Gay Erotic Stories

MenOnTheNet.com

Akademi Fantasi Gay; Rekrutmen

by Kontolgatal


Koh Tjiang memanggilku untuk menyampaikan maksudnya memperluas bidang usaha bar&pub miliknya di bilangan Mangga Besar, yaitu menambah side wing eksklusif untuk gay. Untuk itu ia merasa perlu untuk melakukan seleksi ketat terhadap calon "waiter paripurna" yang akan mengisi lowongan tersebut, dan ia menetapkan beberapa syarat agar aku dapat mencarikan tepat sesuai keinginannya serta berjanji akan memberikan segala sesuatu bantuan finansial padaku dalam upaya seleksi tersebut. Aku setuju saja, lagi pula pekerjaan di kantorku saat ini tak menjanjikan apapun tentang masa depan, hanya sebagai pembantu umum saja yang tidak mempunyai jenjang jabatan, i'm quit. Waktu yang diberikan untuk seleksi tersebut sekitar satu atau dua minggu, dibutuhkan 6 orang lelaki muda usia dibawah 20 tahun, kuat, berbagai warna kulit, putih - kuning - sawo - hitam, tinggi badan tak kurang dari 170 cm, dan yang terpenting adalah kontolnya gede dan tidak keberatan mau diapakan saja. Apabila telah di seleksi, Koh Tjiang minta agar ke 6 calon waiter tersebut untuk dihadapkan terlebih dahulu kepadanya untuk diseleksi lagi olehnya secara "pribadi" sebelum masuk ke masa training terhadap rekruitment tersebut.

Dasar bi sex babi rakus! aku mah udah tahu aja apa kira kira isi seleksi pribadi yang dimaksud oleh Koh Tjiang, tapi tak mengapa, yang penting aku juga dapat bagian tentunya dan yang terpenting lagi bagiku tentunya hidupku lebih terjamin di banding kerja sebagai pembantu umum di kantor. Karena bila rekruitment memuaskan selanjutnya masa training waiter paripurna semacam Akademi Fantasi Gay juga akan dipercayakan kepadaku bersama tim yang udah dipersiapkan oleh Koh Tjiang untuk itu, bahkan tempat trainingnyapun sudah ada yaitu rumah bertingkat tiga milik Koh Tjiang di bilangan Tanggerang lengkap dengan sarana fitness dan pelbagai pernik untuk keperluan training. Semula aku tak punya gambaran bagaimana caranya mendapatkan lelaki muda yang dimaksud, namun ketika dalam perjalanan pulang kekamar kostku dari bar Koh Tjiang barulah aku dapatkan ide setelah melihat sekelompok pedagang asongan muda belia yang berkerumun di perempatan lampu merah dan mulai malam itu akupun hunting. Di perempatan Senen, banyak sekali pilihan tinggal mendekati satu persatu menanyakan kesediaan mereka dan memberikan gambaran pekerjaan dan penghasilan yang akan diperoleh apabila ia bersedia dan diterima dalam masa rekruitment, gaji 1 juta seminggu bersih, makan - minum - kamar ditanggung, siapa yang nggak tergiur terhadap tawaran tersebut.

Pedagang asongan yang satu itu menarik perhatian ketika aku duduk memperhatikan kelompok anak muda di perempatan Senen. Badannya langsing, tinggi, sawo matang, dan yang terpenting ketika dia kencing sembarangan aku lihat kontolnya cukup gede dan panjang. Aku mendekatinya dan mulai pdkt

"Cil, mau kerja enak nggak ? bla... bla... bla..

"Syaratnye ape?" tanyanya

"Kalo ukuran kontol loe lagi ngaceng segede ini, kemungkinan loe dapat keterima" kataku padanya sambil menunjukkan penggaris 20 cm kepadanya yang sememang sudah aku siapkan untuk dibawa sebagai alat bantu aku ketika menyeleksi calon. Kontol ngaceng ? Koh Tjiang tidak memberikan syarat tersebut ? Tapi aku tentu tak ingin kehilangan peluang untuk menyalurkan hobby homo jahanamku, kesempatan emas ketika masa rekruitment itu aku dapat mengelus menggenggam dan kalau perlu mengemut kontol calon sebanyak mungkin, dasar homo edan doyan kontol! Dia setuju, kemudian kami berdua beranjak ke belakang bangunan toko dan anak muda pedagang asongan tersebut mulai mengeluarkan kontolnya, ngloco, aku menanti dengan penggaris, dia ngloco, aku masih menanti, ngloco lagi tapi nggak ngaceng maksimal.

"Lama banget, loe bisa ngaceng nggak, Cil?"

"... b.. b.. bisa mas"

"Sini Cil, gue bantu isep biar cepat ngaceng"

"... ???"

"Kontol elo mau diukur kagak?"

