Adegan yang ada didalam gambar tersebut membuat aku susah untuk menahan kontolku agar tidak langsung tzzooiing ! tegak

Gelora Nafsu Brondong STM - Choky

GELORA NAFSU BRONDONG STM CHOKY Dari sudut mataku, aku meliaht Andi dan Berno lagi asyik-asyikan melihat gambar seru sementara jam pelajaran sedang berlangsung. Buset... kini tangan Berno lagi mengelus-elus kontol Andi yang tengah berdiri tegak perkasa menjulang keluar dari ritsleting celananya yang sudah terbuka, kontolku jadi ikut-ikutan ereksi neh. "Man, elo lihat noh... Andi ama

Gelora Nafsu Brondong STM - Dirman

GELORA NAFSU BRONDONG STM DIRMAN Dirman, sosok pelajar STM tinggi badan 175cm, relatif kurus namun dengan otot yang kenyal padat pejal, V-shaped bahu bidang pinggang ramping, kulit hitam bahkan sampai kebibirnya juga merah kehitaman, rambut cepak, daun telinga kiri dengan anting perak, dengan tampang wajah pemberontak yang lembut hati - matanya belok besar namun bila memandang sesuatu tajam

Kuli Gudang Dolog

Sore itu aku berada di depan gudang Dolog di bilangan Jakarta Timur, berjalan jalan menghirup udara sore hari melepas kepenatan setelah lima hari bekerja di kantor. Ada 2 buah truk penuh berisi beras import yang sedang diturunkan oleh sekelompok kuli keluar masuk dari truk kedalam gudang memanggul 2 atau 3 karung beras dipundak mereka yang kekar, kuat dan perkasa hmm... sangat menarik perhatianku

Kuli Logging Lebih Dahsyat

Perjalanan menuju lokasi logging sangat melelahkan, 2 hari 3 malam berada di dalam mobil Land Rover menempuh jalanan tanah berlubang, berlumpur, tak terawat, menembus rimba belantara yang telah rusak tercabik, bersama 2 orang staf perusahaan kayu yang hendak melakukan audit di lapangan karena hasil penebangan sudah semakin tak menguntungkan perusahaan sehingga dirasa perlu untuk meninjau lapangan

Kuli Logging Lebih Dahsyat (epilog)

Aku masih terikat diambang pintu, telanjang bulat, jejas bilur sabetan dan bogem mentah serta bekas sundutan rokok dan cupang menghiasi sekujur tubuh, dengan pejuh berceceran diseluruh tubuhku, bahkan mengalir perlahan keluar dari anus membentuk aliran di selangkanganku turun ke buah pelerku dan menetes, turun juga ke kedua pahaku sampai ke betis, aliran pejuh hangat geli geli basah akhhh...

Kuli Logging Lebih Dahsyat, Part 2

Sore menjelang malam aku menuju barak C sesuai yang diperintahkan oleh kuli logging yang mengembat abis mulutku siang tadi, rahangku masih terasa pegel oleh karena terlalu lama menganga penuh untuk menerima sodokan kontol item gede sepergelangan tanganku. Sementara lelehan pejuh dicelanaku sudah mengering, membentuk gambaran tersendiri dicelanaku dan bila aku bersendawa maka uap pejuh kental

Kuli Logging Lebih Dahsyat, Part 3

Matahari telah keluar dari peraduannya, demikian pula kuli logging pada berkeluaran dari bedengnya masing masing, ada 5 bedeng dilokasi penebangan kayu tersebut, bedeng A sampai bedeng E, sama kumuh dan sama sempitnya, berisi rata rata 6 orang kuli per bedeng. Hari ini hari Minggu merupakan hari istirahat mereka, namun oleh karena lokasi terpencil ditengah hutan dan ketiadaan sarana transportasi

Kuli PETI (Gurandil) Haus Seks

PETI, penambangan tanpa ijin merupakan skandal terbesar di negeri ancur ancuran seperti di Indonesia ini. Lokasi penambangan emas dibangun, lobang penggalian dibuat dengan dana pemerintah yang tidak sedikit dan kemudian dinyatakan ditutup karena konon katanya tak menghasilkan dan selanjutnya penambang liar yang di kordinir oleh oknum PT Aneka Tambang yang mengoperasikan lobang tambang tersebut

Kuli PETI (Gurandil) Haus Seks

Seperti yang telah aku ceritakan terdahulu bahwa di lokasi penambangan emas liar banyak sekali fihak yang berkepentingan, menangguk keuntungan dari keboborokan sistem negeri brengsek ini dengan segala tipu daya dan muslihat menjungkir balikkan logika akal sehat, memeras tenaga gurandil sampai kering kerontang tak meninggalkan bekas apapun untuk kemajuan mereka apalagi untuk kemajuan masyarakat

Kuli PETI (Gurandil) Permainan Brutal

Kebrutalan di lokasi penambangan emas liar merupakan kisah lama yang selalu berulang dari abad ke abad sepanjang tragedi kehidupan manusia. Pengasapan lobang penggalian hingga berakhir dengan kematian para gurandil merupakan hal yang dianggap lumrah saja oleh karena persaingan antar kelompok yang sama rakus sama tamak sama biadab sehingga nyawa manusia tak lebih sama saja dengan nyawa tikus got

Kuli PETI (Gurandil) Swarga Kaum Gay

Betapa tidak, sebuah lokasi penambangan emas illegal dimana semua aturan dan norma hukum yang lazim dalam sebuah masyarakat yang beradab tidak berlaku termasuk tanpa pengawasan dari aparat penegak keadilan, hanya hukum rimba yang kuat mengalahkan yang lemah, yang kuat menjadi berhak atas eksplotasi yang lemah luar dalam, maka tempat itu mejadi benar benar menjadi swarga yang indah bagi kaum gay,

Kuli proyek nonton bioskop

Malam itu film India ditayangkan di bioskop tersebut, tak banyak lagi peminat bioskop semenjak sarana hiburan telah masuk langsung ke ruang tamu masing masing keluarga berupa TV, VCD maupun DVD. Hanya ada beberapa orang yang sedang menunggu di lobby sederhana bioskop tersebut menunggu loket karcis buka, termasuk aku yang sengaja datang ke bioskop tersebut untuk menyalurkan hobbyku menyedot kontol

Kuli Serabutan; Nge-joss banget

Setelah beberapa saat aku berada telanjang bulat diantara pelukan dua kuli serabutan yang baru saja menumpahkan pejuh kedalam mulut dan kedalam lobang pantatku, perutku mulai keroncongan. Maklumlah banyak sudah energi yang keluar apalagi diluar udara dingin dengan tiupan angin mengiringi hujan petir yang belum juga berhenti dari tadi membasahi bumi Jakarta, aku bangkit menuju pojokan dapur masih

Kuli Serabutan; Paling Bokis Deh

Dua orang kuli memanggul peralatan galian berjalan di depan kamar kostku, ditengah hujan deras yang melanda Jakarta. Mereka berjalan sambil bercanda satu sama lain ditengah hujan lebat, entah apa yang mereka bicarakan namun kelihatan mereka sangat happy dan yang jelas kontol mereka berdua tampak ngaceng berat tercetak dengan tegas dibalik pakaian mereka yang basah kuyup itu. Aku sendiripun lagi

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story