"Eh... ma... mau mas" anak itu mendekat menyerahkan kontolnya yang setengah ngaceng untuk aku emut... akh, nikmat. Lobang kencingnya aku kilik kilik dengan ujung lidahku sampai dia menggelinjang menggeliat kegelian, kepala kontolnya aku jilat, batang kontol sampai kepangkal, biji pelernya aku kulum dengan penuh perasaan sampai anak tersebut mulai mendesis mendesah mengerang keenakan. Kontolnya yang aku telan abis sampai ke pangkal, deep throat, mulai berdenyut denyut di dalam mulutku dan sesaat sebelum dia muncrat aku mengukur panjang kontolnya dari pangkal batang kontol sampai ke ujung kepala kontol, busyeeet... lebih dari 20 cm

"Elo keterima, nama loe siapa"

"Nggghh... A.. Adi, mas... arrggghh!" sambil muncrat dia menjawab pertanyaanku

"OK, tanggal 20 bulan ini, ketemu di terminal Kali Deres, bawa kartu namaku ini" Malam itu ada 12 anak muda yang aku seleksi, kontol mereka satu persatu semuanyaku kemut abis sampai muncrat crat craaat, dan ada 2 anak muda lagi yang keterima setelah Adi yaitu Bonar anak Batak dan Fred anak Manado, ketiganya dengan kontol gede ukuran lebih dari penggaris yang aku bawa.

Demikianlah selanjutnya malam demi malam aku selusuri jalanan kota Jakarta, mencari calon peserta Akademi Fantasi Gay, hingga akhirnya kudapatkan 6 orang yang dimaksud jauh lebih cepat dari waktu yang ditargetkan oleh Koh Tjiang. Puluhan kontol anak muda aku selomoti, berbagai ukuran, cut dan uncut, berbagai warna kulit dan yang pasti kesemuanya sangat bernafsu ketika mengentoti mulutku maklumlah lelaki muda belia dengan gejolak semburan hormon jantan yang menggelegak, dan pejuh mereka juga umumnya kental legit anget dalam jumlah yang melimpah ruah. Yang menarik dari pengalamanku dalam melakukan seleksi ini adalah bahwa hampir 80% anak muda yang aku dekati tak menolak ketika aku minta mereka untuk mengeluarkan kontolnya, hanya 20% yang menunjukkan raut muka keheranan dan menggelengkan kepala atas ajakanku untuk bergabung dalam Akademi Fantasi Gay tersebut, dan hanya ada beberapa anak yang terbirit birit lari ketika aku tawarkan untuk mengemut kontolnya, he…he…he. Cokro, anak Cina miskin pinggiran Jakarta, Don anak Ambon hitam manis serta Edmond anak Papua, melengkapi koleksi calon peserta Akademi Fantasi Gay yang kini telah berkumpul di terminal Kali Deres masing masing membawa kartu namaku dan dengan minibus kami pergi untuk menghadap big boss, Koh Tjiang, untuk mengikuti seleksi tahap akhir terhadap hasil rekruitmentku. Tentunya aku telah memberikan briefing terlebih dahulu kepada mereka agar jangan sampai ada yang syok bila diperlakukan tak senonoh oleh Koh Tjiang, sambil memberikan penekanan tentang gaji 1 juta seminggu bersih yang akan diberikan oleh big boss bila beliau merasa puas terhadap penampilan mereka.

Satu per satu mereka masuk ke ruang seleksi Koh Tjiang, ruangan cukup luas dengan kamar mandi terbuka, mereka diharuskan mandi telanjang di bawah shower yang tersedia, sabun wangi, shampoo, sikat gigi, dan handuk bersih. Koh Tjiang duduk di sofa bersama aku memandang penuh nafsu ketika anak muda tersebut mandi telanjang dihadapannya, dan setelah mengeringkan tubuh mereka disuruh mendekat tanpa busana untuk diraba dielus dan diukur kembali kontolnya. Bila Koh Tjiang setuju maka mereka diberikan seragam Akademi Fantasi Gay berupa kaos buntung ketat dan celana boxer tipis membayang, tanpa celana dalam tentunya!

Pakaian lusuh dan peralatan kumuh mereka semuanya ditinggalkan disitu, yang nantinya bila ada peserta Akademi yang gagal mereka dapat kembali pulang dan mengambil hak miliknya tersebut. Adi warna merah, Bonar warna jingga, Cokro warna kuning, Don warna hijau, Edmond warna biru dan Fred warna ungu. Lengkaplah warna pelangi, bendera gay, semua calon sangat memuaskan Koh Tjiang memujiku abis dan untungnya babi bi seks itu tak melakukan perbuatan tercela apapun terhadap mereka kecuali sekadar meremas remas gemas kontol gede mereka yang sudah terlebih dahulu aku seleksi sehingga rata rata mereka diatas standard yang ditetapkan oleh Koh Tjiang. Namun setelah keenam calon peserta selesai di seleksi dan keluar ruangan, Koh Tjiang segera memelukku menciumi mulutku ala French Kiss teramat dalam dengan ganas dan buas, kontolnya yang masih berkulup ngaceng berat keluar dari celananya dan...

"Isepin kontol wa, kaga tahan neh"

"Euleuh euleuh, Koh Tjiang tadi jaim ye"

"Uda ah banyak bacot, wa pengen entotin lo"

Koh Tjiang menggerayangi tubuhku, melucuti seluruh pakaianku dengan gemas sampai kancing baju dan ristsleting celanaku brodol semua dan posisi 69 kontolku diemutnya aku mengemut kontolnya setelah itu dia menjilati lobang pantatku sampai basah kuyup oleh air liurnya, kontolnya yang gede menghajar lobang pantatku tanpa ampun mendengus dengus sambil menjilat mengisap terkadang menggigit kuduk dan bahuku , kecipak kecipok kecipak kecipok suara kontolnya yang basah oleh air liur dan pre cum keluar masuk kelobang pantatku, doggy style, sementaranya tangannya meloco kontolku... sampai kami berdua muncrat dan muncrat lagi dan muncrat craat craat.

Masih dengan minibus yang sama aku bersama 6 anak muda calon peserta training menuju rumah yang telah dipersiapkan untuk menjadi kampus Akademi Fantasi Gay, aku memandang puas kearah mereka berenam lelaki muda gagah perkasa terbalut rapi dan sexy dalam warna warni seragam Akademi, hasil rekruitmentku tak satupun gugur dari seleksi awal dan kontol serta lobang pantatku mulai berdenyut denyut lagi licin basah anget oleh sisa pejuh Koh Tjiang yang mengalir perlahan membasahi celana minta untuk dipuaskan membayangkan masa training bersama mereka... arrrgggh! (bodo ah, ...CD gw udah basah neh)

###

61 Gay Erotic Stories from Kontolgatal

! Ekshibisionis; Aktualisasi Seorang Gay

Ya... keinginan kuat untuk mempertontonkan kontol biji peler, lobang kencing dan lobang pantat kepada sesama lelaki merupakan sumber kenikmatan tersendiri bagiku, apalagi disertai dengan manipulasi manual pada zona erotik tersebut dan mendapat reaksi terhadap aksiku dari sesama lelaki yang melihat baik reaksi positif artinya menikmati tontonan yang aku suguhkan maupun reaksi negatif dengan kening

! Ekshibisionis; Berlumuran Pejuh di KRL

Memberikan sinyal rangsangan seksual kepada sesama lelaki merupakan kenikmatan dan kebahagiaan tersendiri bagi seorang homo tulen bin sejati seperti diriku. Tak perduli apakah rangasangan seksual tersebut menjelma menjadi permainan entot mengentot atau hanya cukup menyebabkan kontol penerima sinyal menjadi ngaceng berat, hal itu tak menjadi persoalan karena untuk selanjutnya toh pengalaman

! Ekshibisionis; Fuck Me If You Can

Seperti umumnya seorang homo ekshibisionis sejati maka segala sesuatu tindakan dan perbuatannya selalu saja mengisyaratkan "fuck me if you can", entotlah aku bila kau mau, tentu saja aksi akan mendapatkan reaksi dari sesama lelaki homo ekshibisionis maupun homo voyeurism "i'm really greedy to fuck you, man", gua demen banget ngentotin loe. Nah, klop bukan bila mendapatkan hal tersebut, dimana

! Fetish; Cenderamata Bernilai Erotik

Betapa bahagianya aku ketika membuka lemari yang berisikan barang cenderamata yang bernilai erotik bagiku yang semakin hari semakin bertambah. Dari mulai topi penutup kepala sampai dengan sepatu karet rombeng, dari sapu tangan bekas ngelap pejuh sampai dengan celana jeans robek, pokoknya segala macam pernak pernik barang yang sebenarnya tidak ada hubungannya dengan kegiatan entot mengentot namun

! Fetish; Dinas Luar

"Lagi bertugas mas?" "Dinas luar..." jawaban pendek tegas dari seorang seorang anggota polisi, namanya tertera dibaju seragam coklat, Sumarjo. Anggota polisi yang satu ini sangat menarik perhatianku, mungkin juga menarik perhatian anda yang mempunyai selera yang sama, "!" kontol ngaceng seorang homo fetish. Betapa tidak, anak muda gagah tinggi berbadan segitiga abis man, dada bidang kekar

! Gay Gangbang; Gelapnya Sel Tahanan

"Aku tidak bersalah apapun" protesku "Nanti saja urusannya, pokoknya ikut ke kantor" "Anda tidak berhak menahanku" "Melawan petugas ya!" ancam petugas tramtib ketika mereka menertibkan kawasan liar di pinggiran rel kereta api, dua tangan kekar mencengkeram lenganku dikiri dan kanan dan menggelandang aku masuk kedalam mobil tahanan bersama beberapa orang lagi yang sudah berada didalam mobil

! Gay Gangbang; Hasrat Seks di Sasana Tinju

Sasana tinju merupakan tempat favoritku memuaskan pandangan mata mengisi perbendaharaan fantasi seorang homo tulen seperti diriku, tempat dimana sekelompok lelaki muda kekar berbentuk segitiga abis berotot ketat kenyal dada bidang dengan otot dada menggelembung dihiasi pentil yang melenting perut rata berotot six pack kaya papan cucian pinggang ramping dengan daging buah pantat yang padat kenyal

! Interrasial; Lawatan Bisnis Saudara Serumpun

"Rozlan" katanya sembari menjabat tanganku ketika kami bertemu di terminal kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, sebetulnya dia tak perlu lagi menyatakan namanya karena aku telah memegang lembaran kertas yang bertuliskan namanya dengan besar. Dia datang untuk urusan bisnis di Jakarta dan aku ditugaskan untuk menjemputnya di bandara. "Masih ada bagasikah encik? tanyaku padanya, dia

! Interrasial; Moksa ke Nirvana Bersama A Wie

Pusat kebugaran, fitness centre, merupakan salah satu tempat rendevouz kaum homo gay pecinta sejenis doyan kontol seperti aku ini, kesanalah setiap hari senggang aku menghabiskan waktu selain untuk melatih otot dan kebugaran jasmani juga untuk melihat bahkan mendapatkan kontol untuk kebugaran rohani. Badan kekar berotot atletis berkilat berlumuran keringat, dada bidang dihiasi puting gede

! Merancap; Merogoh Kontol Remaja

Hari Senin pagi, kesibukan sudah dimulai sehabis fajar di ibukota, Jakarta. Semua orang keluar dari rumah menuju tempat kerjanya masing masing bagaikan anai anai keluar dari sarang, membuat kemacetan lalu lintas sudah menjadi pemandangan biasa, bus kota penuh sesak sudah menjadi pemandangan biasa, kereta api penuh sesak sampai ke atap gerbong sudah menjadi pemandangan biasa, sehingga semua orang

! Merancap; Nonton Kuli Ngloco

Kantorku berada di tingkat 2, sebuah perusahaan jasa kurir, sedangkan lantai bawah merupakan gudang tempat simpan segala macam barang yang akan diantarkan baik didalam kota maupun yang akan dikirim ke luar kota. Setiap harinya dari pagi hingga larut malam, selalu saja ada kegiatan antar jemput barang sesuai dengan permintaan pelanggan. Apalagi servis sampai dalam 1 hari sesuai dengan motto

! Militer; Instruktur yang Sadis dan Sedap

Komplek latihan calon tamtama itu berada diluar kota, sepi, jauh dari kesibukan masyarakat umum, dikejauhan terdengar suara orang yang sedang latihan khas dengan nyanyian para militer yang datar dan tegas mengikuti oleh gerak mereka. Aku mengantarkan titipan barang yang ditujukan kepada sersan Bimo, instruktur calon tamtama disana, melapor di gerbang masuk, periksa identitas, barang titipan di

! Militer; Jaga di Tenda Bawah Semanggi

Di bawah jembatan Semanggi, ada dua buah tenda militer yang sudah terpasang disana sejak lama, sejak angin reformasi diiringi gelombang demonstrasi melanda negeri ini, bergantian regu jaga mendapat tugas untuk berjaga jaga disana bila sesewaktu dianggap perlu maka regu jaga menjadi bertambah banyak bahkan terkadang diikuti panser dan kendaraan anti huru hara parkir disekitar areal tersebut. Pada

! Orgi; Kamar Mesin Kapal Mesum

Tanjung Priok malam hari, sebagaimana halnya pelabuhan besar di sudut dunia manapun maka pelabuhan ini juga menawarkan kehangatan malam melampiaskan nafsu ngentot berbagai cara, kontol dengan memek, kontol dengan kontol, memek dengan memek, kontol kontol memek, kontol memek memek maupun kontol kontol kontol seperti yang kualami di sebuah kamar mesin kapal mesum yang sedang bersandar di dermaga

! Orgi; Pesta Anak Jalanan

Anak jalanan, sebuah fenomena di kota besar di negara terkebelakang seperti negara kita ini, miskin, miskin harta walaupun negeri kaya karena salah urus dan para elite politiknya lebih mementingkan diri sendiri dan kelompoknya ketimbang kepentingan bangsa, miskin moral, tidak ada lagi tokoh yang dapat menjadi panutan baik tokoh formal maupun tokoh informal semuanya berlomba menjadi homo caninus,

! Romansa; Oh Alangkah Indahnya

Pergulatan anak manusia dalam menjalankan kehidupan di dunia ini terkadang sangat menakjubkan. Banyak hal yang tidak terduga sebelumnya dapat saja terjadi begitu saja sehingga bila semata memakai akal sehat tentu saja kita tak dapat menerimanya begitu saja. Sinergi sangat diharapkan dalam kehidupan antar manusia agar dari waktu ke waktu dapat menghasilkan sesuatu yang lebih baik lagi dan lebih

! Romansa; Percikan Api Prahara

Perusahaan orang tua Dino gagal merebut peluang projek pemerintah yang bernilai ribuan dollar tersebut demikian pula perusahaan orang tua Donny karena persaingan bisnis demikian tajam belum lagi korupsi kolusi dan nepotisme dikalangan pemerintahan belum banyak berubah walaupun era reformasi sudah dicanangkan. Kayanya hanya sebatas jargon dan ungkapan klise, enyahkan korupsi enyahkan kolusi

! Romansa; Quo Vadis - Siapakah Aku ?

Quo Vadis - Siapakah Aku, memang menjadi pertanyaan yang sangat mendasar bagi setiap pribadi gay - homoseksual sejati, dan pertanyaan yang sama pula selau menggelayut di benak Dino maupun Donny. Siapakah aku, mengapa aku begini, kenapa berbeda orientasi seks dibanding masyarakat umum lain, untuk apa aku dilahirkan kalau hal tersebut memang tidak diperbolehkan, bagaimana semua ini dapat terjadi

! Romansa; Rajutan Benang Asmara

Mimpi mimpi buruk tentang penyiksaan dan menyiksa, tentang penderitaan dan menderita mengisi hari hari pertama Dino dan juga Donny yang sedang terkapar terbaring sepi di ranjang RS. Semacam illusi ataukah halusinasi mereka mengisi ruang fikiran dengan luapan dendam amarah dialam bawah sadar, naik membuncah dalam bentuk mimpi buruk dan selalu berakhir dengan ngaceng tegak menjulangnya kontol gede

00 it's 000; Awal Kampanye

"Oo it's ooo" awal kampanye pemilu sudah dimulai, entah apa yang di kampanyekan oleh puluhan partai yang tak jelas juntrungannya di negara republik drakula ini, hanya sekelompok petualang politik picisan yang berlomba untuk mendapatkan kesempatan menguras habis kekayaan yang berlimpah di negeri yang konon kabarnya gemah ripah loh jinawi tata tentrem karta raharja ini. Pesta demokrasi katanya,

00 it's 000; Brutalnya Satgas

Salah satu keanehan mungkin satu satunya di dunia adalah pembentukan satgas pengamanan oleh masing masing partai setiap menjelang pemilu. Kan ada instansi resmi yang mengurusi masalah keamanan dan pengamanan, tapi entahlah semua partai di negara ini merasa penting membentuk satgas pengamanan sendiri yang terkadang justru membuat situasi menjadi tidak aman. Satgas yang dibentuk umumnya terdiri

00 it's 000; Calon Legislatif

Semenjak awal kampanye hingga hari ini banyak sekali kegiatan calon legislatif dari masing masing partai yang berhamburan di negeri ini, umumnya segala cara dilakukan untuk menjaring massa calon pemilih agar mencoblos partainya dan gambarnya sebagai orang yang dipercaya untuk menyalurkan aspirasi mereka dalam pemerintahan yang akan datang. Bar&pub milik Koh Tjiang (baca : Akademi Fantasi Gay ) di

00 it's 000; Deg deg ser dengan jurkam

"Deg deg ser..." hatiku bergetar tatkala melihat salah seorang juru kampanye diantara segerombolan jurkam diatas sebuah pentas. Masih muda diantara jurkam tua bangkotan perut buncit muka berminyak namun jurkam yang satu ini lain dan seakan aku pernah ketemu tetapi entah dimana. Kemarin dia ada juga disana tetapi sebagai juru kampanye partai lain, apakah aku salah lihat, deja vu?, entahlah

00 it's 000; Erangan Erotik di Bilik Suara

Urusan logistik pemilu? Oo it's ooo... Hmm... membuat kita lebih sedih lagi melihat sistem kerja bangsa ini. Pemilu itukan sudah dijadwalkan setiap lima tahun, tapi selalu saja persiapannya on the last minute sehingga segala sesuatu dikerjakan terburu buru penuh masalah banyak task force den tentunya akn banyak penyimpangan dibanding bila dikerjakan secara apik rapi terprogram sejak lima tahun

Akademi Fantasi Gay: Zero Hour at Ground Zero

Jam 00.00 pada hari Minggu pembukaan bar& pub milik Koh Tjiang di bilangan Mangga Besar. Undangan telah berdatangan hadir, aku melihat tokoh gay Indonesia dari Surabaya juga hadir malam itu dan banyak selebriti, pejabat, mantan pejabat, pebisnis, profesional muda dan juga atlit yang hadir malam itu. Acara dimeriahkan oleh sekelompok grup entertainer gay yang sudah kondang di Jakarta dengan penari

Akademi Fantasi Gay; Masa Training

Ke enam calon terpilih memasuki kampus Akademi Fantasi Gay. Seragam kaos buntung ketat dengan celana boxer tipis membayang, Adi kulit sawo matang pakaian warna merah, Bonar sawo matang pakaian warna jingga, Cokro kulit kuning pakaian warna kuning, Don kulit hitam pakaian warna hijau, Edmond kulit putih kuning pakaian warna biru dan Fred kulit hitam pakaian warna ungu. Warna warni pelangi, bendera

Akademi Fantasi Gay; Rekrutmen

Koh Tjiang memanggilku untuk menyampaikan maksudnya memperluas bidang usaha bar&pub miliknya di bilangan Mangga Besar, yaitu menambah side wing eksklusif untuk gay. Untuk itu ia merasa perlu untuk melakukan seleksi ketat terhadap calon "waiter paripurna" yang akan mengisi lowongan tersebut, dan ia menetapkan beberapa syarat agar aku dapat mencarikan tepat sesuai keinginannya serta berjanji akan

Akademi Fantasi Gay; Sentuhan Akhir

Masa training hampir berakhir, sudah 3 bulan ke 6 akademia berada dalam kampus dan tak satupun tereliminasi oleh karena kemampuan mereka sangat baik dalam menerima latihan yang diberikan olehku, Gugun dan Koh Tjiang sangat teramat puas pada performance mereka, terutama setelah orgy yang dilakukan mereka bersama Koh Tjiang. Penampilan para akademia harus mendapat sentuhan agar layak jual pada

Akademi Fantasi Gay; Yudisium

Minggu depan para peserta akademia akan mulai bertugas di bar&pub milik Koh Tjiang di bilangan Mangga Besar Jakarta, berarti kampus Akademi Fantasi Gay akan kosong entah untuk berapa lama aku belum mendapat order lain dari Koh Tjiang. Upacara yudisium untuk melepaskan para akademia akan segera diselenggarakan di kampus, kami sudah merencanakan sedetil mungkin tahap demi tahap jalannya upacara

Amarah Amuk Angkara - A Prologue (1)

A PROLOGUE YUDA Entah darimana aku harus memulai ceritaku ini, namun agaknya lebih tepat ketika mulai terjadinya persahabatan antara aku, Yuda, dengan sahabat karibku Brata, yaitu ketika kami berdua beranjak puber dan masih duduk di bangku sekolah menengah pertama dikota kami yang relatif kecil bila di bandingkan dengan kota Jakarta ataupun kota besar lainnya di Indonesia. Persahabatan antara

Amarah Amuk Angkara - A Prologue (2)

A PROLOGUE (2) BRATA Hmm... aku rasa tidak perlu aku ceritakan kembali tentang pertemuanku dengan Yuda, karena dia telah secara detil menjelaskan kepada anda tentang hal tersebut (lihat prologue 1). Memang perjalanan dan pengalaman masa remaja kami ternyata sangat mempengaruhi jalan hidup kami selanjutnya hingga saat ini... terutama setelah kejadian di pos kamling laknat tempat maksiat

Amarah Amuk Angkara - Amarah

AMARAH YUDA Hubungan aku dengan Brata semakin akrab saja terutama setelah berulang kali kami melakukan perbuatan meniru yang kami lihat di bilik jahanam pos kamling sialan itu. Kontol aku sudah sekian kali diemut diisep dijilat oleh Brata demikian pula kontol Brata telah berulang kali aku cicipi dengan nikmat didalam mulutku. Dengan bertambahnya usia kami maka bertambah mahir pula kami

Amarah Amuk Angkara - Amuk

AMUK BRATA Tiga tahun sudah berlalu dari perpisahan yang menyakitkan antara aku, Brata, dengan sahabat karibku Yuda. Aku mengikuti orang tuaku yang pindah ke kota lain untuk menjalankan tugasnya sebagai abdi negara, pegawai negeri dan berpindah lagi hingga saat ini pada masa kelas 3 SMU aku sudah berada di ibukota provinsi. Aku tumbuh sebagai seorang lelaki muda, tinggi, tampan dan selalu

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (1)

AN EPILOGUE (1) BRATA Hampir dalam waktu yang bersamaan aku dan Jaya membuka mata terbangun dipagi hari itu, ketika sinar matahari pagi telah menerobos masuk melalui celah tirai jendela kamar apartemenku tepat jatuh diwajah kami berdua. Sejenak aku mengucek mataku menyesuaikan diri dengan terang sinar matahari pagi dan menoleh kearah Jaya sambil membalas senyumannya yang manis penuh arti

Amarah Amuk Angkara - An Epilogue (2)

AN EPILOGUE (2) YUDA Duduk bengong sendirian di rung tunggu kelas utama bandara Soekarno-Hatta, menunggu jadwal keberangkatanku ke Dubai mengikuti pertemuan internasional lembaga keuangan dunia. Memang auku sangaja datang lebih awal untuk menghindari kemacetan lalu lintas Jakarta yang tak dapat diprediksi. Berusaha membaca buku saku yang aku bawa namun lebih banyak fikiranku melayang ke

Amarah Amuk Angkara - Angkara

ANGKARA YUDA Melanjutkan pendidikan ketingkat universitas aku berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri di Jakarta, aku tumbuh menjadi sosok lelaki dengan bentuk tubuh yang membuat banyak cewe' kegatalan mencari perhatianku seolah agar sudilah kiranya aku menjamah tubuh mereka, bahkan banyak diantara mereka yang tidak segan untuk datang bertandang ke kamar kostku dengan pakaian yang

Ampun bang, kontol elo gede banget

Berulang kali aku melintasi tempat proyek pembangunan tower listrik tersebut selalu saja aku lihat ke empat pekerja yang sekitar 20-an tahun tersebut bekerja di lokasi itu, tak banyak orang lain ditempat tersebut karena agaknya pembangunan tower listrik tersebut sedang dalam proses penyelesaian saja, membersihkan puing yang tersisa karena disana disini banyak teronggok puing besi dan kabel serta

Ampun bang, kontolmu gede banget - Beni

Seharian ketika bekerja dikantor, lobang pantat aku terasa perih karena kemarin malam telah dihajar oleh 2 kontol sekaligus, yaitu kontol Tarno dan kontol Beni. Kedua kontol tersebut gede-gede, duh... ampun bang, kontolmu gede banget. Tapi aneh, dalam keperihan tersebut muncul kerinduan yang mendalam akan hajaran kontol pekerja tersebut kembali untuk memenuhi liang sanggama aku, entahlah...

Ampun bang, kontolmu gede banget - Joni

Jari Joni yang berbonggol-bonggol gede keras kapalan masih keluar masuk dan berputar putar didalam lobang pantatku yang sudah licin dibasahi oleh precum Beni, sementara aku masih saja menjilati membersihkan kontol Beni. Joni yang terkadang dipanggil Juntak itu berusia sekitar 20 - 25 tahun, tipikal lelaki muda Batak yang fresh from the "huta", wajahnya persegi keras tubuhnya "pendekar" (pendek

Ampun bang, kontolmu gede banget - Tarno

Setelah mereka puas memuncratkan pejuh kedalam tubuhku aku dan pekerja yang dipanggil No (ternyata belakangan aku tahu ia bernama Tarno)keluar dari kamar mandi tersebut menuju bedeng tempat mereka tidur. Aku hanya memakai celana saja sedangkan bajuku aku sandang dibahu, Tarno telanjang bulat berjalan dengan santai menuju bedeng mereka... gila bener ini anak, pikirku, betapa beraninya dia berbugil

Ampun bang, kontolmu gede banget - Udin

Orangnya tinggi slim tetapi badannya padat dengan bentuk tubuh V-shaped yang sangat menggiurkan setiap lelaki sakit seperti diriku, rambutnya gondrong ikal hitam mengkilap mirip rambutnya Rangga dalam AADC, ada tindik perak di anak kuping kanannya dan tatoo kecil di daerah leher kirinya, dadanya bidang dengan otot dada menggelembung tercetak di kaos ketat yang selalu dipakainya, perutnya...

Bayang-bayang Berduri (1) - Tumbuh Bersemi

BAYANG-BAYANG BERDURI TUMBUH BERSEMI Tanganku masih sibuk membenahi posisi kontolku yang tegang tegak berdiri didalam celana ketika baru turun dari bis kota akibat tersenggol-senggol bergesekan dengan pantat cewek ketika berdesakan didalam bis tersebut. "Maaat... Mat Sani..." ditengah hiruk pikuk lalu lalang kendaraan dijalanan kota Jakarta dari seberang jalan temanku

Bayang-bayang Berduri (2) - Merah Merekah

Latihan demi latihan di sasana tinju tersebut membuat Mat Sani dan Adi semakin akrab, selain oleh karena kegiatan ekstra kurikuler yang sama juga lebih banyak lagi oleh karena kesamaan dalam masalah keluarga, sama-sama berasal dari kelas bawah, dengan himpitan ekonomi yang tersana semakin menyesakkan dan... hmm sama-sama merasakan adanya ketertarikan pada seks sejenis. Sebagaimana layaknya

Bayang-bayang Berduri (3) - Berbuahkan Bisa

Selepas masa sekolah menengah, Mat Sani dan Adi tak dapat lagi melanjutkan pendidikan mereka ke tingkat yang lebih tinggi. Desakan ekonomi, kebutuhan hidup sehari hari membuat mereka harus segera mencari kerja apa saja untuk minimal meringankan beban keluarga. Perpisahan memang tak dapat dielakkan oleh kedua anak manusia itu, masa muda penuh gelora membahana dalam seketika tercerabut begitu saja

Bayang-bayang Berduri (4) - Bergetahkan Gulana

(Bila anda seorang homo tulen maka disinilah tempatnya anda dapat memuaskan pandangan syahwat mata terhadap tubuh kekar liat berotot lelaki jantan perkasa, hitam berkilauan basah berkeringat dengan pakaian yang seadanya lengket dibadan, bahkan tak jarang tanpa pakaian bugil telanjang bulat tanpa selembar benangpun menutup aurat... PHEEEW) "Rokok lo San... minta sebatang" terdengar suara

Gelora Nafsu Brondong STM - Andi

ANDI Dalam balutan seragam sekolah STM, Andi masih memandang bayangan tubuhnya di cermin untuk terakhir kali sebelum berangkat ke sekolah... rambut spike berlumuran jelly baju putih tipis longgar dengan dua buah kancing bagian atas terbuka kalung dengan bandulan bintang sheriff kesayangannya celana seragam ketat ngepas ke kulit tungkainya... hmm, baju seragamnya sengaja dikeluarkan agar

Gelora Nafsu Brondong STM - Berno

GELORA NAFSU BRONDONG STM BERNO Pagi hari sebelum ke sekolah aku sudah mempersiapkan gambar-gambar seru dan vcd bokep permintaan Andi minggu lalu setelah sebelumnya aku ngloco sampai muncrat kemana-mana didalam kamarku sambil kembali mengamati gambar-gambar tersebut. Adegan yang ada didalam gambar tersebut membuat aku susah untuk menahan kontolku agar tidak langsung tzzooiing ! tegak

Gelora Nafsu Brondong STM - Choky

GELORA NAFSU BRONDONG STM CHOKY Dari sudut mataku, aku meliaht Andi dan Berno lagi asyik-asyikan melihat gambar seru sementara jam pelajaran sedang berlangsung. Buset... kini tangan Berno lagi mengelus-elus kontol Andi yang tengah berdiri tegak perkasa menjulang keluar dari ritsleting celananya yang sudah terbuka, kontolku jadi ikut-ikutan ereksi neh. "Man, elo lihat noh... Andi ama

Gelora Nafsu Brondong STM - Dirman

GELORA NAFSU BRONDONG STM DIRMAN Dirman, sosok pelajar STM tinggi badan 175cm, relatif kurus namun dengan otot yang kenyal padat pejal, V-shaped bahu bidang pinggang ramping, kulit hitam bahkan sampai kebibirnya juga merah kehitaman, rambut cepak, daun telinga kiri dengan anting perak, dengan tampang wajah pemberontak yang lembut hati - matanya belok besar namun bila memandang sesuatu tajam

Kuli Gudang Dolog

Sore itu aku berada di depan gudang Dolog di bilangan Jakarta Timur, berjalan jalan menghirup udara sore hari melepas kepenatan setelah lima hari bekerja di kantor. Ada 2 buah truk penuh berisi beras import yang sedang diturunkan oleh sekelompok kuli keluar masuk dari truk kedalam gudang memanggul 2 atau 3 karung beras dipundak mereka yang kekar, kuat dan perkasa hmm... sangat menarik perhatianku

Kuli Logging Lebih Dahsyat

Perjalanan menuju lokasi logging sangat melelahkan, 2 hari 3 malam berada di dalam mobil Land Rover menempuh jalanan tanah berlubang, berlumpur, tak terawat, menembus rimba belantara yang telah rusak tercabik, bersama 2 orang staf perusahaan kayu yang hendak melakukan audit di lapangan karena hasil penebangan sudah semakin tak menguntungkan perusahaan sehingga dirasa perlu untuk meninjau lapangan

Kuli Logging Lebih Dahsyat (epilog)

Aku masih terikat diambang pintu, telanjang bulat, jejas bilur sabetan dan bogem mentah serta bekas sundutan rokok dan cupang menghiasi sekujur tubuh, dengan pejuh berceceran diseluruh tubuhku, bahkan mengalir perlahan keluar dari anus membentuk aliran di selangkanganku turun ke buah pelerku dan menetes, turun juga ke kedua pahaku sampai ke betis, aliran pejuh hangat geli geli basah akhhh...

Kuli Logging Lebih Dahsyat, Part 2

Sore menjelang malam aku menuju barak C sesuai yang diperintahkan oleh kuli logging yang mengembat abis mulutku siang tadi, rahangku masih terasa pegel oleh karena terlalu lama menganga penuh untuk menerima sodokan kontol item gede sepergelangan tanganku. Sementara lelehan pejuh dicelanaku sudah mengering, membentuk gambaran tersendiri dicelanaku dan bila aku bersendawa maka uap pejuh kental

Kuli Logging Lebih Dahsyat, Part 3

Matahari telah keluar dari peraduannya, demikian pula kuli logging pada berkeluaran dari bedengnya masing masing, ada 5 bedeng dilokasi penebangan kayu tersebut, bedeng A sampai bedeng E, sama kumuh dan sama sempitnya, berisi rata rata 6 orang kuli per bedeng. Hari ini hari Minggu merupakan hari istirahat mereka, namun oleh karena lokasi terpencil ditengah hutan dan ketiadaan sarana transportasi

Kuli PETI (Gurandil) Haus Seks

PETI, penambangan tanpa ijin merupakan skandal terbesar di negeri ancur ancuran seperti di Indonesia ini. Lokasi penambangan emas dibangun, lobang penggalian dibuat dengan dana pemerintah yang tidak sedikit dan kemudian dinyatakan ditutup karena konon katanya tak menghasilkan dan selanjutnya penambang liar yang di kordinir oleh oknum PT Aneka Tambang yang mengoperasikan lobang tambang tersebut

Kuli PETI (Gurandil) Haus Seks

Seperti yang telah aku ceritakan terdahulu bahwa di lokasi penambangan emas liar banyak sekali fihak yang berkepentingan, menangguk keuntungan dari keboborokan sistem negeri brengsek ini dengan segala tipu daya dan muslihat menjungkir balikkan logika akal sehat, memeras tenaga gurandil sampai kering kerontang tak meninggalkan bekas apapun untuk kemajuan mereka apalagi untuk kemajuan masyarakat

Kuli PETI (Gurandil) Permainan Brutal

Kebrutalan di lokasi penambangan emas liar merupakan kisah lama yang selalu berulang dari abad ke abad sepanjang tragedi kehidupan manusia. Pengasapan lobang penggalian hingga berakhir dengan kematian para gurandil merupakan hal yang dianggap lumrah saja oleh karena persaingan antar kelompok yang sama rakus sama tamak sama biadab sehingga nyawa manusia tak lebih sama saja dengan nyawa tikus got

Kuli PETI (Gurandil) Swarga Kaum Gay

Betapa tidak, sebuah lokasi penambangan emas illegal dimana semua aturan dan norma hukum yang lazim dalam sebuah masyarakat yang beradab tidak berlaku termasuk tanpa pengawasan dari aparat penegak keadilan, hanya hukum rimba yang kuat mengalahkan yang lemah, yang kuat menjadi berhak atas eksplotasi yang lemah luar dalam, maka tempat itu mejadi benar benar menjadi swarga yang indah bagi kaum gay,

Kuli proyek nonton bioskop

Malam itu film India ditayangkan di bioskop tersebut, tak banyak lagi peminat bioskop semenjak sarana hiburan telah masuk langsung ke ruang tamu masing masing keluarga berupa TV, VCD maupun DVD. Hanya ada beberapa orang yang sedang menunggu di lobby sederhana bioskop tersebut menunggu loket karcis buka, termasuk aku yang sengaja datang ke bioskop tersebut untuk menyalurkan hobbyku menyedot kontol

Kuli Serabutan; Nge-joss banget

Setelah beberapa saat aku berada telanjang bulat diantara pelukan dua kuli serabutan yang baru saja menumpahkan pejuh kedalam mulut dan kedalam lobang pantatku, perutku mulai keroncongan. Maklumlah banyak sudah energi yang keluar apalagi diluar udara dingin dengan tiupan angin mengiringi hujan petir yang belum juga berhenti dari tadi membasahi bumi Jakarta, aku bangkit menuju pojokan dapur masih

Kuli Serabutan; Paling Bokis Deh

Dua orang kuli memanggul peralatan galian berjalan di depan kamar kostku, ditengah hujan deras yang melanda Jakarta. Mereka berjalan sambil bercanda satu sama lain ditengah hujan lebat, entah apa yang mereka bicarakan namun kelihatan mereka sangat happy dan yang jelas kontol mereka berdua tampak ngaceng berat tercetak dengan tegas dibalik pakaian mereka yang basah kuyup itu. Aku sendiripun lagi

###
Popular Blogs From MenOnTheNet.com

Please support our sponsors to keep MenOnTheNet.com free.

Web-01: vampire_2.0.3.07
_stories_story